Beranda / Fantasi / Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir) / Korban dari Sebuah Perselisihan

Share

Korban dari Sebuah Perselisihan

Penulis: Hendry Octa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

             

                         

          Mereka Saling Berpandangan sesa'at Lalu menuruti Perkataan Dhani. Setelah Mereka semua Memasuki Elevator itu Dhani pun menyusul kemudian Dhani memencet tombolnya menuju kelantai paling dasar.Ketika Elevator itu terbuka terdapat sebuah Ruangan yang menakjubkan. Seperti Sebuah Gua dengan Stalagmite dan Stalactite dan sebuah Jalan menuju kearah Monitor Besar dan Sebuah Meja bundar . Monitor Bergambar Peta Dunia dan ada banyak cahaya berpendar seperti Radar. Arya Susena dan keempat sepupunya  menunggu Mereka semua disana. 

            Arya Susena kembali menyapa A.K.B.P Wayan Wira, Kolonel Suta dan rekan -rekannya. Kemudian Mengajak mereka semua bersalaman dan mempersilakan mereka duduk diantara Meja bundar. 

"Terimakasih Karena Beli semua memenuhi permi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Lembayung Senja dari Arah Timur. Bag II

    Setelah Pertemuan itu Kolonel Suta Dan A.K.B.P Wayan Wira Menghabiskan Sisa Liburan bersama Keluarga Masing -masing. Lalu Pada Akhirnya Mereka Kembali kearah Jakarta Memenuhi Panggilan dari Atasan Mereka. Selang Tiga Minggu Setelah Pertemuan dengan Arya Susena. Terdengar Suara Mobil Berhenti di depan Rumah Arya Susena. Sosok Seorang Lelaki gagah mengenakan Setelan Safari berwarna Hitam mengenakan pin Burung Garuda Turun dari Mobil. Pintu pagar Rumah Arya Susena terbuka. Dibelakang pintu Pagar tampak Sang Asisten Rumah tangga."Selamat Siang...,Bibi.Bapak Ada…?"Tanya Sang Lelaki seraya tersenyum pada Asisten Rumah Tangga itu."Siang Tuan…, Ada Tuan...!,Bapak

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Lembayung Senja dari Arah Timur. Bag III

    Tak berselang lama Tampak Enam Orang Yang diduga Pelaku Pembunuhan Keluar Dikawal Petugas Aparat. Muka Mereka Ditutup Dengan Topeng Kain Warna Hitam dan segera Dimasukkan kedalam Mobil Tahanan Polisi.Dengan Dikawal Empat Mobil Patroli Polisi Mobil Tahanan Melaju meninggalkan Kerumunan Di Daerah Itu. Mobil Tahanan Melaju cepat Kearah daerah Pasar Minggu Di Pejaten Timur, Jakarta Selatan. Mobil Tahanan Akhirnya Berpisah dengan Mobil Patroli Polisi.Sekitar hampir 30Menit Mobil Tahanan Akhirnya Berhenti Di Markas Yang dimaksud Oleh Brigjend I Made Suta. Petugas Pengendara Mobil Tahanan Segera Turun. Mereka Segera Membuka Pintu Belakang. Menurunkan dan Menuntun keenam Orang Bertopeng Kain Hitam yang Tetap Terborgol tangannya menuju Kesebuah Ruangan Mereka Berhenti Di sana.

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Antara Alam dan Penguasa.

    Melihat Perubahan Kelima Bersaudara itu menjadi Sosok yang Asing Bagi Mereka. Para Perwira Tinggi Militer itu sangat Kagum sekaligus terkejut. Mereka Semua akhirnya bertepuk tangan seraya tersenyum. Sampai Akhirnya Kelima Raksasa itu kembali ke bentuk Manusianya Semula."Bagus-bagus…,Kami Kagum dengan kemampuan Kalian Agen Bhoma,Agen Pancatyana dan lainnya." Kata Perwira Tinggi Berpangkat Marsekal seraya tersenyum ramah sambil bertepuk tangan. "Sekarang Kalian Boleh Membubarkan diri,Istirahat Di tempat yang telah Kami sediakan Untuk Kalian, Dan Untuk Deputy Suta dan Deputy Wira berikut Wakil -wakil Kalian,Kami Tunggu kehadiran kalian diruang Rapat, ada yang harus Kita Bicarakan …!"Sambung Perwira Tinggi Berpangkat Laksamana Madya."Siap Pak…!"Kata Brigjend Suta hampir bersamaan dengan KOMBESPOL Wira."Sebelumnya

