Beranda / Romansa / Choose Me!! / Bab 1 - Bab 10

Semua Bab Choose Me!!: Bab 1 - Bab 10

50 Bab

Pertunangan Sepihak

"Astaga. Aku jadi tokoh utama dalam cerita macam apa, sih?" gerutu Ayana kesal.Tak ada angin, tak ada hujan dan tanpa pemberitahuan sebelumnya, tiba-tiba saja ia diseret datang ke rumah seseorang yang kata bundanya adalah calon tunangan Ayana. Perut Ayana dalam sekejap terasa mulas. Ia mencengkram erat gaun putih yang melekat di tubuhnya hingga gaun itu kusut saking frustasinya. Selaku penulis novel roman, Ayana memang sering menulis cerita tentang pertunangan sepihak atau pernikahan tanpa cinta, tapi ia tidak pernah menyangka kalau ia akan menjadi tokoh utama dalam cerita yang ia tulis sendiri."Ternyata benar kata orang. Jangan sembarangan menulis cerita, nanti bisa kejadian." Ayana mendesis penuh penyesalan, teringat pada cerita-ceritanya yang tidak pernah happy ending dan takut itu akan terjadi di kehidupan nyatanya.Ayana merangkak di tanah dengan sepatu hak tinggi dan membiarkan gaun mahalnya menyapu tanah. Persetan dengan gaun, yang ada dalam benak Ayana
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-12
Baca selengkapnya

Hubungan Yang Absurd

"Mereka berdua harus dirukiyah sebelum kena azab. Huweeee.”Tangis Ayana seketika meledak, membuyarkan suasana romantis nan absurd yang diciptakan oleh Aksa dan Saga. Dua orang yang nyaris saling mempertemukan wajah tampan mereka itu tersentak kaget mendengar suara cempreng yang sudah merusak moment syahdu mereka. Kata orang, kalau lagi berdua-duaan akan ada setan sebagai orang ketiga dan sepertinya itu benar. Aksa tidak menyangka kalau pohon rambutan di halaman  belakang rumahnya memiliki penunggu yang bisa mengganggu romansanya bersama dengan Saga.“Siapa di sana?” tanya Aksa gusar sambil menolehkan kepalanya ke arah pohon rambutan. Aksa mengernyitkan alis ketika matanya melihat ada orang tak diundang berdiri di dekat pohon rambutan persis seperti penampakan. Bukan hanya satu, tapi ada dua orang yang entah kenapa tampak begitu menyebalkan.Skala Putra Manggala, sepupu Aksa yang sedari dulu suka menggerecoki kencan Aksa dan Saga ada di sana. Ia berdiri ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-13
Baca selengkapnya

Rengekan Sang Mama

Tubuh Aksa sedikit terlonjak begitu mendengar bentakan dibarengi raungan mengerikan yang keluar dari mulut papanya. Sekarang papanya tak ubahnya seperti orang yang kemasukan siluman harimau.Pun Kala yang juga duduk dengan hati resah gundah gulana. Sang gadis yang akan menjadi tunangan Aksa benar-benar melarikan diri entah ke mana meninggalkan kedua hak sepatu yang sengaja dipatahkan sebagai tanda kalau gadis itu totalitas kabur meninggalkan tunangannya yang tidak normal.Belum lagi ditambah dengan mama Aksa yang sedari tadi menangis sembari menyeka airmatanya dengan sapu tangan. Keadaan di ruang makan tampak begitu mencekam dan seolah dipenuhi dengan gas beracun yang membuat sesak nafas.“Apa? Kamu menolak pertunangan ini, Aksa!!!” Pria berwajah garang itu kembali berteriak hingga membuat lampu di langit-langit bergetar. Ruang makan seperti terkena gempa bumi lokal di mana hanya mereka saja yang bisa merasakan getarannya.Aksa memijit pelipisnya. Kepalan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-13
Baca selengkapnya

