Share

Ancaman Abraham

last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-23 20:48:49

Joe membelalakkan kedua matanya. Ia tidak percaya. Bukankah itu calon suami Alleya? Ia menatap bergantian, antara Alleya dan pasangan yang tengah berjalan mendekati mobil sedan yang sewarna dengan mobil milik Bobby. 

Bobby dan Joe saling melempar pandangannya. Mereka lantas memperhatikan Alleya yang justru tidak menggubris pasangan yang baru saja pergi.   

"Al..?" Bobby dan Joe merasa khawatir melihat Alleya yang justru hanya duduk diam memainkan ponselnya.  

"Al? Dipanggil dari tadi loh, kenapa diem aja?" Bobby memutar wajah Alleya hingga kini mereka saling berhadapan satu sama lain.   

Alleya justru tersenyum menyebalkan, membuat tangan Bobby mendaratkan sentilan di kening Alleya.  

"Apa kalian sedang bertengkar?" Joe mendekatkan wajahnya, berusaha mencari tahu yang sebenarnya terjadi. 

 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • It's Me, Your Wife   Kembali Bertemu

    "Kamu tidak curiga, Al?" Rudy mengulangi pertanyaannya. Anak bungsunya hanya membisu. Rudy menjadi khawatir begitu juga dengan Rita. "Khawatir atau tidak Alleya itu bukan sesuatu yang harus Papa dan Mama pikirkan. Kita juga tidak tahu, mungkin Aditya punya bisnis baru dengan teman-temannya atau mungkin ia dan temannya sedang merencanakan suatu proyek bersama atau apa. Setidaknya, kita tidak boleh berprasangka buruk dulu, kan Pa?" Rudy tidak berkata apa-apa. Ia hanya menatap lurus putrinya. Abraham. Sebenarnya ada perjanjian apa antar kau dan putramu, gumam Rudy dalam hati. Ia yakin jika sejak awal, Aditya tidak begitu setuju dengan perjodohan ini. "Sudah malam. Lebih baik kamu tidur, Sayang. Besok kita lanjutkan lagi pembicaraan ini." Rita mengajak suaminya untuk beristirahat karena jam sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam. -0-

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-24
  • It's Me, Your Wife   Inikah Yang Kau Mau?

    Bobby masih menunggu jawaban Alleya, tapi gadis itu justru sibuk dengan ponselnya. "Kamu sengaja mengacuhkan aku, Al?" Bobby akhirnya tidak tahan duduk dalam diam, menanti jawaban Alleya. Alleya menolehkan wajahnya, melihat temannya yang sekarang merajuk. Gadis itu terkekeh. "Dari kemarin bahas itu terus, nggak bosen kamu, Bob?" Bobby menggelengkan kepala. "Sayangnya, aku nggak bosen tuh, Al. Tambah penasaran malah." "Topik nggak menarik gitu, ngapain juga dibahas mulu. Ganti topik kenapa?" Alleya mengambil satu kerupuk. Bersamaan dengan itu, soto pesanan mereka datang. Mereka berdua menyantap soto masing-masing dalam diam. Alleya, meski ia tampak tidak memikirkan Aditya, dalam hati gadis itu merasa sedikit terhina. Ia semakin ingin menyudahi perjodohannya dengan Aditya. Ia tidak ingin lagi berurusan dengan Aditya. &

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-24
  • It's Me, Your Wife   Keputusan Aditya, Amarah Abraham

    "Siapa kau?" Aditya tidak mengenal suara itu. Suara itu bukan suara Papa atau calon mertuanya. Suara yang baru kali ini ia dengar. "Untuk apa kau tahu siapa aku? Jawab saja pertanyaanku!" Suara dingin itu mengintimidasi Aditya. Aditya bergeming. Otaknya berputar mencari ingatan terkait suara yang sedang ia dengar saat ini. "Aku tidak mengenalmu dan tidak pula memiliki urusan denganmu. Sebaiknya urus urusanmu sendiri, jangan mencoba mencampuri urusan orang lain!" Aditya mengakhiri panggilan itu dan memblokir nomor yang baru saja menghubunginya. Tak sampai sepuluh menit, ponselnya kembali berdering. Aditya segera menekan tombol hijau dan menjawab panggilan itu. "Apakah kau sudah bosan hidup? Mengapa tidak kau jawab saja pertanyaanku tadi?" Suara dingin yang sama, kembali terdengar di telinga Aditya. "Aku tidak punya urusan den

