"Jangan lupa Dod, kirim terus follow up kamu ke saya. Saya bakal pantau terus!" Titah Arga pada salah satu residennya. "Baik siap, Dokter!" Dody, residen jantung tahun ke 3 itu mengangguk dengan mantab, mana bisa dia menolak perintah yang sudah Arga berikan kepadanya? "Ingat, awasi betul-betul. Kalau sampai kenapa-kenapa kita berdua juga yang kena, Dod!" Tegas Arga mengingatkan residennya itu. "Saya mengerti, Dokter."Arga mengangguk, menepuk pundak residennya itu. Ia lantas melangkahkan kaki keluar dari IGD. Resiko jadi dokter seperti ini! Tengah malam pun kalau mereka diperlukan, mereka harus datang! Dan itu yang Arga lakukan sekarang. Arga hendak melangkahkan kaki menuju mobilnya ketika sudut matanya menatap sosok itu. Gadis itu nampak mengenakan jaket pink dan celana panjang hitam. Rambutnya diikat tinggi-tinggi, membuat wajah itu terlihat jelas begitu menggemaskan di mata Arga. "Key?" sapa Arga yang entah dari mana keberanian itu datang. Tapi apa salahnya? Dia dokter ayah ga
Read more