Penolakan Ayana

"Ehem."  Kala berdehem setelah berhasil menelan potongan daging yang entah kenapa mendadak terasa alot di dalam mulutnya. Ucapkan terima kasih pada dua anak manusia di depan dan di sampingnya yang saling menatap dengan tatapan membunuh hingga membuat Kala tidak bisa menikmati steak daging sapi kesukaannya. Kalau kedua orang itu didiamkan lebih lama lagi, Kala khawatir baik Aksa maupun Ayana akan saling melemparkan garpu ke wajah mereka masing-masing. "Kenapa kalian saling menatap dengan tatapan membunuh begitu?" tanya Kala was-was. Sepertinya yang menyadari tatapan sengit itu hanya dirinya saja. Para orang tua yang ada di ruang makan itu masih tampak asyik dengan obrolan tentang pertunangan anak mereka tanpa mempedulikan wajah kusut sang calon mempelai. "Jadi kapan kita bisa meresmikan pertunangan Aksa dan Ayana? Mama sudah nggak sabar, lho, mau pamer ke teman-teman arisan mama," ujar mama
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-13
Baca selengkapnya

Kala

"Uhuk."  Kala yang sedari tadi menyantap makanan dengan damai tanpa ada niatan untuk melibatkan diri dalam keriuhan para orang tua yang ngotot ingin menjodohkan putra putri mereka, nyaris menelan garpunya sendiri mendengar ocehan Ayana. Kalau dirinya tidak salah dengar, gadis itu baru saja memproklamirkan kalau Kala dan Ayana adalah sepasang kekasih. Gadis itu benar-benar membuat Kala nyaris berakhir dengan menelan garpu. Sambil menepuk dadanya, Kala yang megap-megap melirik ke arah Aksa dengan panik, berharap sepupunya itu mewakili Kala untuk mengatakan sesuatu. Kala yang masih terbatuk-batuk sama sekali tidak bisa berkata apa-apa untuk membela diri sedangkan semua mata sudah tertuju padanya menuntut penjelasan.  "Ngomong apa, sih, kamu ini?" sergah bunda Ayana jengkel. Sedari tadi putri bungsunya itu terus saja mengatakan sesuatu yang bisa menjatuhkan nilai dirinya sebagai menantu id
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-13
Baca selengkapnya

Obrolan Di Pagi Hari

Karin yang tengah menyendok bubur ayamnya sontak mengerutkan kening begitu melihat Ayana berjalan ke arahnya dengan susah payah karena tas backpack segede gaban yang dipanggulnya.  "Tumben bawaan kamu sebanyak itu? Mau ngapain?" tanya Karin heran. Biasanya Ayana selalu datang ke kampus dengan bawaan seminimal mungkin. Bahkan saking kecilnya tas yang dibawa Ayana, gadis itu sering kali terlihat seperti mahasiswi yang tak berniat untuk ngampus. Tapi, hari ini Ayana datang dengan bawaan bak orang yang akan mendaki gunung Himalaya. "Otakku sedang dipenuhi banyak inspirasi untuk menulis novel. Outline dan premis sudah matang, tinggal eksekusi," jawab Ayana sambil nyengir kuda. Ia sudah tidak sabar untuk segera menulis kisah cinta tak biasa antara dua anak Adam dan mengazab mereka di dalam novel yang akan Ayana tulis. Ayana sudah bertekad akan memberikan ending yang tragis untuk kedua orang itu sebagai bentuk balas dendam at
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-13
Baca selengkapnya

Keplinplanan Ayana

Tap.   Ayana tiba-tiba menghentikan langkah kakinya. Padahal hanya tinggal selangkah ia menuju atap dan membuka pintu, tapi entah kenapa Ayana seperti merasakan firasat buruk. Dari arah pintu yang menghubungkan dengan atap, Ayana seperti merasakan adanya hembusan aura negatif yang sangat kuat. Tiba-tiba Ayana merasa dirinya seperti menjelma menjadi Sara Wijayanto yang bisa mendeteksi keberadaan makhluk halus.   "Setiap kali aku menulis cerita, atap selalu menjadi tempat laknat yang membawa sial. Biasanya bakalan ada adegan-adegan mengerikan di atap, mending aku putar arah, deh!" desis Ayana was-was menghindari petaka yang mungkin saja akan terjadi. Sedari tadi firasat buruk terasa menggerayangi hatinya.    "Eits, tunggu dulu!" Ayana berseru pada dirinya sendiri, mencegah dirinya untuk kabur begitu saja. Berdasarkan cerita-cerita yang sudah berhasil ia tulis di dalam nove
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-17
Baca selengkapnya

