Home / Pendekar / Pendekar Tengil / Chapter 231 - Chapter 240

All Chapters of Pendekar Tengil: Chapter 231 - Chapter 240

387 Chapters

Bab 231: Dua Lawan Delapan (part 1)

“Matilah!” teriak Guludug yang melompat sudah ada di atas kepala Indra dengan golok melayang mengincar leher Indra. Tapi sejak tadi Mira sudah menghentakan kedua tangannya ke tanah sebagai tumpuan. Tubuhnya sontak melesat terlontar ke atas dengan kedua kaki berhasil menghantam pinggang kiri Guludug.‘Beukh’Suara benturan keras terdengar bersamaan dengan Guludug yang meringis kesakitan, tubuhnya terpental dan berguling-guling di tanah. Indra sendiri segera menangkap tangan kanan Mira dengan tangan kirinya sementara tangan kanan Indra sendiri sudah berayun menebaskan pedangnya mengincar seorang bandit yang datang dengan ayunan goloknya.‘Trang’‘Beukh’Suara dentingan senjata beradu terdengar saat pedang di tangan Indra berbenturan dengan golok bandit di depannya. Sementara itu Mira yang sudah menggenggam tangan kiri Indra juga segera berayun menghantam satu bandit yang ba
last updateLast Updated : 2021-12-14
Read more

Bab 232: Dua Lawan Delapan (part 2)

Tanpa aba-aba mereka berdua segera melesat menuju kepada tiga bandit yang ada di depan Indra. Sontak ketiga bandit yang sudah kehilangan senjatanya itu terkejut. Indra melesat dengan tendangan kaki kanan mengincar leher lawannya sementara Mira melompat sambil menebaskan pedangnya di belakang Indra.Melihat seorang temannya dikeroyok, dua bandit lainnya segera bereaksi dengan mendekat. Tapi itulah yang sejak awal direncanakan Indra. Dia segera mengubah gerakannya ke gerakan kedua pancalima, sementara Mira segera menghentakan kedua kakinya ke pundak Indra sampai tubuhnya terlontar menuju dua bandit yang datang. Karena terpedaya dengan gerakan Indra serta Mira mau tidak mau kedua bandit itu tidak dapat menghindar.Seorang bandit menjerit saat dadanya tertembus pedang di tangan kiri Mira. Sementara satu bandit lainnya tanpa bisa berkata hanya ambruk ke tanah dengan mata terbalik setelah lehernya terkena pukulan Indra dengan sangat telak sampai terdengar suara t
last updateLast Updated : 2021-12-14
Read more

Bab 233: Dua Lawan Delapan (part 3)

Guludug menerjang dengan mengayunkan golok di tangannya mengincar leher Indra, sementara itu Nyi Sarwati juga menyerang dari samping dengan pukulannya yang diselipkan jarum di sela-sela kepalan jarinya. Indra memilih untuk menghindari tebasan golok Guludug, lalu tangan Indra bergerak menangkap pergelangan tangan Nyi Sarwati yang datang. Tak lupa Indra juga membalas serangan dengan mengayunkan tendangan kaki kanannya mengincar pinggang Nyi Sarwati meski akhirnya berhasil ditahan oleh lengan kiri Nyi Sarwati.Di sisi lain. Ketiga bandit yang ada di hadapan Mira kembali menuju Mira yang ada di belakang Indra. Dua bandit mencoba menebaskan senjatanya mengincar tubuh Mira sementara satu bandit lainnya menunduk dan merentangkan kakinya mengincar perut Mira. Tak mau mengambil resiko, Mira segera menghindari kedua tebasan yang datang dan menjauhi tendangan musuh lainnya hingga punggungnya kini menempel dengan punggung Indra.Guludug kembali bergerak, dia kali ini m
last updateLast Updated : 2021-12-15
Read more

