Semua Bab Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir): Bab 51 - Bab 60

63 Bab

Liga Perwira Dan Ksatria Republik. Bag III

Sementara Di tempat Yang Lain Dengan Waktu Yang Bersamaan. Brigjend Suta juga masih Berkumpul Dengan Anak Buah dan Wakil Instansi yang Dia Pimpin Di Ruangan Kantornya."Masalahnya Keponakan Saya Tidak Bisa Menikah Dengan Manusia,Pak…,Bapak Tahu Sendiri,Ada  Salah Satu Sample Darah  Yang Bisa Membunuh  Dengan Mengeringkan Organ Tubuh Makhluk Hidup Lain.Sosok Bhoma Hanya Bisa Beristri dari Kalangan Kami Atau Para Apsari...,"Kata Pancatyana Kearah Pimpinannya."Apsari…?,Apakah Makhluk Sejenis Peri atau Bidadari, Makhluk Mitology…?"Kata Dokter Armand."Iya…,Pak…""Iya…,Terus…?"Tanya Brigjend Suta."Itu Adalah Darah Dari Bhoma…!"Jelas Pancatyana."Terus Bagaimana jalan Keluarnya…?,Soalnya Ayah Dari Natasha sedang Menuju Kearah Sana…?"Kata Brigjend Suta."Tenang Saja…,Pak. Saya yakin tidak akan terjadi apa-apa…',Pak…,Lagipula Sitija Atau Bh
Baca selengkapnya

Operasi Laskar Dewa. Bag IV

Bhoma terbang Kembali kearah Markas. A.K.P Raymond,Kapten Deni dan Letda Nadya  tersenyum kearah Mendaratnya Sang Anak Buah."Apakah Saudara Pancatyana Sudah sampai…?,Saudara Bhoma?"Tanya Kapten Deni kearah Bhoma."SIAAP…PAK,Sudah…"jawab Bhoma seraya menghormat sebentar. dan Hormatnya Dibalas oleh Ketiga Perwira."Mari Silahkan Masuk, Saudara Bhoma Anda telah Ditunggu oleh yang lainnya."kata A.K.P Raymond tersenyum Seraya melapangkan tangan kanannya.Bhoma Menyibakkan Tudung Hoodie nya dan menarik Masker, Kemudian Mengikuti Para Perwira menuju Ke Ruangan Rapat Tadi Siang. Diruangan Itu telah Menunggu Anchakagra, Yayahgriwa, Maudara, Amisundha, Letnan Andrey Bulgakov dan Dua Puluh Orang Anggota Forensic yang Dipimpin Oleh Dokter Armand Harjito dan Dokter Astrid Thania Berikut Juga Beberapa Anggota dari Kepolisian .Berpakaian Hitam lengkap dengan Rompi Anti Peluru dan Membawa Senapan Serbu.Mereka Saling Menghormat dan Saling Berjabat
Baca selengkapnya

Operasi Laskar Dewa. Bag V

Anchakagra, Yayahgriwa, Maudara, dan Amisundha memberikan Penghormatan, Setelah Para Perwira dan semuanya  Membalas.Mereka Berempat terbang mengambang di Udara.Kemudian Melesat Menuju Angkasa.Puluhan Sirine Mobil Bersuara Meninggalkan Markas. Mereka Berempat akhirnya Menuju kearah Di Tol Kualanamu. Mereka Berempat Melihat dari Angkasa  Enam Kontainer melintas beserta Empat Mobil Penumpang."Pak...,Kami melihat Enam Kontainer dan Empat mobil Pengawal Dari Atas sini…"kata Anchakagra Menghubungi seseorang."Baik Saudara Anchakagra…,Tadi Ada laporan dari Saudara Bhoma Jika Disetiap Didalam Kontainer di depan  Berisi Sekitar 22 Orang.20 diantaranya Adalah Sandera, Mereka Semuanya adalah Wanita termasuk Lettu Dyah...,Kontainer Itu tadi Persis di Depan Anda semua…,dalam Kontainer Dijaga Dua Anak Buah Tersangka Igor yang membawa Senjata berjenis Senapan Mesin Ringan…,"Suara Kapten Deni terdengar sangat jauh."Apakah Ada yang membutuh
Baca selengkapnya

