Home / Fantasi / GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU: Chapter 151 - Chapter 160

265 Chapters

BAB 151

POV AwanRumah itu masih sama, masih terlihat mewah dan megah layaknya Istana. Banyak sudah kenangan yang Kuhabiskan disana. Kehangatan yang ada didalamnya, setiap cinta yang pernah Kurasakan didalam sana, seakan berputar silih berganti dalam memoriku.Namun, apa yang Kulihat saat ini tidak lagi sama. Rumah itu terasa sangat sepi, tidak lagi ada kebahagiaan dan kegembiraan didalamnya. Hanya ada aura kesedihan dan duka. Kenapa bisa begini?Saat ini, Aku berdiri di tengah taman perumahan yang berjarak 200 meteran dari rumahnya Renata. Memandang jauh dari sini, walau yang nampak hanya atap rumahnya saja, namun dengan kemampuan baruku, semuanya seakan terlihat jelas dari tempatku berdiri. Memandang dengan lara yang terpendam sesak dalam dada.Berulang kali kaki ini ingin nekat untuk berjalan ke dalam rumah itu, menemuinya didalam sana. Merasakan lagi hangat pelukannya, melihat lagi cantik senyumannya, atau sekedar bisa melihat wajah cantiknya sebagai obat dari rasa rindu ini. Tapi, kata-k
last updateLast Updated : 2022-11-11
Read more

BAB 152

Kak Rini menegakkan kepalanya dan menatapku lebih dekat."Tidak usah merasa bersalah seperti itu. Aku tidak memintamu untuk bertanggung jawab. Aku tahu tatapanmu itu, dan itu bukan cinta." Ucap Kak Rini menatapku dengan mata sayu. Ada kesedihan dalam nada suaranya."Kak.." Ucapku kelu."Ssstt jangan bicara dulu, Kakak ingin menikmati momen ini lebih lama." Ucap Kak Rini sambil menyanderkan kepalanya ke atas dadaku kembali."Seharusnya Kakak mencegahku melakukan ini. A-Aku telah mengambil ke.kesucian Kakak." Ucapku merasa menyesal."Huffttt.." Kak Rini mendengus kesal, lalu menegakkan kepalanya kembali dan menatapku."Jawab dengan jujur, Kamu menikmatinya tidak ?""Eh ?""Cukup jawab aja, iya atau tidak." Ujarnya tegas."Eh, i.iya, tapi..""Kalau begitu masalah selesai. Gak ada tapi-tapian. Kan sudah Kakak bilang, Kakak gak akan minta Kamu bertanggung jawab ataupun membalas cinta Kakak. Kakak justru senang melakukan yang pertama kalinya dengan Kamu." Ucapnya tersenyum. Tapi tatapanya i
last updateLast Updated : 2022-11-11
Read more

BAB 153

"Ujung-ujungnya, gue yang diminta untuk mencari informasi tentang lu. Dan lu tahu! Bahkan begitu tahu tentang nama lu aja, dia senang banget. Sampai-sampai, dia selalu ngoceh dengan begitu senangnya sampai pagi, gue jadi gak bisa tidur dibuatnya.""Hahaha." Aku sampai tertawa melihat Rachel yang sedikit sewot pada cerita terakhir."Ih senang lu ya melihat penderitaan gue?" Rachel membelalakkan bola matanya."Tidak, bukan begitu. Senang aja lihat kalian begitu. Mungkin begitu rasanya punya Adik yah?" Pikirku senang. Sekilas Aku teringat dengan Luna sepupuku, Adiknya Kak Noura. Dia juga manja dan tengil. Walau kadang cerewet, tapi sangat menyenangkan rasanya bisa memiliki seorang adik perempuan. Mungkin itu juga yang dirasakan oleh Rachel terhadap Adiknya, walau kadang jengkel tapi tetap membahagiakan."Eh, mang lu gak punya saudara?" Tanya Rachel menyela."Gak, Aku anak tunggal."Keasikan pembicaraan Kami malam ini harus terhenti begitu ada sebuah pesan WA masuk dari Kak Noura, yang me
last updateLast Updated : 2022-11-11
Read more

