Home / Fantasi / Sang Dewa Game - SVSS1 / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Sang Dewa Game - SVSS1: Chapter 151 - Chapter 160

244 Chapters

Bab 151: 1 vs 7 (part 2)

“Demi human dengan job class guardian itu kelihatannya memiliki skill khusus yang merepotkan. Dia selalu saja muncul di saat rekannya hampir terkena seranganku. Kelihatannya aku tidak bisa lengah begitu saja, setiap dari mereka pasti sudah menguasai skill khususnya secara sempurna,” batin Satria sambil meletakan perisainya di depan tubuh dirinya.“Tidak ada pilihan lain selain mengurangi jumlah mereka dahulu, andaikan saja aku sudah bisa mengetahui cara menggunkan skill ultimate milik ku maka hal seperti ini bukanlah apa-apa,” ujar Satria sembari mulai menatap ketujuh orang yang berada di tempat yang berbeda itu.“Dimensional slash!” ucap Tigres yang mulai menyiapkan skill swordman terkuatnya.“Top tier magic: thunder dragon!” teriak Crok sembari mengarahkan tongkat sihirnya ke atas.“Frozen mountain!” kata Lean seraya mulai mengarahkan busur panahnya mengincar tubuh Satri
last updateLast Updated : 2022-01-17
Read more

Bab 152: 7 Skill Lancer Level 70 Milik Satria

‘Wwrrrr’‘Bregh’Terdengar riuh angin yang bergemuruh saat ratusan tombak petir terang melesat ke udara mengepung mereka dalam radius yang luas dan rapat. Tanah tempat mereka berpijak tadi juga langsung berhamburan hancur selain ada sebagian yang tetap ambles ke dalam tanah juga. Tujuh tombak yang diselimuti petir hitam juga melesat cepat menuju ke tubuh mereka masing-masing.“Maksimal agility!” teriak Wofh yang sadar tidak mungkin bisa menahan tombak-tombak yang mengarah kepadanya, terlebih tombak yang diselimuti oleh aura hitam.“Aku akan menahan sebagian tombaknya. Overguard!” teriak Elevan sambil mengarahkan perisai di tangannya ke bawah. Saat itu juga tujuh lapis perisai hitam mulai terbentuk mengelilingi tubuh Elevan serta Lean dan Crok yang berada tepat di dekatnya. Perisai di tangannya juga ikut memancarkan cahaya gradasi dan aura berwarna hitam pekat.“Dark
last updateLast Updated : 2022-01-18
Read more

Bab 153: Siasat Matang Satria (part 1)

‘Tring’‘Brukh’Tiba-tiba saja terdengar suara dentingan senjata yang jatuh ke tanah disusul dengan suara benturan keras di saat debu masih mengepul tebal tersebut. Sontak saja mereka semua terkejut bukan main, Tigres segera menebaskan pedangnya beberapa kali hingga debu-debu yang membumbung tinggi itu lenyap karena terhempas oleh riuh angin yang muncul dari tebasan Tigres.“Scar!” seru Tigres yang terkejut bukan main saat melihat Scar sudah ambruk tak berdaya di tanah. Dadanya tertusuk sebuah tombak yang tembus hingga ke belakang tubuhnya. Keenam rekannya hanya bisa terbelalak saat rekan mereka sudah tewas tak bernyawa dengan bersimbah darah.Sejak awal Scar hanya bisa menghalau serangan star electra meilik Satria saja dan tidak bisa menghindari tombak-tombak lain yang mengarah ke tubuhnya. Satria juga sengaja menggunakan skill berunsur elemen petir, karena elemen petir bisa menambah penetrasi s
last updateLast Updated : 2022-01-18
Read more

Bab 154: Siasat Matang Satria (part 2)

