Beranda / Pendekar / Pendekar Tengil / Bab 321 - Bab 330

Semua Bab Pendekar Tengil: Bab 321 - Bab 330

387 Bab

Bab 73: Persiapan Latih Tanding (part 1)

“Apa maksud anda Mahaguru?” tanya Saptabira. Sementara itu Indra masih belum merespon apapun, dia masih bingung bagaimana Dasanata menyadarinya padahal sejak tadi dia terlihat biasa saja.“Keponakanmu yang mengatakannya, Ajinata bilang kalau pemuda ini menguasai salah satu ajian terlarang yang ada di Kerajaan Galuh,” jawab Dasanata sambil duduk lagi di kursinya.“Anak itu? Dia menyadarinya?” batin Indra dengan wajah terkejut bukan main, dia benar-benar telah meremehkan bocah kecil yang dihadapinya tadi, dia tidak pernah berpikir kalau Ajinata akan menyadarinya dari pandangan matanya saja karena masih terlalu kecil. Dia tidak menyangka karena kecerobohannya itu rahasianya malah diketahui Dasanata.“Ajinata?” ujar Saptabira seraya menatap Indra seakan meminta jawaban darinya.“Hmmh.. itu memang benar Mahaguru, saya menguasainya,” ucap Indra pelan setelah menghela nafas dalam
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-09
Baca selengkapnya

Bab 74: Persiapan Latih Tanding (part 2)

“Berapa lawan yang ingin kau hadapi?” tanya Saptabira.“Hihihi.. berapa ya, mungkin satu juga cukup Kang. Saya hanya ingin menambah pengalaman bertarung dengan menghadapi banyak pendekar dari perguruan yang berbeda,” jawab Indra.“Bagaimana kalau melawanku?” tawar Saptabira sambil tersenyum. Indra hanya tertawa kecil sejenak seraya menatap mata Saptabira.“Hihihi.. Tapi Kang Saptabira kelihatannya tidak sepenuhnya berniat seperti itu,” tukas Indra.“Hmm.. bagaimana ya, aku tidak tertarik bertarung dengan orang yang tidak akan menggunakan seluruh kemampuannya. Jika kau boleh menggunakan ajian gelap ngampar milikmu itu, mungkin aku baru tertarik menghadapimu sepenuh hati,” jelas Saptabira.“Hihihi.. mengerikan juga ya,” ujar Indra.“Yah setiap pendekar punya prinsip masing-masing yang dia pegang teguh. Bagiku, pertarungan yang tida
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-09
Baca selengkapnya

Bab 75: Ajian Terlarang, Tilem Sagara

“Ada apa Ajinata?” tanya Saptabira. Tampak di tepi halaman tepatnya di sebuah dahan pohon, Ajinata sedang duduk santai seraya menggenggam sarung pedang di tangan kirinya.“Dasar anak nakal,” gerutu Mira pelan.“Hihihi.. bocah itu punya gaya juga rupanya,” pikir Indra seraya tersenyum melihat bocah berusia tujuh tahunan sudah berlagak seperti pendekar hebat dengan duduk di dahan pohon dengan santainya.“Maafkan saya paman. Tapi tadi Mahaguru sudah mengizinkan saya untuk melakukan latih tanding dengan tuan pendekar yang bertamu ke paguron kita. Jadi saya rasa alangkah baiknya jika saya yang menjadi lawan pertama bagi tuan pendekar,” jawab Ajinata.“Aku tidak akan mengizinkanmu bertarung dengannya!” tegas Saptabira.“Eh? Tapi ayah sudah mengizinkannya loh paman,” tukas Ajinata dengan raut wajah kecewa.“Itu benar, tapi Mahaguru suda
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-09
Baca selengkapnya

Bab 76: Indra vs Abad (part 1)

