Share

Chapter 4

Penulis: Fitri
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-17 21:15:34

Hari yang di tunggu-tunggu oleh Keyra akhirnya tiba. Dengan semangat penuh Keyra bangun dari tidurnya. Keberangkatannya cukup membuat Dimas dan Bu Asri sedih.

“Ibu Keyra pamit dulu” kata Keyra sambil mencium tangan ibu Asri.

“Jaga diri di sana” kata bu Asri sambil mengelus rambut Keyra sayang.

“Ibu juga jaga diri, jangan paksa tubuh kalau udah capek” kata Keyra dengan nada memperingati.

“Iya, kamu tenang saja” kata ibu Asri dengan raut wajah lesu.

“Kalau udah sampai jangan lupa beri kabar sama ibu!” kata ibu Asri dengan nada cukup keras.

“Iya” balas Keyra dengan senyum manisnya.

“Assalamualaikum” kata Keyra dengan senyum bahagia.

“Wa’alaikumussalam” kata ibu Asri dengan nada suara cukup sedih.

Keyra mulai menaiki mobil hasil pinjam yang di kendarai oleh Dimas. Saat Keyra baru saja duduk di kursi samping Dimas, sudah di sajikan tatapan sedih dari abangnya itu.

“Gue Cuma pergi ke Jakarta bukan ke akhirat” kata Keyra dengan nada malas.

“Lu ke akhirat gak mungkin gue yang nganter” kata Dimas dengan nada kesal, karena baginya Keyra merusak suasana di sekitar mereka.

“Makanya muka lu di kondisikan” kata Keyra dengan malas.

"Ck" decak Dimas dengan kesal.

Setelah perdebatan kecil mereka, mobil yang tadinya masih diam di tempat mulai berjalan kedepan dengan kecepatan sedang.

Tak ada pembicara di dalam mobil. Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Dimas yang sedang sibuk dengan jalan, sedangkan Keyra sibuk dengan buku yang ada di tangannya.

Setengah jam kemudian mereka sampai di stasiun kereta. Keyra keluar dari mobil di ikuti oleh Dimas. Dengan gerakan santai Keyra mengambil barang-barangnya yang ada di bagasi mobil.

"Inget jaga diri baik-baik" kata Dimas dengan raut wajah serius.

"Iya abang" kata Keyra dengan malas.

"Kalau ada yang cari gara-gara sama elu langsung basmi aja" kata Dimas dengan raut wajah serius.

"Beasiswa gue yang terancam kalau gitu caranya" kata Keyra sambil menatap Dimas malas.

"Kalau gitu gue ralat. Kalau ada yang gak suka sama elu gak usah di angep, kalau ada yang bicarain elu yang enggak-enggak angep aja mereka setan yang lagi menyamar sebagai manusia. Kalau ada yang main fisik baru lu abisin" kata Dimas dengan nada suara yakin.

"Serah lu lah bang, capek gue" kata Keyra dan berjalan meninggalkan Dimas sendirian. Baru beberapa langkah berjalan, Keyra sudah menghentikan langkahnya karena lupa akan barang bawaannya. Dengan langkah malas Keyra mengambil koper di samping Dimas.

"Inget jangan deket-deket sama cowok gak jelas!" kata Dimas dengan nada cukup keras.

"Ck, bawel amat jadi orang lu" kata Keyra sambil menatap ke arah Dimas dengan kesal.

"Gue bawel juga demi kebaikan lu dek. Udah sana, di tinggal kereta baru tau lu" kata Dimas dengan raut wajah bercanda.

"Ini juga mau pergi, elu yang dari tadi bawel" kata Keyra dengan nada sedikit kesal.

Sebelum melangkah berjalan memasuki stasiun kereta. Keyra berjalan mendekati tubuh Dimas dan memeluk tubuhabangnya dengan sayang. Dengan senyum manis, Dimas membalas pelukan Keyra.

"Jaga ibu baik-baik, jangan buat dia susah karena elu" kata Keyra di balik tubuh Dimas.

"Iya lu gak perlu khawatir, ibu aman sama abang" kata Dimas sambil mengelus rambut Keyra dengan sayang.