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-25
  • It's Me, Your Wife   Amarah Abraham

    Abraham membanting berkas yang ada di tangannya. Ia sudah menaruh curiga pada Aditya sejak kedatangan Alleya ke kediamannya, hanya untuk menyerahkan berkas yang seharusnya dibawa Aditya kembali ke hadapannya. Berkas-berkas itu adalah hasil jepretan intel swasta yang ia sewa, untuk membuntuti Aditya. Pria yang sudah tampak lelah itu, duduk terhenyak setelah melihat foto-foto itu. Wanita yang sama. Aditya kembali berhubungan dengan wanita yang dulu telah menghasut Aditya, hingga hubungan Abraham dengan putra tunggalnya itu, tidak pernah harmonis selama bertahun-tahun. Haruskah wanita itu ia culik agar tidak lagi mengganggu kehidupan putranya, mengganggu hubungan bapak-anak yang sudah mulai membaik karena bantuan Alleya, calon menantunya? Masih ada satu amplop yang masih terbungkus rapi, yang sama sekali belum ia buka. Abraham menyobek paksa amplop itu, dan mengeluarkan s

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-25
  • It's Me, Your Wife   Resiko Aditya

    Abraham melangkah cepat meninggalkan Rudy yang berusaha mengejarnya di belakang. Tekadnya sudah bulat. Ia akan menyeret putranya ke kediaman Rudy. Anak itu harus diberi palajaran. Seenak perutnya sendiri meninggalkan Alleya tanpa memikirkan masalah yang akan timbul di belakang. Mobil Abraham melaju meninggalkan halaman kediaman calon besannya, menuju kediaman pribadinya. Ia akan meminta bantuan Lisa untuk menghubungi Aditya. Sampai kapan wanita rubah itu mengganggu kehidupan putranya. Ia harus mencari tahu latar belakang Nara. Jika kedua orang tuanya bergerak di usaha yang sama dengan dirinya, maka Abraham tidak akan segan membuat perhitungan dengan mereka. Ada banyak pria tampan d muka bumi ini, tapi mengapa justru anaknya yang dipilih untuk dijadikan boneka si Rubah Culas itu. Abraham berulang kali memukul stir kemudinya. Mobil hybrid Abraham perlahan memasuki pelataran luas kediamannya. Tampak&

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-26
  • It's Me, Your Wife   Bantu Aku

    Aditya segera turun dari dari mobilnya, dan melangkah cepat begitu melihat gerbang tinggi kediaman orang tua Alleya terbuka dan sebuah motor matic berjalan ke luar. Aditya langsung menghadang motor itu. Ia menduga pengendara motor itu pasti Alleya, dan tebakannya tidak meleset. "Untuk apa kau kemari?" suara Alleya terdengar begitu sinis di telinganya. "Ikut aku sebentar. Aku ingin berbicara padamu. Sebentar saja." Aditya memaksa Alleya turun dari motornya dan meminggirkan motornya. "Tidak mau. Aku sudah tidak punya urusan lagi denganmu. Aku sudah mengabulkan permintaanmu, jadi tolong jangan lagi menggangguku." Alleya mengatakan penolakannya tanpa sedikiti pun melihat ke arah Aditya. "Al... Kakak mohon, bantu Kakak kali ini saja. Bantu Kakak menjelaskan keputusan Kakak ini kepada orang tua Kakak." Aditya terus memohon pada Alleya. Aditya meminta agar Alleya mem

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-26
  • It's Me, Your Wife   Surat Pengunduran Diri?

