Semua Bab Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir): Bab 31 - Bab 40

63 Bab

Hita Padmarani. Bag II

             Clara dan Kadek Gita berjalan jalan di sekitar Taman Rumah Arya Susena. Mereka berdua kelihatan sangat akrab walaupun baru bertemu."Boleh…,Kakak Saya panggil,Kak Gita...?"tanya Clara dengan Bahasa Indonesia Walaupun logatnya masih seperti Orang Luar negeri.Kadek Gita hanya tersenyum dan mengangguk. Lalu Mereka berdua duduk di bangku Taman."Ma'afkan Saya…,Kak Gita...,Kalau boleh tahu Apa dulu Suami Kak Gita...,Juga seperti Sena...?"tanya Clara."Maksudnya Bagaimana...,Bu Clara...?""Please...,Kak Gita, jangan Panggil Saya Bu Clara…!,"kata Clara dicampur dengan Bahasa Inggris."Just Clara...!"Sambung Clara.                Kadek Gita menganggukkan kepalanya sambil memandang wajah Clara."Maksudnya Bagaimana Clara...?"tanya Gita.Clara tersenyum sambil mengangkat jempolnya kearah Gita."Saya sangat mencintai Sena...,Kak Gita...?,Apa Kak Gita...,Ma'af …,Dulu
Baca selengkapnya

Misteri Kantung Darah

           Wayan Wira berlari kecil menghampiri Sang Istri tercinta dan Putri kesayanganya."Aji...,Mau minta tolong bisa…?"Kata Sang Istri."Apa itu Yang...,Mau minta tolong apa…?""Arnawa rewel…, Asthra sampai terbangun barusan...?""Ohhh...,Susunya habis...?"tanya Wayan Wira.Sang Istri mengangguk sambil tersenyum."Aji pegang uang kan…?,Sama titip belikan jajanan buat Galuh...!,Ya...,Aji...!?"kata Galuh merengek ke Sang Ayah."EHmmm...,Galuh Pengen apa Sayang…?"tanya Wayan Wira kearah Putrinya."Kue coklat sama kripik kentang...?"kata Galuh tersipu sambil tersenyum."Kalau gitu Kamu ikut Aji saja...,Sayang..."kata Sang Ibu."Nggak...,nggak usah...,Aji bisa sendiri..."kata Wayan Wira."Lagipula…,Minimarketnya dekat ini..."sambung Wayan Wira sambil tersenyum."Kripik kentangnya seperti biasanya atau Merk Lain...?"tanya Wayan Wira kepada Sang putri."Ya seperti biasanya.Aji...?"kata Galuh."Siap tuan
Baca selengkapnya

Misteri Kantung Darah. Bag II

             Setelah berwisata ke wilayah Pantai Kuta. Akhirnya Mereka pun balik kerumah Sang Kakek. Ketika Hari menjelang Senja diantar Oleh Kolonel Made Suta. Wayan Wira mengendong Asthra kecil yang tertidur Sedangkan Sang Istri juga menggendong Arnawa. Galuh Putri mereka Turun lebih dulu dari mobil membukakan pintu untuk Ibundanya."Om...,makasih..."kata Galuh pada Suta."Ya...,Sayang...,sama-sama..."Jawab Suta tersenyum pada Galuh."Apa tidak mau masuk kedalam dulu...?"Tanya Wayan Wira pada Sahabatnya."Nanti kemalaman Wira...!,Oh Iya…,seminggu lagi mau kan Embok Gita sama Anak -anak pergi ke Water park. biar nanti Aku telpon Beli Adri...,sama-sama Ayu dan putriku...?!"Tanya Suta kearah Gita."Boleh Iya Aji...?"tanya Gita kearah Sang Suami.Wayan Wira Tersenyum kearah Sang Istri dengan mengangguk pelan."Horreee..."kata Galuh sambil setengah berjingkrak."Nanti bakal banyak acara minggu -minggu ini buat Anak -a
Baca selengkapnya

