Bab 20 : Pertemuan dengan Razi "Ini barangnya, Henry," ujar Tuan Rasyad sembari menurunkan karung dan kantung berisi kain sutra juga perhiasan bersama Hamri. Tuan Henry dan kulinya pun kemudian memasukkan barang-barang itu ke dalam tokonya satu per satu. "Terima kasih, Sepupu," ucap Tuan Henry kepada Tuan Rasyad sembari melirikku. Hhhgg, genitnya muncul lagi. Menyebalkan! "Ya, sama-sama," jawab Tuanku. "Aku pergi dulu, ya," lanjut Tuan Rasyad seraya meraih pergelangan tanganku. Desiran itu kembali datang dengan sentuhannya. "Hamri, kau pulang duluan," perintah Tuan Rasyad sambil telapak tangan kanannya menepuk pundak Hamri. "Baik, Tuan," jawab Hamri, kemudian ia berlalu membawa kereta kami. "Aku mau cari buah dulu. Kau mau sesuatu?" Tuan menatapku. Astaga, manik birunya itu sungguh indah. "Emm, akuu tak mau apa-apa, Tuan," jawabku lirih. "Kau ini, aku mau memb
Read more