Bab 23 : Satu Kesempatan Sudah tiga hari Razi belajar di rumah belajar asuhan Syaikh Muhammad Abdul Ghafur. Ia tampak senang, setiap pulang dari sana, bocah kecil itu selalu bercerita apa saja kegiatannya. Razi bilang pagi-pagi ia dan kawan-kawannya akan berolah raga, setelah itu mereka belajar menulis dan membaca. Selain itu, ia juga diajarkan bela diri. Aku bahagia melihat perkembangan jiwa Razi. Awal mula datang ia masih pendiam dan terkesan murung, tapi sekarang semua sudah lebih baik. Ia bagai terlahir kembali ke dunia. Inilah Raziku, anak yang cerdas dan ceria. Sungguh di dalam hati aku bersyukur kepada Tuanku, karena lewat perantaranyalah Razi kembali seperti semula. Terima kasih, Tuan ... terima kasih yang tak terhingga. ***Sehabis sarapan, waktunya Razi berangkat ke rumah belajar. Tuanku tidak ikut sarapan karena ini hari Kamis, ia biasa saum. Kata Benazir, umat Islam banyak ajaran amalan yang
Baca selengkapnya