    Rudy hanya menggelengkan kepalanya. "Papa juga tidak tahu. Maksud Papa, Aditya itu tipikal orang yang tidak gampang mempercayai suatu kejadian atau perkataan orang kecuali dia melihat sendiri kejadian itu atau menemukan bukti valid, yang mendukung cerita atau kabar yang dia dengar." "Maklumlah, Ma. Pengacara. Selain insting, mereka juga sangat mendasarkan segala sesuatu pada bukti yang valid." "Mama jadi penasaran, seperti apa wanita yang sudah membangunkan macan tidur Abraham?" "Ya, yang jelas dia pasti cantiklah, Ma. Papa juga tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Aditya. Anakmu itu saja yang terlalu nyeleneh. Yang wajahnya jelek dan pas-pas an saja rela mengeluarkan uang sekian puluh juta biar bisa keliatan cantik, atau paling tidak lebih putih dari aslinya. Nah, anakmu itu..malah pilih jadi gadis buruk rupa. Ya jelas kalahlah sama yang begitu itu."

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-27
  • It's Me, Your Wife   Gara-gara William

    Surat pengunduran diri? Aditya tercenung mendengar kabar dari sekretarisnya. *Pak, segera datang ke kantor. Banyak klien yang menanyakan kapan mereka dapat memulai konsultasi mereka. "Aku ke kantor sekarang." Aditya menutup telpon dan beranjak berdiri. "Kau pulang sendiri. Aku harus segera kembali ke kantor sekarang." Aditya melangkah cepat meninggalkan Nara sendiri, yang masih belum sadar apa yang baru saja dikatakan oleh Aditya. Mesin mobil Aditya menderu, dan melaju meninggalkan parkiran mall yang hampir setengah hari dijelajahi Aditya dan Nara. William. Senior musuh bebuyutan Aditya. Pria berkepala hampir plontos itu sudah begitu menaruh rasa dengki sejak kedatangan Aditya di kantor advokasi itu. Akhirnya, pria berbadan besar itu, menemukan celah yang bisa digunakan untuk menjegal dan mengusir Aditya dari kantor advok

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-28

Bab terbaru

  • It's Me, Your Wife   Extra Part 6 (End)

    "Apan sih? Pagi-pagi gini sudah membicarakan hal yang sangat membosankan! Cari topik lain kenapa?" Aditya menggerutu. Dirinya malas sekali jika sang istri mulai membicarakan hal yang sama setiap pagi. Sebenarnya Aditya sendiri sudah mulai memikirkan permintaan papanya itu. Melihat Abraham yang kian hari kian terlihat lelah, membuat Aditya mulai memikirkan permintaan sang papa. Akan tetapi, dirinya masih tetap diam, tidak mengatakan apa pun kepada Alleya maupun Abraham."Ya sudah, kalau tidak bersedia. Jika suatu hari papa marah besar padamu karena aku jatuh sakit akibat kelelahan, aku tidak akan lagi membantumu. Dan jika sampai mama juga ikut mengutukmu karena sudah membahayakan calon pewaris perusahaannya, aku juga tidak akan mencegahnya," ujar Alleya bangkit dari duduknya lalu meletakkan sesuatu di atas meja riasnya.Apa maksudnya? Aditya menatap kepergian Alleya. Ia mengikuti gerak-gerik Alleya, dan gerakan All

  • It's Me, Your Wife   Extra Part 5

    Pintu kamar VIP itu terbuka secara perlahan. Alleya menatap ke arah pintu kamar yang sudah terbuka setengah, menanti penampakan sosok yang masih berdiri di luar. Alleya menatap Aditya yang melangkah pelan memasuki kamar rawat inap Abraham. Kedua netra pria itu, menatap Alleya yang kala itu tampak begitu bingung."Ada apa?" Bisik Aditya begitu pria itu berdiri tepat di samping Alleya. Saat Alleya hendak menceritakan hal yang tengah terjadi, tiba-tiba suara sinis Abraham menyentil telinga Aditya."Hmm, kemana saja kamu? Sudah selesai mengurusi pacar modelmu itu? Rubah betina tak tahu diri!"Aditya memandang Alleya dengan ekspresi bingung. Alleya mengedikkan kedua bahunya, sama-sama tidak mengerti dengan semua yang sedang terjadi di ruangan itu."Selamat Pagi, Pa! Sudah lebih baik dari kemarin kan?" Aditya mengabaikan pertanyaan Abraham, berjalan ke sisi kanan pembaring