BAB 154

"Itu biar Kamu selalu ingat dengan Kakak." Ucapnya sebelum keluar dari mobil."Dan satu lagi, jangan buang hp lagi. Kalau mau ganti nomor harus kasih tahu Kakak, jangan menghilang kayak kemaren lagi." Ucap Kak Rini diiringi dengan tatapan tajam."Sana, kejar cintamu dek. Dan bilang padanya, kalau dia tidak bisa menjagamu, maka Aku yang akan mengambilmu darinya." Entah bagaimana Ia bisa tahu kalau Aku sudah mencintai wanita lain, atau memang begitu kepekaan seorang wanita kali ya.Walau Kak Rini mengucapkannya dengan santai, tapi ada keseriusan dalam kata-katanya. Segitunya kah perasaan cintanya padaku ? Sementara Aku sendiri tidak tahu harus bagaimana meresponnya. Mungkin Aku bisa mengurai soal-soal algoritma yang sulit, tapi tentang cinta ? Aku tidak ubahnya bagai orang bodoh yang tidak tahu apa-apa. Kak Rini jelas-jelas mencintaiku dengan sepenuh perasaannya, disamping itu Kami juga telah melakukan lebih dari yang seharusnya. dan Aku ? Membalas cintanya pun tidak. Bangsat kan itu na
last updateLast Updated : 2022-11-11
Read more

BAB 155

Pertarungan itu sendiri berlangsung dengan begitu cepat dan singkat."Jangan dicepatin videonya." Kak Noura melihatku sebentar, "Kakak tidak mempercepatnya. Itu sudah waktu normal." Ujarnya sambil menunjuk penanda waktu di sudut layar."Pertarungannya sangat singkat, hanya beberapa detik saja.""Hah, Kakak serius ? Bukankah itu lawan yang pernah Kuhadapi sebelum Kakak ?" Tanyaku tidak menyangka.Terakhir yang Kuingat secara samar, Aku menghadapi petarung dari Negeri Gajah tersebut lumayan memakan waktu lama dan itupun, Ia berhasil membuatku sedikit kewalahan walau Aku sedang dalam dark mode. Tapi Kunisada hanya butuh beberapa detik saja untuk melumpuhkannya, tanpa lawannya bisa bangkit lagi. Tanpa sadar ada bagian dalam tubuhku sedikit bergetar dan bersemangat menyambut tantangan bertarung itu. Tapi, Aku sadar kalau lawan yang akan Kuhadapi kali ini sangatlah kuat, bahkan untuk dark mode-ku sekalipun."Itulah kenapa Kakak bilang tidak masalah kalau Kamu mau mengamuk seperti apapun, d
last updateLast Updated : 2022-11-11
Read more

BAB 156

"Semengerikan itu kah Kak ?""Iya dan untuk mencapai tahap itu tidaklah mudah. Konon katanya seseorang harus melewati batas antara hidup dan mati. Bisa melalui latihan yang sangat berat secara konstan atau melalui pertarungan yang mempertaruhkan hidup dan mati.""Di Klan kita sudah ada yang mencapai level itu kak ?" Tanyaku penasaran, siapa tahu Aku bisa belajar darinya."Setahu Kakak yang sudah mencapai level itu, Kakek. Dan mungkin para mantan Seven Devil juga sudah mencapai level itu." Ucap Kak Noura sambil melirik Devi, mungkin karena Ayahnya Devi merupakan salah seorang mantan Seven Devil."Om Joe ?""Ayah baru mencapai level awakeningnya, tapi belum berhasil menyempurnakannya. Jangan tanya bagaimana cara menyempurnakannya, karena hanya orang yang sudah mencapai tahap itu yang mengetahui caranya. Dan proses setiap orang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan sejatinya.""Dan untukmu dek. Waktu Kita sangat singkat, 1 bulan. Jangan pikirkan bagaimana mencapai tahap awakening dulu, se
last updateLast Updated : 2022-11-11
Read more

BAB 157

POV AuthorWoossshh wosshhhhBaaammmm baammmmBunyi benturan akibat pertarungan silih berganti terdengar menggema memenuhi seantero ruangan. Ditengah ruangan sendiri tampak tiga sosok yang saling beradu kemampuan. Sebenarnya pertarungan itu tampak seperti berat sebelah, dimana dua orang wanita tampak silih berganti menyerang seorang cowok yang tampak mulai kewalahan menghadapinya.Tapi, jangan salah sangka. Ini bukan pertarungan adu kenikmatan yang membuat si pria mengerang nikmat. Tapi ini pertarungan serius adu kekerasan, bukan erang kenikmatan yang keluar dari mulut si pria, melainkan erang kesakitan yang sesekali keluar dari bibirnya yang sudah menyemburkan darah segar."KELUARKAN DIA.." Teriak Abe dari pinggir ruangan coba memaksa Awan yang saat itu sedang kepayahan menghadapi Noura dan Devi sekaligus. Walau cuma latihan, tapi keduanya mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk memaksa Awan agar mengeluarkan kemapuan terbaiknya juga, bahkan kalau perlu sampai mengeluarkan sisi gelap
last updateLast Updated : 2022-11-11
Read more

