Home / Romansa / Pemulung Konglomerat 2 / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Pemulung Konglomerat 2: Chapter 121 - Chapter 130

296 Chapters

121: Aku saja yang mengejarnya

Sesampainya di perjalanan, Angel yang tadinya tengah duduk di sebelah Jordi sambil bermain ponsel, menoleh kearah Jordi dan membuka percakapan.   “Jor, setahu kamu, bengkel yang bagus di kota ini, dimana?” tanya Angel.   “Hmm … kemarin, saya memperbaiki kaca mobil Limousine anda, Nona, di bengkel bernama Heffner Performance. Bengkelnya sih, lumayan jauh, Nona … sekitar dua puluh satu jam, dari kampus anda,” jawab Jordi, sesekali menoleh kearah Angel sambil mengemudi.    “Dua puluh satu jam? Wah, jauh juga, ya. Kalau tidak di perbaiki, sayang banget …,” kata Angel.   “Hmm … kalau anda izinkan, saya bisa membawa mobil anda kesana, Nona. Setelah mengantar anda, saya bisa langsung berangkat. Bagaimana, Nona?” tanya Jordi.    “Duh, saya tidak enak kalau harus menyuruh kamu pergi kesana, Jor. Jauh banget loh itu,” jawab A
last updateLast Updated : 2021-11-23
Read more

122: Siapa, Chel?

“Dok! Dokter! Dokter!” teriak Cassey, masuk ke dalam ruang UGD.    “Eh! Ada apa ini?” tanya Bu Dokter, terkejut dan langsung bangkit dari tempat duduknya.    “Dok! Tolong teman saya, Dok!” teriak Cassey, tanpa menjawab pertanyaan dari Dokter itu.    “Eh, Angel? Apa yang terjadi pada …,”   “Hidungnya mengeluarkan banyak darah, dan dia juga tidak sadarkan diri. Dok, ayo buruan!” potong Cassey.   “Eh, i-iya, baringkan dia di atas tempat tidur.”Cassey langsung bergegas membawa Angel menuju ke tempat tidur yang ada di ruangan itu, dan langsung membaringkannya. Lalu, Dokter itu langsung meletakkan bantal di antara kepala dan punggung. Jadi, kepala bagian atas Angel, menyentuh kasur tempat tidur itu. Posisi kepala Angel, di dongakkan sedikit keatas, agar darah yang tadinya mengalir keluar, kini masuk ke dalam. Dokter itu meng
last updateLast Updated : 2021-11-23
Read more

123: Satu … dua … tiga …

“Hmm? Aku dima … aww! Duh, keningku kenapa, ya?”Jam menunjukkan pukul setengah sepuluh, Angel tiba-tiba terbangun. Dia mencoba mendudukkan tubuhnya di atas tempat tidur, namun tiba-tiba keningnya terasa nyeri. Dia mengelus pelan keningnya, mencoba merasakan apa yang membuat keningnya terasa sakit.   “Eh, ini ‘kan ruangan UGD yang waktu itu? Mengapa aku bisa berada disini lagi? Hmm …,” bisik Angel, melihat sekeliling sambil terus meraba keningnya.Angel menuruni kedua kakinya ke lantai, lalu berjalan dengan sedikit berpegangan benda-benda yang ada di sekitarnya. Sampai di sebuah ruangan, dia melihat Chelsea, Cassey dan Fanny, tengah berbicara dengan Dokter yang pernah merawatnya tempo hari.   “Chel? Cass? Fan? Kalian sedang apa disini?” tanya Angel menyapa teman-temannya.    “Eh, Angel! Kamu sudah bangun? Duh, kamu harusnya tetap berada di tempat tidur saja
last updateLast Updated : 2021-11-25
Read more

124: A-aduh!

