Share

Misteri Kantung Darah. Bag II

Penulis: Hendry Octa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

             Setelah berwisata ke wilayah Pantai Kuta. Akhirnya Mereka pun balik kerumah Sang Kakek. Ketika Hari menjelang Senja diantar Oleh Kolonel Made Suta. Wayan Wira mengendong Asthra kecil yang tertidur Sedangkan Sang Istri juga menggendong Arnawa. Galuh Putri mereka Turun lebih dulu dari mobil membukakan pintu untuk Ibundanya.

"Om...,makasih..."kata Galuh pada Suta.

"Ya...,Sayang...,sama-sama..."Jawab Suta tersenyum pada Galuh.

"Apa tidak mau masuk kedalam dulu...?"Tanya Wayan Wira pada Sahabatnya.

"Nanti kemalaman Wira...!,Oh Iya…,seminggu lagi mau kan Embok Gita sama Anak -anak pergi ke Water park. biar nanti Aku telpon Beli Adri...,sama-sama Ayu dan putriku...?!"Tanya Suta kearah Gita.

"Boleh Iya Aji...?"tanya Gita kearah Sang Suami.

Wayan Wira Tersenyum kearah Sang Istri dengan mengangguk pelan.

"Horreee..."kata Galuh sambil setengah berjingkrak.

"Nanti bakal banyak acara minggu -minggu ini buat Anak -a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Misteri Kantung Darah. Bag III

    Selang Tiga Hari setelah Pertemuan Dirumah Kakek A.K.P I Wayan Wira. Wayan Wira beserta rekan rekannya merencanakan pertemuan kembali. Kali ini pergi kearah Rumah Dokter Harjito di daerah Denpasar. Perjalanan Mereka tidak terlalu jauh. Sekitar 45menit mereka sudah sampai di depan sebuah Rumah di kawasan perumahan elite. Tampak sosok Pemuda berperawakan sedang menunggu mereka.Mereka berempat mendekati Pemuda Ramah itu dan berjabat tangan dengannya."Apa kabar Pak Kolonel...,Suta...?"Kata Sang Pemuda."Baik...,Dokter.Arman Resnu Harjito…,Oh iya ini Sahabat -sahabat Saya...,A.K.B.P I Wayan Wira,IPDA Edy Susanto,Lha kalo yang ini..."kata Kolonel Suta Seraya memperkenalkan teman -temannya."Lettu Catur...!"jawab Pemuda itu sambil tersenyum.Lettu Catur membalas senyumannya sambil menundukkan kepalanya sebentar."Mari Bapak-bapak...,Saya persilakan masuk...!"Kata Dokter Arman Harjito mempersilakan mereka masuk kedalam rumahnya

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Misteri Arya Susena. Bag II

    Dokter Arman mengantar Kolonel Suta dan A.K.B.P Wayan Wira bersama Rekan sampai masuk kedalam mobil. Lalu mereka berpamitan dengan mengklakson dan melambaikan tangan kearah Dokter Arman. Dokter Arman Harjito membalas Lambaian Tangan mereka dengan mengangguk dari kejauhan."Sekarang…,Apa yang akan Kita lakukan, Wira...?"kata Kolonel Suta sambil menyetir Mobil."Sebetulnya ada lagi Sobat…,Selain Kantung darah dan Tabung reaksi itu Aku menemukan Foto tua...,Foto Kakekku bersama teman -temannya waktu di militer...,Tapi dari banyak temannya ada Enam orang yang dilingkari dengan tanda merah...,Apa mungkin Mereka pemilik darah ini...?!,Tapi Besok saja kita selidiki bersama...,Bagaimana…?"Tanya Wayan Wira."Lalu Apa Rencanamu,Wira...?"Tanya Suta."Seperti Biasa Kita akan Berkumpul dan membahas masalah ini setelah Istri dan Anak-anak Menikmati Liburnya..."kata Wayan Wira sambil tersenyum."Jadi Aku harus telpon Adri Lagi...?"sa

