All Chapters of BENALU: Chapter 81 - Chapter 90

149 Chapters

Bab 34 (Season Dua)

part 34POV DEWI“Mama sakit?” tanya Mila padaku setelah melihat aku muntah-muntah. Dengan badan lemas aku berbaring di ranjang. Mengelus perut yang semakin membuncit ini. “Nggak sayang,” jawabku, mau di jelaskan juga Mila nggak akan mengerti kalau ini ngidam. Mila juga ikutan memegang perut seraya senyum-senyum.“Ma, kapan dedeknya lahir, ya?” tanya Mila sangat polos. Aku tersenyum geli medengarnya.“Nggak lama lagi. Doain ya, semoga dedek dan Mama sehat sampai lahiran,” balasku. Mila mengagguk seraya senyum-senyum.Sudah menjadi hal rutin kalau pagi mual parah. Tapi setelah beranjak siang akan enak dengan sendirinya. Sedangkan Mas Romi, kalau pagi harus berangkat kerja. Sebenarnya dia juga nggak tega meninggalkan aku, tapi gimana lagi? dia juga harus kerja.“Mil, Mama boleh minta tolong?” tanyaku kepadanya yang masih menciumi perutku. Kayaknya dia juga gemes.“Minta tolong apa, Ma?” tanya Mila, seraya memandangku .“Bilang sama Bi Ijah, minta tolong buatin bubur ayam, ya, Mama Dewi
Read more

Bab 35 (Season Dua)

Benalu part 35POV RAMAAku jadi kepikiran mendengar ucapan Dewi dan Romi. Awalnya merasa nggak percaya, kalau Rizka mencubit Mila. Secara ada Bu Sumi dan Bi Yuli di rumah. Jadi aku pikir Mila aman.Tapi setelah mendengar sendiri Mila mengigau, aku jadi percaya kalau Rizka memang mencubitnya sampai biru. Hingga membuat Mila trauma dan nggak mau pulang ke rumah. Aku pikir Rizka sudah benar-benar sembuh dari depresi. Tapi, setelah mendengar kabar ini, aku menyimpulkan Rizka belum sembuh total dari depresinya. Apa dia kumat? Ah, kayaknya kalau lihat kesehariannya, dia layaknya orang normal. Udah nggak pernah teriak-teriak nggak jelas.Aku harus bicara dengan Rizka. Harus bicara langsung dengannya. Tapi, dengan kata yang seolah-olah tidak masalah. Karena Rizka juga nggak bisa kena teguran yang keras. Bisa-bisa dia depresi parah lagi. Memang harus sabar hadapin Rizka. Aku sudah sampai rumah. Pikiran ini masih ke sana ke sini, memikirkan obrolan apa, untuk membawa Rizka ke arah itu? Nggak
Read more

Bab 36 (Season dua)

Benalu part 36POV ANGGA“Ga, ibu mau gendong Yusuf,” ucap Ibu. Ya, untuk malam ini memang ibu tidur di rumah Mami. Mami sama Papi bolehin, karena memang Martina juga habis lahiran. Jadi lagi seneng-senengnya main sama cucu. Lagian malam ini setidaknya aku bisa Jaga ibu dan Martina. Ngak terpecah pikiran ini.“Yusuf ada di kamar, Bu. Ibu masuk saja di kamar,” jawabku. Ibu malah mengerucutkan bibir.“Tadi ibu sudah masuk kamarmu, tapi sama Martina nggak di bolehin, takut anaknya jatuh katanya,” jawab Ibu dengan nada kesal. Mulai mereka kumat berantemnya. Kalau nggak ada padahal juga saling mencari. Kalau ada seakan berantem terus tiada henti. Sampai pusing rasanya.“Wajarlah, Bu. Namanya juga anak pertama,” jawabku selow seraya menikmati kopi yang di buatkan oleh Bibi.“Tapi Jeng Sella di bolehin gendong Yusuf. Mentang-mentang ibu ini cuma mertua, tapi kan Yusuf juga cucu ibu,” sahut ibu dengan nada geram.Aku faham maksud Martina. Aku sendiri juga takut Ibu menggendong Yusuf. Entah,
Read more

Bab 37 (Season Dua)

