Mentari belum juga menyingsingkan sinarnya, sedang bulan masih setia menyinari kelamnya malam ditemani beberapa bintang yang malu-malu menampakkan sinarnya. Seorang gadis yang meringkuk nyaman dalam bed cover bulu angsa berwarna abu gelap, dengan lengan yang menyembul, menampilkan kulit kuning langsat yang bersinar dalam keremangan, menggeliat manja meraih benda pipih persegi yang tidak henti berbunyi nyaring dari beberapa menit lalu. Dengan suara lemah dan serak khas bangun tidur, menyapa sang pengganggu tidur lelapnya. “Hallo ....” “Baby,” sapa suara berat yang selalu gadis itu rindukan. “Yang,” balasnya dengan suara lemah nyaris mendesah. “Bangun, Baby, aku merindukanmu,” ujar pria dari seberang sana. “Jam berapa sih, Yang? Aku masih ngantuk,” rengeknya dengan suara manja. “Sudah hampir subuh,” jawab Albe sambil terkekeh. Setelah menyelesaikan beberapa urusan, masih ada pertemuan beberapa jam lagi. Maka mengganggu Naima adalah salah satu cara dia memanfaatkan waktu luangnya
Baca selengkapnya