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Misteri Arya Susena. Bag IV

    Kolonel Made Suta segera menghormat sebentar lalu mencium tangan Pak KOMJEN, diikuti Oleh A.K.B.P Wayan Wira. Lalu mereka tertawa sejenak."Ayo Kita duduk dulu...!"Kata Bapak KOMJEN Nuarsa."Mari…!,Silahkan duduk...!,Komandan Wira…, Kolonel Suta…,dan lainnya...!" Kata IPTU Artha tersenyum sambil melapangkan telapak tangannya sebentar mempersilakan .Dan Mereka pun menuruti perintah Atasan Yang berada disitu mengambil posisi tempat duduk di meja melingkar."Begini IPTU Artha…,Kedatangan Kami kemari mau menanyakan perihal Kasus Penculikan terhadap anak dibawah umur yang bernama Dhani Susena…,Dan mengenai Mobil tersangka penculikan yang mengalami Lakalantas diwilayah Daerah Singaraja menuju kearah Pelabuhan Gilimanuk...?"Kata A.K.B.P I Wayan Wira megawali pembicaraan."Sedangkan Mungkin Karena suatu kendala waktu…, Kami tadi berempat menuju kerumah Korban. Tapi hanya mendapatkan Informasi dari potongan Surat kabar yang memang disi

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   A.K.B.P Wayan Wira. Bag II

    Komjen Nuarsa ditemani IPTU Artha dan IPDA Edy masih tetap berada di ruang yang sama. Mereka berbagi Pengalaman ke Atasan Mereka. Begitupun Sang Atasan yang selalu mendengarkan setiap kenangan -kenangan Mereka sewaktu berada di tempat pendidikan terletak di daerah Semarang, Jawa tengah."Kamu dulu adalah Cabhatar paling bandel,kan Ed…,Hha...hha...hha..."Kata IPTU Artha pada IPDA Edy."Sering Ketahuan Merokok Di kamar mandi...Hha...hha...hha… "Sambung IPTU Artha lagi."Apa masih merokok Kamu…, Ed...?"Tanya Pak KOMJEN Nuarsa sambil tersenyum."SIIIAAPP...,Masih...PAK..!,Dulu Yang mengajak Saya Merokok …,Dia Pak...,Komandan Artha..."Kata IPDA Edy mengaku menunjuk Atasannya IPTU Artha. IPTU Artha Tertawa seraya menutup mulutnya. KOMJEN Nuarsa Tersenyum melihat tingkah anak buahnya."Saya mau Bercerita kepada Kalian berdua,tentang Kedua Menantu Saya.Komandan IPDA Edy, Ajun

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Misteri Arya Susena. Bag V

    Setelah Menghubungi Ni Luh Ines Warapsari Akhirnya Mereka berempat kembali mengadakan pertemuan di Rumah A.K.B.P Wayan Wira. Dan Menelpon IPTU Artha beserta AIPTU Gusti agar mau bergabung bersama. Dan Setelah Memastikan Waktu dan Harinya. Akhirnya Keesokan sorenya Mereka Berlima menemui IPTU Artha dan AIPTU Gusti di Kantor yang telah Ditetapkan. Dengan mengendarai Mobil Kolonel Suta. Akhirnya Mereka berlima tiba di Kantor Polisi. IPTU Artha dan AIPTU Gusti menyambut kedatangan tamunya. Setelah Saling Menghormat dan Berjabat tangan. Kecuali dengan Ni Luh Ines Mereka menyatukan kedua telapak tangannya."Tadi Kita berdua Sudah Meminta ijin Ndan,Kita Sudah diberi Akses Untuk Membuka data Kependudukan...,Ini Passwordnya."Kata IPTU Artha memberikan Secarik Kertas pada A.K.B.P Wayan Wira. 