Benalu part 37POV MartinaHanya satu orang yang memanggilku Martublack. Seketika aku terdiam sejenak. Segera aku mematikan gawaiku. Malas berhubungan dia. Dari mana dia tahu nomorku? Sedangkan aku sudah mengganti nomor ini lama. Aku tak mau lagi berhubungan dengan dia. Dia hanya akan merusuh di kehidupanku. Hanya akan menjadi benalu.Berlian Syafirda. Hanya dia yang memanggilku Martublack. Dia adalah saingan terberat waktu masih di kampus. Dan sialnya dia itu adalah adik kandung istri Mas Haris. Dia juga sempat memergokiku saat selingkuh dengan Abang iparnya.Entahlah, Mas Haris telah menyihirku dengan apa? aku bisa terlena dengan bujuk rayunya. Awalnya aku nggak tahu kalau Mas Haris telah beristri. Tapi saat kedoknya terbongkar, aku tak ingin marah dengannya karena telah membohongiku. Bahkan aku tetap melanjutkan hubungan terlarang itu. Hingga semuanya kau berikan, hingga benihnya tertanam.Saat tahu aku hamil, Mas Haris nggak mau bertanggung jawab. Dia memberatkan istrinya. Bahkan
Read more

Bab 38 (Season Dua)

Benalu part 38POV RAMAAku memutuskan pulang, dengan alasan tak enak badan. Memang pusing sekali rasanya. Padahal sudah janji sama Rizka untuk jemput Mila. Semoga saja Rizka bisa mengerti.“Kok, tumben pulang cepat, Mas?” tanya Rizka, saat melihatku merebahkan badan di ranjang, masih lengkap dengan sepatu dan baju kerja.“Kepalaku pusing,” jawabku dengan mata terpejam. Untung saja masih kuat bawa motor, hingga selamat sampai rumah. Rizka beranjak mendekat, melepaskan sepatu beserta kaos kaki yang aku pakai. Dia memang sangat pengertian. Kadang kalau sampai rumah dalam kondisi ngantuk berat dan langsung tertidur, Rizka mau melepaskan semuanya. Dia memang baik. Tak salah aku memilihnya, walau kadang masih sering kumat depresinya.Karena yang namanya pernah terganggu kejiwaannya, akan cepat terkena lagi. Apalagi kalau dia banyak beban pikiran. Walau gimanapun dia, aku telah memilihnya. Berusaha selalu menjaga perasaan dan pikirannya. Karena cinta ini tulus untuknya.“Mas aku buatin teh
Read more

Bab 39 (Season dua)

Benalu part 39POV DEWI“Mas, katanya Rizka mau menjemput Mila sore ini,” ucapku kepada Mas Romi, yang sudah selesai mandi. Seperti biasa, pulang kerja dia langsung mandi dengan waktu yang lama. Nggak tahu ngapain di kamar mandi.“Nggak apa-apa,” jawabnya santai seraya mengusapkan handuk di rambutnya. Terlihat ganteng banget kalau kayak gitu. Seraya mengelus perut, semoga kalau laki-laki, gantengnya kayak Papanya. Baik dan pengertian juga.“Tapi aku belum bilang ke Mila, takutnya dia cemberut. Aku paling nggak suka kalau lihat Mila cemberut,” ucapku lagi seraya menerima uluran handuk dari Mas Romi. Kemudian menjemurnya di tempat yang sudah di sediakan. Rak mini khusus untuk handuk.“Nanti kita ngomong pelan-pelan ke Mila, ya,” jawabnya masih selow seraya menyisir rambutnya. “Iya, Mas, semoga saja, Mila bisa mengerti dan nggak nangis histeris saat melihat Rizka menjemputnya,” balasku.“Rizka juga nggak mungkin sendiriankan, jemput Milanya? Pasti juga sama Rama,.” Balas Mas Romi. Seray
Read more

Bab 40 (Season Dua)

Benalu part 40POV MARTINA[Hai, Martublack? Kayaknya seru kalau kartu AS mu aku sebarkan ke seluruh penjuru dunia]Deg. Jantung ini terasa berhenti berdetak, saat membaca pesan singkat dari Berlin. Siapa lagi kalau bukan dia. Karena hanya dia yang memanggilku seperti itu. Rasanya semakin tak nyaman. Kalau Mas Angga sudah tahu kartu AS kehamilanku. Tapi belum tahu kartu AS yang lainnya. Sedangkan kedua orang tuaku belum tahu semuanya. Berlin memang keterluan. Dia sengaja mau mengganggu kehidupanku. Apa maksudnya? Kenapa dia kembali di saat semuanya mulai membaik? Sial. Tak bisa tidur nyenyak aku di buatnya.Ting. Suara gawai berbunyi lagi. Pesan singkat lagi. Segera aku membukanya. [Tunggu tanggal mainnya Martublack] Astaga! kayaknya dia serius mau membocorkan semua aib yang sudah aku tutupi rapat-rapat. Apasih maunya?Untung Mas Angga sudah berangkat kerja. Dan Baby Yusuf lagi pulas-pulasnya tidur setelah minum asi. Disaat semua orang di rumah ini lagi berusaha menjaga perasaanku a
Read more

