Home / Rumah Tangga / It's Me, Your Wife / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of It's Me, Your Wife: Chapter 31 - Chapter 40

96 Chapters

Hubungan Aditya dan Alleya

  Aditya memandang sekilas pria yang baru saja mengajaknya bicara, sebelum dirinya mengijinkan pria itu duduk di sampingnya.   "Alleya gadis yang menarik, bukan?" Joe membuka pembicaraan.     Aditya diam, menyimak.             "Datang terlambat di hari pertama, hahaha... Hanya Alleya yang berani. Waktu itu, aku yang menjadi ketua pelaksana, sedangkan Bobby sebagai wakil ketua," kenang Joe sambil terus menatap Alleya.   "Gadis pemberani. Tidak takut dibully gadis-gadis lain, yang tampak iri karena berhasil merebut perhatian Bobby ,yang terkenal kaku dan ketus."    "Jika gadis lain akan berusaha merayu agar hukuman mereka diperingan, berbeda dengan Alleya, yang sportif. Ia akan  menerima hukuman jika ia memang salah, tapi jika ia tidak merasa melakukan kesalahan, ia tidak takut untuk mengajukan keberatan, meski harus be
last updateLast Updated : 2021-11-17
Read more

Skenario Tuhan 1: Kembali Bertemu

  Alleya mengganti pakaiannya dengan gaun untuk pesta, yang sudah ia bawa dari rumah. Aditya menelponnya sesaat sebelum ia berangkat ke rukonya. Setelah melepas topeng dan membiarkan kulit wajahnya menghirup udara selama sepuluh menit, Alleya bergegas mencuci muka lalu mulai mengenakan topengnya kembali dan merias tipis topeng itu, layaknya wajah sendiri. Ketika ia sedang merapikan tatanan rambutnya, pintu ruangannya terbuka.   Aditya masuk tanpa mengetuk pintu. Pria itu kini sudah berdiri di belakang Alleya. Ia langsung mengambil body mist yang hendak disemprotkan Alleya ke gaunnya.    "Tidak perlu banyak-banyak, secukupnya saja. Biar tidak menarik perhatian berlebih dari orang-orang di sekitarmu." Aditya menekan pump botol kecil berwarna pink, menyemprotkan empat kali semprotan ke gaun Alleya.            -0-    Suasana di sebuah gedung tampak begitu m
last updateLast Updated : 2021-11-17
Read more

Skenario Tuhan 2: Kecurigaan Lisa

  Alleya masuk ke dalam ruangannya. Jam di ruangannya menunjukkan angka dua. Gadis itu menata mejanya, memutuskan untuk pulang lebih awal. Ia segera mengganti gaunnya dengan pakaian kasual, yang  selalu ia sediakan di ruangannya, untuk berjaga-jaga jika suatu saat ia perlu mengganti pakaiannya seperti sekarang ini. Alleya melepas topengnya. Berjalan ke luar dari ruangan dengan wajah aslinya, dengan sedikit polesan bedak dan lipstick tipis di bibirnya.     "Nia, Aku pulang lebih dulu. Jika ada yang datang mencariku, katakan aku ada urusan ke luar kota. Jangan hubungi ponselku untuk beberapa hari. Aku yang akan menghubungimu." Alleya memberi pesan khusus kepada asistennya.           "Oh iya, aku sudah menghubungi sopir papa. Aku ganti mobil. Nanti kau berikan kunci ini padanya. Paham?"  Asistennya mengangguk paham dan Alleya pun segera keluar dari rukonya melewati pintu belakang. Ia mengenda
last updateLast Updated : 2021-11-18
Read more