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Misteri Arya Susena. Bag VI

    Ketika Hari Yang dijanjikan Mereka kembali berkumpul di rumah Kakiang Wayan Wira. Kecuali IPDA Edy dan AIPTU Gusti. IPTU Artha, Lettu Catur, Ni Luh Ines Warapsari dan Kolonel Suta datang hampir bersamaan. A.K.B.P Wayan Wira mempersilakan mereka menuju Bale Sekapat. A.K.B.P Wayan Wira Menaruh beberapa botol minuman dingin ringan dan beberapa makanan cemilan ditaruh diatas piring yang beralaskan nampan.Mereka memulai kembali berdiskusi."Beli Wira…,Sebetulnya kemarin saya lupa memberitahu, Sosok Professor. Arya Susena,Professor Hans Pranawa, Professor Aditya Subekti,Professor Mahesa Adiguna dan lainnya adalah Orang hebat, mereka berprofesi sama Beli Wira, Tapi Saya berpikir Mereka ini tidak berkaitan satu sama lainnya, Dari Tempat lahirnya sampai tempat menempuh pendidikan terakhirnya?"jelas Ni Luh Ines."Maksudnya Nona Sari…?"Tanya A.K.B.P Wayan Wira."Professor Arya Susena dia Lahir di Surabaya,Dia Seorang pengajar di Universitas

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Korban dari Sebuah Perselisihan

    Mereka Saling Berpandangan sesa'at Lalu menuruti Perkataan Dhani. Setelah Mereka semua Memasuki Elevator itu Dhani pun menyusul kemudian Dhani memencet tombolnya menuju kelantai paling dasar.Ketika Elevator itu terbuka terdapat sebuah Ruangan yang menakjubkan. Seperti Sebuah Gua dengan Stalagmite dan Stalactite dan sebuah Jalan menuju kearah Monitor Besar dan Sebuah Meja bundar . Monitor Bergambar Peta Dunia dan ada banyak cahaya berpendar seperti Radar. Arya Susena dan keempat sepupunya menunggu Mereka semua disana. Arya Susena kembali menyapa A.K.B.P Wayan Wira, Kolonel Suta dan rekan -rekannya. Kemudian Mengajak mereka semua bersalaman dan mempersilakan mereka duduk diantara Meja bundar."Terimakasih Karena Beli semua memenuhi permi

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Lembayung Senja dari Arah Timur. Bag II

    Setelah Pertemuan itu Kolonel Suta Dan A.K.B.P Wayan Wira Menghabiskan Sisa Liburan bersama Keluarga Masing -masing. Lalu Pada Akhirnya Mereka Kembali kearah Jakarta Memenuhi Panggilan dari Atasan Mereka. Selang Tiga Minggu Setelah Pertemuan dengan Arya Susena. Terdengar Suara Mobil Berhenti di depan Rumah Arya Susena. Sosok Seorang Lelaki gagah mengenakan Setelan Safari berwarna Hitam mengenakan pin Burung Garuda Turun dari Mobil. Pintu pagar Rumah Arya Susena terbuka. Dibelakang pintu Pagar tampak Sang Asisten Rumah tangga."Selamat Siang...,Bibi.Bapak Ada…?"Tanya Sang Lelaki seraya tersenyum pada Asisten Rumah Tangga itu."Siang Tuan…, Ada Tuan...!,Bapak

Bab terbaru

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Hari Penghakiman

    Raden Sitija (Bhoma) Memenuhi Undangan Keempat Mahasenapati Jagad diatas Langit Tengguru (Alang-alang Kumitir/Galaksi Antariksa).Kedatangannya Setelah Ribuan Tahun Berlalu Disambut oleh Keempat Adik Sepupunya. Mahasenapati Wisanggeni, Mahasenapati Wisangkantha, Mahasenapati Antasena dan Mahasenapati Arya Srenggini. "Sugeng Rawuh(Bahasa jawa:Selamat datang)…,Kakang Sitija…!"Sambut Raden Wisangkhanta tersenyum Kearah Kakak Sepupunya dengan menundukkan kepala dan menyatukan kedua telapak tangannya.Sedangkan Raden Wisanggeni, Raden Antasena, Raden Arya Srenggini hanya Menundukkan kepala seraya tersenyum ramah kearah Kakak sepupunya."Matur sembah Nuwun(Bahasa Jawa:Terima kasih banyak)…,Adi Wisangkhanta…,Adi Wisanggeni…,Adi Antasena…,Dan Adi Srenggini…"jawab Raden Sitija seraya membalas Hormat salah Satu Adik sepupunya.

