Beranda / Pendekar / Pendekar Tengil / Bab 281 - Bab 290

Semua Bab Pendekar Tengil: Bab 281 - Bab 290

387 Bab

Bab 33: Pamit dari Jatibuana (part 1)

“Seperti yang kau tahu, peristiwa pembantaian masal dua tahun sangatlah misterius. Aku yakin ada dalang dibalik peristiwa mengerikan tersebut. Kemungkinan besar dia adalah orang yang ingin menghancurkan Kerajaan Galuh,” kata Waluya.“Jika hanya itu alasannya, lalu apa hubungannya dengan Indra?” tanya Patra.“Saat ini kekuatan Trah Jawara di Kerajaan Galuh sudah semakin berkurang karena banyak Jawara hebat yang tewas dalam peristiwa dua tahun yang lalu. Satu-satunya kekuatan mengerikan yang ditakuti dari kita hanyalah ajian terlarang yang kita kuasai, tapi hal itu terbatas karena hanya ada beberapa orang saja yang menguasainya. Jika orang-orang itu tewas maka Trah Jawara akan musnah seutuhnya. Karena itulah menurutku ada baiknya kita juga meniru Perguruan Margabuana yang menurunkan ajian terlarang kepada muridnya, yah meskipun hanya beberapa murid terpercaya saja yang diperbolehkan menguasainya,” tutur Waluya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-01
Baca selengkapnya

Bab 34: Pamit dari Jatibuana (part 2)

“Ya, jika kita bertemu lagi nanti mari kita lakukan duel latih tanding,” tukas Juhama.“Tentu saja. Aku sudah tidak sabar menantikannya,” balas Indra.“Berhati-hatilah di jalan,” ucap Patra. Indra hanya menganggukan kepalanya saja lalu berbalik memunggungi mereka berdua sambil terus berjalan menuju ke arah Perguruan Kencabuana yang menjadi tujuan dia selanjutnya.“Kira-kira seperti apa Perguruan Kencabuana itu ya,” batin Indra sambil tersenyum sendiri.Dengan penuh semangat Indra terus melangkahkan kakinya mulai menuruni Gunung Jatibuana. Tatapannya tertuju ke arah Gunung Kencabuana yang ada di kejauhan. Suara burung yang berkicau terdengar riang saling bersahutan di tengah tingginya pepohonan yang ada di Gunung Jatibuana. Hewan-hewan buas yang biasa berburu di pagi hari juga bisa Indra lihat bayangannya beberapa kali.Untuk mempercepat langkahnya, Indra sengaja menggunak
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-01
Baca selengkapnya

Bab 35: Serasa Jadi Ningrat (part 1)

Indra dan petani terus berjalan menyusuri pematang sawah menuju desa di seberangnya. Tak lama kemudian mereka sampai di desa tempat tinggal petani tersebut. Indra segera menanyakan di mana warung makanan yang tadi diceritakan olehnya, petani itu menunjukan arahnya kepada Indra sebelum akhirnya mereka berpisah di persimpangan.Indra terus berjalan menyusuri jalanan desa, terlihat beberapa penduduk desa terus memperhatikannya dari tempat tinggal mereka. Tampaknya apa yang dikatakan petani itu memang benar kalau saat ini jarang ada pendekar yang singgah di desa mereka. Namun Indra tidak mempedulikannya, yang dia pedulikan saat ini hanyalah suara perutnya yang terus menerus berbunyi karena sudah lapar.“Sampurasun,” sapa Indra saat sampai di depan kedai makanan yang ditujunya. Pemilik kedai yang merupakan pasangan suami istri tampak langsung menoleh. Beberapa orang yang sedang menikmati makanan di sana juga segera menatap Indra.“
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-05
Baca selengkapnya

Bab 36: Serasa Jadi Ningrat (part 2)