Skenario Tuhan 3: Kebohongan Aditya

 Mobil Aditya perlahan memasuki halaman luas rumah keluarga Rudy. Ia membunyikan klakson sekali sebagai tanda jika mereka sudah berada di depan rumah. Pintu utama terbuka, tampaklah sosok Rita berjalan ke luar, tersenyum hangat menyambut kedatangan mereka. "Bawa apa ini?"seru Rita heboh saat Lisa mengangsurkan sebuah paperbag berukuran besar kepada Rita.    "Bukan apa-apa. Hanya sedikit oleh-oleh hasil panen dari desa," jawab Lisa merendah, lalu terkekeh sendiri.        Rita memanggil putri semata wayangnya untuk membantu membawakan bingkisan dari calon besannya. Alleya yang sudah tahu akan ada tamu dari keluarga Abraham ke luar dan terkejut mendapati Aditya berdiri di belakang calon mertuanya.  Rita dan Lisa terlibat perbincangan seru sedangkan Alleya dan Aditya, hanya duduk diam di meja makan. Mereka sibuk dengan ponsel masing-masing. Sesekali Aditya
last updateLast Updated : 2021-11-18
Read more

Ketinggalan Sesuatu

  Alleya merebahkan dirinya di atas sofa  ruang tamu, membiarkan rasa lelahnya terurai dengan sendirinya. Menatap langit-langit sambil berulang menghela nafas, berusaha mengusir gundah yang terus menyiksanya, sejak hari di mana ia diabaikan Aditya karena seorang wanita.   Aaaah. Andai saja ia tidak terlena dengan sikap, perlakuan dan perhatian Aditya. Andai saja ia tetap bisa menjaga perasaannya. Andai saja ia kukuh memegang niatnya sejak awal. Mungkin saja ia tidak akan sekecewa ini.     Sebuah pesan masuk ke ponselnya. Dibukanya ponsel yang sejak tadi ada di dalam  genggamannya. Besok pagi, aku akan menjemputmu. Kita berangkat bersama-sama. Alleya membaca pesan itu berulang kali. Berharap tulisan itu hanya ilusinya, lalu menampakkan pesan aslinya. Tapi sayangnya, tulisan itu tetap sama, tidak berubah.          Alleya tidak membalas pesan Aditya, ia justru me
last updateLast Updated : 2021-11-20
Read more

Kegelisahan Alleya

  Alleya berjalan menuju mobilnya. Ia menggunakan hoodie untuk menutupi wajahnya. Kali ini, ia tidak menggunakan topeng buruk rupanya. Ia memutuskan untuk memberitahu kedua orang tua Aditya mengenai penyamarannya. Mungkin, ya mungkin, mungkin  saja akan terjadi sesuatu yang buruk pada perjodohannya. Ia tidak perlu susah payah menjelaskan penyebabnya.    Ia menjalankan mobilnya perlahan, menikmati keremangan malam. Mencoba memikirkan kembali keputusannya untuk memberitahu kedua orang tua Aditya tentang penyamarannya. Alleya memandang topeng buruk rupa yang ia letakkan di kursi sebelahnya. What should I do? gumamnya pelan.       Mobilnya perlahan memasuki halaman luas milik Abraham. Ia bergegas keluar dari mobil dan berjalan santai menuju teras rumah orang tua Aditya. Ditekannya bel rumah bernuansa abu-abu.      Pintu besar itu bergerak mundur. "Haloo sayang..." suara Lisa me
last updateLast Updated : 2021-11-22
Read more

Bertemu Alleya

  Aditya memilih tempat  duduk bersama Nara, dan pilihannya jatuh di kursi plastik deretan tengah, yang memang sengaja disediakan tukang martabak untuk pelanggannya, agar tidak capek menunggu pesanan mereka, yang sedang masuk daftar antri. Ketika ia sedang mengalihkan pandangannya sejenak dari sosok Nara yang duduk di sampingya, Aditya melihat seorang gadis turun dari mobil yang ia kenal. Cantik. Berbanding jauh, sangat jauh, dengan pemilik mobil yang selama ini ia kenal, jika memang itu adalah mobil yang sama.   Gadis itu terdengar sedang menyebutkan pesanannya, lalu melangkah duduk di kursi yang terletak di sudut, tidak jauh dari kursinya dan Nara. Nara sedang asyik menghabiskan minuman hangatnya. Aditya mengikuti gerak-gerik gadis yang baru saja mencuri perhatiannya, lewat sudut matanya.            "Apa rencanamu sekarang?" Aditya menatap lekat Nara. Keinginan yang dulu ada, kini mulai kembali mu
last updateLast Updated : 2021-11-23
Read more