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Mahasenapati Wesi Aji.

    Sosok Terbang melesat dengan Kecepatan Tinggi Melewati Lubang Hitam Lautan kosmik Antariksa. Sosok berpakaian sama seperti Sashikirana,Arya kaca dan Madusegara. tiba -tiba Sosok itu Berhenti dengan terbang mengambang Di depan Sebuah Kepala Raksasa tanpa badan Berukuran sebesar Planet."WESI AJI…!,MAHASENAPATIKU…!!"Seru Kepala Raksasa yang dapat melihat Sosok yang dipanggil Wesi Aji walaupun Tubuh Wesi aji hanya seperti butiran debu.Wesi Aji Membuka Topeng Baja nya. Wajah tampan Wesi aji Tersenyum. Wesi Aji Adalah Sosok Pemuda Tampan tapi Berambut panjang berwarna Putih. Wesi Aji Segera Menyatukan kedua Telapak tangan nya seraya menundukkan kepala kearah Kepala Raksasa."Sendiko dawuh…,Sinuwun Rahu…!dan Sendiko dawuh Sinuwun Ketu…!"jawab Wesi Aji.Tak Berselang Lama Kepala Raksasa itu Dipegang Oleh Dua tangan. Muncul dari Belakang Kepala itu Tubuh Raksasa Yang Sangat Besar. Melebihi Besar nya Kepala Raksasa di depan

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Sesuatu Untuk Dunia

    KOMBESPOL Wira dan Lainnya Berkumpul Di Ruangan Khusus Dilengkapi Peta Dunia dan Sinar Merah Berpendar. KOMBESPOL Wira yang Memimpin Pertemuan Di depan Anggota Liga Perwira dan Ksatria Republik. Kemudian Ia Mempersilakan Seluruh Anggotanya Membuka Laptop yang berada Didepan Meja Masing -masing."Selamat Pagi…!,Semuanya…!"Kata KOMBESPOL Wira Mengawali Pembicaraan kepada Seluruh Wakil dan Anggotanya."SELAMAT PAGI…!,PAK…!"Seru Seluruh Anggota Seraya Berdiri Sebentar.Kemudian KOMBESPOL Wira Mempersilakan Mereka Untuk Duduk kembali."Sa'at Ini Saya Ingin menyampaikan Kepada Segenap Jajaran Di Setiap Divisi. Tentang Pengiriman Bantuan Menjaga Seluruh Keselamatan Agent Rahasia Dunia. Yang Menjalani Misi Mencari Para Psychopath Berbahaya yang Mengancam Anak-anak Kita terutama Anak Remaja Perempuan Kita…!,Bapak Pimpinan,Lettu Dyah, Sashikirana, Suryakaca,Madusegara,Bhoma beserta Para Atasan sedang menuju Kearah Lyon,Prancis Gun

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Bhoma (Sitija)Dan Yadnyawati. Bag IV