Liga Perwira Dan Ksatria. Bag IV

Pagi Memasuki kamar Hotel Natasha Membuka matanya pelan -pelan. Natasha Sedikit Terkejut Melihat Sang Ayah Sudah Berdiri di hadapannya."PAPA…!"Natasha tersenyum Seraya Turun dari arah ranjang lalu Menubruk tubuh Sang Ayah sembari Merangkulnya. Sang Jendral Tersenyum kearah Putri semata wayangnya sambil Mengelus -elus Rambut Merah Sang Putri. Lalu Mereka Berbicara dengan Bahasa Asalnya. Pancatyana yang Kecapekan sambil terlentang terdengar Tidur Mendengkur. Letda Aris segera Berdiri Beserta Dua Ajudan Sang Jendral."Pancatyana…!,kemarin Saya Bersama Bhoma,Mana Bhoma…,Pergi kemana Dia?"tanya Natasha heran."Dari Kemarin Saya hanya Tahu, Dia yang menjaga Letnan Natasha…?"kata Letda Aris."Lalu Bagaimana dengan Misi nya…?,Bukankah nanti malam mau Berjalan…?"tanya Natasha."Misi itu Sudah selesai tadi Pagi, Nona Natasha…"Kata Pancatyana Dia Terjaga lalu Duduk di Sofa. Sambil Menggerakkan Lehernya kearah Kiri dan k
Baca selengkapnya

Meraba Sukma dalam Heningnya Angin

          Kapten Deny Masih Bingung dengan kejadian Pagi tadi. Anchakagra, Yayahgriwa, Maudara dan Amisundha yang Masih Berada dalam Satu Ruangan Menatap Keheranan Dengan Sikap Sang Atasan."Ada Apa Gerangan Pak…?,Apakah Ada yang Bisa Kami Bantu Mungkin…?"Tanya Anchakagra tersenyum kearah Kapten Deny."Begini Saudara Semuanya.Apakah Saudara Sepupu Anda mempunyai Saudara Kembar…?Maksud Saya Saudara Pancatyana…?"Tanya Kapten Deny kearah Mereka Berempat."Maksudnya…,Pak?"tanya Anchakagra kembali. Tapi Anchakagra Tersenyum kembali Karena Dia Mengingat Sesuatu."Ohh …,Masalah Kemarin Malam…?"Tanya Yayahgriwa tersenyum."Iya…,Saya Tadi Menelpon Anak buah Saya,Yang Sekarang Berada Di Hotel Dimana Sepupu Anda Juga Berada Disana.Tapi Ada Hal Yang Sangat Membuat Nalar Saya Ini Seperti Bilang Bahwa Itu Sangat Mustahil. Bagaimana Bisa Seorang Yang sama Muncul di tempat yang Berbeda…?,Setahu Saya Hanya Orang Kembar yang bisa Melakukan hal Semacam Itu…?"Tan
Baca selengkapnya

Evolusi Alam Manusia

            Brigjend Suta,KOMBESPOL  Wayan Wira, Kapten Catur, A.K.P Artha dan Lainnya menuju ke suatu tempat yang masih Di kawasan Kantor Mereka. Tempat Itu seperti sebuah Laboratorium Penelitian Artillery. Tampak Seorang Lelaki Muda berpakaian Dokter menyapa Mereka.Dengan Mengajak Mereka Bersalaman seraya Mengembangkan Senyuman Diwajahnya.Para Perwira pun Membalas senyuman Sang Lelaki lalu membalas Jabat tangannya."Selamat Pagi, Bapak…?!,Apa Kabar…?" Tanya Sang Lelaki Muda kearah Para Perwira didepannya."Selamat Pagi Dokter …Erik,Baik…,Kabar Baik…,Terima kasih…!"jawab Brigjend Suta sambil Tersenyum Kearah Lelaki Yang dipanggil Dokter Erik."Silahkan Masuk …Pak…" Tukas Dokter Erik sambil Membuka Sebuah Pintu dengan tangan Kirinya  Sambil Melapangkan tangan kanannya.Lalu Mereka Melewati Sebuah tempat Khusus yang Diwajibkan memakai Penutup Telinga dan Kacamata Khusus. Kemudian Mereka mengikuti Dokter Erik melewati Tempat Pengujian Se
Baca selengkapnya

Liga Perwira Dan Ksatria. BAG IV

         Brigjend Suta dan Kapten Catur Menuju kearah Kantornya. Tampak Ada Empat Orang Asing Berpakaian setelan Jas Hitam Menunggu di depan. Mereka Tersenyum Kearah Brigjend Suta dan Kapten Catur, Brigjend Suta dan Kapten Catur menghentikan Langkahnya Sebentar,seraya Menghormat Laksana Militer. Mereka Semua Membalas Hormat Brigjend Suta dan Kapten Catur.Seorang Diantara Mereka Lelaki berambut Pirang berusia Paruh Baya. Dan Seorang Perempuan Cantik yang tak lain Adalah Kapten  Ivana."Dobroye Utro General Alexei…,Kak vy Ser…?(Selamat Pagi Pak Jendral Alexei)(dalam bahasa Russia)"Sapa Brigjend Suta kearah Lelaki Paruh baya yang ternyata adalah Jendral Alexei. sambil Meminta menjabat tangannya."Dobroye utro tozhe Brigadnyy General Suta(Selamat pagi Brigjend Suta)…Korosho,Spasibo …(Baik, terimakasih)"Jawab Jendral Alexei sambil tersenyum kearah Brigjend Suta.Jendral Alexei pun Membalas jabat tangan Brigjend Suta. Lalu Mereka saling Berpelukan dan Me
Baca selengkapnya

