Naima melihat kepergian Tiara dengan senyum tersemat. Tuhan itu maha baik, Dia mengirimkan orang yang tepat untuk menjadi teman. Tak peduli bagaimana latar belakangnya, Naima yakin ada hikmah dan berkah dari setiap pertemuan dengan seseorang. “Dek, Abang pulang ke hotel, Ya? Tiara tadi ke mana?” Viran bangkit. Setelah membahas langkah untuk perusahaan juga untuk perjalan Albe dan Naima. Sementara untuk Jaka, Bagas yang akan membantu Viran. “Hati-hati, Bang. Tiara mungkin beli kopi, ajak aja sekalian. Biar dia istirahat,” ucap Naima dengan senyum. Melambaikan tangan saat abang angkatnya membuka pintu dan berlalu. “Ingin sesuatu, Baby.” Albe menghampiri sang istri yang menyunggingkan senyum termanisnya. “Ingin banget keluar dari sini, Hun. Ke hotel aja yuk, di sini gak enak.” Naima mengedarkan pandangan. Ia menjadi bosan dengan rumah sakit, belum ada satu bulan dan dia sudah 2 kali harus menginap di gedung tempat orang-orang menyembuhkan diri. Albe terkekeh, duduk di samping ranj
Baca selengkapnya