Rahasia Yang Nyaris Terbongkar

Ayana masih terus memelototi penampakan wajahnya yang terpantul di cermin dengan gunting di tangan kanannya. Sedari tadi Ayana membulatkan tekad dan mengumpulkan kekuatan untuk menggunting pendek rambutnya agar bisa terlihat seperti potongan rambut anak laki-laki. Tapi, yang Ayana takutkan adalah rambut cepak akan membuat wajahnya semakin terlihat buruk rupa. Ayana tentu belum lupa dengan keadaan parasnya yang tak segood looking Karin. "Aduh, aku nggak sanggup." Ayana mengeluh lesu seraya menundukkan kepalanya. "Mana bisa aku memotong rambutku yang berharga. Rambut itu, kan, mahkota perempuan. Huhuhu," ratap Ayana sembari merebahkan kepalanya ke wastafel dan menjatuhkan gunting yang ada di tangannya. "Hey!" tegur Kala sembari menepuk pundak Ayana pelan-pelan. "Kamu kenapa ada di sini?" tanya Kala begitu Ayana menolehkan kepalanya. Gadis itu menatap Kala dengan ekspresi tanpa dosa, sama sekali ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-17
Baca selengkapnya

Huru Hara

"Sebenarnya dia ngapain, sih?" tanya Aksa jengah. Begitu ia masuk ke dalam toilet, penampakan suram Ayanalah yang tertangkap oleh matanya. Gadis itu berjongkok tidak jelas di pojok toilet seperti mahasiswi sengsara yang setiap harinya diomeli dosen killer dan dibully teman sekelas.  "Kenapa dia jadi kayak hantu penunggu toilet begitu?"  Kala ikut bertanya, tapi tatapan para penghuni toilet membuat Aksa maupun Kala dalam sekejap melupakan pertanyaan mereka sendiri. Bulu kuduk Aksa tiba-tiba berdiri dan tengkuknya terasa kaku, entah karena kolesterolnya yang tiba-tiba naik atau memang tatapan teman-temannya yang terasa tajam menusuk. Tatapan tajam, sinis dan kepo semua tertuju kepada Aksa yang berdiri bingung. "Kenapa kalian menatapku begitu?" tanya Aksa merinding. "Perasaanku nggak enak, lho, Sa." Kala menyeletuk. "Jangan-jangan...."  
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-17
Baca selengkapnya

Aksa Vs Ayana

"Kak Aksara!!!" Cassie berteriak histeris sembari mengacung-acungkan ponsep pintarnya ke depan kedua mata Aksa. Aksa yang tengah menyeret Ayana terlonjak kaget karena serangan tiba-tiba adik tingkatnya itu. Nyaris saja mata Aksa kecolok hape Cassie yang sebesar telapak tangan. Cassie heboh memperlihatkan video pendek berisikan kejadian di toilet tadi. "Apa lagi?" gerutu Aksa. Tapi, dalam hitungan detik ia ingat untuk segera mengubah ekspresi wajahnya. Topengnya jangan sampai terlepas untuk kedua kalinya. Ia harus tampak tenang, elegan dan manis seperti malaikat yang tak pernah tersentuh dosa. "Kak Aksa, pleaseeee. Bilang kalau ini semua nggak benar. Masa model pangeran kayak kakak tunangannya sama upik abu begini? Aku pernah dengar cerita Beauty And The Beast, tapi aku enggak rela kalau posisinya sampai dibalik. Kakak pantas dapat yang lebih baik," pekik Cassie nyaris melolong. Mata Cassie mendelik ke arah Ayana yang berdir
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status