Home / Romansa / Maduku Sayang / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Maduku Sayang: Chapter 71 - Chapter 80

144 Chapters

71. Menanti Hari Esok

POV AUTHOR"Kenapa sore baru pulang?" tanya Ferdila setelah keduanya sampai."Capek banget, Fer. Aku mau mandi dulu." Ardina berlalu begitu saja, sementara itu suaminya melangkah ke luar menemui Naren yang sedang duduk di teras.Ferdila berdehem, kemudian ikut duduk di kursi kosong. Tanpa basa-basi dia langsung menanyai Naren habis ke mana saja. Lelaki yang sudah menyiapkan jawaban sejak tadi itu menjawab cepat penuh keyakinan. "Kami dari rumah Mita, Pak. Abis itu ke cafe–""Ngapain ke cafe?" kejar Ferdila."Sebenarnya ...." Naren pura-pura takut menjawab. "Tadi di jalan ketemu sama perempuan yang dipanggil Shella sama ibu tadi, Pak. Kami ke cafe dan mereka mengobrol berdua, aku gak tahu mereka bahas apa.""Shella?" Ferdila memicingkan mata, tetapi Naren gegas mengangguk.Ponsel Ferdila berdering, ada telepon dari seorang teman yang ingin menemuinya sekarang karena sudah harus balik ke Inggris malam nanti. Dia pun gegas melangka
last updateLast Updated : 2021-11-28
Read more

72. Vidia Hilang

Suara bell berbunyi membuat Shella terperanjat. Dia melangkah cepat ke luar karena merasa itu satu hal penting karena jam sudah menunjuk angka sembilan malam.Saat daun pintu terbuka lebar, dia mendapati Falen dalam keadaan wajah babak belur seperti habis berkelahi. Shella menautkan kedua alis lantas bertanya, "Abis dari mana?""Vidia, Shel!" pekik lelaki itu. "Vidia diculik preman!" teriaknya lagi sambil terus meringis memegang pelipis yang sedikit mengeluarkan darah."Kenapa gak lu kejar, Falen?!" "Ban mobil gue pecah kena tembak. Sekarang kita harus menolong Vidia."Perempuan yang hanya mengenakan baju you can see dengan celana panjang itu mengikat rambutnya sambil melangkah masuk rumah. Dia langsung menyambar kunci mobil yang menggantung di tiang.Lima menit berlalu mereka sudah dalam perjalanan sambil berusaha menelepon Vidia. Nahasnya tidak ada jawaban hingga mereka berusaha menerka dibawa ke mana perempuan berambut pirang itu.
last updateLast Updated : 2021-11-28
Read more

73. Kejadian Malam

Malam begitu dingin memaksa mereka harus saling menghangatkan di balik selimut. Tepatnya Ardina dan Ferdila. Sepasang suami istri yang harus merasakan kepelikan dalam berumah tangga karena hadirnya perempuan kedua.Jantung Ardina berdegup cepat serupa kuda yang sedang berpacu. Wajahnya tepat berada di dada bidang sang suami. Ada kerinduan yang terpancar jelas di manik matanya. Diam-diam perempuan itu mengukir senyum paling menawan."Aku merindukanmu, Ferdila," bisiknya lembut berhasil membuat suaminya mengeratkan pelukan.Keduanya larut dalam cinta dengan rindu yang semakin megah sekalipun sering bertemu. Dalam hati Ferdila ada sejuta penyesalan yang sulit diungkapkan lewat kata-kata. Lidahnya hanya bisa kelu ketika ingin meminta maaf karena terlalu sakit. Dia tahu bagaimana besarnya luka dalam hati Ardina.Napas lelaki itu berembus kasar, dia gundah gulana. Diam-diam pula mengkhawatirkan Vidia yang dikata Shella diculik orang. Namun, jika me
last updateLast Updated : 2021-11-29
Read more

