*Azzam Dafa Al Kaivan*"JAMAL," teriak kedua gadisku.Aku menatap heran kearah Jamal, Nada dan Caca. "Jamal. Kamu disini. Kok bisa?" tanya Caca."Bisalah Oryza sativa, aku kan lagi punya misi rahasia hihihi," sahut Jamal. Aku sebal melihat interaksi mereka yang begitu akrab. Kalau tahu akan begini aku tak akan menerimanya. Alasanku mau menerimanya karena melihat CV-nya juga ancang-ancang untuk menghadang Ning Zulaikha. Karena Mas Fadil sudah kembali ke rumahnya lagi. Tapi kok ada yang aneh, kulirik adik sepupuku yang menjadi pendiam bahkan cenderung gugup. Hah ... aku melongo. Ya ampun bukan Nada banget kalau jadi putri malu begini.Kucoba perhatikan lagi interaksi mereka, terlihat Ustaz Hilman yang selalu mencoba mengajak adikku ngobrol. Apa jangan-jangan yang dikatakannya padaku waktu itu adalah Nada. Dia mau move on dan pedekate sama Nada.Dan Jamal, dia memang dari tadi asik ngobrol dengan Caca, tapi sesekali kulihat dia melirik kep
Read more