"Jaga diri, makan yang bener dan jangan nyusahin ibu" kata Keyra kepada abangnya sambil melepas pelukan mereka.

"Sekarang elu yang bawel" kata Dimas dengan tawa renyahnya.

"Udah sana berangkat, beneran di tinggal kereta lu dek" kata Dimas dengan senyum manisnya.

"Iya, sampai ketemu semester depan bang" kata Keyra dengan senyum konyolnya dan berjalan menjauh dari Dimas.

"Jadi mahasiswi resmi aja belum, sok-sokan bilang kayak gitu" kata Dimas dengan lirih sambil menatap punggung Keyra dengan malas.

Setelah mengatakan itu tubuh Keyra mulai tak terlihat di mata Dimas. Dengan senyum yang di paksa Dimas berjalan ke arah mobilnya dan melajukan mobilnya meninggalkan stasiun dengan perasaan sedih.

Bab terkait

  • A different soul 2   Chapter 5

    Saat ini Keyra sudah duduk nyaman di salah satu kursi yang ada di dalam kereta. Setelah menyimpan barang-barangnya keyra mulai menyibukkan diri dengan buku yang ada di hadapannya.Kereta mulai melaju dengan sedang setelah utu berganti dengan kecepatan laju. Tapi itu tak menganggu konsentrasi Keyra dalam membaca buku miliknya.Kereta akhirnya berhenti di tempat tujuan Keyra. Walau memakan waktu cukup banyak yaitu 8 jam lebih. Dengan badan yang sedikit pegal Keyra mulai bangkit dari duduknya dan berjalan keluar dari gerbong. Dengan langkah pelang Keyra berjalan menyusuri stasiun kereta dengan senyum menawan.'Setelah setahun lebih gak nyangka gue bakal balik ke sini dengan tubuh asli gue' batin Keyra saat sudah keluar dari stasiun. Dengan langkah tenang Keyra mulai mencari kendaraan yang bisa membawanya ke tempat tujuan yaitu universitas yang nantinya menjadi tempat dia menuntut ilmu. Untuk tempat tinggal, Keyra tinggal di asrama yang sudah di sediakan oleh pihak

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-18
  • A different soul 2   Chapter 6

    Setelah membereskan barang-barangnya di kamar asrama. Keyra mulai berjalan keluar dengan tujuan untuk mencari makan dan kerja."Ayo semangat!" kata Keyra dengan nada suara semangat."Pertama cari kerja, kedua pertahanin nilai kalau bisa tingkatin nilainya ketiga lulus dari universitas dan menjadi sarjana" kata Keyra dengan senyum semangat."Gue pasti bisa, cukup gak buat masalah dan menjadi tranparan" kata Keyra dengan mata berbinar. Tanpa dia sadari ada sesuatu hal besar yang menantinya di depan mata.Setelah beberapa menit dia berjalan menyusuri trotoar. Akhirnya dia sampai di warung makan yang ada di pinggir jalan."Bu pesen nasi pecel sama air putih" kata Keyra dengan senyum manisnya."Tunggu sebentar" kata sang penjual dan mulai membuat pesanan milik Keyra.Setelah menunggu cukup lama akhirnya pesanannya datang. Dengan lahap Keyra memakan makanannya tanpa memperdulikan sekitatnya.Tak butuh waktu yang lama akhirnya makanan

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-19
  • A different soul 2   Chapter 7

    "Buruan bangun, betah amat di sana mas" kata Keyra sambil menyodorkan tangannya."Lu yang gak mau bantuin gue" kata Viki sambil menerima uluran dari Keyra."Lu yang gak tau diri, bangun sendiri kek. Lemah amat jadi cowok" kata Keyra dengan nada tak suka."Ini pertama kalinya gue ketemu sama elu kan? Tapi kenapa elu nyolot banget sama gue" kata Viki dengan nada tak suka."Karena elu nyusahin" kata Keyra dan mulai berjalan ke arah teras rumah orang sambil membopong tubuh berat Viki."Gue juga gak mau nyusahin" kata Viki dengan malas.Dengan perlahan Keyra meletakkan Viki di lantai teras."Kenapa bisa jatuh?" tanya Keyra dengan datar sambil menatap ke arah Viki dengan malas."Mana gue tau, nasib mungkin" kata Viki dengan acuh."Buka jaket lu" kata Keyra dengan datar sambil mengambil tissue basah dari kantong bajunya.Dengan perlahan Viki membuka jaketnya. Keyra yang melihat itu dengan enggan membantu Viki. Setelah ja