    Raden Sitija Menemani Sang Istri kearah Kaputren Kayangan Ekapratala."Sebetulnya Kanda Aku Merasa Kasihan Dengan Ibundanya Hita,Tapi Disatu Sisi Walaupun Aku Hanya Bisa Meluangkan Waktuku Bersama Hita Dan Kanda DiWaktu senja sampai menjelang Pagi Buta…,Tapi Naluriku Sebagai Seorang Ibu Aku Tidak Mau Kehilangan Putriku…,Walaupun Hita Bukan Putri kandungku,Tapi Aku dan Kanda Menyayangi Hita Seperti Darah Daging Kita Sendiri,…kan?,Kanda…?,Iya kan…?"Kata Sang Istri Dewi Yadnyawati sambil Bersandar Di Bahu Raden Sitija. Raden Sitija Tersenyum mengangguk Sambil Mengelus -elus Rambut Sang Istri."Aku Tahu Sejarahnya,Kenapa Hita Putri Kita Mereka Cari…,Tapi Siapapun Yang Mau Mengganggu bahkan Melukai Putri Kita dan Anak-anak Kita…,Mereka Harus Berhadapan Denganku Sebagai Pemimpin Para Laskar Dewa Milik Keturunan Aditya…,Sebagai Mahasenapati Bhumi Milik Batara Surya dan Batara Baruna,Kalau Perlu Aku Habisi Mereka…

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Bhoma (Sitija)dan Yadnyawati. Bag III

    Enam Sosok Bayangan Berwarna Hitam Terbang Menuju Ke Utara Gunung Himalaya, Hindia Di tengah Malam. Enam Sosok Berpakaian Jaket Hoodie Behenti Kearah Sebuah Hutan. Mereka Menyatukan Kedua Telapak Tangan.Tiba -tiba Ada Pintu Gerbang Terbentang Lewat Sebuah Pohon Besar Raksasa. Mereka Berenam Terbang Melesat Masuk Kekedalaman Tanah. Hampir 2000.000Kaki dari kedalaman Tanah Terdapat Sebuah Istana. Di Setiap Pintu Gerbang Dijaga Oleh Para Raksasa yang Bernama Yaksa. Tampak Seorang Lelaki Tua dengan Rambut Panjang Tergerai, Rambut,Alis, Kumis dan jenggotnya yang berwarna Putih. Berpakaian Laksana Seorang Raja dari Masa Lalu.Dengan Memakai Mahkota Kerajaan. Meski Seorang Lelaki Tua tapi Berperawakan Gagah dengan Tubuh Berotot.Dialah Batara Ekawarna yang tersenyum Menyambut Keenam tamunya. Ditemani Tiga Wanita Cantik Dua Diantaranya Terlihat Seperti Berusia Belia.Sedangkan Salahsatunya Terlihat Berusia Empat Puluhan tahun.Ketiga Wa

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Liga Perwira Dan Ksatria. Bag V

    Di dalam Ruangan Yang terdapat Banyak Monitor Led tersambung. terdapat Peta Dunia dan Banyak Cahaya merah Berpendar. Hita Padmarani putri Bhoma, Bhoma, Brigjend Suta,KOMBESPOL Wira, Lettu Dyah danlainnya.Menyampaikan Penjelasannya ke Beberapa Dewan Perwira Tinggi Militer dan Kepolisian Negara. Tentang Siapa Saja Anggota yang Akan Mereka Recruit. Menjadi Agent Perisai yang Juga Bertindak sebagai Agent Executor di Liga Perwira dan Ksatria Republik. Setelah melakukan penghormatan kepada Para Perwira Tinggi Pimpinan Liga Perwira dan Ksatria Republik segera Menyampaikan Maksudnya."Fungsi dari Agent Perisai adalah sebagai Pelindung dan Penyelamat Agent Spionase atau Pencari Bukti di Lapangan. Setiap Satu Agent Pencari Bukti dari Berbagai Wilayah dalam Ataupun Luar NegaraDi Dunia.Di Peta Ini Ada Cahaya merah berpendar di seluruh bagian Dunia…Pak,Bahaya Mengancam Istri, anak Perempuan dan Semua Keturunan Kita diluar sana…!,Pak…!"Jelas

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Liga Perwira Dan Ksatria. BAG IV