Perlahan Indra kembali berdiri setelah jantungnya kembali berdetak normal, Abad sendiri masih terlihat duduk dengan wajah pucat. Melihat Abad seperti itu Indra yakin kalau dia juga mengalami hal yang sama dengannya. Saptabira sendiri tampak menghela nafas dalam mengingat kelakuan keponakannya tadi.“Kelihatannya kalian perlu beristirahat sejenak sebelum melakukan latih tanding,” kata Saptabira.“Hihihi.. saya sebenarnya sudah tidak apa-apa, tapi tampaknya memang perlu istirahat,” ucap Indra sembari menatap Abad yang masih pucat pasi.Indra dan Saptabira kemudian membantu memapah Abad menuju ke pendopo, Sinta segera meminta beberapa murid wanita untuk membawakan air dan makanan untuk Indra dan Abad. Tanpa ragu lagi Abad dengan cepat meneguk air putih seakan-akan begitu kehausan. Indra sendiri hanya meneguk sekali air yang disediakan di sana, dia tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya Abad tadi.“Aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-10
Baca selengkapnya

Bab 77: Indra vs Abad (part 2)

‘Deukh’“Heukh,” pekik Abad saat pukulan Indra dengan telak menghantam lehernya. Meski begitu tubuhnya tidak terpental sedikitpun pertanda fisiknya memang ada di atas rata-rata pendekar Kerajaan Panjalu pada umumnya.‘Beukh’‘Dakh’Indra secara beruntun melayangkan tendangan kaki kanannya ke arah dada dan perut Abad hingga terdengar suara benturan keras, kali ini tubuh Abad terjungkal ke belakang sampai punggungnya menghantam permukaan tanah. Darah terlihat mengalir dari tepi bibirnya, walaupun begitu dia segera bangkit lagi seakan serangan Indra tidaklah berdampak apa-apa kepada tubuhnya.“Pemuda ini, dia masih sanggup berdiri setelah tiga serangan telak mengenai tubuhnya?” batin Indra heran.Abad segera melesat lagi dengan pukulan tangan kanannya mengincar dada Indra, namun dengan tangkas Indra membelokan serangan Abad menggunakan tangan kirinya
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-10
Baca selengkapnya

Bab 78: Indra vs Abad (part 3)

“Hihihi.. tapi kalau begitu nanti dia sengsara,” pikir Indra lagi yang kini mengalihkan pandangannya kepada Abad kembali.“Kenapa? Apa kau takut?” tanya Abad.“Cuh..” Indra meludahkan darah dari mulutnya lalu tersenyum kepada Abad.“Jujur saja aku bosan dengan cara seperti ini, kenapa kita tidak bertarung seperti biasa saja?” jawab Indra.“Dia tidak termakan umpan Abad rupanya,” batin Saptabira.“Sayang sekali, aku pikir kau cukup berani untuk beradu ketahanan tubuh denganku,” ucap Abad.“Hihihi.. bukannya aku tidak berani, tapi akan membosankan bagi yang melihat pertarungan kita jika terus berlangsung seperti ini,” tutur Indra.“Lagipula aku bermaksud mencari pengalaman dengan melawan berbagai ilmu silat yang ada di Kerajaan Galuh ini,” sambung Indra.“Begitu ya, jika memang itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-11
Baca selengkapnya

Bab 79: Gerakan Silat Tingkat Tinggi, Sagarasewu

Abad segera menundukan tubuhnya jauh ke bawah karena sejak tadi dia sudah melihat pergerakan tangan kanan Indra, tapi sejak awal Indra memang sengaja melakukannya untuk memancing pergerakan Abad. Ayunan tangan kanan Indra tidaklah cepat dan kuat sebab sejak awal dia tidak berencana memukul Abad, hanya dalam sekejap mata saat Abad menundukan tubuhnya ke bawah, tangan kanan Indra berayun cepat ke bawah dengan kepalan tangan terbuka membentuk totokan dengan jari tangan dan jari tengahnya.‘Deukh’Dengan telak totokan Indra berhasil mengenai titik saraf di leher Abad, sontak seketika itu juga pandangan Abad langsung buram seiring dengan tubuhnya yang serasa lemas tak berdaya. Tanpa menunggu waktu lama tubuh Abad langsung tumbang ambruk ke tanah dan tidak sadarkan diri. Sontak semua orang yang menyaksikan hal itu terkejut bukan main sebab mereka tidak menyangka kalau Indra akan mengubah pergerakannya seperti itu.“Kelihatannya pemu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-11
Baca selengkapnya