Misteri Kantung Darah. Bag III

             Selang Tiga Hari setelah Pertemuan Dirumah Kakek A.K.P I Wayan Wira. Wayan Wira beserta rekan rekannya merencanakan pertemuan kembali. Kali ini pergi kearah Rumah Dokter Harjito di daerah Denpasar. Perjalanan Mereka tidak terlalu jauh. Sekitar 45menit mereka sudah sampai di depan sebuah Rumah di kawasan perumahan elite. Tampak sosok Pemuda berperawakan sedang menunggu mereka.Mereka berempat mendekati Pemuda Ramah itu dan berjabat tangan dengannya."Apa kabar Pak Kolonel...,Suta...?"Kata Sang Pemuda."Baik...,Dokter.Arman Resnu Harjito…,Oh iya ini Sahabat -sahabat Saya...,A.K.B.P I Wayan Wira,IPDA Edy Susanto,Lha kalo yang ini..."kata Kolonel Suta Seraya memperkenalkan teman -temannya."Lettu Catur...!"jawab Pemuda itu sambil tersenyum.Lettu Catur membalas senyumannya sambil menundukkan kepalanya sebentar."Mari Bapak-bapak...,Saya persilakan masuk...!"Kata Dokter Arman Harjito mempersilakan mereka masuk kedalam rumahnya
Baca selengkapnya

Misteri Arya Susena. Bag II

         Dokter Arman mengantar Kolonel Suta dan A.K.B.P Wayan Wira bersama Rekan  sampai masuk kedalam mobil. Lalu mereka berpamitan dengan mengklakson dan melambaikan tangan kearah Dokter Arman. Dokter Arman Harjito membalas Lambaian Tangan mereka dengan mengangguk dari kejauhan."Sekarang…,Apa yang akan Kita lakukan, Wira...?"kata Kolonel Suta sambil menyetir Mobil."Sebetulnya ada lagi Sobat…,Selain Kantung darah dan Tabung reaksi itu Aku menemukan Foto tua...,Foto Kakekku bersama teman -temannya waktu di militer...,Tapi dari banyak temannya ada Enam orang yang dilingkari dengan tanda merah...,Apa mungkin Mereka pemilik darah ini...?!,Tapi Besok saja kita selidiki bersama...,Bagaimana…?"Tanya Wayan Wira."Lalu Apa Rencanamu,Wira...?"Tanya Suta."Seperti Biasa Kita akan Berkumpul dan membahas masalah ini setelah Istri dan Anak-anak Menikmati Liburnya..."kata Wayan Wira sambil tersenyum."Jadi Aku harus telpon Adri Lagi...?"sa
Baca selengkapnya

Misteri Arya Susena. Bag IV

           Kolonel Made Suta segera menghormat sebentar lalu mencium tangan Pak KOMJEN, diikuti Oleh A.K.B.P Wayan Wira. Lalu mereka tertawa sejenak."Ayo Kita duduk dulu...!"Kata Bapak KOMJEN Nuarsa."Mari…!,Silahkan duduk...!,Komandan Wira…, Kolonel Suta…,dan lainnya...!" Kata IPTU Artha tersenyum sambil melapangkan telapak tangannya sebentar mempersilakan .Dan Mereka pun menuruti perintah Atasan Yang berada disitu mengambil posisi tempat duduk di meja melingkar."Begini IPTU Artha…,Kedatangan Kami kemari mau menanyakan perihal Kasus Penculikan terhadap anak dibawah umur yang bernama Dhani Susena…,Dan mengenai Mobil tersangka penculikan yang mengalami Lakalantas diwilayah Daerah Singaraja menuju kearah Pelabuhan Gilimanuk...?"Kata A.K.B.P I Wayan Wira megawali pembicaraan."Sedangkan Mungkin Karena suatu kendala waktu…, Kami tadi berempat menuju kerumah Korban. Tapi hanya mendapatkan Informasi dari potongan Surat kabar yang memang disi
Baca selengkapnya

