Beranda / Romansa / MENANTI KEPASTIAN / Bab 51 - Bab 60

Semua Bab MENANTI KEPASTIAN: Bab 51 - Bab 60

92 Bab

Hadiah

Suapan terakhir dan sarapan pun selesai. Candra mengeluarkan dompetnya. Menyiapkan uang untuk membayar makananya. Dini tidak sengaja melihat ada foto dalam dompetnya. Candra, menunjukan foto itu pada Dini. Sambil bilang,"lihat ... ini foto kamu waktu masih SMP. Aku masih simpen baik-baik, sampe dilaminating biar awet dan ngga rusak. Hehe" Candra tertawa kecil.Dini mengambil foto itu dan melihatnya dari dekat. Merasa malu karena dirinya masih culun dan kriwil rambutnya. Belum di bonding. Cndra bilang, lebih suka lihat rambut kamu seperti ini, alami. Daripada harus pake obat pelurus dan di setrika di salon. Mereka berdua kompak tertawa. Seperti sedang bernostalgia waktu SMP insiden rambut bondingan Dini. Pikir Candra kalau rambutnya begitu, kaya cewek nakal. Jadi Candra kurang suka. Syukuri saja ciptaan Tuhan, jangan seneko-neko. Dini iseng lihat isi dompet Candra, sambil bilang "katanya mau beliin HP? Kok ngga ada uangnya?" Candra Jawab, " Abis makan nanti kita ke ATM
Baca selengkapnya

Ide

Filem bioskop selesai, lampu mulai nyala kembali. Tiap-tiap pasangan sibuk beres-beres baju dan rambut mereka yang berantakan karena diguwes-guwes kekasihnya masing-masing. Dini malah sibuk mungutin sampah bekas makannya. Dan melihat sekitar banyak sampah yang berserakan. Kaget. Pikirnya, waktu awal masuk bersih sekali, pas filem selesai kok jadi kaya tempat pembuangan sampah. Candra ngasih tahu Dini, kalau sampahnya tidak perlu dipunguti dan dibawa keluar. Nanti juga ada bagian kebersihannya. Candra mengelus kepala Dini merasa gemes melihat kelakuan konyolnya. Dan bertanya, "habis ini mau kemana lagi?" Dini langsung semangat jawabnya dan memberi tahu kalau Dini ingin sekali mencetak foto yang tadi. Foto mereka berdua yang terbaru untuk didompet Candra dan Dini. Serta Dini ingin membuat gantungan Tas yang ada foto mereka. Biar Dini selalu ingat Candra dan selalu dibawa keman-mana gantungannya. Candra menyambutnya dengan penuh semangat, dan segera mewujudkan keinginan Dini.Ti
Baca selengkapnya

Kuliner

Dua orang waiter datang membawa pesanan makanan dan minuman mereka. Pembicaraan terpotong, oleh waiter yang berkata,"Permisi, pesanan sudah lengkap yah, selamat menikmati."Dini benar-benar meleleh melihat Candra sangat lembut memperlakukannya, Dini cuma bisa berharap semoga sampai seterusnya, Candra tetap seperti ini dan tidak berubah. Candra mengambil sendok kecil, dan menyuapi Dini perlahan,"cobain nih es cream califsonya, manis kaya kamu. Hehe," Dini tersipu malu, tidak menyangka ternyata cowok cueknya itu bisa bercanda dan romantis juga.Setelah menikmati beberapa suap ea cream, Dini mulai minum air putih, dan segera melahap steak yang sudah ada di depan matanya. Tidak lupa juga membaca doa sebelum makan. Rasanya sangat nikmat, Dini baru pernah makan steak seenak dan semahal ini. Biasanya, kalau sama mother paling maka steak crispy ayam di rocket deket pasar. Satu paket nasi, steak ayam crispy dan minum es teh manis cuma sepuluh ribu. Kalau steak i
Baca selengkapnya

