Home / Fiksi Remaja / A different soul 2 / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of A different soul 2: Chapter 61 - Chapter 70

177 Chapters

Chapter 61

Di sebuah ruangan yang kedap suara terlihat ada dua orang laki-laki yang berbeda usia sedang berbincang tentang sesuatu hal yang serius.“Kamu siap-siap untuk menjemput adikmu Bima. Sebentar lagi waktunya datang” kata pak Bram dengan raut wajah serius.“Yakin pah? Semuanya sudah beres?” tanya Bima tak yakin dengan perkataan Papanya. Masalahnya ini terlalu cepat dan dia takut kalau ada masalah nantinya.“Hm, sudah papa urus semuanya. Kamu hanya perlu bawa adikmu pulang dan beres” kata pak Bram dengan tenang sambil menatap ke arah anaknya tanpa minat.“Baik” ucap Bima dengan senyum senang, karena sebentar lagi adik kecilnya akan pulang.“Bagaimana keadaannya di kampus?” tanya pak Bram dengan sorot mata serius.“Yah, seperti papa dengar dari anak buah yang papa suruh. Dia mendapatkan perlakuan sedikit tak baik. Ada seseorang yang merundungnya. Tapi kalau Bima lihat dari raut waja
last updateLast Updated : 2021-12-11
Read more

Chapter 62

Jam menunjukkan pukul 14.09 dan saat ini Keyra sedang berjalan di sepanjang koridor sendirian, karena Ami sudah pulang sendari tadi.Keyra berjalan dengan langkah tenang dan raut wajah yang menunjukkan rasa lelah.Saat Keyra sedang berjalan di depan gudang tiba-tiba ada yang menarik tangannya, memaksanya untuk masuk ke dalam gudang.BrukDengan kasar orang tadi menarik tangan Keyra dan membiarkan tubuh Keyra jatuh di atas lantai yang kotor.“Ishh” desis Keyra saat merasakan sakit di beberapa bagian tubuhnya.Sedangkan orang tadi masih berdiri di depan tubuh Keyra sambil melipat tangan di bawah dada. Dengan sorot mata kemarahan dan kebencian.Keyra menatap sang pelaku dengan raut wajah datar, saat melihat wajah sang pelaku dia tak merasa terkejut. Orang tadi adalah Amerta dan saat ini Amerta sedang menatap benci kepada Keyra.“Mau lu apa hah?!” ucap Amerta sambil menendang tangan Keyra yang menjadi tumpua
last updateLast Updated : 2021-12-11
Read more

Chapter 63

Keyra terus berjalan dengan senyum yang tak luntur dari bibirnya. Sedangkan di lain sisi, saat ini Amerta masih diam dan memikirkan semua ucapan Keyra. Pemikirannya masih berputar di satu tempat.Beberapa detik kemudian dia tersadar dan sudah tak mendapati sosok Keyra di sekelilingnya.“Sial, gue di tipu” gumam Amerta dengan raut wajah menahan geram dan kesal.“Kali ini lu bisa lolos tapi liat aja kedepannya” ucap Amerta dengan sorot mata kesal dan tajam.Setelah mengatakan itu Amerta mulai berjalan keluar dari gudang dengan raut wajah marah.Di lain tempat.Saat ini Keyra sedang dalam perjalanan menuju Kafe, sebelum ke Kafe Keyra berniat ke pasar untuk membeli sesuatu.Di dalam angkot hanya ada beberapa orang salah satunya kakek tua yang mengunci pandangannya. Hati nurani Keyra tergoyah saat melihat sosok rapuh itu. Sepertinya Kakek itu juga akan ke pasar, karena Keyra melihat ada tas pasar di depan tubuh sang
last updateLast Updated : 2021-12-18
Read more