Bab 234: Dua Rencana

Dengan cepat Nyi Sarwati melemparkan tiga jarum beracun miliknya menuju Mira yang tengah beradu serangan dengan dua bandit yang ada di dekatnya. Karena tidak punya pilihan lain lagi Indra segera mencabut topeng kulit di wajahnya lalu dilemparkan menuju tiga jarum yang melesat. Ketiga jarum itu menancap di topeng kulit dan terbawa ke arah lain hingga Mira selamat. Namun saat melihat Nyi Sarwati tidak bereaksi sedikitpun Indra mengambil kesimpulan bahwa Nyi Sarwati memang belum tahu wajahnya.Guludug sendiri hanya menyipitkan matanya saat melihat wajah asli Indra. Kali ini Indra segera mengayunkan pukulannya mengincar leher Guludug namun berhasil ditangkis dengan mudahnya oleh Guludug. Indra mencoba serangan lainnya dengan mengayunkan kaki kanannya sambil memutar tubuhnya. Suara benturan kembali terdengar saat Guludug berhasil menahan tendangan Indra. Namun Nyi Sarwati tanpa di duga kali ini melompat menuju Indra sambil mengayunkan tendangannya yang diselipkan jarum berac
last updateLast Updated : 2021-12-15
Read more

Bab 235: Duel Penentuan

Nyi Sarwati yang sudah siap dengan ilmu kanuragan miliknya segera berlari menuju Mira diikuti oleh Guludug yang mengikutinya dari belakang, riuh angin yang menderu terdengar bergemuruh mengiringi pergerakan mereka berdua. Mira segera maju ke depan menyambut kedatangan musuh. Indra juga turut mengikuti Mira setelah mencabut pedang yang Mira tancapkan ke tanah.Mira dan Nyi Sarwati langsung menghantamkan ilmu kanuragan yang mereka gunakan hingga terdengar suara dentuman kencang bersamaan dengan tanah yang bergetar dan permukaan tanah yang berhamburan ke udara. Di saat itulah Guludug melompat dari balik Nyi Sarwati sembari menebaskan goloknya mengincar kepala Mira. Tapi Indra segera menggunakan pedang di tangan kanannya untuk menangkis golok Guludug sampai terdengar suara benturan nyaring.Nyi Sarwati segera melesatkan jarum beracun dari tangan kirinya tapi berhasil ditangkap oleh Indra yang sudah melepaskan pedangnya. Mira menangkap pedang yang dilepaskan ole
last updateLast Updated : 2021-12-15
Read more

Bab 236: Musnahnya Desa Gugur

Saat itu juga riuh angin yang menderu langsung berhembus semakin kencang hingga semua rumah di Desa Gugur luluh lantak. Tanah yang berguncang terasa semakin dahsyat bagaikan gempa bumi, semua pohon di Desa Gugur tumbang ke tanah. Ribuan petir di langit yang menyambar-nyambar terlihat mulai turun ke Desa Gugur. Sontak saja Nyi Sarwati dan Guludug yang melihatnya ikut menggigil ketakutan.“Hentikan dia!” teriak Nyi Sarwati sambil mencabut semua jarum yang tersisa di bajunya lalu dilemparkan menuju Indra.Guludug sendiri segera melemparkan goloknya mengincar kepala Indra yang masih menekan kedua tangannya di permukaan tanah. Akan tetapi jarum-jarum beracun beserta golok yang dilemparkan oleh Guludug seakan tidak mampu mendekat. Senjata mereka berdua langsung terpental seakan membentur tembok yang sangat kokoh, di saat yang bersamaan ribuan petir dari langit juga langsung menghantam Desa Gugur tanpa ampun.‘Wwrrrrr’
last updateLast Updated : 2021-12-16
Read more

Bab 237: Akhir Duel Penentuan (part 1)

“Ini untuk semua wanita yang telah kau nodai dan untuk semua orang yang pernah kau siksa serta kau rampas harta bendanya semasa kau hidup!” bentak Indra seraya mengujamkan telapak tangan kanannya menuju dada Guludug.‘Beukh’“Aakkhhhh!” jerit Guludug lagi saat Indra menghantamkan ajian caturbaya dari tangan kanannya.‘Dhooommrrrr’Suara dentuman keras kembali terdengar bersamaan dengan tanah yang berguncang sebentar, deru angin yang bergemuruh juga sejenak bertiup lebih kencang dari sebelumnya. Tubuh Guludug kembali hancur berkeping-keping. Tapi sama seperti sebelumnya, tak lama kemudian tubuh Guludug kembali utuh tapi dengan tubuh yang lebih pucat lagi. Kali ini dia bahkan hanya berlutut di tanah karena tidak sanggup berdiri.Tapi Indra tanpa ampun kembali mencekik leher Guludug dengan tangan kirinya lalu tubuhnya di angkat tinggi-tinggi ke udara. Guludug kali ini telrih
last updateLast Updated : 2021-12-16
Read more