  • It's Me, Your Wife   Extra Part 4

    Aditya memutar badannya, menghadap ke arah asal suara yang menyerukan namanya barusan. Sosok cantik Alleya memaku tatapan Aditya. Gelayar aneh merambat halus namun pasti, memenuhi relung hatinya. Seulas senyum terbit di kedua ujung bibir Aditya. Sekali lagi, ia mengucap syukur dalam hati, karena memiliki istri yang begitu cantik seperti Alleya. Suara pantofel setinggi lima sentimeter yang membungkus apik kedua kaki Alleya, menggema di ruangan itu. "Bagaimana, Papa?" tanya Alleya sesaat setelah dirinya tiba di depan Aditya dan keningnya dikecup Aditya dengan penuh perasaan. Alleya berusaha menekan dan mengendalikan dirinya yang rasa-rasanya ingin melompat dan melayang saat itu juga, mendapatkan perlakuan manis dan romantis dari Aditya. Senyum manis mengembang sedikit kaku, menutupi kegugupannya. Aditya bergeming tanpa mengalihkan pandangannya dari Alleya. "Sudah berhasil melewati masa kritis

  • It's Me, Your Wife   Extra Part 3

    "Berapa peluang pasien hidup, Dok?" Aditya berusaha meredam emosinya. Pria muda itu belum siap jika saat ini ia harus kehilangan salah satu dari orang tuanya. Masih banyak yang perlu ia lakukan untuk memperbaiki hubungannya dengan sang papa. Dokter Irfan tidak langsung menjawab. Pria tinggi berkulit putih dengan kacamata tanpa frame yang bertengger sempurna di hidung mancungnya, menatap Abraham yang sedang tertidur begitu pulas. Aditya sungguh tidak sabar menunggu jawaban meluncur mulus dari bibir tipis sang dokter. Jantungnya tidak bisa diam, berdegup tak beraturan, membuat dirinya berada jauh dari kata nyaman. Dalam sekali tarikan nafas, dokter muda itu, yang usianya terpaut tidak begitu jauh dengan Aditya, menjawab singkat pertanyaan Aditya. "Sembilan puluh persen." Mata Aditya terbelalak. Tidak percaya dengan indera pendengarannya, Aditya kembali memastikan jawaban sang dokter. Ia

  • It's Me, Your Wife   Extra Part 2

    Aditya terbangun dari tidur lelapnya ketika suara teriakan Lisa yang memanggil namanya menggema dari lantai bawah. Ia segera bergegas turun dari pembaringannya, mengambil mantel tidur, mengenakannya sambil berjalan tergesa ke luar dari kamar. Berbagai bayangan buruk melintas dibenaknya, membuat langkahnya semakin ia percepat. Setengah berlari Aditya menuruni anak tangga, menuju ke kamar kedua orang tuanya. Diketuknya pintu kamar orang tuanya. "Ma! Mama! Ini Aditya, Ma! Buka pintunya, Ma!" Aditya setengah berteriak sambil terus mengetuk pintu kamar di depannya. "Masuk, Nak! Papa...." Suara Lisa terdengar masih terisak. Tanpa menunggu lama, Aditya langsung masuk ke dalam kamar itu, menatap sekeliling, mencari sosok yang baru saja disebut oleh mamanya. Tidak ada. Ke mana papa? "Papa di mana, Ma? Ada apa dengan Papa, Ma?"suara Aditya sed

  • It's Me, Your Wife   Extra Part

    Aditya terus menatap Alleya yang masih berusaha melepas pernak-pernik yang menempel pada kepalanya. Dirinya masih tidak percaya dengan yang kenyataan yang ia terima hari ini. Selama ini, Alleya telah membohonginya. Gadis itu telah menyembunyikan wajah cantiknya di balik sebuah topeng buruk rupa, dan hal itu, telah berhasil mengecohnya. Aditya melangkah mendekat ke tempat Alleya yang hendak membersihkan wajahnya dari make up yang masih menempel di wajahnya. Ia menghentikan langkah kakinya, ketika Alleya bangkit dari duduknya, berjalan menuju toiletries lalu mulai membasuh wajahnya dengan sabun muka. Lima menit kemudian, Alleya kembali duduk di depan meja rias dan mulai membersihkan sisa make up yang masih tertinggal di wajahnya. Tatapan Aditya terus saja mengikuti kemana saja gadis itu bergerak. Ia mulai kembali melangkah mendekat ke arah Alleya. Kini, ia telah berdiri tepat di belakang gadi

