Semenjak kejadian itu, Anis jadi lebih sering menghubungi Reno.[Lagi ngapain, Ren?][Lagi kerja sayang.][Ganggu kerjaanmu ya?][Enggak kok, santai aja. Kamu sendiri lagi ngapain?][Kerja jaga toko.][Oh.][Ren, kamu janji kan nggak akan ninggalin aku?][Iya, aku janji.]Anis membaca kembali sms dari Reno. Widya yang membuat teh lalu menyesapnya, berujar, “Nis, kamu kenapa sih kok akhir-akhir ini seperti berubah?”“Berubah gimana sih, Wid? Aku ya Anis sama seperti dulu.”“Kamu jadi lebih sering mentingin ponselmu dari pada kerjaan di toko.”“Masa sih, Wid?”“Iya, Nis.”“Wid, aku boleh ngomong sesuatu nggak sama kamu?”“Ngomong aja, Nis. Kamu biasanya kalau mau ngomong, ngomong aja.”“Gitu, ya?”“Iya Nis.”“Wid, kamu kalau sama pacarmu gimana?”“Maksudnya?”“Maksudku, kamu kalau sama pacarmu, apakah selalu menuruti apa keinginan dia?” pertanyaan Anis membuat Widya menghentikan ritual minum tehnya. Gadis yang berperawakan tinggi semampai itu menatap lekat wajah Anis yang mulai timbul j
Last Updated : 2024-07-24 Read more