"Bagaimana, Ai?" tanya Fariz kembali. "Aku mau shalat istikharah dulu, Riz."Fariz mengembuskan napas berat. "Kamu sudah berjanji, Ainun," lirihnya. "Ya, aku tahu itu. Tapi, ke mana kamu selama dua tahun ini?""Aku menata hati, Ai. Istriku baru saja meninggal. Sulit bagiku untuk langsung menikah dengan wanita lain meskipun wanita itu adalah kamu."Ainun membuang pandangan. Rasanya teramat sakit. "Mengertilah posisiku, Ainun.""Kamu masih mencintainya kan?" tanya Ainun dengan tatapan tajam. Fariz membungkam. Lama Ainun menunggu jawaban tapi tak kunjung juga. Ainun tersenyum getir melihat kenyataan yang ada di depan mata. "Ai—""Kalau masih mencintai Almarhumah istrimu, lalu untuk apa kamu datang menemuiku, Riz?""Ai, dengarkan aku dulu!"Ainun terdiam. "Ainun, aku tahu semua adalah wasiat dari almarumah. Tapi, Ai, justru aku memikirkan tentang perasaan kita berdua.""Ai, coba kamu berpikir sejenak. Bagaimana
Baca selengkapnya