    Brigjend Suta dan Kapten Catur Menuju kearah Kantornya. Tampak Ada Empat Orang Asing Berpakaian setelan Jas Hitam Menunggu di depan. Mereka Tersenyum Kearah Brigjend Suta dan Kapten Catur, Brigjend Suta dan Kapten Catur menghentikan Langkahnya Sebentar,seraya Menghormat Laksana Militer. Mereka Semua Membalas Hormat Brigjend Suta dan Kapten Catur.Seorang Diantara Mereka Lelaki berambut Pirang berusia Paruh Baya. Dan Seorang Perempuan Cantik yang tak lain Adalah Kapten Ivana."Dobroye Utro General Alexei…,Kak vy Ser…?(Selamat Pagi Pak Jendral Alexei)(dalam bahasa Russia)"Sapa Brigjend Suta kearah Lelaki Paruh baya yang ternyata adalah Jendral Alexei. sambil Meminta menjabat tangannya."Dobroye utro tozhe Brigadnyy General Suta(Selamat pagi Brigjend Suta)…Korosho,Spasibo …(Baik, terimakasih)"Jawab Jendral Alexei sambil tersenyum kearah Brigjend Suta.Jendral Alexei pun Membalas jabat tangan Brigjend Suta. Lalu Mereka saling Berpelukan dan Me

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Evolusi Alam Manusia

    Brigjend Suta,KOMBESPOL Wayan Wira, Kapten Catur, A.K.P Artha dan Lainnya menuju ke suatu tempat yang masih Di kawasan Kantor Mereka. Tempat Itu seperti sebuah Laboratorium Penelitian Artillery. Tampak Seorang Lelaki Muda berpakaian Dokter menyapa Mereka.Dengan Mengajak Mereka Bersalaman seraya Mengembangkan Senyuman Diwajahnya.Para Perwira pun Membalas senyuman Sang Lelaki lalu membalas Jabat tangannya."Selamat Pagi, Bapak…?!,Apa Kabar…?" Tanya Sang Lelaki Muda kearah Para Perwira didepannya."Selamat Pagi Dokter …Erik,Baik…,Kabar Baik…,Terima kasih…!"jawab Brigjend Suta sambil Tersenyum Kearah Lelaki Yang dipanggil Dokter Erik."Silahkan Masuk …Pak…" Tukas Dokter Erik sambil Membuka Sebuah Pintu dengan tangan Kirinya Sambil Melapangkan tangan kanannya.Lalu Mereka Melewati Sebuah tempat Khusus yang Diwajibkan memakai Penutup Telinga dan Kacamata Khusus. Kemudian Mereka mengikuti Dokter Erik melewati Tempat Pengujian Se

  • Laskar Dewa Sitija(Sang Yadawa Terakhir)   Meraba Sukma dalam Heningnya Angin

    Kapten Deny Masih Bingung dengan kejadian Pagi tadi. Anchakagra, Yayahgriwa, Maudara dan Amisundha yang Masih Berada dalam Satu Ruangan Menatap Keheranan Dengan Sikap Sang Atasan."Ada Apa Gerangan Pak…?,Apakah Ada yang Bisa Kami Bantu Mungkin…?"Tanya Anchakagra tersenyum kearah Kapten Deny."Begini Saudara Semuanya.Apakah Saudara Sepupu Anda mempunyai Saudara Kembar…?Maksud Saya Saudara Pancatyana…?"Tanya Kapten Deny kearah Mereka Berempat."Maksudnya…,Pak?"tanya Anchakagra kembali. Tapi Anchakagra Tersenyum kembali Karena Dia Mengingat Sesuatu."Ohh …,Masalah Kemarin Malam…?"Tanya Yayahgriwa tersenyum."Iya…,Saya Tadi Menelpon Anak buah Saya,Yang Sekarang Berada Di Hotel Dimana Sepupu Anda Juga Berada Disana.Tapi Ada Hal Yang Sangat Membuat Nalar Saya Ini Seperti Bilang Bahwa Itu Sangat Mustahil. Bagaimana Bisa Seorang Yang sama Muncul di tempat yang Berbeda…?,Setahu Saya Hanya Orang Kembar yang bisa Melakukan hal Semacam Itu…?"Tan

DMCA.com Protection Status