Chapter 64

Sang preman berbalik badan dan berniat meninggalkan sang kakek tapi langkahnya terhenti saat melihat sosok Keyra tak jauh dari tempatnya berdiri.“Orang tua loh itu, sopan sedikitlah” ucap Fia dengan raut wajah tenang.“Gak usah ikut campur lu bocah” kata sang preman dengan raut wajah menahan geram.Mendengar ucapan sang preman membuat Keyra diam dan menatap keduanya dengan raut wajah menilai.“Natep apa lu?!” kata salah satu di antara mereka dengan raut wajah menahan marah.“Lu berdua kalau berantem menye-menye gak? Luka gue masih ada yang baru dan yang kemarin belum sembuh. Kalau gue adu jotos sama elu bisa tambah banyak lebam gue, tapi kalau lu pada menye-menye ‘kan luka gue gak terlalu banyak” ucap Keyra dengan raut wajah tenang.“Sialan tuh bocah” ucap preman satu dengan raut wajah kesal dan menahan geram.“Maju gih, gue capek” ucap sang preman dua deng
last updateLast Updated : 2021-12-18
Read more

Chapter 65

Hari ini adalah hari terakhir ujian semester, hari terakhir untuk mereka berpikir dengan keras. Saat ini Keyra sedang belajar di taman belakang di temani oleh roti dan susu kotak kesukaannya. Keyra terus membaca dengan sesekali mengunyah roti miliknya. Hingga alarm di ponselnya berbunyi dan menampilkan tulisan ‘waktunya masuk’. Dengan gerakan tenang Keyra membereskan buku-bukunya dan membawa dalam pelukannya.Keyra mulai berjalan ke arah gedung Fakultasnya dengan gerakan tenang, banyak pasang mata yang menatap ke arahnya tapi Keyra terus berjalan tanpa memedulikan semua tatapan itu. Hingga sebuah suara membuat fokusnya teralihkan.“Panggilan untuk Mahasiswi yang bernama Keyra maharani dari Fakultas kedokteran jurusan dokter psikologi untuk segera ke ruang Dekan Fakultas kedokteran. Sekian pemberitahuan dari saya, selamat pagi” ucap orang di seberang sana dengan nada suara lemah lembut.“Gue ada salah apa?” gumang Keyra dengan
last updateLast Updated : 2021-12-19
Read more

Chapter 66

“Kalau bukan kamu lalu siapa yang ada di dalam foto itu?” tanya sang Rektor dengan raut wajah tak percaya dan senyum remeh.“Tapi ini benar bukan saya, saya tak pernah melakukan ini semua. Apa lagi membeli kisi-kisi ujian akhir semester atau menyogok karyawan. Bapak tahu sendiri saya anak beasiswa hidup saja pas-pasan uang dari mana saya untuk melakukan itu semua?” tanya Keyra dengan raut wajah serius dan nada suara meyakinkan. Tapi beberapa orang masih menatap rendah ke arah Keyra dan memasang wajah datar.“Bukti sudah ada dan kamu ingin mengelak?” tanya sang Dekan dengan raut wajah datar.“Tapi ini benar-benar bukan saya pak” ucap Keyra dengan frustrasi.“Jika itu benar bukan kamu apa kamu punya bukti untuk membuktikan semua ucapanmu?” tanya sang Dekan yang lainnya dengan datar.“Saya belum punya bukti tapi beri saya waktu untuk membuktikannya” ucap Keyra dengan raut wajah ya
last updateLast Updated : 2021-12-19
Read more

Chapter 67

Keyra terus berjalan dengan lesu menuju ke asramanya, karena fitnah itu dia tak di perbolehkan ikut ujian akhir semester. Di sepanjang koridor ada banyak pasang mata yang menatapnya dengan tatapan mencemoh dan merendahkan.“Lihat tuh, cewek beasiswa yang curang!” ucap salah satu dari mereka sambil menatap ke arah Keyra dengan tatapan merendahkan.“Wah wah wah, gak ada rasa malu!” ucap yang lainnya dengan nada dan raut wajah jijik.“Diem kalau gak tau apa-apa!” ucap Keyra dengan nada suara geram.“Cih! Anak beasiswa yang sok berkuasa!” ucap salah satu di antara mereka dengan senyum mengejek dan nada suara tak suka.“Pergi lu!” kata yang lain sambil melemparkan bola kertas ke arah Keyra, bahkan ada yang melemparkan tomat busuk dan beberapa sayuran busuk ke arah.Keyra yang melihat itu hanya bisa diam dan melindungi wajahnya dari lemparan mereka. Bajunya yang tadi bersih menjadi kotor
last updateLast Updated : 2021-12-19
Read more