BAB 158

Seminggu sudah dari terakhir kali saat Awan mampir ke taman perumahan mewah tersebut. Kali ini, Ia sengaja mampir untuk menepati janjinya walau sudah melewati waktu dari apa yang pernah dijanjikannya. Saat melewati salah satu rumah mewah, tampak sebuah mobil civic putih terparkir dipekarangan depan rumah. Sekilas dia tahu siapa pengguna mobil tersebut dan itu membuat hatinya terbersit rasa cemburu. Namun, cepat-cepat dia membuang perasaan itu dari dalam dirinya. Dan terus melajukan motor R6 yang nenjadi salah satu koleksi pribadinya Devi.Awan tidak menyangka jika Devi memiliki selera mengoleksi beberapa kendaraan sport, termasuk motor yang sedang dikendarainya saat itu. Devi sendiri sama sekali tidak keberatan motornya dipakai Awan malam itu, walau Awan jujur mengatakan akan memakainya untuk menjemput seorang cewek. Apalagi setelah sorenya Awan berhasil membuatnya terkapar puas. Mungkin jika Awan meminta pun akan langsung diberinya, hahaha makin ngelantur aja nih, skip skip.Rachel t
last updateLast Updated : 2022-11-11
Read more

BAB 159

Hanna sendiri sempat protes karena Kakaknya terkesan cerewet banget pada Awan untuk menjaganya.Saat diluar rumah, Hanna sempat kaget begitu melihat Awan mengajaknya naik motor."Gak apa-apa Aku ngajaknya naik motor kan?""Eh, g-gak apa-apa kok Kak. Ini pertama kalinya Hanna naik motor, jadi kagok aja." Jawab Hanna canggung.Dalam hati Awan sedikit kasihan melihat gadis innocent yang malang itu dan bertekad untuk membuat harinya ceria.Saat keluar Awan melihat Zidan juga baru keluar rumah dengan diantar oleh Renata. Karena Awan mengenakan helm full face sehingga mereka tidak bisa mengenalinya. Dan Awan tetap melajukan motornya keluar komplek perumahan dengan Hanna yang masih duduk malu-malu dibelakangnya.Sepanjang jalan keduanya hanya diam, sama-sama canggung untuk memulai pembicaraan. Semula, Hanna agak sedikit menjauh dudukya dan hanya memegang ujung jaket Awan sebagai pegangan. Mungkin karena udara dingin, Hanna pun memajukan duduknya kedepan dan memeluk pinggang Awan."Nah begit
last updateLast Updated : 2022-11-11
Read more

BAB 160

"Iya, suaranya enak didengar dan penyanyinya juga cantik.. Tambah Mbak lagunya." Ucap salah seorang penonton laki-laki."Iya, kok Gue malah menghayati lagu ini versi langsung begini yah." Ucap yang lainnya."Ih, jadi baper.." Bisik-bisik yang lainnya."Tambah lagi lagunya.." Request penonton yang lainnya."Iya, lagi dong.." Dukung yang lainnya kompak.Malah Hanna yang tampak kaget dan tidak siap dengan reaksi dari orang-orang disekelilingnya. Ia melihat kearah Awan dan pemuda ganteng itu menganggukkan kepala tanda menyetujui dan menyemangatinya. Hanna merasa tidak enak karena itu adalah gitar pinjaman, namun belum sempat Ia bersuara, mas pengamennya malah ikut menyemangatinya untuk bernyanyi sekali lagi."Lanjut saja Mbak. Saya senang gitar saya bisa menemani penyanyi hebat seperti Mbaknya." Puji mas pengamennya tulus sambil mempersilahkan jika gitarnya dipakai lagi oleh Hanna. Dengan tersenyum, Hana melihat Awan yang seakan berhasil menjadi semangat barunya dan membuatnya mau untuk m
last updateLast Updated : 2022-11-11
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
27
DMCA.com Protection Status