Keanu menghentikan langkahnya ketika tangannya menggenggam jemariku. Menatapku dengan tatapan yang tak kumengerti. Dan senyum simpul itu kembali terkembang."Ada apa, Kean?" Aku menarik tanganku yang digenggamnya.Risih, beberapa tatapan terpaku pada kami. Betapa tidak, dua orang seolah tak mengenal tempat dengan salah seorang menatap mesra pasangannya seperti adegan dalam film drama. Jika di dalam film, para figuran hanya berlalu lalang tak peduli, tidak dengan kejadian nyata. Mereka melirik penuh dengan keingin tahuan, membuatku tak nyaman."Kean, kenapa, sih?" Aku mengulang pertanyaanku, "Malu, tau!"Seolah tersadar tengah berada di tempat umum, Keanu menurunkan tanganku. Senyum masih melekat di bibirnya."Ini tanda kamu nerima aku, kan?" bisiknya memamerkan jari manisku yang telah dilingkari cincin berhias batu Aquamarine pemberiannya.
Baca selengkapnya