Albe menatap Naima yang sudah mencoba memejamkan mata, ia juga turut merebahkan badannya di samping sang istri dan memeluk tubuh wanita tercintanya itu. “Kau percaya padaku ‘kan, Baby?” tanya Albe membenamkan hidung mancungnya pada rambut Naima yang tergerai di atas bantal. Menghidu wangi shampo yang lembut. “Hmmm, istirahatlah, Sayang,” ucap Naima lemah. Albe semakin erat memeluk Naima, ada gundah yang bersemayam di hatinya semenjak menginjakkan kaki di negara ini, tempat ia di lahirkan dan juga masih menjadi tanah airnya. Dia bukan ragu pada hatinya, bukan pula tentang perasaannya pada wanita yang sudah rela menemaninya selama ini. Dia khawatir pada dirinya sendiri, jika traumanya akan kembali setelah melihat wanita masa lalunya itu. Dulu dia menganggap perasaannya pada Chloe adalah cinta sejati, tapi setelah tahun berlalu dan banyak wanita lain yang mencoba mengisi harinya dan hatinya sama sekali tak mengingat wanita itu bahkan namanya. Membuatnya yakin, Chloe tidak lebih dari
Read more