Ancaman Abraham

  Joe membelalakkan kedua matanya. Ia tidak percaya. Bukankah itu calon suami Alleya? Ia menatap bergantian, antara Alleya dan pasangan yang tengah berjalan mendekati mobil sedan yang sewarna dengan mobil milik Bobby.    Bobby dan Joe saling melempar pandangannya. Mereka lantas memperhatikan Alleya yang justru tidak menggubris pasangan yang baru saja pergi.      "Al..?" Bobby dan Joe merasa khawatir melihat Alleya yang justru hanya duduk diam memainkan ponselnya.     "Al? Dipanggil dari tadi loh, kenapa diem aja?" Bobby memutar wajah Alleya hingga kini mereka saling berhadapan satu sama lain.      Alleya justru tersenyum menyebalkan, membuat tangan Bobby mendaratkan sentilan di kening Alleya.     "Apa kalian sedang bertengkar?" Joe mendekatkan wajahnya, berusaha mencari tahu yang sebenarnya terjadi.   
last updateLast Updated : 2021-11-23
Read more

Kembali Bertemu

  "Kamu tidak curiga, Al?" Rudy mengulangi pertanyaannya. Anak bungsunya hanya membisu. Rudy menjadi khawatir begitu juga dengan Rita.   "Khawatir atau tidak Alleya itu bukan sesuatu yang harus Papa dan Mama pikirkan. Kita juga tidak tahu, mungkin Aditya punya bisnis baru dengan teman-temannya atau mungkin ia dan temannya sedang merencanakan suatu proyek bersama atau apa. Setidaknya, kita tidak boleh berprasangka buruk dulu, kan Pa?"       Rudy tidak berkata apa-apa. Ia hanya menatap lurus putrinya. Abraham. Sebenarnya ada perjanjian apa antar kau dan putramu, gumam Rudy dalam hati. Ia yakin jika sejak awal, Aditya tidak begitu setuju dengan perjodohan ini.     "Sudah malam. Lebih baik kamu tidur, Sayang. Besok kita lanjutkan lagi pembicaraan ini." Rita mengajak suaminya untuk beristirahat karena jam sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam.   -0- 
last updateLast Updated : 2021-11-24
Read more

Inikah Yang Kau Mau?

  Bobby masih menunggu jawaban Alleya, tapi gadis itu justru sibuk dengan ponselnya.   "Kamu sengaja mengacuhkan aku, Al?" Bobby akhirnya tidak tahan duduk dalam diam, menanti jawaban Alleya.   Alleya menolehkan wajahnya, melihat temannya yang sekarang merajuk. Gadis itu terkekeh. "Dari kemarin bahas itu terus, nggak bosen kamu, Bob?"     Bobby menggelengkan kepala. "Sayangnya, aku nggak bosen tuh, Al. Tambah penasaran malah."      "Topik nggak menarik gitu, ngapain juga dibahas mulu. Ganti topik kenapa?" Alleya mengambil satu kerupuk. Bersamaan dengan itu, soto pesanan mereka datang. Mereka berdua menyantap soto masing-masing dalam diam.    Alleya, meski ia tampak tidak memikirkan Aditya, dalam hati gadis itu merasa sedikit terhina. Ia semakin ingin menyudahi perjodohannya dengan Aditya. Ia tidak ingin lagi berurusan dengan Aditya. &
last updateLast Updated : 2021-11-24
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status