74. Orang Tercinta

"Dari mana aja, Ren, pagi-pagi baru pulang?" tanya Ferdila ketika lelaki itu masuk ke rumah."Tadi malam ada urusan bareng sahabat, Pak. O iya, izin rehat sebentar ya, sakit kepala soalnya. Kalau harus diantar bangunin aja."Ferdila mengangguk, kemudian Naren melangkah cepat masuk kamar. Semalaman dia tidak tidur karena harus menyusun rencana lainnya. Ardina tersenyum tipis sendirian."Sayang, hari ini mau jalan-jalan gak?" tawar Ferdila.Perempuan yang ditanya mengangguk karena dengan cara inilah Naren bisa melanjutkan misi tanpa ketahuan. "Berdua aja, ya.""Assalamualaikum!" Suara di balik pintu mengejutkan mereka."Wa'alaikumussalam, masuklah!" jawab Ferdila.Senyuman sepasang suami istri itu mereka ketika melihat yang datang adalah orangtua mereka, tepatnya mertua Ardina. Mereka menyambut dengan hati bahagia karena sudah sangat lama tidak bersua.Ibu dan bapak Ferdila melangkah masuk. Mereka datang diantar supir yang langsu
last updateLast Updated : 2021-11-29
Read more

75. Bahagia di Atas Luka

Pukul lima sore Naren sudah siap untuk melakukan misi selanjutnya. Dia melirik jam sekilas, kemudian membuka pintu kamar. Di luar semua orang berkumpul kecuali Ardina."Pak, izin ke luar sebentar. Kalau ada apa-apa hubungi saja," pamit Naren yang mendapat anggukan dari Ferdila.Lelaki itu mempercepat langkahnya karena harus menjemput sosok paling penting. Mobil hitam keluar dari halaman rumah dan melaju dengan kecepatan sedang. Tepat satu kilometer dari rumah, seorang perempuan berdiri sambil melipat kedua tangan di depan dada. Rambutnya bergelombang dengan mata diolesi eye linear. Cantik, pikir Naren."Lama banget," gerutu perempuan itu ketika Naren berhenti tepat di depannya. Keduanya sama-sama duduk di depan karena sudah akrab sejak dulu. Siapa lagi perempuan itu kalau bukan sahabatnya. Mobil melaju dengan kecepatan tinggi karena harus segera sampai ke gudang sebelum magrib tiba."Apa Ferdila tidak curiga?" "Tidak
last updateLast Updated : 2021-11-29
Read more

76. Kabar Buruk

Pukul sepuluh pagi Naren menerima telepon dari bawahannya. Sungguh di luar nalar karena Vidia berhasil kabur ketika Rey lengah. Dia juga tidak sampai merasakan sakit yang sama dengan Ardina dulu.Beruntung orangtua Ferdila sudah pulang sejak tadi. Jadi, di rumah itu hanya ada dia dan Ardina. Naren memanggil nama perempuan itu sedikit sungkan, kemudian ketika mereka saling beradu pandang, Naren berkata, "Vidia berhasil kabur. Mereka yakin tidak ada yang membantunya. Entah di mana perempuan itu sekarang.""Jadi, kita harus gimana, Ren?""Ke gudang. Jangan lupa gantian sebentar."Ardina mengangguk, dia masuk ke kamar untuk mengambil tas. Tidak lama kemudian sudah kembali dan menyusul Naren yang sejak tadi menunggu di mobil. Tidak ada pembahasan dalam perjalanan itu. Mobil melaju dengan kecepatan tinggi bahkan Naren hampir saja menabrak motor yang belok tanpa menyalakan sen. Untung saja takdir masih berpihak pada mereka.Matahari sudah sem
last updateLast Updated : 2021-11-29
Read more

77. Diteriaki Gila

Vidia terlunta-lunta di pinggir jalan karena lelah berlari. Sandalnya sudah putus jadi harus bertelanjang kaki. Rambut perempuan itu memang masih rapi, tetapi peluh dan debu menjadikannya terlihat menyedihkan.Dia memegang perut dengan tangan kanan karena cacing terus meronta. Terlampau lelah, Vidia duduk di trotoar sambil terus memikirkan cara mendapat pertolongan. Tiba-tiba ada seorang lelaki yang lewat, dia melempar dua keping uang lima ratusan."Hey!" teriak Vidia. Lelaki itu menoleh. "Lu kira gue pengemis apa?!" "Kalau bukan pengemis, terus apa?""Lu yang pengemis!" Vidia berkacak pinggang. "Gue ini anak orang kaya cuma abis diculik!""Orang gila ... orang gila ..." teriak para pengamen kecil yang membawa gitar. Orang-orang sudah mengerumuni Vidia karena menjadi pusat perhatian. Banyak yang mengeluarkan ponsel, kemudian menyalakan kamera tidak peduli teriakan Vidia. Hari ini dia merasa sangat stres dan ingin mengakhiri hidup
last updateLast Updated : 2021-11-29
Read more