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Antara Alam dan Penguasa. Bag II

    Tak Lama Berselang Setelah Mereka Semua Pergi Dari tempat itu. Telepon genggam Komisaris Besar Polisi Wira Berdering." Wira…, Kearah Kantorku Segera…!"Kata Suara Diseberang sana."Siap Pak …!"Sahut KOMBESPOL Wayan Wira.KOMBESPOL Wira Segera Menuju ke arah tempat yang Diinstruksikan Sang Penelpon.KOMBESPOL Wira Segera membuka Sebuah Pintu disebuah Ruangan. Ternyata Brigjend Suta sudah menunggu kedatangannya Bersama Kapten Catur dan Dua Orang Asing. Sepasang Lelaki dan Wanita Berpakaian Militer Luar negara.KOMBESPOL Wira Segera Memberi hormat Pada Brigjend Suta beserta Semua yang berada diruangan Itu."Apa Letnan Andrey dan Letnan Ivana Telah Kembali kearah Penginapannya...?"Tanya Brigjend Suta pada Wakilnya."Sudah Pak…!"Jelas KOMBESPOL Wira."Ayo Silahkan Duduk...!"Perintah Brigjend Suta sambil melapangkan telapak tangannnya."Siap…"Kata KOMBESPOL Wira bersama Kapten Catur hampir bersam

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Antara Alam dan Penguasa. Bag III

    Sore Menjelang Malam Brigjend Suta, KOMBESPOL Wira,Kapten Catur Dan Beserta lainnya Mengumpulkan Keenam Anak Buahnya Kembali. Disebuah Halaman Terbuka. Kapten Catur Memberi Aba -aba pada Keenam Anak Buah barunya untuk Istirahat ditempat. Lalu Brigjend Suta Memberi Penjelasan Tentang Apa yang akan Mereka Kerjakan nantinya."Selamat Malam…!"Sapa Brigjend Suta pada Anak buahnya."SELAMAT MALAM,PAK…!"seru Mereka hampir bersamaan."Terimakasih,Untuk kehadirannya pada Malam ini Saudara.Saya Mau Memberi pengarahan tentang Misi yang akan Saudara -saudara lakukan Malam ini,Misi Ini Saya embankan keseluruhan pada Kerjasama Saudara.Saya Memilih Dua Orang diantara Saudara sekalian Menjadi Pemimpin Di Dua kelompok Operasi ini,Kelompok Pertama Dipimpin Oleh Agen Bhoma dan Kelompok Kedua Dipimpin oleh Agen Anchakagra.Antara Kelompok Pertama yang Dipimpin Agen Bhoma dan Kelompok kedua Yang Dipimpin Agen Anchakagra Hampir Mempunyai Misi

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Operasi Laskar Dewa

    Malam Kian Merebak Tampak Dua Sosok Bayangan Hitam Sedang Bercengkrama Diatas Genteng Sebuah Rumah Mewah.Yang ternyata Adalah Bhoma dan Pancatyana. Bhoma Menyulut Rokok dimulutnya sambil membawa dua-cup berisi minuman Kopi panas.Begitu Pula dengan Pancatyana Melihat Rumah didepannya. Dipenuhi Banyak Mobil Seperti sedang akan ada sebuah Pesta besar Disana."Bagaimana Caranya Masuk Kedalam situ tanpa Memicu Keributan dari Luar…?,Paman…?,Kalo Tahu Tersangka Kita suka Merayakan Pesta."Tanya Bhoma pada Pancatyana sembari Meminum Kopi dan Menghembuskan Asap Rokoknya."Tenang Saja…,Ngger Sitija.Aku Akan Masuk lebih dulu. Biar Nanti Angger Sitija Menyusul Belakangan…!"Jawab Pancatyana."Caranya…,Paman?""Aku akan Bikin Keributan Ditengah Sana.Dengan cara berpura -pura mencuri sesuatu yang berharga di ruangan Bajingan itu. Ketika Aku Tertangkap.Aku Yakin Mereka Pasti Akan Mencoba Membunuhku…,Apa Kau lupa Ngger. Aku Bisa Berpura -pur