Good Luck

PPTQ adalah kepanjangan dari pusat pelatihan tilawah qur'an. Ini adalah salah satu program wajib di kampus agama islam negeri. Siswa semester awal wajib mengikuti bimbingan PPTQ ini selama enam belas kali pertemuan, sekitar satu bulan setengah, seminggu tiga kali pertemuan. Sesuai kesepakatan dosen pembimbing dan siswa yang ikut daftar.Sesegera mungkin Dinu ikut daftar bimbingan PPTQ, ngarepnya lulus semester satu, biar pas semester selanjutnya dia bisa santai. Tapi sialnya, waktu ikut bimbingan yang pertama dan kedua dirinya tetep saja belum lulus juga.Di penghujung semester awal. Dini mulai mencoba daftar lagi. Ini adalah bimbingan PPTQ yang ketiga kalinya. PPTQ ini hal yang sangat mengerikan bagi mahasiswa. Sebab kalau ujian PPTQ belum juga lulus, sampai kapanpun tidak akan bisa ikut KKN dan PPL, apalagi pengajuan judul skripsi.Jelas tidak bisa! Banyak kakak kelas semester tua yang menyandang gelar mahasiswa abadi, sebab kelamaan di kampus cuma gara-gara u
Baca selengkapnya

Ghaib

Detik bergati menit, menitpun berganti jam. Setiap hari rutinitas itu Dini lalui penuh heppi dan dia nikmati. Bulan pun kini telah berganti bulan. Tidak terasa semester awal sudah hampir habis. Satu beban sudah Dini lewati yaitu ujian PPTQ. Dan sekarang Dini akan melewati rintangan selanjutnya yaitu menghadapi ujian Intensip Bahasa Arab, ujian komputer atau biasa disebut PUSDIKOM, dan ujian akhir semester awal. Masih ada sekitar dua minggu lagi, jadi Dini masih bisa mempersiapkan diri untuk belajar.Hari sabtu ini, Dini masuk ke kelas intensip Bahasa Arab. Lagi-lagi Dini di ganggu Joni si rambut klimis. Joni ngajak Dini makan siang sehabis pulang intensip. Tapi Dini menolaknya. Joni bilang, jangan ge.er, Joni ngajak makan siang semata-mata hanya ingin belajar bersama, Joni tahu nilai Dini selalu jelek dalam pelajaran Bahasa Arab. Jadi Joni merasa kasihan dan niat ingin membantunya. Katanya, Joni baru dapat rejeki jadi dia berniat untuk bersedekah. Akhirnya, Dini menerima tawa
Baca selengkapnya

Pulpen Merah

Hari minggu. Mungkin ini pertemuan terakhir Intensip Bahasa Arab, di semester satu. Setelah itu, satu minggu kemudian akan diadakan ujian akhir semester Bahasa Arab. Artinya, sesegera mungkin Dini akan terlepas dari Joni si rambut klimis. Dini ingin cepat-cepat melewati hari ini.Dini duduk ditempatnya dan beberapa menit kemudian Joni datang. Kali ini tidak melewatinya, tapi berhenti di depan meja Dini. Dini heran, ada apa ini?Joni menyapa, "Selamat pagi, saya punya sesuatu untuk kamu. Tolong di terima dan dibaca yah." Sambil menundukan kepalanya Joni memberikan satu biji pulpen warna merah, yang didalamnya terdapat gilingan kertas. Mungkin itu surat. Surat Cinta kah? Dini langsung mengeluarkan gilingan kertas itu dan membacanya. Ternyata benar! Itu surat cinta untuk Dini dari Joni. Hati Dini berdegup kencang, bukan karena bunga-bunga cinta. Tapi karena takut tragedi Mia menimpanya. Cinta di tolak, dukun bertindak. Dini jadi panik bagaimana harus menolaknya.Dini
Baca selengkapnya

Nobar

November sudah hampir usai. Setelah Dini berhasil melewati ujian akhir semester satu, ujian PPTQ, ujian komputer dan ujian Intensip Bahasa Arab. Dini barulah mulai bisa fokus menulis. Awal bulan depan, tepat tanggal satu, Dini akan mulai up lima bab atau lima ribu kata, agar bisa pengajuan kontrak. Setelah itu, beberapa minggu kemudian Dini akan fokus, belajar untuk mengikuti ujian akhir di Ma'had. Sedikit sedih, karena sebentar lagi Dini akan meninggalkan Ma'had ini. Begitu banyak kenangan. Rasanya waktu begitu cepat. Perasaan baru saja kemarin Dini dan anggota chery bawel datang ke Ma'had dan mencari kamar mereka masing-masing. Tapi beberapa minggu lagi, mereka akan melaksanakan kelulusan di Ma'had ini.Dini masih di Kamar Ma'had, ditemani Mawar yang sedang asik nonton drama korea di laptopnya. Dini mulai membuka buku diary barunya, yang bulan lalu dia dapat dari Candra. Sudah ada outlet disitu, tentang ide yang di berikan Candra pada Dini, untuk menulis tentang persahabata
Baca selengkapnya

