หน้าหลัก / Fiksi Remaja / A different soul 2 / บทที่ 1 - บทที่ 10

บททั้งหมดของ A different soul 2: บทที่ 1 - บทที่ 10

177

Chapter 1

Sudah hampir satu tahun setelah kejadian itu dan sudah selama itu pula Keyra sudah mulai bisa melupakan kejadian yang menimpanya beberapa tahun yang lalu. Dia hanya menganggap itu bunga tidur dan tak akan membicarakannya kepada siapa pun. Serta berharap tak bertemu dengan mereka semua. Hingga ada kabar gembira datang kepadanya. Yaitu beasiswa yang selama ini dia tunggu datang juga. Dia di terima di Universitas ternama yang ada di Jakarta. Dengan perasaan senang Keyra memberi tahu kepada ibu Asri dan Dimas. "Ibu!" panggil Keyra dengan raut wajah bahagia. "Ada apa Keyra?" tanya seorang wanita paruh baya dengan nada heran. "Ibu tahu tidak-" kata Keyra yang terpotong oleh perkataan seseorang. "Tidak" kata Dimas dengan santai dari arah belakang Keyra. "Diem dulu bang!" kata Keyra dengan nada kesal. "Ya udah lanjutin" kata Dimas dengan nada tenang. "Ck!" decak kesal Keyra sambil menatap malas ke arah Dimas. "Jangan hi
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-09-12
อ่านเพิ่มเติม

Chapter 2

Di sebuah ruangan dengan cahaya yang remang-remang, terlihat ada satu sosok manusia yang duduk di atas karpet. “Satria” panggil seseorang dengan nada suara lembut sambil menghidupkan lampu yang ada di ruangan itu. “Hm?” balas Satria dengan datar tanpa mengalihkan pandangannya dari arah bingkai foto yang ada di tangannya. “Ayo turun, makan dulu” kata Bunda Satria sambil melangkahkan kakinya mendekati putranya. “Satria gak laper bun” kata Satria dengan lirih. “Ya udah kalau laper langsung turun aja ya?” kata bunda Satria sambil mengusap rambut satria dengan pelan. Saat mamanya ingin berjalan keluar dari kamarnya, “Kapan mereka akan keluar dari rumah kita bun?” tanya Satria sambil memandang punggung bundanya dengan tatapan mata yang kosong. “Sebentar lagi, kata tantemu dia sudah mendapatkan rumah untuk mereka tinggal” kata bundanya dengan senyum manisnya. “Satria udah enek lihat wajah wanita itu” kata Satria dengan raut wa
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-09-12
อ่านเพิ่มเติม

Chapter 3

Beberapa hari kemudian, hari yang di tunggu-tunggu oleh Keyra sebentar lagi akan tiba. Saat ini dia sedang berkemas untuk keberangkatannya. Siang nanti dia akan berangkat dengan kereta menuju ke Jakarta. Sendari tadi hatinya berdebar tak karuan, seperti ada sesuatu yang akan menunggunya di sana.“Dek” panggil Dimas sambil masuk ke dalam kamar Keyra.“Apa?” tanya Keyra dengan malas. Sebab sendari tadi Dimas selalu menggodanya dan membuatnya kesal.“Cie yang mau ke Jakarta!” kata Dimas di dekat telinga Keyra dengan nada suara cukup keras.“Bang Dimas!” kata Keyra dengan kesal sambil mengusap telinganya yang terasa berdenging.“Gue budek tanggung jawab lu!” kata Keyra sambil menatap permusuhan ke arah Dimas.“Cie yang Otw  budek” kata Dimas dengan tawa bahagia.‘Plak!’ satu pukulan dari Keyra yang mendarat tepat di atas kepala Dimas.“Sa
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-09-14
อ่านเพิ่มเติม