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Operasi Laskar Dewa. Bag II

    Pancatyana tertawa terbahak-bahak terlihat sangat Mengerikan.Tiba -tiba Ada Sosok lain yang membantu Pancatyana."Duarr…!" Terdengar Suara ledakan besar.Tembok Hancur berantakan persis berada Didepan Pancatyana.Pancatyana tersenyum Pada Akhirnya Bhoma pun segera bergabung dengan Pamannya."Aku Tahu pasti Paman akan sedikit kewalahan…?"Tanya Bhoma."Pfff…,Memang Brengsek-brengsek ini Sedikit Merepotkan,Tapi Sekarang Sa'atnya, Kita Bikin Mereka Jadi Makanan para Cacing tanah…! " kata Pancatyana kearah Bhoma.Bhoma mengangguk kearah Sang Paman.Seraya memberikan Dua Buah Golok Machete kearah Sang Paman.Seperti Setan haus darah Pancatyana dan Bhoma mengamuk Sambil Terus Memburu dan membunuh Mereka yang mau menyerangnya.Bunyi tembakan Senapan Serbu,Karabin Dan Pistol bertubi -tubi kearah Mereka Berdua seraya tak dihiraukan.Membuat Suasana Menjadi Ricuh dan terjadi Kegaduhan diluar kendali. Para Tamu Undangan ya

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Operasi Laskar Dewa. Bag III

    Pancatyana berpura-pura Pingsan Dan Diseret Oleh Kelima Pria Besar berbadan kekar Menuju Suatu Ruangan.Yang masih didaerah dalam Rumah Dicky Tasman. Ruangan Itu Seperti Ruangan Bawah Tanah. Pancatyana merasa Berbeda dengan Ruangan Bawah tanah pertama tempatnya pertama kali disekap. Pancatyana pura -pura memejamkan matanya.Dan Dua dari kelima Orang itu mendudukkannya disebuah Kursi Penyiksaan Seraya mengikat Kedua tangan dan Kakinya. Sampai Akhirnya Ada yang Menyiram Muka Pancatyana dengan Air Seember.Tampak Seorang Lelaki Berusia Seperempat Abad Berpakaian Perlente Mendekati Pancatyana. Dan …"PLAK…PLAK…!"Terdengar Suara Tamparan. Mengarah ke Dua Pipi Pancatyana. Pancatyana Mengernyitkan kedua Matanya kearah Sang Lelaki."Kau Sudah Bangun Ternyata,Siapa Namamu?"Tanya Sang Lelaki sambil menarik Sebuah Kursi menghadap kearah Pancatyana."Apa…,Hha…Hha…Hha…!,Kau Tadi Bilang Apa…? "Tanya Pancatyana Tertawa terpingkal -pi