  • It's Me, Your Wife   It's Me, Your Wife (End)

    "Khilaf?" Sekali lagi Lisa mengulangi pertanyaannya. "Apa maksudnya itu, Dit?" Lisa berjalan mendekat Aditya dengan langkah yang sedikit sempoyongan. Dirinya masih terkejut dengan pernyataan putra semata wayangnya itu. "Ah, Mama! Maksud Aditya bukan begitu. Aditya ingin memajukan tanggal pernikahannya. Tidak usah menunggu tanggal 9, tapi langsung dimajukan minggu depan saja, tanggal 2." Alleya semakin terkejut. "Ngomong apa sih?? Mana boleh seperti itu? Butuh persiapan dan rencana matang. Ini bukan hanya ngucap ijab aja terus selesai. Nggak seperti itu." Alleya mati-matian menolak ide Aditya yang menurutnya sangat gila itu. "Boleh!" Ucapan Rudy membuat Alleya tambah merana. Ia tidak mengira jika sang papa justru menyutujui ide Aditya, si Balok Es. "Papa! Kok Papa setuju sih? Kan nggak mungkin bisa..." sanggahan Alleya terputus dengan kalimat Rudy berikutnya

  • It's Me, Your Wife   Khilaf

    Nafas Alleya memburu. "Pengacara nggak ada akhlak! Main nyosor aja... Nggak punya sopan santun!" Teriakan Alleya terdengar Nara hingga wanita itu ke luar dari ruang keluarga, mendekat ke arah Aditya dan Alleya yang berdiri saling berhadapan, dengan jarak yang begitu dekat. Nara yang sejak tadi sudah sangat penasaran dengan penampilan Alleya yang namanya sempat disebut Aditya, terkejut ketika pandangannya jatuh di wajah Alleya. Apa?!! Gadis seperti ini yang akan menikah dengan Aditya? Wajah begitu buruk, sangat jauh dari wajahnya, mengapa bisa memenangkan hati Aditya dan kedua orang tuanya? Nara semakin terkejut, ketika ingatannya membawa dirinya ke pertemuan dengan Alleya beberapa waktu lalu di warung soto, ketika ia dan Aditya sedang sarapan pagi bersama. Saat itu Alleya juga tidak sendiri. Gadis itu datang bersama seorang pria yang tidak kalah tampan dengan Aditya. "Ka-Kauu, All-leya?" Nara benar-benar tid

  • It's Me, Your Wife   Kesalahpahaman

    Rudy memacu mobilnya dengan kecepatan yang lumayan. Semula hanya Rita yang merasa khawatir berlebih. Namun, ketika dirinya sendiri mencoba menghubungi sahabat masa kecilnya itu, dan tidak juga mendapat tanggapan, membuat dirinya mulai merasa cemas. Ryan memilih untuk pulang terlebih dulu, dan akan datang lagi setelah ada kepastian tanggal pernikahan adiknya. Sepanjang perjalanan, Rita terus mecoba menghubungi Lisa, meski respon yang ia terima tidak berubah. Berulang kali dirinya melirik Alleya, berharap putrinya itu berhasil menghubungi Aditya, tapi kenyataannya tetap sama. "Tenang, Ma. Sebentar lagi kita akan sampai di rumah Abraham. Sebentar lagi, Papa akan menghujani pria itu dengan beratus pukulan, karena sudah berani membuat kita semua khawatir." Mobil Rudy akhirnya, berhenti tepat di depan gerbang bercat putih yang tinggi menjulang. Pintu gerbang itu terbuka, me

DMCA.com Protection Status