Bab 238: Akhir Duel Penentuan (part 2)

Jika memang Desa Petir adalah tempat berkumpulnya para pendekar yang terbuang, Indra yakin di sana minimal pasti ada satu atau dua orang pendekar yang paham tentang ramuan serta racun. Atau paling tidak mereka pasti tahu tempat yang harus Indra tuju di wilayah Kerajaan Girilaya untuk menyelamatkan nyawa Mira.Mira sendiri saat ini sudah diantara sadar dan tidak sadar, saking panasnya suhu tubuh dia kini Mira merasa seakan-akan sedang mengambang tanpa bisa merasakan apapun. Semua anggota tubuhnya seakan sudah tidak bisa dia rasakan lagi. Matanya yang terpejam saja seakan cukup sulit untuk dibuka, mulutnya juga serasa sangat berat untuk digerakan.“Mira.. aku mohon.. bertahanlah,” samar-samar dia mendengar suara Indra yang begitu lirih.“Mira.. aku mohon.. kuatkan dirimu. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan jika sampai kehilanganmu,” kembali samar-samar terdengar suara Indra yang semakin pelan.“In
last updateLast Updated : 2021-12-16
Read more

Bab 239: Kepingan Ingatan Masa Lalu

Sementara itu Indra di alam bawah sadarnya saat ini serasa mengambang di sebuah ruangan yang hampa. Di sekelilingnya hanya ada kegelapan yang kosong hingga tidak bisa melihat apapun di sekitarnya, baik itu tangannya sendiri. Perlahan secercah cahaya yang menyilaukan bersinar sangat terang sampai dia harus menutup mata saking silaunya. Saat perlahan membuka kedua matanya kini dia berada Pasir Waringin.Entah mengapa dia saat ini seakan sedang mengalami kenangan-kenangan yang pernah dia lalui semasa hidupnya. Semua kepingan-kepingan ingatan yang pernah dia alami serasa muncul semuanya secara bertahap dari yang baru-baru saja dia alami hingga akhirnya mundur ke ingatan yang lebih lama.Saat ini dia secara perlahan seakan mengalami lagi ingatannya saat berada di Pasir Waringin bersama dengan Raka, Eka dan Maung Lara. Entah mengapa meski hanya ingatan saja dia merasa sangat senang bisa mengalaminya lagi seakan-akan bisa dia rasakan lagi semuanya secara langsung.
last updateLast Updated : 2021-12-16
Read more

Bab 240: Indra Akhirnya Sadarkan Diri

Indra berusaha untuk duduk tapi punggungnya terasa pegal. Meski begitu dia terus berusaha hingga akhirnya bisa duduk di tempat tidurnya. Perlahan dia menatap sekelilingnya, sekarang dia ingat kalau itu seperti rumah Sopala yang pernah dia singgahi sebelumnya. Indra kemudian menatap sekujur tubuhnya. Dada serta perutnya tampak masih dibalut oleh perban, tapi rasanya sudah tidak ada yang sakit sedikitpun. Hanya rasa pegal saja yang masih bisa dia rasakan.Tak lama kemudian terdengar suara derap langkah mendekat menuju ke ruangan tempatnya berada saat ini. Perlahan pintu ruangan terbuka, perhatian Indra terus tertuju kepada pintu masuk ke ruangannya. Saat pintu terbuka ternyata Mira yang masuk ke dalam dengan membawa perban dan air di sebuah nampan. Indra hanya tersenyum saat melihatnya, dia benar-benar merasa lega karena melihat Mira baik-baik saja.“Indra,” ujar Mira seakan tidak percaya.Mira buru-buru mendekati Indra dan menaruh na
last updateLast Updated : 2021-12-17
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
39
DMCA.com Protection Status