“Wah, iya, Sher … tadi, kami melihat kalau si Angel di gendong oleh Cassey, menuju UGD, dan wajahnya terlihat sangat panik. Tak berselang lama, kami juga melihat kamu, Fanny dan Chelsea, mengikutinya dari belakang. Merasa penasaran, aku dan Camille, mengejar kalian untuk bertanya tentang apa yang sudah terjadi. Namun, beberapa meter sebelum tiba di depan UGD, kami melihat kalau kamu sudah lari terbirit-birit, setelah memukul tangan Chelsea yang menarik kerah bajumu. Kami menjadi sangat penasaran, dan langsung bergegas menghampiri Chelsea dan yang lainnya, dan tidak melihat kalau si Gila itu, berdiri tepat di hadapan kami. Karena wajahnya menghadap ke depan, kami tidak mengetahui dan berjalan melewatinya. Eh, tiba-tiba dia menyapa kami, lalu menyentuh bahu kami berdua, ighhh …,” jelas Hanny, dengan tubuh yang juga menggil setelah selesai berbicara.     “Hahaha, untung saja aku sempat melarikan diri, kalau tidak …,”
last updateLast Updated : 2021-11-25
Read more

125: Sedang apa dia disini?

“Kalau tidak ada, mengapa kamu sampai babak belur begini? Ckckck … kamu ini, sudah tahu salah, masih mau mengelak,” kata petugas keamanan itu.    “Astaga … sudah saya bilang, saya tidak pernah …,”   “Sudah-sudah! Simpan alasanmu … ayo kita keluar sekarang, ada yang ingin bertemu denganmu,” potong petugas keamanan itu.    “Sia … e-eh!”Belum sempat pria itu menyelesaikan perkataannya, petugas keamanan itu menarik kerah bajunya secara paksa, membawanya keluar dari pos penjagaan itu.   “Woy! Dasar pria mesum!”   “Rasakan itu!”   “Usir saja dia, Pak! Usir!”Sesampainya diluar pos, sudah ramai para Mahasiswa yang berkumpul dan menyoraki pria di depan pos penjagaan. Ada yang melemparkan botol plastik, gulungan kertas, dan sampah-sampai lainnya ke pria itu. Petug
last updateLast Updated : 2021-11-27
Read more

126: Bagaimana, saudara Samuel?

“Ke depan mana, Ngel?” tanya Chelsea, mengerutkan keningnya.    “Ke depan sana, Chel …,” jawab Angel, sambil menunjuk kearah Samuel dan yang lain.    “Hmm … sepertinya sedikit sulit, Ngel, kita harus menerobos masuk ke tengah-tengah keramaian ini,” sahut Fanny.    “Iya, sih … apa, tidak ada cara untuk bisa sampai kesana tanpa menerobos keramaian ini? Atau apapun itu, yang penting bisa sampai kesana. Masalahnya, Samuel sedang berhadapan dengan Rektor. Dia bisa terancam dikeluarkan dari kampus, loh …,” kata Angel.    “Eh, mengapa Samuel yang dikeluarkan dari kampus, Ngel? Secara ‘kan, bukan dia yang bersalah?” tanya Fanny pada Angel.    “Benar, Ngel … menurut informasi yang kami dengan, kalau pria yang wajahnya terluka itu lah yang bersalah, dan komplotan Camille yang menjadi korban. Samuel disini, ha
last updateLast Updated : 2021-11-27
Read more

127: Boleh saya berbicara?

“Apa-apaan si Angel itu! Mau cari muka dia, di depan Rektor dan para Mahasiswa-Mahasiswa itu, ya?” bisik Camille pada teman-temannya.Camille merasa geram melihat Angel yang bertingkah, berlagak menjadi seorang pahlawan di depan Rektor dan para Mahasiswa yang tengah menyaksikan itu. Camille membuka mulutnya, berniat untuk membantah Angel. Namun,   “Ang …,”   “Hei, Ngel! Kamu tiba-tiba datang, lalu mengintrogasi kami semua untuk apa? Kamu ingin unjuk gigi di depan Pak Rektor, dan para Mahasiswa ini, ya? Ah, atau kamu suka dengan Michael?” potong Sherly, bertanya pada Angel, dengan raut wajahnya yang sudah sangat kesal pada Angel.    “Ah, pantas saja dia tiba-tiba muncul dan berkata, layaknya seperti sedang menyudutkan kita, agar orang-orang menganggap kalau kita hanya membuat berita bohong, dan menyelamatkan Michael. Wah, seandainya cara ini berhasil, kamu bisa menaikkan nama di
last updateLast Updated : 2021-11-29
Read more

128: Nona?