Penulis

Done. Tulisan Dini sudah mencapai lima ribu kata. Awal tanggal satu desember, Dini mulai up tulisannya. Duta resminya dipanggil kak minhot gemoy. Nama yang lucu. Dini sedikit penasaran, sebenernya kak minhot itu siapa. Sebab seperti menyembunyikan identitasnya. Berulang kali Dini tanya nama, kak minhot selalu bilang "nama saya minhot gemoy". Dini sudah ikut gabung dengan grup menulis ini sejak bulan november, satu bulan lalu. Namun, baru bisa menyimak, karena masih awam dan ini pemula baginya. Dini belum pernah menulis novel di aplikasi online yang tulisannya mewajibkan ber season-season. Biasanya, Dini hanya mampu menulis cerita pendek. Awal yang berat, tapi Dini yakin bisa melewati tantangan ini. Tantangan menulis enam puluh ribu kata dalam sebulan. Kalau mau dicicil, kira-kira tiap harinya sekitar dua ribu kata. Dua ribu kata itu bisa jadi dua bab. Sekitar delapan halaman kertas hvs.Awalnya Dini masih bingung, tentang nabung bab, tutorial isi kontrak dan berbagai fitur pe
Baca selengkapnya

Audisi Band

Acara lomba anak band, dimulai jam delapan pagi. Mereka berlima sepakat untuk bermalam di kos an Mawar. Mereka pamit ijin ke Ibu Musrifah, untuk mengikuti lomba dan beruntungnya, Ibu musrifah mengijinkan. Akhirnya, setelah hampir satu semester, personil chery bawel bisa tidur barengan juga. Sangat sempit, karena tempat tidur Mawar hanya berukuran 180 cm x 200 cm. Di tambah dengan kehadiran Rahma embom, yang membuat kasur itu terasa sangat sempit. Mereka berlima terus berlatih bermodalkan panci, ember, gitar safiel milik Dini dan beatbok mulut Dini. Yang bikin personil ngakak guling-gulung. Baru juga mulai intro, Rahma embom selalu tertawa, katanya tidak kuat melihat tabuhan beatbok mulut Dini dan Nia.Dini beatbok meniru suara melody intro pada lagu kotak " masih cinta". Sementara Nia beatbok sebagai bunyi syimbal drum. Karena Nani kan hanya fokus pada tabuhan ember, panci saja tidak ada syimbal. Jadilah bunyi beatbok Nia "cès... cès... cès...". Okeh intro
Baca selengkapnya

Misteri

Gara-gara momen lomba ngeband. Dini jadi inget masa lalunya dulu. Tiga tahun lalu, waktu masih SMP. Dini ikut tampil di acara perpisahan sekolah. Sebelum tampil, guru seni budaya menyeleksi terlebih dahulu, grup band mana saja yang boleh tampil, karena saking banyaknya yang ikut. Jadi Ibu Indri, guru seni budaya sekaligus panitia perpisahan mengadakan seleksi. Sebelum di seleksi tentunya, Dini dan personil lainnya latihan dulu. Ngerental bareng sama grup band Candra. Dulu waktu SMP nama grup band Dini adalah INTIP Band dan grup band Candra namanya Crazy boy. Intip band terdiri dari enam personil cewek cantik. Dan Crazy boy terdiri dari lima personil cowok keren. Bahagianya Dini, sampai-sampai ngerental pun bareng Candra.Awalnya Dini belum bisa mukul drum yang baik dan benar, masih kaku dan kaki berasa cape. Tapi Candra mengajarinya. Dari belakang Candra pegang tangan Dini lembut, seperti ingin memeluk, tapi bukan peluk karena ini sedang berlatih main drum. Dini pegang erat s
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status