Selang Tiga Hari setelah Pertemuan Dirumah Kakek A.K.P I Wayan Wira. Wayan Wira beserta rekan rekannya merencanakan pertemuan kembali. Kali ini pergi kearah Rumah Dokter Harjito di daerah Denpasar. Perjalanan Mereka tidak terlalu jauh. Sekitar 45menit mereka sudah sampai di depan sebuah Rumah di kawasan perumahan elite. Tampak sosok Pemuda berperawakan sedang menunggu mereka.Mereka berempat mendekati Pemuda Ramah itu dan berjabat tangan dengannya.
"Apa kabar Pak Kolonel...,Suta...?"Kata Sang Pemuda."Baik...,Dokter.Arman Resnu Harjito…,Oh iya ini Sahabat -sahabat Saya...,A.K.B.P I Wayan Wira,IPDA Edy Susanto,Lha kalo yang ini..."kata Kolonel Suta Seraya memperkenalkan teman -temannya."Lettu Catur...!"jawab Pemuda itu sambil tersenyum.Lettu Catur membalas senyumannya sambil menundukkan kepalanya sebentar."Mari Bapak-bapak...,Saya persilakan masuk...!"Kata Dokter Arman Harjito mempersilakan mereka masuk kedalam rumahnyaDokter Arman mengantar Kolonel Suta dan A.K.B.P Wayan Wira bersama Rekan sampai masuk kedalam mobil. Lalu mereka berpamitan dengan mengklakson dan melambaikan tangan kearah Dokter Arman. Dokter Arman Harjito membalas Lambaian Tangan mereka dengan mengangguk dari kejauhan."Sekarang…,Apa yang akan Kita lakukan, Wira...?"kata Kolonel Suta sambil menyetir Mobil."Sebetulnya ada lagi Sobat…,Selain Kantung darah dan Tabung reaksi itu Aku menemukan Foto tua...,Foto Kakekku bersama teman -temannya waktu di militer...,Tapi dari banyak temannya ada Enam orang yang dilingkari dengan tanda merah...,Apa mungkin Mereka pemilik darah ini...?!,Tapi Besok saja kita selidiki bersama...,Bagaimana…?"Tanya Wayan Wira."Lalu Apa Rencanamu,Wira...?"Tanya Suta."Seperti Biasa Kita akan Berkumpul dan membahas masalah ini setelah Istri dan Anak-anak Menikmati Liburnya..."kata Wayan Wira sambil tersenyum."Jadi Aku harus telpon Adri Lagi...?"sa
Kolonel Made Suta segera menghormat sebentar lalu mencium tangan Pak KOMJEN, diikuti Oleh A.K.B.P Wayan Wira. Lalu mereka tertawa sejenak."Ayo Kita duduk dulu...!"Kata Bapak KOMJEN Nuarsa."Mari…!,Silahkan duduk...!,Komandan Wira…, Kolonel Suta…,dan lainnya...!" Kata IPTU Artha tersenyum sambil melapangkan telapak tangannya sebentar mempersilakan .Dan Mereka pun menuruti perintah Atasan Yang berada disitu mengambil posisi tempat duduk di meja melingkar."Begini IPTU Artha…,Kedatangan Kami kemari mau menanyakan perihal Kasus Penculikan terhadap anak dibawah umur yang bernama Dhani Susena…,Dan mengenai Mobil tersangka penculikan yang mengalami Lakalantas diwilayah Daerah Singaraja menuju kearah Pelabuhan Gilimanuk...?"Kata A.K.B.P I Wayan Wira megawali pembicaraan."Sedangkan Mungkin Karena suatu kendala waktu…, Kami tadi berempat menuju kerumah Korban. Tapi hanya mendapatkan Informasi dari potongan Surat kabar yang memang disi
Komjen Nuarsa ditemani IPTU Artha dan IPDA Edy masih tetap berada di ruang yang sama. Mereka berbagi Pengalaman ke Atasan Mereka. Begitupun Sang Atasan yang selalu mendengarkan setiap kenangan -kenangan Mereka sewaktu berada di tempat pendidikan terletak di daerah Semarang, Jawa tengah."Kamu dulu adalah Cabhatar paling bandel,kan Ed…,Hha...hha...hha..."Kata IPTU Artha pada IPDA Edy."Sering Ketahuan Merokok Di kamar mandi...Hha...hha...hha… "Sambung IPTU Artha lagi."Apa masih merokok Kamu…, Ed...?"Tanya Pak KOMJEN Nuarsa sambil tersenyum."SIIIAAPP...,Masih...PAK..!,Dulu Yang mengajak Saya Merokok …,Dia Pak...,Komandan Artha..."Kata IPDA Edy mengaku menunjuk Atasannya IPTU Artha. IPTU Artha Tertawa seraya menutup mulutnya. KOMJEN Nuarsa Tersenyum melihat tingkah anak buahnya."Saya mau Bercerita kepada Kalian berdua,tentang Kedua Menantu Saya.Komandan IPDA Edy, Ajun
Setelah Menghubungi Ni Luh Ines Warapsari Akhirnya Mereka berempat kembali mengadakan pertemuan di Rumah A.K.B.P Wayan Wira. Dan Menelpon IPTU Artha beserta AIPTU Gusti agar mau bergabung bersama. Dan Setelah Memastikan Waktu dan Harinya. Akhirnya Keesokan sorenya Mereka Berlima menemui IPTU Artha dan AIPTU Gusti di Kantor yang telah Ditetapkan. Dengan mengendarai Mobil Kolonel Suta. Akhirnya Mereka berlima tiba di Kantor Polisi. IPTU Artha dan AIPTU Gusti menyambut kedatangan tamunya. Setelah Saling Menghormat dan Berjabat tangan. Kecuali dengan Ni Luh Ines Mereka menyatukan kedua telapak tangannya."Tadi Kita berdua Sudah Meminta ijin Ndan,Kita Sudah diberi Akses Untuk Membuka data Kependudukan...,Ini Passwordnya."Kata IPTU Artha memberikan Secarik Kertas pada A.K.B.P Wayan Wira. 
