"Halo, mas" sahut suara yang familiar di telinga Roy. "Lala! Lama sekali angkat teleponnya!" Terdorong oleh rasa panik bercampur kesal, Roy secara sadar membentak Lala. Padahal ia sempat menarik nafas lega saat melihat layar ponsel menampilkan detik percakapan dimulai. "Mas, ini kan hari liburku, lagipula aku punya kesibukan lain. Mas juga tahu, kan?" jawab Lala ikut kesal. "Belanja dengan kakek tua di swalayan, itu yang kamu maksud dengan kesibukan? Siapa nama pria yang memapah kakek tua itu?" cecar Roy terdengar semakin keki. Langsung ke inti saja, ia tidak ingin buang waktu. "Mas ke swalayan tadi? Jadi, sudah belanja?" tanya Lala ingin tahu lalu berakhir dengan tawa kecil. Mungkin membayangkan Roy memilih barang di swalayan. "Iya dan aku lihat kamu dengan dua orang pria. Si kakek tua itu majikanmu, kan? Lalu, pria satunya lagi siapa?" "Iya, kakek. Setiap minggu harus sarapan di sana. Sekali
Baca selengkapnya