Chapter 4

Hari yang di tunggu-tunggu oleh Keyra akhirnya tiba. Dengan semangat penuh Keyra bangun dari tidurnya. Keberangkatannya cukup membuat Dimas dan Bu Asri sedih.“Ibu Keyra pamit dulu” kata Keyra sambil mencium tangan ibu Asri.“Jaga diri di sana” kata bu Asri sambil mengelus rambut Keyra sayang.“Ibu juga jaga diri, jangan paksa tubuh kalau udah capek” kata Keyra dengan nada memperingati.“Iya, kamu tenang saja” kata ibu Asri dengan raut wajah lesu.“Kalau udah sampai jangan lupa beri kabar sama ibu!” kata ibu Asri dengan nada cukup keras.“Iya” balas Keyra dengan senyum manisnya.“Assalamualaikum” kata Keyra dengan senyum bahagia.“Wa’alaikumussalam” kata ibu Asri dengan nada suara cukup sedih.Keyra mulai menaiki mobil hasil pinjam yang di kendarai oleh Dimas. Saat Keyra baru saja duduk di kursi samping Dimas, sudah di s
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-09-17
อ่านเพิ่มเติม

Chapter 5

Saat ini Keyra sudah duduk nyaman di salah satu kursi yang ada di dalam kereta. Setelah menyimpan barang-barangnya keyra mulai menyibukkan diri dengan buku yang ada di hadapannya.Kereta mulai melaju dengan sedang setelah utu berganti dengan kecepatan laju. Tapi itu tak menganggu konsentrasi Keyra dalam membaca buku miliknya.Kereta akhirnya berhenti di tempat tujuan Keyra. Walau memakan waktu cukup banyak yaitu 8 jam lebih. Dengan badan yang sedikit pegal Keyra mulai bangkit dari duduknya dan berjalan keluar dari gerbong. Dengan langkah pelang Keyra berjalan menyusuri stasiun kereta dengan senyum menawan.'Setelah setahun lebih gak nyangka gue bakal balik ke sini dengan tubuh asli gue' batin Keyra saat sudah keluar dari stasiun. Dengan langkah tenang Keyra mulai mencari kendaraan yang bisa membawanya ke tempat tujuan yaitu universitas yang nantinya menjadi tempat dia menuntut ilmu. Untuk tempat tinggal, Keyra tinggal di asrama yang sudah di sediakan oleh pihak
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-09-18
อ่านเพิ่มเติม

Chapter 6

Setelah membereskan barang-barangnya di kamar asrama. Keyra mulai berjalan keluar dengan tujuan untuk mencari makan dan kerja."Ayo semangat!" kata Keyra dengan nada suara semangat."Pertama cari kerja, kedua pertahanin nilai kalau bisa tingkatin nilainya ketiga lulus dari universitas dan menjadi sarjana" kata Keyra dengan senyum semangat."Gue pasti bisa, cukup gak buat masalah dan menjadi tranparan" kata Keyra dengan mata berbinar. Tanpa dia sadari ada sesuatu hal besar yang menantinya di depan mata.Setelah beberapa menit dia berjalan menyusuri trotoar. Akhirnya dia sampai di warung makan yang ada di pinggir jalan."Bu pesen nasi pecel sama air putih" kata Keyra dengan senyum manisnya."Tunggu sebentar" kata sang penjual dan mulai membuat pesanan milik Keyra.Setelah menunggu cukup lama akhirnya pesanannya datang. Dengan lahap Keyra memakan makanannya tanpa memperdulikan sekitatnya.Tak butuh waktu yang lama akhirnya makanan
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-09-19
อ่านเพิ่มเติม

Chapter 7

"Buruan bangun, betah amat di sana mas" kata Keyra sambil menyodorkan tangannya."Lu yang gak mau bantuin gue" kata Viki sambil menerima uluran dari Keyra."Lu yang gak tau diri, bangun sendiri kek. Lemah amat jadi cowok" kata Keyra dengan nada tak suka."Ini pertama kalinya gue ketemu sama elu kan? Tapi kenapa elu nyolot banget sama gue" kata Viki dengan nada tak suka."Karena elu nyusahin" kata Keyra dan mulai berjalan ke arah teras rumah orang sambil membopong tubuh berat Viki."Gue juga gak mau nyusahin" kata Viki dengan malas.Dengan perlahan Keyra meletakkan Viki di lantai teras."Kenapa bisa jatuh?" tanya Keyra dengan datar sambil menatap ke arah Viki dengan malas."Mana gue tau, nasib mungkin" kata Viki dengan acuh."Buka jaket lu" kata Keyra dengan datar sambil mengambil tissue basah dari kantong bajunya.Dengan perlahan Viki membuka jaketnya. Keyra yang melihat itu dengan enggan membantu Viki. Setelah ja
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-09-19
อ่านเพิ่มเติม

