Indira bersiap hendak visit ke bangsal rawat inap ketika matanya menangkap sosok itu. Sosok tinggi, tegap dengan snelli lengan panjang yang masih tampak cemerlang itu benar-benar mencolok sekali di mata Indira. Dan jangan lupa, ini adalah kali pertama dia menjumpai sosok itu, bukan? Siapa dia? "Dokter, ada tujuh pasien yang harus Dokter kunjungi sore hari ini."Indira tersentak, ia mengangguk sambil mencoba mengabaikan pemandangan itu. Ditatapnya Deas, perawat yang hari ini bertugas menemani Indira visiting. "Kita cuma berdua nih?" tentu itu yang Indira tanyakan, biasanya ada koas dan beberapa residen yang akan ikut visiting. "Sebentar, Dok. Nanti ada yang ikut gabung."Indira membuatkan matanya, "Pada belum ready?" berani sekali mereka menyuruh dokter spesialis yang notabene anak pemilik rumah sakit menunggu mereka siap!"Itu mereka, Dok!"Indira hendak kembali buka suara ketika sosok yang yafi begitu mengganggu mat
Read more