Bab 41 (Season Dua)

Benalu 2 part 41POV Angga.Hari ini aku kembali bekerja. Mungkin besok harus libur lagi. Karena harus ada tasyakuran untuk pemberian nama Yusuf. Wajah imut Yusuf selalu menghantui pikiranku. Baru berapa jam di tinggal kerja rasanya kepikiran, rasanya kangen. Walau bukan anak sendiri tapi sudah menyatu di hati. Mungkin ini juga yang di rasakan sama Pak Handoko.“Ga, kok, senyum-senyum sendiri?” tanya Pak Handoko saat mau turun dari mobil. Karena Pak Handoko hari ini ingin duduk di depan. Jadi dia bisa melihat ekspresiku.“Eh, anu, ini kepikiran anak,” jawabku malu dan gelagapan.“Owh, kirain kepikiran Mamanya,” ledek Pak Handoko. Reflek saja aku ngakak. Dia turun dari mobil dan aku mengikuti.“Iya dua-duanya, Pak,” sahutku. Pak Handoko juga ikut ngakak.“Yaudah, Bapak masuk ke dalam dulu, ya? nanti kalau bapak sudah selesai meeting, bapak telpon,” ucapnya.“Baik, Pak,” jawabku seraya menunduk tanda hormat.Kemudian Pak Handoko berlalu meninggalkanku. Aku segera masuk lagi ke dalam mob
Read more

Bab 42 (Season Dua)

part 42POV DEWI“Mas.”“Hemm.”“Akhirnya Rizka hamil, aku seneng dan lega,” ucapku saat kami sudah berada di atas ranjang. Mau tidur tapi ngobrok-ngobrol dulu. Sudah menjadi kebiasaan.“Sama, Mas juga seneng, seneng banget malah,” jawabnya seraya mengubah posisi miring menghadapku. Huh, rasanya deg-degan kalau dia posisi kayak gitu. “Tahu nggak leganya kenapa?” tanyaku lagi, ikutan mengubah posisi. Jadi miring juga ke arah dia.“Apa?” tanyanya balik.“Hayo tebak apa? sepemikiran nggak kita?” sahut dan tanyaku lagi. Dia mengerucutkan bibirnya, kemudian keningnya mengerut. Seakan lagi mikir-mikir.“Karena Mila nggak jadi pulang?” jawabnya seakan bertanya memastikan. Aku mengulumkan bibir. Kemudian tersenyum.“Iya, kalau Rizka hamil mudakan harus ekstra hati-hati. Jadi Mila bisa lama ikut kita,” sahutku. Nggak tahu kenapa aku seneng banget dengar kabar Rizka hamil. Lebih senangnya lagi Mila akan lama tinggal bersamaku.“Iya, Mas juga senang Mila bersama kita,” sahut Mas Romi.“Aku ingi
Read more

Bab 43 (Season Dua)

Benalu 2 part 43POV Dewi“Kenapa dengan Mita?” tanya Mas Romi, penasaran. “Nggak tahu, Mas kita di suruh ke sana? gimana ya?” tanyaku. Aku sendiri juga penasaran dengan Mita. Ada apa sebenarnya.“Yaudah kita ke sana. keluarga lebih penting,” jawab Mas Romi mantab.“Terus kerjaan, Mas?” tanyaku.“Cuti dulu nggak apa-apa. Nanti Mas ijin cuti, ya, pokoknya keluarga nomor satu,” jawab Mas Romi seakan membuat hati ini tenang. Aku merasa wanita paling beruntung di dunia ini. bisa menjadi istri dari laki-laki sebaik dia. Aku menoleh ke arah Mila. Mas Romi juga mengikuti. Aku melihat Mila hanya melongo saja mendengarkan obrolan kami.“Mila, Mama Dewi sama Papa Romi mau ke rumahnya Kakek Heru. Mila mau ikut apa nggak?” tanyaku. Mila terdiam, aku tahu pasti dia bingung. Tadikan dia ingin sekali menemani Papa Rama. Tapi, kok, aku nggak tega juga ninggalin dia lama-lama sama Rizka. Apalagi Rizka lagi hamil. Hormonnya naik turun. Aku takut dia nyubitin Mila lagi.“Iya, Mila mau ikut nggak?” tany
Read more
PREV
1
...
7891011
...
15
DMCA.com Protection Status