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-19
  • A different soul 2   Chapter 8

    Pagi harinya Keyra sudah bersiap dengan pakaian milliknya. Saat ini jam menunjukan pukul 9 pagi dan kegiatan belajar mengajar masih belum di mulai. Dia masih mempunyai waktu satu hari sebelum kegiatan belajar mengajar."Ayo semangat cari uang" kata Keyra dengan nada semangat dan berjalan keluar kamar.Dengan langkah semangat Keyra berjalan ke arah pintu keluar asrama."Bahagianya diriku, akhirnya dapet kerja di Jakarta" kata Keyra dengan senyum bahagia dan kaki yang masih berjalan dengan langkah lebar.Beberapa menit kemudian langkahnya terhenti di halte dekat asrama. Dengan tenang Keyra duduk di kursi dan menunggu kendaraan umum datang. Tak berselang lama bus yang Keyra tunggu datang dan berhenti di depan halte. Dengan langkah sedikit terburu, Keyra berjalan memasuki bus. Saat Keyra memasuki bus ternyata sudah tak ada tempat yang tersisa untuknya. Dengan pasrah Keyra berdiri di dalam bus hingga sampai di tujuan.Beberapa menit telah berlalu

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-21
  • A different soul 2   Chapter 9

    "Gue emang gak bisa mindahin cafe ini ke pusat kota tapi gue bisa mindahin lu dari alam dunia ke alam akhirat" kata Keyra dengan kesal."Emang lu bisa?" tanya Bara dengan senyum remeh."Mau gue buktiin?" kata Keyra sambil menatap kesal ke arah Bara."Udah elah, malah berantem" kata Viki dengan nada suara malas."Dia yang mulai duluan" kata Keyra dengan kesal dan mengalihkan pandangannya dari Bara."Gue gak butuh karyawan yang baperan" kata Bara dengan datar dan berjalan meninggalkan Viki dan Keyra dengan raut wajah cengoh."Lah ngambek kek perawan" kata Keyra dengan nada suara cukup keras dan berhasil membuat Bara menghentikan langkahnya."Bilang apa lu tadi?" kata Bara dengan raut wajah datar."Ngambekan kek perawan kurang asupan" kata Keyra dengan tenang dan menatap ke arah Bara dengan tatapan menantang.Bara yang di tatap seperti itu hanya berdiam diri di tempat sambil menatap ke arah Keyra dengan sorot mata yang suli

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-21
  • A different soul 2   Chapter 10

    Keyra melakukan pekerjaannya dengan senyum senang dan bahagia. Di dalam kesibukannya tiba-tiba dering ponselnya berbunyi menandakan ada panggilan masuk.“Bang Dimas?” gumang Keyra saat melihat nama sang penelefon. Setelah itu dengan gerakan tenang Keyra mengangkat panggilan tadi.‘Halo dek’ kata Dimas dengan nada judes.“Iya, ada apa bang?” tanya Keyra dengan polosnya.‘Ada apa lu bilang? Bagus ya, baru juga sehari di sana udah lupa sama yang di rumah!’ kata Dimas dengan kesal.“Hehe, maap atuh bang, nama juga lupa” kata Keyra dengan sambil mengaruk kepalanya yang tak gatal.‘Mana ada lupa sampek satu hari hah?!’ kata Dimas dengan nada tak santai.“Gini loh bang, dari kemarin Keyra sibuk beres-beres sama cari kerja. Sampai lupa ngabarin” kata Keyra mencoba menjelaskan kepada Dimas.‘Nyusahin gue lu. Lu tau gak, dari kemarin ibu neror gue b

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-25
  • A different soul 2   Chapter 11