Ketika Hari Yang dijanjikan Mereka kembali berkumpul di rumah Kakiang Wayan Wira. Kecuali IPDA Edy dan AIPTU Gusti. IPTU Artha, Lettu Catur, Ni Luh Ines Warapsari dan Kolonel Suta datang hampir bersamaan. A.K.B.P Wayan Wira mempersilakan mereka menuju Bale Sekapat. A.K.B.P Wayan Wira Menaruh beberapa botol minuman dingin ringan dan beberapa makanan cemilan ditaruh diatas piring yang beralaskan nampan.Mereka memulai kembali berdiskusi."Beli Wira…,Sebetulnya kemarin saya lupa memberitahu, Sosok Professor. Arya Susena,Professor Hans Pranawa, Professor Aditya Subekti,Professor Mahesa Adiguna dan lainnya adalah Orang hebat, mereka berprofesi sama Beli Wira, Tapi Saya berpikir Mereka ini tidak berkaitan satu sama lainnya, Dari Tempat lahirnya sampai tempat menempuh pendidikan terakhirnya?"jelas Ni Luh Ines."Maksudnya Nona Sari…?"Tanya A.K.B.P Wayan Wira."Professor Arya Susena dia Lahir di Surabaya,Dia Seorang pengajar di Universitas
Mereka Saling Berpandangan sesa'at Lalu menuruti Perkataan Dhani. Setelah Mereka semua Memasuki Elevator itu Dhani pun menyusul kemudian Dhani memencet tombolnya menuju kelantai paling dasar.Ketika Elevator itu terbuka terdapat sebuah Ruangan yang menakjubkan. Seperti Sebuah Gua dengan Stalagmite dan Stalactite dan sebuah Jalan menuju kearah Monitor Besar dan Sebuah Meja bundar . Monitor Bergambar Peta Dunia dan ada banyak cahaya berpendar seperti Radar. Arya Susena dan keempat sepupunya menunggu Mereka semua disana. Arya Susena kembali menyapa A.K.B.P Wayan Wira, Kolonel Suta dan rekan -rekannya. Kemudian Mengajak mereka semua bersalaman dan mempersilakan mereka duduk diantara Meja bundar."Terimakasih Karena Beli semua memenuhi permi
Setelah Pertemuan itu Kolonel Suta Dan A.K.B.P Wayan Wira Menghabiskan Sisa Liburan bersama Keluarga Masing -masing. Lalu Pada Akhirnya Mereka Kembali kearah Jakarta Memenuhi Panggilan dari Atasan Mereka. Selang Tiga Minggu Setelah Pertemuan dengan Arya Susena. Terdengar Suara Mobil Berhenti di depan Rumah Arya Susena. Sosok Seorang Lelaki gagah mengenakan Setelan Safari berwarna Hitam mengenakan pin Burung Garuda Turun dari Mobil. Pintu pagar Rumah Arya Susena terbuka. Dibelakang pintu Pagar tampak Sang Asisten Rumah tangga."Selamat Siang...,Bibi.Bapak Ada…?"Tanya Sang Lelaki seraya tersenyum pada Asisten Rumah Tangga itu."Siang Tuan…, Ada Tuan...!,Bapak
Tak berselang lama Tampak Enam Orang Yang diduga Pelaku Pembunuhan Keluar Dikawal Petugas Aparat. Muka Mereka Ditutup Dengan Topeng Kain Warna Hitam dan segera Dimasukkan kedalam Mobil Tahanan Polisi.Dengan Dikawal Empat Mobil Patroli Polisi Mobil Tahanan Melaju meninggalkan Kerumunan Di Daerah Itu. Mobil Tahanan Melaju cepat Kearah daerah Pasar Minggu Di Pejaten Timur, Jakarta Selatan. Mobil Tahanan Akhirnya Berpisah dengan Mobil Patroli Polisi.Sekitar hampir 30Menit Mobil Tahanan Akhirnya Berhenti Di Markas Yang dimaksud Oleh Brigjend I Made Suta. Petugas Pengendara Mobil Tahanan Segera Turun. Mereka Segera Membuka Pintu Belakang. Menurunkan dan Menuntun keenam Orang Bertopeng Kain Hitam yang Tetap Terborgol tangannya menuju Kesebuah Ruangan Mereka Berhenti Di sana.