Semua Bab GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU: Bab 131 - Bab 140

265 Bab

BAB 131

"Maafkan Mama, Nak! Kami telah gagal sebagai orang tua." Kata Mama dengan penuh kesedihan."Tidak, Ma! Mama dan Papa tidak gagal. Apapun keputusan Mama dan Papah, Ren bisa memahaminya. Diakhir usia Ren, Ren mau melihat Papa dan Mama bahagia. Apapun keputusan Mama dan Papah, Ren pasti bisa menerimanya.. hikss hikss." Sekuat apapun Aku mencoba menahannya, akhirnya air mata ini keluar juga."Ma-maafkan Mama, Naak!" Mama memeluk kepalaku dan mengusapnya lembut sebagaimana kebiasaan Mama dulu waktu Aku masih kecil.Kami berpelukan dalam tangis kesedihan Kami masing-masing."Jadi, Ren mendengar semua pembicaraan Kami kemarin ?"Aku menganggukan kepalaku dalam pelukan Mama."Ter-termasuk tentang penyakit Ren ?" tanya Mama ragu-ragu."Iya, Ma.""Hiksss.. Maafkan Mama, Nak! Takdir begitu kejam terhadap Kita. kenapa tidak Mama saja yang menanggung penyakitmu ini Nak ?""Jangan pernah menyalahkan takdir, Mah! Ren sudah iklas menerima semua ini." Ucapku tegar, setegar diriku menerima semua ini ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 132

Seminggu sudah Aku kembali menjalani rutinitasku seperti biasa. Aku tidak mau kalah oleh penyakit yang semakin merongrong tubuhku. Untungnya, ada teman-temanku yang selalu menguatkan dan mensupportku. Ada sahabat masa kecilku juga, Zidan. Setelah Aku keluar dari rumah sakit, Ia semakin sering mampir ke rumahku. Tidak hanya itu, Zidan juga telah pindah ke Sekolahku. Sedikit mengherankan sebenarnya, karena Ia pindah saat sudah kelas 3 begini."Hehehe, lu butuh Gue buat bantu nguatin lu Kan ?" jawabnya santai ketika hal itu Kutanyakan padanya.Sempat heran dengan alasan Zidan waktu itu, namun karena kondisiku yang belum fit sehingga Aku tidak terlalu memikirkan lebih lanjut maksud perkataan Zidan ketika itu.Kemarin itu adalah hari terberat dalam hidup. Hari dimana Aku harus merasakan dampak dari keputusan yang telah Ku ambil. Awan, Dia masuk sekolah setelah sebulan lebih Dia tidak masuk Sekolah akibat pertempurannya waktu itu. Betapa rindunya Aku dengan dirinya, hampir saja Aku berlari
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 133

POV Author"Eh beneran ini tempat Awan tinggal sekarang ?" tanya Siska penasaran begitu mereka sampai di depan sebuah Rumah. Rumah itu sendiri terletak agak jauh dari perumahan lainnya, suasana disekitar itupun masih sangat asri dan dipenuhi oleh pepohonan di sepanjang jalan. Suasana yang sepi membuat Siska dan kawan-kawannya sedikit ragu untuk melangkah ke dalam rumah."Iya Vi. Lu yakin kalau Awan beneran tinggal disini ?" tanya Shiren ikut menimpali, begitu turun dari mobil satunya.Siang itu, dengan menggunakan dua mobil serta satu kendaraan bermotor yang dibawa oleh Radit dan Novi, mereka memutuskan untuk mendatangi Awan yang hari itu adalah hari ke tiga, Ia tidak masuk Sekolah. Devi yang merupakan salah seorang anggota murid dari petinggi Klan Atmaja, diminta oleh Awan untuk menemuinya. Namun, entah apa yang telah direncanakan oleh Devi, sehingga Ia tidak hanya datang seorang diri sebagaimana pesan Awan padanya, melainkan ikut mengajak sahabat-sahabat Awan yang lainnya untuk ikut
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 134