Bab terbaru

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Hari Penghakiman

    Raden Sitija (Bhoma) Memenuhi Undangan Keempat Mahasenapati Jagad diatas Langit Tengguru (Alang-alang Kumitir/Galaksi Antariksa).Kedatangannya Setelah Ribuan Tahun Berlalu Disambut oleh Keempat Adik Sepupunya. Mahasenapati Wisanggeni, Mahasenapati Wisangkantha, Mahasenapati Antasena dan Mahasenapati Arya Srenggini. "Sugeng Rawuh(Bahasa jawa:Selamat datang)…,Kakang Sitija…!"Sambut Raden Wisangkhanta tersenyum Kearah Kakak Sepupunya dengan menundukkan kepala dan menyatukan kedua telapak tangannya.Sedangkan Raden Wisanggeni, Raden Antasena, Raden Arya Srenggini hanya Menundukkan kepala seraya tersenyum ramah kearah Kakak sepupunya."Matur sembah Nuwun(Bahasa Jawa:Terima kasih banyak)…,Adi Wisangkhanta…,Adi Wisanggeni…,Adi Antasena…,Dan Adi Srenggini…"jawab Raden Sitija seraya membalas Hormat salah Satu Adik sepupunya.

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Mahasenapati Wesi Aji.

    Sosok Terbang melesat dengan Kecepatan Tinggi Melewati Lubang Hitam Lautan kosmik Antariksa. Sosok berpakaian sama seperti Sashikirana,Arya kaca dan Madusegara. tiba -tiba Sosok itu Berhenti dengan terbang mengambang Di depan Sebuah Kepala Raksasa tanpa badan Berukuran sebesar Planet."WESI AJI…!,MAHASENAPATIKU…!!"Seru Kepala Raksasa yang dapat melihat Sosok yang dipanggil Wesi Aji walaupun Tubuh Wesi aji hanya seperti butiran debu.Wesi Aji Membuka Topeng Baja nya. Wajah tampan Wesi aji Tersenyum. Wesi Aji Adalah Sosok Pemuda Tampan tapi Berambut panjang berwarna Putih. Wesi Aji Segera Menyatukan kedua Telapak tangan nya seraya menundukkan kepala kearah Kepala Raksasa."Sendiko dawuh…,Sinuwun Rahu…!dan Sendiko dawuh Sinuwun Ketu…!"jawab Wesi Aji.Tak Berselang Lama Kepala Raksasa itu Dipegang Oleh Dua tangan. Muncul dari Belakang Kepala itu Tubuh Raksasa Yang Sangat Besar. Melebihi Besar nya Kepala Raksasa di depan

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Sesuatu Untuk Dunia

    KOMBESPOL Wira dan Lainnya Berkumpul Di Ruangan Khusus Dilengkapi Peta Dunia dan Sinar Merah Berpendar. KOMBESPOL Wira yang Memimpin Pertemuan Di depan Anggota Liga Perwira dan Ksatria Republik. Kemudian Ia Mempersilakan Seluruh Anggotanya Membuka Laptop yang berada Didepan Meja Masing -masing."Selamat Pagi…!,Semuanya…!"Kata KOMBESPOL Wira Mengawali Pembicaraan kepada Seluruh Wakil dan Anggotanya."SELAMAT PAGI…!,PAK…!"Seru Seluruh Anggota Seraya Berdiri Sebentar.Kemudian KOMBESPOL Wira Mempersilakan Mereka Untuk Duduk kembali."Sa'at Ini Saya Ingin menyampaikan Kepada Segenap Jajaran Di Setiap Divisi. Tentang Pengiriman Bantuan Menjaga Seluruh Keselamatan Agent Rahasia Dunia. Yang Menjalani Misi Mencari Para Psychopath Berbahaya yang Mengancam Anak-anak Kita terutama Anak Remaja Perempuan Kita…!,Bapak Pimpinan,Lettu Dyah, Sashikirana, Suryakaca,Madusegara,Bhoma beserta Para Atasan sedang menuju Kearah Lyon,Prancis Gun

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Bhoma (Sitija)Dan Yadnyawati. Bag IV