    Dengan kesal Keyra duduk di bangku samping Bara dan Devan. Ada rasa canggung saat dia duduk di situ, rasanya ingin cepat-cepat pergi dari sana. Mencoba untuk mencari kesibukan Keyra mulai fokus ke ponselnya.“Udah makan?” tanya Bara sambil menatap ke arah Keyra.“Udah” balas Keyra dengan bingung.“Ya udah” kata Bara dan kembali fokus ke teman-temannya.“Oh iya, lu belum tau kita siapa ya?” kata Fito dengan senyum manisnya.‘Udah tau gue’ batin Keyra dengan malas.“Nama gue Fito yang ada di samping kiri lu Devan dan yang sampingnya Devan itu David” kata Fito mulai memperkenalkan diri mereka.“Halo gue Keyra” balas Keyra dengan senyum canggung.“Umur lu berapa?” tanya Fito mulai mencairkan suasana.“Kalau gak salah 20 tahun” kata Keyra dengan tak yakin.“Gue kira 18 tahun” balas Viki dengan nada ta

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-25
  • A different soul 2   Chapter 12

    Di depan cafe Keyra mulai bisa mengambil nafas lega, seperti tahanan yang baru terbebas dari penjara. Devan yang melihat gerak gerik Keyra dari belakang sedikit mengerutkan dahinya.‘Gue masih gak paham sama situasi sekarang. Apa yang gue lewati setelah kembali ke tubuh gue? Kenapa banyak yang berubah?’ batin Keyra dengan heran.“Lu kenapa?” tanya Devan dengan heran.“Emang gue kenapa?” tanya Keyra balik.“Gerak gerik lu kayak tahanan baru keluar dari penjara” kata Devan dengan datar.“Ah, mungkin gue lega karena bisa pulang” kata Keyra dengan tenang.“Oh” balas Devan dan ingin berjalan meninggalkan Keyra sendiri tapi terhenti karena panggilan seseorang.“Devan” panggil Keyra dengan ragu.“Apa?” balas Devan dengan datar.“Emm, gue mau tanya sama elu” kata Keyra sambil menatap ke arah Devan.“Apa?&rdquo

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-27

Bab terbaru

  • A different soul 2   Chapter 177 (Tamat)

    Beberapa hari setelah hari di mana Keyra pergi ke makan Arka. Belakangan hari ini kondisinya mulai membaik walau perlahan. Tapi itu semua sudah membuat keluarganya bahagia, Bima juga sering menjenguk Keyra walau di sela-sela kesibukannya dengan perusahaan. Saat ini Keyra sedang sendirian di dalam ruang inapnya. Tadi ada Satria bersama Rangga tapi mereka izin pulang saat Satria menerima telepon. Dengan senyum manis Keyra menyuruh mereka pulang. Mereka punya kesibukan masing-masing dan Keyra tak bisa menahan mereka di sini, Keyra tahu itu. Keyra berbaring di atas berangka dengan mata yang mencoba memejamkan matanya. Di saat dia ingin berselancar ke alak mimpinya saat itu pula suara pintu terbuka membuatnya kembali ke dunia nyata. “Lu tidur kak?” tanya orang itu sambil menatap ke sosok Keyra yang menutup matanya. “Enggak gue cuma tutup mata” ucap Keyra berbohong dan dengan pelan dia membuka matanya. “Gue kira kehadiran gue nganggu elu kak” ucapny

  • A different soul 2   Chapter 176

    Ami hanya diam membisu, bingung ingin membalas seperti apa. Dia merasa kasihan kepada sosok Keyra di depannya.“Mi gue mau ke Arka” ucap Keyra dengan raut wajah tak berdaya.“Gue-“ ucap Ami terpotong oleh suara pintu terbuka.“Mau ke Arka? Mau gue anter?” tanya seseorang yang berada di abang pintu.“Boleh?” tanya Keyra dengan senyum bahagia.“Hm” balasnya dengan senyum kecil. Hatinya terasa teriris melihat kondisi Keyra saat ini.“Tapi Kak” ucap Ami dengan raut wajah tak terima.“Keyra jadi tanggung jawab gue. Kalian pernah mikir gak? Kalau sikap kalian kayak gini bukannya buat Keyra sembuh malah buat Keyra tambah sakit. Lu gak lihat kondisi Keyra yang semakin buruk dari waktu ke waktu?” kata Dika dengan raut wajah datar.“Oke, tapi gue ikut” ujar Ami dengan raut wajah datar.“Hm” balas Dika dan berjalan ke arah Ke