“Tahan dia Wofh!” teriak Tigres yang langsung melesat menuju Satria dengan pedang terhunus di tangannya.Wofh segera bergerak menyerang Satria dalam kecepatan tinggi, tapi dengan mudah Satria menangkis serangannya. Tigres datang dari samping kiri Satria dengan tebasan pedang mengincar leher, Satria secepat kilat menundukan kepalanya ke bawah dan membalas dengan tusukan pisau mengincaar perut Tigres.‘Trang’Suara dentingan nyaring terdengar sebab Wofh menahan tebasan pisau yang Satria lakukan. Tigres mencoba melakukan tendangan mengarah tubuh Satria, akan tetapi dalam kecepatan tinggi Satria berhasil mengelak lagi ke samping. Saat itulah Lean melancarkan puluhan panah petir mengarah kepada dirinya. Dengan tangkas Satria menangkis semua panah yang mengarah kepada dirinya tersebut.“Water punch!” teriak Rhion yang sudah melompat ke udara sejak tadi, kini tinjunya dia layangkan menuju Satria yang ba
last updateLast Updated : 2022-01-19
Read more

Bab 155: Siasat Matang Satria (part 3)

“Kelihatannya kita perlu rencana yang matang untuk menjebak cecunguk itu,” gerutu Rhion yang merasa rencana mereka saat ini untuk membuat Satria tidak bisa mengambil tindakan dalam waktu cepat juga percuma. Sebab dengan skill assassin serta kecepatannya, Satria akan dengan mudah menghindari serangan apapun meski dalam waktu yang singkat.“Ya. Tapi entah mengapa sekarang aku sangat yakin kalau dia bisa menggunakan skill job class lain bukan karena senjatanya. Buktinya meski senjatanya sudah dia jatuhkan, tapi dia tetap bisa menggunakan skill assassin,” kata Tigres.“Kau benar. Aku juga memperhatikannya, kemungkinan besar dia bisa menggunakan skill dari job class lain itu dikarenakan skill khusus miliknya,” timpal Lean.“Skill khusus?” ujar Rhion sembari tetap waspada.“Ya. Rasanya skill seperti itu memang terlalu curang, tapi nyatanya hanya itu yang sekarang membuatnya menjadi ma
last updateLast Updated : 2022-01-19
Read more

Bab 156: Siasat Balasan Tigres (part 1)

“Tigres,” ucap Crok kepada Tigres yang mundur mendekati mereka. Dari nada suaranya Crok seakan ingin meminta pendapat Tigres tentang langkah yang harus mereka ambil selanjutnya.“Kita tidak akan menang jika bertarung secara biasa,” ucap Tigres pelan seolah sengaja agar tidak terdengar Satria yang berada di kejauhan. Sejenak Tigres menatap Lean yang masih tidak sadarkan diri, lukanya memang sudah pulih setelah diberi potion oleh Rhion tapi kesadarannya masih belum pulih.“Lalu apa yang akan kita lakukan?” tanya Crok.“Aku dan Rhion akan menyerangnya dari jarak dekat, kau juga harus mengikuti kami sedekat mungkin karena sekarang sudah tidak ada lagi yang bisa melindungimu,” jelas Tigres.“Tapi kecepatan kita tidak mungkin bisa menandingi kecepatan seorang assassin, terlebih meski kita bisa menyerangnya maka serangan kita akan bisa dia hindari dengan mudah sebab sekarang dia juga m
last updateLast Updated : 2022-01-20
Read more

Bab 157: Siasat Balasan Tigres (part 2)

“Haaaa!” teriak Rhion seakan tidak peduli dengan luka di tubuhnya. Dengan cepat dia mencengkram tubuh Satria, kakinya mengunci kaki Satria sementara kedua tangannya mencengkram tubuh Satria di dadanya.“Rhion..” gumam Tigres saat melihat rekannya berusaha mengerahkan tenaga terakhirnya untuk menahan pergerakan Satria.“Dimensional slash!” teriak Tigres.“Top tier magic: dragon storm!” timpal Crok hampir bersamaan dengan Tigres.Saat itu juga tanah bergetar hebat bersamaan dengan riuh angin yang bergemuruh lagi. Muncul tujuh lapis lingkaran sihir dari sekitar tubuh Crok yang mengangkat tongkatnya ke atas. Sedangkan pedang Tigres tampak diselimuti oleh cahaya gradasi warna hitam layaknya petir dan api hitam yang membara.Di langit tiba-tiba saja riuh angin mulai berputar layaknya badai, perlahan udara yang memadat tampak membentuk sosok naga. Tanpa membuang waktu lagi Tigre
last updateLast Updated : 2022-01-20
Read more