“Oke, berdirinya saya disini, ingin …,”   “Hmm, maaf, Saudara Michael …, la-langsung pada inti permasalahannya saja, hehe … maaf kalau saya lancang,” potong Hans, dari arah seberang Michael.Sontak, seluruh Mahasiswa itu langsung tertawa terbahak-bahak, melihat kelakuan dari Michael. Terlihat, Rektor itu tengah menggelengkan kepala sambil menekan kening menggunakan jari tangannya, dan tersenyum kecil melihat kelakuan Michael. Michael hanya bisa tertawa dan menunduk sambil menggaruk kepalanya, berusaha menutupi rasa malunya.   “Oke-oke, sudah cukup tertawanya … untuk Saudara Michael, silahkan …,” kata Pak Rektor, menghentikan seluruh Mahasiswa itu.Seketika, suasana kembali hening. Suara-suara yang mentertawakan Michael tadi, seketika hilang. Mental Michael jatuh setelah mendapat ejekan dari para Mahasiswa yang sangat banyak itu. Namun, dia mencoba menenangkan diriny
last updateLast Updated : 2021-11-29
Read more

129: Kekayaan yang sangat luar biasa

Masalah selesai, Rektor itu berjalan mendekati Angel dan Michael, dan berdiri di depan mereka menghadap para Mahasiswa yang tengah duduk itu.   “Oke, atas kesalahpahaman yang telah kita saksikan bersama tadi, saya selaku Rektor di kampus ini, meminta maaf yang sebesar-besarnya. Saya harap, kejadian ini tidak terulang lagi, dan kejadian ini mengajarkan kita semua untuk tidak menuduh orang sembarangan, apalagi berniat untuk mempermalukannya di depam umum. Karena sebenarnya, orang yang berniat untuk mempermalukan orang lain, sama hal nya dengan mempermalukan dirinya sendiri. Itu saja yang bisa saya sampaikan, dan sekali lagi, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya. Saya pamit undur diri, terima kasih ….”Rektor itu berbicara pada seluruh Mahasiswa itu, bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Karena kejadian itu, para Mahasiswa sempat merekamnya menggunakan ponsel mereka masing-masing dan sampai permasalahan itu selesai pun
last updateLast Updated : 2021-11-30
Read more

130: Kamu tidak apa-apa, Michael?

Setelah Angel masuk dan menutup pintu mobil, Michael langsung menginjak pedal gas mobilnya, dan berangkat pergi meninggalkan kampus. Saat mobil Michael berjalan kearah gerbang, mata Samuel masih terpusat menatap mobilnya tanpa berkedip, sampai mobil Michael pergi meninggalkan kampus, seketika pandangan Samuel terhenti kearah jalan. Anehnya, Samuel masih terus menatap kearah jalan, dan tak bergerak sedikitpun seperti sedang melamuni sesuatu. Tampak dari arah pintu pos penjagaan, petugas keamanan yang membawa Michael tadi baru saja keluar, sambil membawa segelas kopi. Lalu, dia berjalan menghampiri Samuel. Merasa kebingungan dengan apa yang sedang diperhatikan oleh Samuel sampai membuatnya tak bergerak dengan mulut terbuka, petugas keamanan itu melambaikan telapak tangannya ke hadapan wajah Samuel, lalu mengikuti arah matanya.   “Kamu sedang melihat apa, Sam?” tanya Petugas Keamanan itu.    “Michael baru saja pergi menggunakan mobil
last updateLast Updated : 2021-12-02
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
30
DMCA.com Protection Status