  • A different soul 2   Chapter 175

    Sudah hampir dua minggu Keyra di rawat dan sudah beberapa kali dia menanyakan keadaan Arka dan kondisinya. Kebanyakan orang langsung bungkam dan memasang raut wajah yang cukup mencurigakan.Dia mencoba menepis semua prasangka-prasangka buruk yang mungkin terjadi kepada Arka. Keyra selalu menanamkan kalimat ‘Dia pasti baik dan sedang dalam masa pemulihan’ dalam benaknya saat mengingat sosok Arka.Saat ini Keyra sedang sendirian, dia berniat jalan-jalan di sekitar rumah sakit. Tapi langkahnya terhenti saat dia mendengar suara seseorang yang dia kenal.“Gimana sekarang?”“Kita jujur aja, kasihan gue lihatnya”“Tapi gimana kalau kondisi Keyra memburuk setelah denger keadaan Arka sekarang?”“Itu udah konsekuensinya, kalau kita nutupin ini lebih lama. Gue gak yakin kalau Keyra bakal sehat-sehat aja. Lu lihat sendiri ‘kan? Gimana dia tiap harinya? Setiap hari dia ngelamun mikirin Arka&rdqu

  • A different soul 2   Chapter 174

    Sudah 4 hari setelah hari pemakaman Arka dan kondisi Keyra semakin hari semakin baik. Bahkan ada saatnya Keyra merespons jika ada seseorang mengajaknya berbicara terutama Mama dan abangnya.Hari ini cuaca cukup mendung, membuat seorang yang tidur di sofa semakin nyaman melanjutkan tidurnya. Bima masih terlelap di atas sofa dengan nyamannya.Di atas berangka ada sosok yang cantik sedang terlelap dengan tenang. Mata yang tadinya tertutup mulai terbuka dan berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya.Beberapa kali Keyra mengerjapkan matanya dan penciuman pertamanya menangkap bau obat-obatan.Dengan perlahan Keyra menatap ke sekelilingnya dan mendapati sosok Bima yang sedang tertidur di atas sofa. Beberapa saat dia menatap sosok Bima hingga tangannya memegang tenggorokan karena merasa kering.Dengan perlahan Keyra mengambil gelas di sampingnya dan menghabiskannya tanpa sisa.Setelah minum Keyra menerawang kejadian yang menimpanya b

  • A different soul 2   Chapter 173

    “Arka!!” teriak sang istri menyebut nama anak pertamanya, anak laki-lakinya dan penerus perusahaannya.Di tempat yang tak jauh dari mereka terlihat keluarga Keyra yang berdiri mematung dan menatap ke arah berangka tadi dengan sorot mata kosong. Pikiran mereka tiba-tiba ngeblang seperti tanah yang tandus.“Mas” panggil Mama Keyra sambil menatap ke arah jasad Arka dengan tubuh sedikit bergetar.“Tenang sayang” ucap sang suami sambil membawa sosok istrinya ke dalam dekapannya.“Dia meninggal Mas” ucap sang istri dengan nada suara bergetar.Sang suami hanya diam sambil mengusap lembut sosok istrinya yang rapuh.“Bima, kamu jaga adikmu di dalam” ucap Papanya dengan nada suara tak terbantah.“Baik Pah” balas Bima dan mulai berjalan ke dalam ruang inap adiknya.Saat dia berada di pintu dapat dia lihat sosok rapuh adiknya berada di atas berangka. Dengan perla

