Share

80. Video Call Mengerikan

Dua hari berlalu tidak ada peningkatan selain Sandi yang selalu menyuruh Vidia melakukan semua pekerjaan rumah. Shella yang sudah tahu keberadaan Vidia karena tidak sengaja melihatnya selalu mengintai rumah itu.

Naren pun tahu kalau misinya sedang dalam bahaya. Dia diberitahu oleh bawahannya yang mengikuti mobil Shella dan Falen. Akhirnya tadi malam tepat pukul satu dini hari Vidia dikembalikan ke gudang karena Ardina merasa Sandi tidak becus bekerja.

Rabu pagi ini Ardina yang masih sedikit lemah sudah berdiri di hadapan Vidia yang kakinya dirantai pun tangan diikat ke belakang. Mata Ardina memancarkan luka mengingat kedua sahabat yang harus meregang nyawa.

"Apa maumu, Ardina?" tanya Vidia dengan suara lirih.

"Tidak ada."

"Lalu kenapa menyandraku di sini?" teriak Vidia mulai emosi. Wajahnya merah.

"Aku tidak pernah menyandramu, Vidia. Lagi pula jika keadaannya seperti ini, maka Yuni juga Genta akan merasa bahagia." Ardina menarik napas panja

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status