Setelah ia melepaskan semua tangisannya di toilet, ia keluar dan kembali bertemu dengan Rania. Namun, ia mendapati Rania sedang mengemasi barangnya dan akan meninggalkan kafe Tenda Hitam. Katanya; teman yang menelponnya tadi ingin bertemu dengannya di kafe yang nggak jauh dari Tenda Hitam dan berhubung Rania masih sedikit kesal dengan Raline, ia memutuskan untuk naik taxi. Raline hanya bisa mengiyakan karena ia tidak berani membantah kakaknya. Raline mengantarkan Rania sampai kakaknya masuk ke dalam taxi dan ketika taxi Rania melaju cukup kencang, Raline menghela nafas panjang. Hari libur yang sungguh mengesalkan bagi Raline, ia juga tidak menyangka kalau Rania akan semarah ini dengannya dan Raline pikir masalah dengan mantannya sudah ia kubur dalam-dalam, tapi ternyata luka itu masih basah dan terus melekat di pikiran Rania.
Baca selengkapnya