  • A different soul 2   Chapter 172

    Di kantin rumah sakit.“Pah, perasaan Mama gak enak” ucap Mama Arka dengan raut wajah khawatir.“Kenapa Mah?” tanya sang suami dengan raut wajah cemas saat melihat sang istri memegang dadanya dengan raut wajah khawatir.“Mama keinget Arka Pah” ucap sang istri sambil menatap ke arah suaminya dengan raut wajah khawatir dan tanpa sadar air matanya mulai menetes.“Loh? Kok nangis?” tanya sang suami dengan raut wajah cemas.“Mama mau ke Arka Pah” ucap Mama Arka dan mulai bangkit dari duduknya berlari keluar dari kantin.“Mama” panggil Papa Arka sambil menatap sosok istrinya dan tak lama dia mulai bangkit mengejar langkah kaki sang istri.“Ayo Mah” ucap Papa Keyra sambil memegang tangan istrinya. Dengan perlahan dia menuntun tubuh ringkih sang istri. Semenjak kecelakaan Mama Keyra kondisinya semakin menurun jika ingat kondisi putrinya saat ini.Mama A

  • A different soul 2   Chapter 171

    Arka dan Keyra masih dalam pengawasan para dokter, untuk saat ini kondisi mereka sudah cukup membaik. Walau kadang kondisi Arka tiba-tiba memburuk. Arka dan Keyra di tempatkan dalam satu ruangan atas permintaan dua keluarga.Amerta di nyatakan meninggal saat baru sampai di rumah sakit. Luka yang di alami Amerta sangat parah membuat kondisi tubuhnya semakin memburuk saat dalam perjalanan ke rumah sakit.Mereka membuat perhitungan dengan menghancurkan perusahaan Papa Amerta. Papa Amerta hanya bisa diam, karena ada dua perusahaan besar yang menginginkan kehancurannya. Dia cukup menyesal mengiyakan permintaan Amerta waktu itu. Ingin rasanya dia memutar waktu untuk menyelamatkan putri dan perusahaannya.Sudah terhitung 3 hari semenjak kecelakaan itu tapi belum ada tanda-tanda mereka akan sadar.“Lu berdua reuni di sana atau gimana? Betah amat tidurnya” kata Satria sambil menatap dua sosok yang terbaring lemah di atas berangka.Satria menatap

  • A different soul 2   Chapter 170

    Mobil yang membawa sosok Keyra dan Arka sudah sampai di rumah sakit.“Suster di sini ada korban kecelakaan!” teriak sang pemilik mobil dengan urat leher terlihat jelas.Mendengar teriakan itu beberapa suster mulai berlari ke arah mereka dengan berangka.Sosok Keyra di bawa dan di taruh di atas berangka dan mulai di giring ke unit gawat darurat. Di belakang berangka Keyra ada berangka Arka.Keyra dan Arka langsung di tangani, luka mereka sudah di bersihkan dan beberapa alat sudah di pasang di tubuh mereka. Antara Arka dan Keyra yang paling banyak luka adalah tubuh Arka. Mungkin karena Arka melindungi sosok keyra dalam dekapannya.Keluarga pasien sudah di beri kabar dan dalam perjalanan. Keyra dan Arka masih di ruang UGD keadaan mereka masih dalam pantauan dokter.Saat dokter yang menangani mereka keluar dari ruangan, sang dokter sudah di sambut beberapa pertanyaan dari keluarga Arka.“Bagaimana kondisi putra saya dok?

  • A different soul 2   Chapter 169

    Sebagian pengunjung yang melihat kecelakaan beruntuh tadi cukup syok dan menatap ke kecelakaan tadi dengan tubuh menegang.Tubuh Arka dan Keyra sudah di penuhi darah. Dalam kesadaran yang masih ada Arka menatap wajah Keyra dan berkata..“Sehat-sehat Key, aku cinta kamu” ucap Arka dengan lirih dan senyum tipis, sangat tipis.“Sakit Ar” ucap Keyra dengan air mata yang mulai keluar.“Sayangnya Arka yang kuat” ucap Arka dengan suara yang semakin lirih dan tak lama kesadarannya mulai terenggut dan pelukannya semakin mengendur.“Cepat panggil polisi dan ambulans, mereka butuh pertolongan segera!” ujar salah satu pengunjung taman sambil berlari mendekati sosok Arka dan Keyra.“Di sini juga ada beberapa!” ucap yang lainnya dan mendekati pengujung yang lainnya.“Masukkan ke mobil saya, tidak keburu kalau menunggu ambulans!” ucap yang lainnya sambil berlari ke sebuah mobil

DMCA.com Protection Status