"Loh, kalian gak tahu ? Dia kan tinggalnya di rumah utama yang di depan itu.""Hah ?" kawan-kawannya pada terperangah kaget."Se-serius ?" tanya Sherla."Iya." Jawab Awan pendek dan semakin menambah rasa penasaran mereka."T-terus ada hubungan apa Lu dengan Devi, Awan ?" tanya Lina."Yah, gak ada.""Lu, jawabnya singkat banget. Bikin gemes, pengen nabok aja Gue. Untung lu sobat Gue." Ujar Radit gemas."Hehehe, emang kenyataannya begitu. Devi kan emang tinggal di depan. Aku dirumah belakang sini." Ujar Awan dengan santainya."Jawab loe santai banget nyuk. Kalau Gue di posisi lu, Gue mau juga lah tinggal dirumah depan itu, nemanin bebeb Devi, hehehe." Sela Novi dengan banyolan khasnya."Oo kampret, kalau gitu Gue juga mau.. wkwkwk." Imbuh Radit sambil tertawa."Kalian malah ngelantur, orang tanya apa malah bikin gak fokus kalian itu." gerutu Veby.Kelima gadis itu menatap ke arah Awan, menunggu penjelasan Awan lebih lanjut yang membuat mereka masih penasaran."Devi itu anaknya Om Leviat
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 135

Selepas kepergian sahabat-sahabatnya, tampak Awan memandang Devi agak lain, menuntut penjelasan gadis tersebut. Tapi, gadis yang sedang dipandang itu malah senyum-senyum tanpa mengacuhkan tatapan yang menuntut dari Awan."Devi.. ?" panggil Awan lagi ketika mereka sudah duduk di ruang tamu yang ada di rumah utama. Devi yang dipanggil Awan malah duduk dengan santainya diujung Sofa dengan menyelonjorkan kakinya diatas pangkuan Awan. Begitulah kebiasaan Devi kalau sedang berdua dengan Awan, Ia tidak malu atau canggung sedikitpun, malah Ia terlihat senang bisa berbuat sesuka hatinya kalau sedang berdua saja dengan Awan, apalagi Awan tidak pernah menegurnya sedikitpun selagi masih dalam batas yang wajar, kecuali jika sedang ada orang lain bersama mereka, seperti halnya ketika bersama sahabat-sahabatnya tadi.Ya, Devi ditugaskan oleh Ayahnya untuk menemani Awan tinggal dirumah itu. Bukan tanpa alasan, Awan tinggal disitu. Karena Ia masih belum bisa sepenuhnya mengendalikan kekuatan gelap dal
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 136

Awan berjalan dengan tenang menuju mobil yang dikendarai oleh Angel, yang diparkirnya tepat 10 meter di depan gerbang kediamannya. Angel yang dari semula merasa dipusingkan dengan ketidakhadiran Awan di sekolah selama dua hari sejak kejadian dimana Ia diputuskan oleh Renata. Apalagi Awan diketahuinya sudah tidak tinggal lagi bersama keluarga Renata. Semula Angel merasa putus asa untuk mencari Awan, karena kalau benar Ia berada di dalam rumah Klan Atmaja, maka pasti itu akan sangat menyulitkan baginya untuk mendekati Awan. Entah bagaimana awalnya, Angel merasa Klan Atmaja sangat antipati terhadap keluarganya. Walau Ia sendiri merasa jika keluarganya tidak pernah ada masalah sama sekali dengan Klan Atmaja selama ini. Sampai Ia menemukan jawaban itu, Angel berusaha untuk mendekati Awan. Apalagi semenjak Ia tahu kalau hubungan Renata dan Awan berakhir, dengan sifat Angel yang keras dan apa yang diinginkannya, pasti akan didapatkannya. Ia akan berjuang keras untuk mendapatkan cintanya ters
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 137

"Setelah apa yang Kamu ucapkan waktu itu, Aku hanya menganggapnya sebagai angin lalu. Aku ini siapa ? hanya seorang pemuda Kampung biasa. Ibuku hanyalah seorang pembantu di keluarganya Renata." Awan mengucapkan semua itu dengan nada setenang mungkin. Namun, karena Angel belum menemukan korelasi antara jawaban Awan dengan pertanyaannya tadi, sehingga Ia lebih memilih diam dan mendengarkan apa yang Awan ucapkan selanjutnya."Hanya dalam beberapa bulan saja, sejak Aku berada di Kota ini. Semua yang terjadi padaku, seperti gelombang badai saja, datang silih berganti dan begutu cepatnya. Fakta tentang keluargaku, tentang keluarga Ren, tentang Kamu..""Aku.. ? Maksud Awan apa ?" Sela Angel penasaran. Apa maksud Awan, kehadiran dirinya juga memberi dampak seperti gelombang yang dimaksud Awan. Entah itu baik atau buruk, tapi dalam hati Angel berlonjak senang, karena itu artinya, kehadiran dirinya juga memberi pengaruh pada Awan. Perlahan sebuah senyum tipis tersungging di bibir tipisnya."Kok
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 138