Liga Perwira Dan Ksatria. Bag V

           Di dalam Ruangan Yang terdapat Banyak Monitor Led tersambung. terdapat Peta Dunia dan Banyak Cahaya merah Berpendar. Hita Padmarani putri Bhoma,  Bhoma, Brigjend Suta,KOMBESPOL Wira, Lettu Dyah danlainnya.Menyampaikan Penjelasannya ke  Beberapa Dewan Perwira Tinggi Militer dan Kepolisian Negara. Tentang Siapa Saja Anggota yang Akan Mereka Recruit. Menjadi Agent Perisai yang Juga Bertindak sebagai Agent Executor di Liga Perwira dan Ksatria Republik. Setelah melakukan penghormatan kepada Para Perwira Tinggi Pimpinan Liga Perwira dan Ksatria Republik segera Menyampaikan Maksudnya."Fungsi dari Agent Perisai adalah sebagai Pelindung dan Penyelamat Agent Spionase atau Pencari Bukti di Lapangan. Setiap Satu Agent Pencari Bukti dari Berbagai Wilayah dalam Ataupun Luar NegaraDi Dunia.Di Peta Ini Ada Cahaya merah berpendar di seluruh bagian Dunia…Pak,Bahaya Mengancam Istri, anak Perempuan dan Semua Keturunan Kita diluar sana…!,Pak…!"Jelas
Baca selengkapnya

Bhoma (Sitija)dan Yadnyawati. Bag III

           Enam Sosok Bayangan Berwarna Hitam Terbang Menuju Ke Utara Gunung Himalaya, Hindia Di tengah Malam. Enam Sosok Berpakaian Jaket Hoodie Behenti Kearah Sebuah Hutan. Mereka Menyatukan Kedua Telapak Tangan.Tiba -tiba Ada Pintu Gerbang Terbentang Lewat Sebuah Pohon Besar Raksasa. Mereka Berenam Terbang Melesat Masuk Kekedalaman Tanah. Hampir 2000.000Kaki dari kedalaman  Tanah Terdapat Sebuah Istana. Di Setiap Pintu Gerbang Dijaga Oleh Para Raksasa yang Bernama Yaksa. Tampak Seorang Lelaki Tua dengan Rambut Panjang Tergerai, Rambut,Alis, Kumis dan jenggotnya yang berwarna Putih. Berpakaian Laksana Seorang Raja dari Masa Lalu.Dengan Memakai Mahkota Kerajaan.  Meski  Seorang Lelaki Tua tapi Berperawakan Gagah dengan Tubuh Berotot.Dialah Batara Ekawarna yang tersenyum Menyambut Keenam tamunya. Ditemani Tiga Wanita Cantik Dua Diantaranya Terlihat Seperti Berusia Belia.Sedangkan Salahsatunya Terlihat Berusia Empat Puluhan tahun.Ketiga Wa
Baca selengkapnya

Bhoma (Sitija)Dan Yadnyawati. Bag IV

             Raden Sitija Menemani Sang Istri kearah Kaputren Kayangan Ekapratala."Sebetulnya Kanda Aku Merasa Kasihan Dengan Ibundanya Hita,Tapi Disatu Sisi Walaupun Aku Hanya Bisa Meluangkan Waktuku Bersama Hita Dan Kanda DiWaktu senja sampai menjelang Pagi Buta…,Tapi Naluriku Sebagai Seorang Ibu Aku Tidak Mau Kehilangan Putriku…,Walaupun Hita Bukan Putri kandungku,Tapi Aku dan Kanda Menyayangi Hita Seperti Darah Daging  Kita Sendiri,…kan?,Kanda…?,Iya kan…?"Kata Sang Istri Dewi Yadnyawati sambil Bersandar Di Bahu Raden Sitija. Raden Sitija Tersenyum mengangguk  Sambil Mengelus -elus Rambut Sang Istri."Aku Tahu Sejarahnya,Kenapa Hita Putri Kita Mereka Cari…,Tapi Siapapun Yang Mau Mengganggu bahkan Melukai Putri Kita dan Anak-anak Kita…,Mereka Harus Berhadapan Denganku Sebagai Pemimpin  Para Laskar Dewa Milik Keturunan Aditya…,Sebagai Mahasenapati Bhumi Milik Batara  Surya dan Batara Baruna,Kalau Perlu Aku Habisi Mereka…
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status