"Apa kamu merindukanku?" tanya seorang pria, keluar dari pintu putar dua meter di belakang Aira. Senyum lebar terpatri di wajahnya, dengan sorot mata hijau yang terlihat begitu menawan. Waktu seolah berhenti berputar bagi Aira, membuat tatapannya hanya tertuju pada Hiro yang kini berjalan ke arahnya. Pria yang barusan mengirimkan pesan, sekarang ada di hadapan. Sosok yang ia khawatirkan, sampai membuatnya lari tunggang langgang ke bagian resepsionis dan mencari keberadaannya. Namun, tidak ada yang ia dapatkan selain keputusasaan. Petugas di dalam sana mengatakan kalau mereka tidak tahu menahu tentang staf khusus Yamazaki Kenzo. "Kamu mencariku?" Menundukkan badan, Hiro menyejajarkan wajahnya dengan gadis yang masih juga terpaku, belum bergerak sama sekali dari tempat terakhirnya menapakkan kaki. "Kupikir mataku rabun, salah melihat istriku. Ternyata memang benar kamu." Aira tak menjawab. Napas lega keluar dari hidung, menerpa pipi yang kini te
Read more