Chapter 68

Sedangkan Arka dan Satria yang mendengar ucapan Bima barusan mulai mengerutkan dahinya bingung.“Abang?” gumang Satria sambil menatap ke arah Bima dengan raut wajah rumit.“Tunggu pembalasan dari keluarga Aditama karena kalian sudah lancang menyentuh permata kecil kami” ucap Bima dengan datar dan berlalu dari sana bersama Keyra yang sudah di gendongannya.Beberapa mahasiswa yang mendengar ucapan Bima tadi mulai menegang dan sangat menyesali perbuatan mereka. Karena perbuatan ceroboh mereka membawa kehancuran untuk masa depan mereka.Sedangkan Arka dan Satria masih diam di tempat sambil mencerna semua kejadian barusan. Mereka masih loading dengan ucapan Bima barusan.“Dia adik bang Bima yang hilang? Keyra adik bang Bima yang selama ini di cari?” ucap Satria dengan raut wajah linglung.Berbeda dengan Arka, dia malah menampilkan raut wajah senang dan bahagia? Entah apa alasannya yang membuat dia memasang raut
last updateLast Updated : 2021-12-19
Read more

Chapter 69

Tubuh Keyra saat ini sedang di baringkan di atas kasur dengan hati-hati, entah karena lelah atau dia ‘nya yang kebo sampai tidak terbangun dengan pergerakan atau suara apa pun.  “Kamu keluar gih, Mama mau ganti baju adik mu dulu” ucap Mama Bima mengusir sang anak.“Mama ngusir Bima?” tanya Bima dengan raut wajah mendelik tak percaya.“Terus kamu mau di sini hah? Mau lihat adikmu ganti baju?” tanya sang Mama dengan raut wajah menahan geram.“Bangun ‘in aja, apa susahnya?” ucap Bima dengan malas dan duduk di meja belajar dengan tenang tak memedulikan tatapan nyalang dari sang Mama.“Ck, punya anak laki satu, di atur susahnya minta ampun” dumel Mama Bima dan berjalan ke arah Keyra berada.“Sayang...” ucap Bu Mila sambil menepuk pelan pipi Keyra.“Anak Mama, bangun yuk” ucap Bu Mila kembali saat tak mendapatkan respons dari Keyra.
last updateLast Updated : 2021-12-19
Read more

Chapter 70

Malam harinya, saat ini mereka sudah berkumpul di meja makan. Keyra sudah tahu akan satu fakta, bahwa mereka adalah keluarga kandungnya. Awalnya dia tak percaya dan menatap mereka dengan kecurigaan tapi semua kecurigaan itu lenyap saat melihat hasil tes DNA yang di berikan oleh Pak Bram. Hasilnya membuat Keyra terkejut yaitu 99% darahnya ada kecocokan dengan pak Bram.Saat Keyra masih tak percaya jika dia sekarang sudah berkumpul dengan keluarga, seperti kejadian hari adalah sebuah mimpi indah untuknya.‘Jika ini mimpi tolong biarkan aku tidur lebih lama tuhan’ batin Keyra sambil menunduk sedih, dia sedih jika besok saat dia bangun dari tidur semuanya kembali seperti dulu. Seorang Keyra yang tak memiliki keluarga, seorang Keyra yang menjalani kehidupannya sendirian tanpa ada dukungan keluarganya sendiri.“Sayang” panggil Bu Mila sambil mengelus rambut Keyra sayang.Keyra yang mendapatkan perlakuan seperti itu dari Mamanya sedikit t
last updateLast Updated : 2021-12-19
Read more
PREV
1
...
56789
...
18
DMCA.com Protection Status