    Raden Sitija Menemani Sang Istri kearah Kaputren Kayangan Ekapratala."Sebetulnya Kanda Aku Merasa Kasihan Dengan Ibundanya Hita,Tapi Disatu Sisi Walaupun Aku Hanya Bisa Meluangkan Waktuku Bersama Hita Dan Kanda DiWaktu senja sampai menjelang Pagi Buta…,Tapi Naluriku Sebagai Seorang Ibu Aku Tidak Mau Kehilangan Putriku…,Walaupun Hita Bukan Putri kandungku,Tapi Aku dan Kanda Menyayangi Hita Seperti Darah Daging Kita Sendiri,…kan?,Kanda…?,Iya kan…?"Kata Sang Istri Dewi Yadnyawati sambil Bersandar Di Bahu Raden Sitija. Raden Sitija Tersenyum mengangguk Sambil Mengelus -elus Rambut Sang Istri."Aku Tahu Sejarahnya,Kenapa Hita Putri Kita Mereka Cari…,Tapi Siapapun Yang Mau Mengganggu bahkan Melukai Putri Kita dan Anak-anak Kita…,Mereka Harus Berhadapan Denganku Sebagai Pemimpin Para Laskar Dewa Milik Keturunan Aditya…,Sebagai Mahasenapati Bhumi Milik Batara Surya dan Batara Baruna,Kalau Perlu Aku Habisi Mereka…

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Bhoma (Sitija)dan Yadnyawati. Bag III

    Enam Sosok Bayangan Berwarna Hitam Terbang Menuju Ke Utara Gunung Himalaya, Hindia Di tengah Malam. Enam Sosok Berpakaian Jaket Hoodie Behenti Kearah Sebuah Hutan. Mereka Menyatukan Kedua Telapak Tangan.Tiba -tiba Ada Pintu Gerbang Terbentang Lewat Sebuah Pohon Besar Raksasa. Mereka Berenam Terbang Melesat Masuk Kekedalaman Tanah. Hampir 2000.000Kaki dari kedalaman Tanah Terdapat Sebuah Istana. Di Setiap Pintu Gerbang Dijaga Oleh Para Raksasa yang Bernama Yaksa. Tampak Seorang Lelaki Tua dengan Rambut Panjang Tergerai, Rambut,Alis, Kumis dan jenggotnya yang berwarna Putih. Berpakaian Laksana Seorang Raja dari Masa Lalu.Dengan Memakai Mahkota Kerajaan. Meski Seorang Lelaki Tua tapi Berperawakan Gagah dengan Tubuh Berotot.Dialah Batara Ekawarna yang tersenyum Menyambut Keenam tamunya. Ditemani Tiga Wanita Cantik Dua Diantaranya Terlihat Seperti Berusia Belia.Sedangkan Salahsatunya Terlihat Berusia Empat Puluhan tahun.Ketiga Wa

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Liga Perwira Dan Ksatria. Bag V

    Di dalam Ruangan Yang terdapat Banyak Monitor Led tersambung. terdapat Peta Dunia dan Banyak Cahaya merah Berpendar. Hita Padmarani putri Bhoma, Bhoma, Brigjend Suta,KOMBESPOL Wira, Lettu Dyah danlainnya.Menyampaikan Penjelasannya ke Beberapa Dewan Perwira Tinggi Militer dan Kepolisian Negara. Tentang Siapa Saja Anggota yang Akan Mereka Recruit. Menjadi Agent Perisai yang Juga Bertindak sebagai Agent Executor di Liga Perwira dan Ksatria Republik. Setelah melakukan penghormatan kepada Para Perwira Tinggi Pimpinan Liga Perwira dan Ksatria Republik segera Menyampaikan Maksudnya."Fungsi dari Agent Perisai adalah sebagai Pelindung dan Penyelamat Agent Spionase atau Pencari Bukti di Lapangan. Setiap Satu Agent Pencari Bukti dari Berbagai Wilayah dalam Ataupun Luar NegaraDi Dunia.Di Peta Ini Ada Cahaya merah berpendar di seluruh bagian Dunia…Pak,Bahaya Mengancam Istri, anak Perempuan dan Semua Keturunan Kita diluar sana…!,Pak…!"Jelas

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Liga Perwira Dan Ksatria. BAG IV