“Hihihi.. ternyata di mana-mana sama saja. Orang kaya mah dipuja-puja, dihormati, dilayani dengan baik, meski berbuat kesalahan juga nggak sampe perlu minta maaf. Eh giliran orang miskin mah dituduh mau ngutang, tiap makan juga diperhatiin takut makan lima ngaku satu, buat kesalahan sedikit saja bisa sampe dihajar,” gumam Indra sembari menikmati makanan yang menggunung di piringnya.Tak lama kemudian wanita pemilik kedai segera datang buru-buru dengan membawa nampan tempat kopi dan air putih yang diminta Indra. Dengan hati-hati dia menaruh kedua gelas itu di meja lalu kembali ke tempatnya lagi. Indra sendiri terus melahap semua makanan yang tadi dia ambil, sudah lama rasanya dia tidak makan selahap itu. Padahal saat perjamuan di Jatibuana saja dia juga makan dengan lahapnya, namun waktu itu rasanya kurang karena dia juga masih merasakan rasa sakit setelah melawan Darga.Satu persatu para pengunjung kedai itu mulai pulang hingga tersisa Indra seo
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-05
Baca selengkapnya

Bab 37: Serasa Jadi Ningrat (part 3)

Indra hanya menghela nafas dalam sambil membawa cucian kotor tersebut ke sumur di belakang rumah pemilik kedai. Bagaimanapun ini dia lakukan untuk menjaga nama baik kerajaannya, mungkin ceritanya akan berbeda jika hal seperti itu terjadi di Panjalu. Terpaksa dia mulai menimba air dari sumur dan mulai mencuci baju mereka di malam yang dingin seperti itu.Saat dia sedang mencuci di belakang rumah samar-samar terdengar ada beberapa orang yang datang ke rumah pemilik kedai tersebut, terdengar juga ada beberapa orang mulai berbincang meski kurang jelas apa yang mereka obrolkan. Indra sendiri tidak terlalu mempedulikannya, toh dia rasa setelah mencuci baju ini seharusnya makanan yang dia makan tadi juga sudah impas.“Kalau mereka meminta yang aneh-aneh lagi akan langsung aku tolak nanti,” gerutu Indra.“Ada saja di dunia ini orang seperti mereka, padahal apa susahnya sih merelakan makanan yang sudah aku makan. Toh tidak setiap hari
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-06
Baca selengkapnya

Bab 38: Serasa Jadi Ningrat (part 4)

“Memangnya ada angin ya?” tanya pria pemilik kedia kepada istrinya.“Mau ada kek mau nggak, sono bersihin lagi pakaiannya!” bentak istri pemilik kedai sambil masuk ke kediamannya dan menutup pintu dengan keras.“Hmmh.. dasar istri tidak tahu diri,” gerutu pria pemilik kedai yang mulai mengumpulkan lagi pakaian mereka yang berserakan di tanah.Sementara itu Indra yang berjalan dengan pria tua menuju kediamannya akhirnya paham dengan apa yang terjadi. Pria tua itu tak lain adalah sesepuh di kampung tersebut. Dia mendapatkan laporan dari tetangga pemilik kedai bahwa mereka mendengar suara benturan-benturan keras dari dekat kediamannya, karena itulah dia segera datang ke sana untuk memastikannya. Karena itulah dia tahu semua kejadiannya dari pemilik kedai.“Maklumlah nak, keluarga mereka memang terkenal pelit di kampung ini. Mereka juga sering dijauhi oleh warga kampung karena sikap mereka yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-06
Baca selengkapnya

Bab 39: Berpapasan Dengan Gerombolan Misterius (part 1)

Esok harinya Indra berpamitan dari kediaman sesepuh kampung untuk melanjutkan perjalanannya menuju Perguruan Kencabuana. Setelah kejadian tersebut Indra memilih untuk makan seadanya saja di hutan meskipun ada desa yang dia lewati, mungkin nanti kalau tidak ada pilihan lain lagi baru dia makan di kedai seperti biasanya. Dengan begitu uangnya saat ini juga akan jauh lebih hemat.Sudah tiga hari lebih Indra berjalan menyusuri hutan belantara serta melewati beberapa desa dan kampung. Gunung Kencabuana terlihat sudah semakin dekat saja, tapi kelihatannya masih butuh waktu untuk sampai di sana. Padahal tadinya Indra pikir dia bisa segera sampai meski berjalan santai, tapi nyatanya ternyata jaraknya sangat jauh. Gunung itu terlihat karena daratan dari Gunung Jatibuana ke Gunung Kencabuana memang datar, jadi terlihat seolah-olah dekat.Saat matahari mulai terbenam Indra masih terus menyusuri hutan. Sebenarnya sore harinya dia berjalan melewati sebuah kampung, tapi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-07
Baca selengkapnya