Bab 80: Indra vs Banara (part 1)

“Hihihi.. ini mah sudah mustahil untuk dilawan,” gumam Indra saat melihat kerikil yang terus beterbangan di sekitar tubuh Banara karena terangkat oleh tekanan tenaga dalamnya yang luar biasa.“Aku harap kau juga tidak menahan diri dengan tidak menggunakan gerakan pancatunggal,” tutur Banata seraya menatap Indra dengan tajam.“Hihihi.. kalau bisa, aku sudah pasti menggunakannya sih,” ujar Indra pelan.“Sayangnya aku tidak akan menggunakannya,” jawab Indra seakan-akan dia memang bisa menggunakannya.“Kau meremehkanku?” tanya Banara.“Hihihi.. tidak juga, aku hanya penasaran seberapa jauh aku mampu bertahan melawanmu tanpa menggunakannya,” jawab Indra.“Kalau begitu, kau pasti akan menyesalinya,” tutur Banara.Indra hanya tersenyum saja menanggapinya, dia saat itu juga segera menggunakan ajian wedas raga untuk mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-12
Baca selengkapnya

Bab 81: Indra vs Banara (part 2)

Tubuh Indra terpental jauh hingga berguling-guling di tanah, wujudnya kembali terlihat jelas sesaat sebelum punggungnya menghantam batang pohon yang ada di belakangnya. Dari raut wajahnya terlihat jelas dia merasakan sakit yang luar biasa, dari hidung dan tepi bibirnya darah mulai mengalir keluar. Sementara itu tulang di tangan kanannya terasa bergeser karena benturan keras yang terjadi.‘Krek’“Aduh,” pekik Indra tertahan saat dia membetulkan posisi tulang tangan kanannya yang bergeser sedikit.“Ini mah jelas bukan tandinganku, padahal tadi aku sudah menggunakan ajian wedas raga untuk memperkuat tubuhku,” pikir Indra sambil berdiri lagi, tangan kanannya masih serasa sakit.“Ini benar-benar luar biasa, tidak sia-sia aku memutuskan untuk datang ke Kerajaan Galuh,” ujar Indra sembari tersenyum.Sementara itu Banara di kejauhan terlihat masih berdiri tanpa memasang kuda-kuda
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-12
Baca selengkapnya

Rekomendasi Novel Pendekar yang Berhubungan Dengan Novel Pendekar Tengil

Selamat siang sobat semuanya. Mudah-mudahan sobat semua dalam keadaan sehat selalu. Saya mohon maaf karena belum bisa update maksimal novel Pendekar Tengil setiap harinya. Alasannya sama seperti yang saya tulis di catatan sebelumnya. Saya juga sangat berterima kasih kepada sobat semua yang senantiasa bersedia menunggu update dari saya dan memaklumi segala kekurangannya. Saya juga berterima kasih atas dukungan sobat semuanya selama ini, baik yang sudah membaca karya saya atau yang sudah mengirimkan gemnya. Saya akan mengusahakan yang terbaik dari setiap karya saya meski tidak bisa update maksimal. Jika sobat merasa bosan sambil menunggu update saya, kali ini saya akan rekomendasikan novel pendekar yang tidak kalah serunya dan masih ada hubungannya dengan novel Pendekar Tengil ini. Novel Jawara Novel ini berkisah tentang Kerajaan Galuh dan para pendekar yang hidup di sana. Di novel ini sobat semuanya bisa mengetahui sendiri bagaimana keh
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3132333435
...
39
DMCA.com Protection Status