Chapter 8

Pagi harinya Keyra sudah bersiap dengan pakaian milliknya. Saat ini jam menunjukan pukul 9 pagi dan kegiatan belajar mengajar masih belum di mulai. Dia masih mempunyai waktu satu hari sebelum kegiatan belajar mengajar."Ayo semangat cari uang" kata Keyra dengan nada semangat dan berjalan keluar kamar.Dengan langkah semangat Keyra berjalan ke arah pintu keluar asrama."Bahagianya diriku, akhirnya dapet kerja di Jakarta" kata Keyra dengan senyum bahagia dan kaki yang masih berjalan dengan langkah lebar.Beberapa menit kemudian langkahnya terhenti di halte dekat asrama. Dengan tenang Keyra duduk di kursi dan menunggu kendaraan umum datang. Tak berselang lama bus yang Keyra tunggu datang dan berhenti di depan halte. Dengan langkah sedikit terburu, Keyra berjalan memasuki bus. Saat Keyra memasuki bus ternyata sudah tak ada tempat yang tersisa untuknya. Dengan pasrah Keyra berdiri di dalam bus hingga sampai di tujuan. Beberapa menit telah berlalu
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-09-21
อ่านเพิ่มเติม

Chapter 9

"Gue emang gak bisa mindahin cafe ini ke pusat kota tapi gue bisa mindahin lu dari alam dunia ke alam akhirat" kata Keyra dengan kesal."Emang lu bisa?" tanya Bara dengan senyum remeh."Mau gue buktiin?" kata Keyra sambil menatap kesal ke arah Bara."Udah elah, malah berantem" kata Viki dengan nada suara malas."Dia yang mulai duluan" kata Keyra dengan kesal dan mengalihkan pandangannya dari Bara."Gue gak butuh karyawan yang baperan" kata Bara dengan datar dan berjalan meninggalkan Viki dan Keyra dengan raut wajah cengoh."Lah ngambek kek perawan" kata Keyra dengan nada suara cukup keras dan berhasil membuat Bara menghentikan langkahnya."Bilang apa lu tadi?" kata Bara dengan raut wajah datar."Ngambekan kek perawan kurang asupan" kata Keyra dengan tenang dan menatap ke arah Bara dengan tatapan menantang.Bara yang di tatap seperti itu hanya berdiam diri di tempat sambil menatap ke arah Keyra dengan sorot mata yang suli
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-09-21
อ่านเพิ่มเติม

Chapter 10

Keyra melakukan pekerjaannya dengan senyum senang dan bahagia. Di dalam kesibukannya tiba-tiba dering ponselnya berbunyi menandakan ada panggilan masuk.“Bang Dimas?” gumang Keyra saat melihat nama sang penelefon. Setelah itu dengan gerakan tenang Keyra mengangkat panggilan tadi.‘Halo dek’ kata Dimas dengan nada judes.“Iya, ada apa bang?” tanya Keyra dengan polosnya.‘Ada apa lu bilang? Bagus ya, baru juga sehari di sana udah lupa sama yang di rumah!’ kata Dimas dengan kesal.“Hehe, maap atuh bang, nama juga lupa” kata Keyra dengan sambil mengaruk kepalanya yang tak gatal.‘Mana ada lupa sampek satu hari hah?!’ kata Dimas dengan nada tak santai.“Gini loh bang, dari kemarin Keyra sibuk beres-beres sama cari kerja. Sampai lupa ngabarin” kata Keyra mencoba menjelaskan kepada Dimas.‘Nyusahin gue lu. Lu tau gak, dari kemarin ibu neror gue b
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-09-25
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
123456
...
18
DMCA.com Protection Status