78. Pengakuan Sandi

Dalam rumah yang berukuran lumayan besar itu duduk seorang Vidia yang baru saja selesai membersihkan diri. Dia meminjam pakaian sandi yang kebetulan sepantaran dengannya.Lelaki itu bergeming sesaat, kemudian mengungkap apa yang ada dalam hatinya. "Vid, kamu mau gak jadi pacar aku?"Vidia menoleh menatap Sandi tidak percaya. Dalam hati dia merasa bahagia, bukan karena tampannya atau memiliki rasa yang sama, tetapi lelaki itu lumayan tajir. Mata Vidia kini berkedip beberapa kali membayangkan indahnya menjadi pacar lelaki itu."Aku sudah menikah, San," jawabnya kemudian."Tapi suami kamu selingkuh, 'kan? Aku tahu perasaan kamu, Vid karena ... melihat gebetan atau kekasih kita bahagia dengan orang lain itu sakit banget.""Lalu, kenapa ngajakin aku pacaran?" Vidia benar-benar sudah tertarik untuk selingkuh tidak peduli bagaimana nantinya ketika ketahuan Ferdila terutama Falen.Lagi pula dua lelaki itu tidak mencariku, pikir Vidia lagi."H
last updateLast Updated : 2021-11-30
Read more

79. Permintaan Sandi

"Gimana keadaanmu, Din. Kita ke rumah sakit, yuk!" Ferdila terpaksa pulang ke rumah karena ada sms dari istrinya yang mengatakan sedang sakit."Enggak, Fer. Di rumah aja gak apa-apa. Ini juga udah agak mendingan." Ardina tersenyum, wajahnya pucat pasi. "Kalau nanti aku meninggal–"Ferdila meletakkan jari telunjuknya di bibir Ardina. "Hust! Kamu gak boleh ngomong kayak gitu, Sayang. Kita akan hidup bahagia bersama.""Bagaimana dengan istri keduamu?""Aku sudah janji akan menceraikannya ketika sudah ketemu. Ponselnya gak aktif."Ardina yang lemah menutup mata perlahan, dia ingin menikmati masa-masa seperti ini. Ketika tangannya digenggam erat sang suami, air mata jatuh begitu deras membentuk anak sungai."Sayang?" panggil Ferdila. Dia khawatir terjadi sesuatu pada istri tercinta."Aku masih hidup, Fer," sahut Ardina masih menutup mata. Keadaannya begitu memprihatinkan dengan peluh yang menghiasi pelipisnya.***Vidia
last updateLast Updated : 2021-11-30
Read more

80. Video Call Mengerikan

Dua hari berlalu tidak ada peningkatan selain Sandi yang selalu menyuruh Vidia melakukan semua pekerjaan rumah. Shella yang sudah tahu keberadaan Vidia karena tidak sengaja melihatnya selalu mengintai rumah itu.Naren pun tahu kalau misinya sedang dalam bahaya. Dia diberitahu oleh bawahannya yang mengikuti mobil Shella dan Falen. Akhirnya tadi malam tepat pukul satu dini hari Vidia dikembalikan ke gudang karena Ardina merasa Sandi tidak becus bekerja.Rabu pagi ini Ardina yang masih sedikit lemah sudah berdiri di hadapan Vidia yang kakinya dirantai pun tangan diikat ke belakang. Mata Ardina memancarkan luka mengingat kedua sahabat yang harus meregang nyawa."Apa maumu, Ardina?" tanya Vidia dengan suara lirih."Tidak ada.""Lalu kenapa menyandraku di sini?" teriak Vidia mulai emosi. Wajahnya merah."Aku tidak pernah menyandramu, Vidia. Lagi pula jika keadaannya seperti ini, maka Yuni juga Genta akan merasa bahagia." Ardina menarik napas panja
last updateLast Updated : 2021-11-30
Read more
PREV
1
...
678910
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status