"Apa kemungkinan dia akan datang kemari, Ra?"Morgan masih setia duduk di sofa, sementara Clara yang hampir terlelap itu sontak terjaga. Ia melirik jam di dinding, sudah pukul dua dini hari, rasanya Arga tidak akan datang. Mungkin dia sedang kembali bergumul dengan sang isteri. Mendadak Clara sedikit merasakan pedih dalam hatinya, tapi ia buru-buru menyingkirkan perasaan itu jauh-jauh. Untuk apa cemburu? Untuk apa sakit hati? Toh bukankah itu malah bagus? Semoga saja laki-laki itu lantas kecanduan dengan tubuh sang isteri dan perlahan-lahan meninggalkan dirinya. Sebuah hal yang bagus, bukan?"Aku rasa tidak, apakah kau ingin pulang?" Clara tidak jadi tidur, ia malah menyetel tempat tidurnya agar sedikit lebih tinggi, menatap laki-laki yang beberapa saat yang lalu terlihat begitu sibuk dengan iPad di tangannya. Kenapa rasanya Clara begitu nyaman mengobrol dengan sosok ini? Siapa dia sebenarnya? Clara jadi sangat ingin tahu, siapa laki-laki yang
Baca selengkapnya