    Brigjend Suta dan Kapten Catur Menuju kearah Kantornya. Tampak Ada Empat Orang Asing Berpakaian setelan Jas Hitam Menunggu di depan. Mereka Tersenyum Kearah Brigjend Suta dan Kapten Catur, Brigjend Suta dan Kapten Catur menghentikan Langkahnya Sebentar,seraya Menghormat Laksana Militer. Mereka Semua Membalas Hormat Brigjend Suta dan Kapten Catur.Seorang Diantara Mereka Lelaki berambut Pirang berusia Paruh Baya. Dan Seorang Perempuan Cantik yang tak lain Adalah Kapten Ivana."Dobroye Utro General Alexei…,Kak vy Ser…?(Selamat Pagi Pak Jendral Alexei)(dalam bahasa Russia)"Sapa Brigjend Suta kearah Lelaki Paruh baya yang ternyata adalah Jendral Alexei. sambil Meminta menjabat tangannya."Dobroye utro tozhe Brigadnyy General Suta(Selamat pagi Brigjend Suta)…Korosho,Spasibo …(Baik, terimakasih)"Jawab Jendral Alexei sambil tersenyum kearah Brigjend Suta.Jendral Alexei pun Membalas jabat tangan Brigjend Suta. Lalu Mereka saling Berpelukan dan Me

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Evolusi Alam Manusia

    Brigjend Suta,KOMBESPOL Wayan Wira, Kapten Catur, A.K.P Artha dan Lainnya menuju ke suatu tempat yang masih Di kawasan Kantor Mereka. Tempat Itu seperti sebuah Laboratorium Penelitian Artillery. Tampak Seorang Lelaki Muda berpakaian Dokter menyapa Mereka.Dengan Mengajak Mereka Bersalaman seraya Mengembangkan Senyuman Diwajahnya.Para Perwira pun Membalas senyuman Sang Lelaki lalu membalas Jabat tangannya."Selamat Pagi, Bapak…?!,Apa Kabar…?" Tanya Sang Lelaki Muda kearah Para Perwira didepannya."Selamat Pagi Dokter …Erik,Baik…,Kabar Baik…,Terima kasih…!"jawab Brigjend Suta sambil Tersenyum Kearah Lelaki Yang dipanggil Dokter Erik."Silahkan Masuk …Pak…" Tukas Dokter Erik sambil Membuka Sebuah Pintu dengan tangan Kirinya Sambil Melapangkan tangan kanannya.Lalu Mereka Melewati Sebuah tempat Khusus yang Diwajibkan memakai Penutup Telinga dan Kacamata Khusus. Kemudian Mereka mengikuti Dokter Erik melewati Tempat Pengujian Se

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Meraba Sukma dalam Heningnya Angin

    Kapten Deny Masih Bingung dengan kejadian Pagi tadi. Anchakagra, Yayahgriwa, Maudara dan Amisundha yang Masih Berada dalam Satu Ruangan Menatap Keheranan Dengan Sikap Sang Atasan."Ada Apa Gerangan Pak…?,Apakah Ada yang Bisa Kami Bantu Mungkin…?"Tanya Anchakagra tersenyum kearah Kapten Deny."Begini Saudara Semuanya.Apakah Saudara Sepupu Anda mempunyai Saudara Kembar…?Maksud Saya Saudara Pancatyana…?"Tanya Kapten Deny kearah Mereka Berempat."Maksudnya…,Pak?"tanya Anchakagra kembali. Tapi Anchakagra Tersenyum kembali Karena Dia Mengingat Sesuatu."Ohh …,Masalah Kemarin Malam…?"Tanya Yayahgriwa tersenyum."Iya…,Saya Tadi Menelpon Anak buah Saya,Yang Sekarang Berada Di Hotel Dimana Sepupu Anda Juga Berada Disana.Tapi Ada Hal Yang Sangat Membuat Nalar Saya Ini Seperti Bilang Bahwa Itu Sangat Mustahil. Bagaimana Bisa Seorang Yang sama Muncul di tempat yang Berbeda…?,Setahu Saya Hanya Orang Kembar yang bisa Melakukan hal Semacam Itu…?"Tan

DMCA.com Protection Status