Bab 40: Berpapasan Dengan Gerombolan Misterius (part 2)

Namun saat dia sedang sibuk membersihkan bajunya itu di kejauhan dia mendengar beberapa orang berbincang. Indra dengan cepat memadamkan api unggun yang dia nyalakan tadi lalu memakai lagi bajunya. Telinganya mulai dipasang tajam-tajam mendengarkan suara-suara orang yang mendekat tersebut.“Kelihatannya bukan satu atau dua orang saja,” ujar Indra. Dia segera menggunakan ajian hampang raga dan mulai melompat ke pepohonan terdekat dari arah suara berasal.“Ingatlah baik-baik bahwa sesampainya di sana kita akan berpencar lebih dahulu untuk memeriksa keadaan di desa. Tidak menutup kemungkinan di sana ada Jawara yang merepotkan, karena itu sebaiknya kalian berhati-hati,” terdengar suara seorang pria paruh baya berbicara kepada rekan-rekannya yang berjumlah belasan. Tampak di pinggang mereka membawa sebilah golok panjang.“Iya Kang,” jawab rekan-rekannya. Di belakang mereka terdapat rombongan lain yang juga berjumla
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-07
Baca selengkapnya

Bab 41: Indra vs Bandit Bedog Panjang (part 1)

“Pemuda ini, gerakan refleksnya benar-benar cepat,” pikir Deka seraya menapakan kaki kirinya lagi.“Menarik juga, dia kelihatannya cukup tangguh,” batin Indra sembari terus waspada.‘Brakh’‘Tap’Deka sekuat tenaga menghantamkan telapak kakinya ke dahan tempat Indra bergelantungan, dahan pohon tersebut seketika patah hingga Indra terbawa jatuh ke bawah. Namun Indra dengan lincah berhasil menapak di tanah tanpa kesulitan sama sekali. Sementara itu Deka masih berdiri di sisa dahan pohon yang dia hantam tadi.“Hihihi.. hampir saja kepalaku hancur menghantam tanah,” tukas Indra seraya mengelus dadanya.“Hey siapa kau sebenarnya hah?!” tanya Jatra.“Hihihi.. nih orang ngajak kenalan mulu. Namaku Indra Purwasena,” jawab Indra.“Aku Jatra dari Bedog Panjang! Bersyukurlah karena kau sudah menyebutkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-08
Baca selengkapnya

Bab 42: Indra vs Bandit Bedog Panjang (part 2)

‘Deukh’Suara benturan keras terdengar saat tendangan Jatra ditahan oleh tendangan Indra, sementara itu kedua tangan Indra berhasil menumbangkan lagi dua bandit anak buah Deka. Jatra segera menghentakan kakinya dan mendarat di tanah, Indra sendiri berniat memberikan serangan balasan jika saja dia tidak dihalau oleh dua bandit lagi yang melayangkan tendangan serta tebasan golok mengarah kepada Indra.‘Tap’‘Beukh’Tebasan golok bandit berhasil Indra belokan dengan menghantam sikutnya, sementara tendangan lawannya berhasil dia hindari dengan melompat ke atas hingga bandit yang berniat menendangnya tepat berada di bawah. Di saat Indra melayang itulah tiga bandit lain datang seraya mengayunkan goloknya mengarah kepada Indra.Akan tetapi Indra dengan cerdik menggunakan satu tangannya untuk bertumpu kepada bahu bandit yang ada di bawahnya dalam keadaan kepalanya di bawah serta kedua kakiny
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2728293031
...
39
DMCA.com Protection Status