Awan harus mengakui kelihaian Angel dalam membaca situasi, dan tentunya aksi Awan yang berperanan penting dalam membersihkan para pengkhianat di perusahaan keluarganya Renata tempo hari sudah diketahui oleh gadis itu."Tidak." Jawab Awan sambil menggelengkan kepalanya."Jika, Kamu sudah tahu apa yang sudah Kulakukan disana. Tentunya Kamu juga bisa membaca seperti apa keadaan perusahaan Wijaya saat ini."Angel mengerutkan keningnya, dalam hati Ia berpikir, apakah sudah sejauh itu Awan bisa mengetahui kondisi perusahaan keluarganya Renata ? Bukankah Awan baru sekali itu terlibat langsung dalam perusahaan ayahnya Renata?"Perusahaan Papa Agus sedang menuju kehancurannya. Apa yang telah Kulakukan sebelumnya, hanya bisa memberi nafas tambahan sesaat. Wijaya Grup sudah terlalu jauh jatuh ke dalam rencana besar perusahaan Sanjaya." Awan bersikap sangat tenang dan tidak menampakkan kekhawatirannya sedikitpun, sehingga membuat Angel tidak bisa membaca apa yang telah dan akan direncanakannya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 139

"Nona Elektra." Sapa seorang pemuda dengan tanda codet di keningnya, menghampiri Elektra yang saat itu sedang duduk di ruang VIP di lantai dua."Ilham.. Bagaimana kondisi Adikku saat ini ?" tanya Elektra sembari melihat pertarungan maut yang sedang berlangsung diatas ring yang terdapat dilantai satu, dimana Awan sedang menggila diatas ring tersebut. Menghadapi lawan beda Negara yang terkenal dengan beladiri muay thai nya itu, Awan terlihat sangat bersemangat, atau lebih tepatnya sisi liar Awan yang semakin menggila. Ini adalah pertarungan keduanya malam ini, setelah 3 malam berturut-turut Ia selalu datang dan menantang lawan yang bisa mengimbangingnya. Padahal, para petarung yang datang bertarung di ring yang sedang di tonton oleh Elektra saat ini adalah para petarung pilihan. Tidak sembarangan petarung yang bisa bertarung diatas arena itu, karena biasanya mereka telah di seleksi ketat melalui kelompoknya masing-masing. Baik dari Klan, Perguruan, geng jalanan ataupun kelompok mafia.I
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 140

BaaaammmSebuah pukulan yang sangat cepat, bahkan tanpa bisa diikuti oleh pandangan mata orang biasa, tiba-tiba tubuh Elektra sudah terhempas ke dinding ring, membuat getaran pada dinding berbunyi cukup kencang. Semua penonton langsung hening seketika melihat kejadian yang super cepat itu.Elektra sendiri merasakan kedua tangannya menjadi kebas, untung saja Ia sempat menangkis pukulan cepat tersebut. Jika tidak, mungkin dadanya sudah kena dengan telak oleh serangan kuat barusan.Elektra tidak bisa bernafas lega begitu saja, karena serangan susulan Awan kembali menghujaminya.Wosshh wosshhhKali ini serangan Awan berhasil dihindari Elektra. Tahu kalau serangan Awan bertumpu pada kecepatan, membuat Elektra yang merupakan murid terbaiknya Usman sang mantan Seven Devil, merasa diatas angin. Kecepatan geraknya dan kelincahan Elektra membuat Awan semakin brutal menyerangnya, namun tidak satupun serangannya yang berhasil mengenai Elektra. Dan itu membuat Awan semakin kalap, dan semakin berna
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
27
DMCA.com Protection Status