“Mohon maaf, Puan. Dah nak jadi peraturan,” ucap wanita itu. “Baiklah, terserah Makcik.” Zahra mengikuti wanita itu untuk melihat kamarnya, karena wanita bernama Lekha itu mengarahkan tangannya agar mengikuti. ***MEYYIS*** Zahra masuk ke kamarnya. Jelita juga tidak mau lepas dari dirinya. Dia memang selalu takut jika berada di tempat yang baru. Maka Zahra memaklumi. Jelita memeluk mamanya dengan erat. “Tidak apa-apa, Sayang. Ini rumah Papa. Tadi itu pekerja Papa. Tidak jahat.” Jelita mengangguk. Dia sudah tidak lagi memeluk mamanya. Zahra meraih ponselnya yang berdering. Dia tersenyum karena suaminya yang menelpon. “Iya, Hubby. Assalamaualaikum,” ucap Zahra.
Last Updated : 2021-12-08 Read more