A.K.B.P Wayan Wira. Bag II

              Komjen Nuarsa ditemani IPTU Artha dan IPDA Edy masih tetap berada di ruang yang sama. Mereka berbagi Pengalaman ke Atasan Mereka. Begitupun Sang Atasan yang selalu mendengarkan setiap kenangan -kenangan Mereka sewaktu berada di tempat pendidikan terletak di daerah Semarang, Jawa tengah."Kamu dulu adalah Cabhatar paling bandel,kan Ed…,Hha...hha...hha..."Kata IPTU Artha pada IPDA Edy."Sering Ketahuan Merokok Di kamar mandi...Hha...hha...hha… "Sambung IPTU Artha lagi."Apa masih merokok Kamu…, Ed...?"Tanya Pak KOMJEN Nuarsa sambil tersenyum."SIIIAAPP...,Masih...PAK..!,Dulu Yang mengajak Saya Merokok …,Dia Pak...,Komandan Artha..."Kata IPDA Edy mengaku menunjuk Atasannya IPTU Artha. IPTU Artha Tertawa seraya menutup mulutnya.         KOMJEN Nuarsa Tersenyum melihat tingkah anak buahnya."Saya  mau Bercerita kepada Kalian berdua,tentang Kedua Menantu Saya.Komandan IPDA Edy, Ajun
Baca selengkapnya

Misteri Arya Susena. Bag V

                                   Setelah Menghubungi Ni Luh Ines Warapsari Akhirnya Mereka berempat  kembali mengadakan pertemuan di Rumah A.K.B.P Wayan Wira. Dan Menelpon IPTU Artha beserta AIPTU Gusti agar mau bergabung bersama. Dan Setelah Memastikan Waktu dan Harinya. Akhirnya Keesokan sorenya Mereka Berlima menemui IPTU Artha dan AIPTU Gusti di Kantor yang telah Ditetapkan.              Dengan mengendarai Mobil Kolonel Suta. Akhirnya Mereka berlima tiba di Kantor Polisi. IPTU Artha dan AIPTU Gusti menyambut kedatangan tamunya. Setelah Saling Menghormat dan Berjabat tangan. Kecuali dengan Ni Luh Ines Mereka menyatukan kedua telapak tangannya."Tadi Kita berdua Sudah Meminta ijin Ndan,Kita Sudah diberi Akses Untuk Membuka data Kependudukan...,Ini Passwordnya."Kata IPTU Artha memberikan Secarik Kertas pada A.K.B.P Wayan Wira. 
Baca selengkapnya

Misteri Arya Susena. Bag VI

       Ketika Hari Yang dijanjikan Mereka kembali berkumpul di rumah Kakiang Wayan Wira. Kecuali IPDA Edy dan AIPTU Gusti. IPTU Artha, Lettu Catur, Ni Luh Ines Warapsari dan Kolonel Suta datang hampir bersamaan. A.K.B.P Wayan Wira mempersilakan mereka menuju Bale Sekapat. A.K.B.P Wayan Wira Menaruh beberapa botol minuman dingin ringan dan beberapa makanan cemilan ditaruh diatas piring yang beralaskan nampan.Mereka memulai kembali berdiskusi. "Beli Wira…,Sebetulnya kemarin saya lupa memberitahu, Sosok Professor. Arya Susena,Professor Hans Pranawa, Professor Aditya Subekti,Professor Mahesa Adiguna dan lainnya adalah Orang hebat, mereka berprofesi sama Beli Wira, Tapi Saya berpikir Mereka ini tidak berkaitan satu sama lainnya, Dari Tempat lahirnya sampai tempat menempuh pendidikan terakhirnya?"jelas Ni Luh Ines. "Maksudnya Nona Sari…?"Tanya A.K.B.P Wayan Wira. "Professor Arya Susena dia Lahir di Surabaya,Dia Seorang pengajar di Universitas
Baca selengkapnya

Korban dari Sebuah Perselisihan

                                                 Mereka Saling Berpandangan sesa'at Lalu menuruti Perkataan Dhani. Setelah Mereka semua Memasuki Elevator itu Dhani pun menyusul kemudian Dhani memencet tombolnya menuju kelantai paling dasar.Ketika Elevator itu terbuka terdapat sebuah Ruangan yang menakjubkan. Seperti Sebuah Gua dengan Stalagmite dan Stalactite dan sebuah Jalan menuju kearah Monitor Besar dan Sebuah Meja bundar . Monitor Bergambar Peta Dunia dan ada banyak cahaya berpendar seperti Radar. Arya Susena dan keempat sepupunya  menunggu Mereka semua disana.             Arya Susena kembali menyapa A.K.B.P Wayan Wira, Kolonel Suta dan rekan -rekannya. Kemudian Mengajak mereka semua bersalaman dan mempersilakan mereka duduk diantara Meja bundar. "Terimakasih Karena Beli semua memenuhi permi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status