Bab 158: Akhir Riwayat Seven Deadly Beast

“Keparat kau!” bentak Crok yang siap menggunakan sihirnya lagi. Kemarahannya tampak tidak bisa dibendung lagi setelah melihat Tigres tewas bersimbah darah di depan matanya.“Assassin,” ucap Satria mengubah lagi job classnya.“Greater fireball!” teriak Crok secepat kilat menggunakan sihir tingkat 6. Tak lama kemudian muncul enam lapis lingkaran sihir di sekitar tubuh Crok. Sekejap mata sebuah titik api besar yang membara muncul di atas Crok, perlahan bola api raksasa itu melesat mengincar Satria hingga panasnya terasa begitu kuat.Namun dengan job assassin Satria tanpa kesusahan berhasil menghindari sihir tingkat enam yang digunakan oleh Crok tersebut. Suara ledakan keras terdengar saat bola api raksasa yang diciptakan oleh Crok hanya menghantam permukaan tanah. Percikan api seketika berhamburan ke berbagai tempat seiring dengan tanah yang luluh lantak berhamburan. Riuh angin kembali terasa bertiup membawa uda
last updateLast Updated : 2022-01-21
Read more

Bab 159: Surat Satria untuk Raja Grimer (part 1)

“Raja Grimer yang katanya terhormat, terima kasih atas hiburan yang telah kau kirimkan kepadaku. Mereka memang sangat hebat, untuk ukuran orang-orang lemah seperti kalian. Tapi bagiku, mereka hanyalah mainan yang lemah. Namun aku tetap senang karena kau telah berusaha menghiburku,” batin Raja Grimer yang mulai membaca surat dari Satria.“Aku harap kalian tidak perlu repot-repot mengirimkan hiburan kepadaku lagi. Karena sekali lagi saja kau melakukannya, maka aku berjanji akan menghancurkan kerajaanmu dengan tanganku sendiri! Dimulai dari dirimu dan keluargamu sendiri! Satu hal lagi yang perlu kau tahu, aku tidak akan pernah memaafkan siapapun yang berani mengusik Kerajaan Lunar! Camkan itu!”“Salam dari orang yang akan kau bunuh!” pungkas Raja Grimer setelah membaca semua isi surat dari Satria. Tampak di bagian paling bawah surat terdapat hurup E besar yang entah untuk apa maksudnya.“Kurang ajar!&rdquo
last updateLast Updated : 2022-01-29
Read more

Bab 160: Surat Satria untuk Raja Grimer (part 2)

Satria hanya mengangguk paham saja, dia setuju dengan pendapat mereka tersebut. Walaupun sebenarnya dia agak ragu kalau Kerajaan Luxurie akan sekonyong-konyong menerima keberadaan Kerajaan Lunar begitu saja. Sejak awal Satria juga berniat untuk ikut ke Kerajaan Luxurie andaikan waktunya tiba nanti. Setelah mereka bersedia mengakui Kerajaan Lunar barulah Satria bisa cukup tenang untuk memulai perjalanannya.Setelah berbincang cukup lama Satria akhirnya pamit untuk menemui Lixia dan Nekora, mungkin untuk beberapa hari ke depan dia tidak perlu menyamar sebagai petualang pengembara lagi. Dia mulai saat ini akan fokus menyusun rencananya sesuai niat awalnya. Dia berniat melatih Lixia untuk menjadi pandai besi hebat yang bisa diandalkan, dengan begitu meskipun dia tidak ada di Kota Lunar dia tidak perlu khawatir tentang keuangan nantinya.Ditambah dengan berubahnya status Kota Lunar menjadi sebuah ibukota kerajaan membuat kesempatan semakin besar untuk memulai bi
last updateLast Updated : 2022-01-29
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
25
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status