“Ngelukis lagi dong, El. Kalo boleh, lukis wajah gue. Hehehe. Gue bayar, kok. Asalkan, setelah itu lukisannya boleh gue bawa pulang dan pajang di kamar gue. Ingat ya, lukisannya harus indah dan menawan, tapi tetep aja nggak boleh lebih cantik dari gue,” kata salah satu siswi. “Huh! Dasar lo. Banyak banget maunya,” celetuk Dimas. “Ye! Biarin! ‘Kan gue bayar.” Elvano tersenyum kecil. “Iya, nanti gue lukis.” “Yey! Elvano baik, deh. Kalo udah nggak cinta sama Vindreya, langsung dateng ke gue aja, ya. Hehehe.” “Huuu!” sorak para siswa pada siswi tadi. “Ih, apa sih?! Sirik aja lo semua!” Tap tap tap. Samar-samar terdengar langkah kaki hingga akhirnya si pemilik langkah memasuki kelas dan
Baca selengkapnya