Home / Pendekar / Ksatria Pengembara Season 1 / Chapter 1281 - Chapter 1290

All Chapters of Ksatria Pengembara Season 1: Chapter 1281 - Chapter 1290

1822 Chapters

61. Bagian 11

FAJAR baru saja menyingsing di ufuk timur, bias kuning keemasan terlihat memancar keluar menerangi alam. Segerombolan burung-burung terbang dari sangkar untuk mencari makan.LEMBAH PEDANG, mungkin nama itu tak pantas lagi disandang oleh lembah yang banyak berserakan pedang disana sini, kenapa ? karena saat ini tidak ada Lembah Pedang yang selama ini dilegendakan orang-orang, lembah itu sudah rata dengan tanah, sejauh mata memandang, hanya dataran luas yang datar yang terlihat, dinding tebing yang sebelumnya tinggi menjulang sudah tak tampak lagi.“Dhuarrr !!”“Blegarr !!”Ledakan dahsyat dan menggoncangkan Lembah Pedang itulah yang menjadi penyebabnya, ledakan yang berasal dari pertarungan dua jago pedang yang sudah berlangsung dari kemarin membuat Lembah Pedang tamat riwayatnya.Pertarungan hebat antara Bintang dan Dewa Pedang sungguh sangat menakjubkan dan berlangsung dengan sengit, walau sudah bertarung seharian dan semal
last updateLast Updated : 2022-05-21
Read more

61. Bagian 12

“Tubuh dan pedang sudah menyatu, mampu bergerak tanpa harus berfikir, menyerang dan bertahan selaras antara pemilik pedang dan jurus pedang” ulang Bintang lagi mengingat ucapan Raja Pedang.Bintang kemudian tampak memejamkan mata, secara perlahan tapi pasti, sosok Bintang tiba-tiba mengeluarkan aura putih kebiru-biruan yang meringkupi sekujur tubuh Bintang. Saat Bintang membuka kedua matanya, kedua bola mata Bintang tak lagi berwarna hitam, tapi berwarna keperak-perakan. Inilah Insting dewa, Sebuah jurus yang mengandalkan naluri bertarung penggunanya, penggunanya bisa bergerak otomatis saat menyerang atau ketika diserang tanpa harus berpikir. Tubuh mereka akan beradaptasi secara otomatis dalam segala pertarungan. Kemampuan ini hanya bisa didapatkan oleh petarung yang sudah sangat terlatih. Dalam keadaan ini, seseorang tidak mengandalkan apa yang mereka pikirkan untuk melakukan gerakan selanjutnya, akan tetapi mengandalkan tubuh mereka yang sudah terlatih
last updateLast Updated : 2022-05-21
Read more

61. Bagian 13

“Hamba sungguh tak menyangka masih memiliki kesempatan untuk bertemu dengan tuanku, putra mahkota Maharaja Bintang”“Aku juga terkejut bisa bertemu denganmu disini, Dewa Pedang”“Hamba adalah salah satu dari 9 pelindung Maharaja Bintang, ratusan tahun hamba menunggu tuanku disini!” ucap Dewa Pedang lagi.“Ya.. Aku sudah bertemu beberapa orang diantara kalian” jawab Bintang lagi hingga membuat wajah Dewa Pedang berubah.“Siapakah yang sudah tuanku temui?”“Mahlagha  si dewi bumi, Dewa Mars Pyroeis, Venus dan juga kau Dewa Pedang” ucap Bintang lagi. “Oh ya Dewa Pedang. Kalau boleh aku tahu, pedang apakah ini? Aku merasa memiliki hubungan yang sangat dekat dengan pedang ini?” tanya Bintang lagi.“Tentu saja tuanku, pedang ini bernama Pedang Bintang Angkasa, terbuat dari bahan yang sama dengan Bintangmas yang tuanku miliki, pedang ini diberikan Maharaj
last updateLast Updated : 2022-05-21
Read more

61. Bagian 14

Di kaki lembah, tiga ekor kuda yang ditunggangi 3 orang tampak mulai menaiki Lembah Pedang. Bila menilik dari pakaian yang dikenakan oleh ketiganya, mereka tak lain adalah Jenderal Mushahi, Souji dan orang kepercayaan Hijikata. Tapi semakin memasuki Lembah Pedang, ketiganya semakin dibuat terkejut melihat Lembah Pedang yang luluh lantah rata dengan tanah. “Ayah.. Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Souji lagi. “Sepertinya sudah terjadi pertarungan hebat ditempat ini” ucap Jenderal Mushahi lagi. “Ayo cepat!” sambung Jenderal Mushahi lagi dengan cepat menggebah kudanya. Souji dan Hijikata dengan cepat mengikuti Jenderal Mushahi dengan menggebah kuda mereka dengan cepat. Benar saja dugaan mereka, dipuncak Lembah Pedang, keadaan lebih hancur lagi, Lembah Pedang bagaikan baru dilanda gempa dan badai topan yang maha dahsyat yang tak dapat terbayangkan kekuatannya hingga mampu memporak porandakan Lembah Pedang seperti itu. “Dimana tuan Dewa Pedang, ayah?” ta
last updateLast Updated : 2022-05-21
Read more

61. Bagian 15

“Nona Babby..” terdengar suara lembut menyapa yang langsung membangunkan Babby Cherry dari tidurnya.Babby Cherry yang sempat tertidur saat menjaga Bintang tadi, kini mulai terbangun. Dan bibirnya langsung melempar senyum saat melihat sosok Bintang yang sudah duduk dihadapanya. Babby Cherry sedikit terkejut saat melihat luka di lengan Bintang sudah hilang.“Luka tuan?” ucap Babby Cherry bingung.Bintang hanya tersenyum dan menyuruh Babby Cherry untuk duduk didekatnya. Dengan tersenyum Babby Cherry bangkit berdiri dan duduk disebelah Bintang.“Terima kasih sudah merawatku ya nona Babby”“Tidak apa-apa tuan, Babby senang kok melakukannya”Bintang tampak tersenyum.“Siapa sebenarnya tuan ini?” tanya Babby Cherry lagi tiba-tiba hingga mengejutkan Bintang. Bintang seakan baru menyadari kalau penyamaran wajahnya sudah hilang.Dengan menarik nafas panjang“Nama k
last updateLast Updated : 2022-05-22
Read more

61. Bagian 16

Beberapa hari kemudian, Bintang sudah kembali dalam penyamarannya, kembali menuju ke Istana Selatan, dengan Pedang Bintang Angkasa dipinggang kiri dan bong pipa rokok ditangan kanan yang sesekali tampak dihisap oleh Bintang. Setelah beberapa tinggal bersama Babby Cherry, dengan pelayanan dan kehangatan yang diberikan Babby Cherry, kini tenaga Bintang sudah pulih sepenuhnya, bahkan dengan dibantu Babby Cherry pula Bintang menyempurnakan penyamarannya kembali.Begitu sampai dipintu gerbang Istana Selatan, Bintang heran melihat tatapan-tatapan para prajurit kepadanya yang mencurigakan, tapi Bintang seakan tak ambil pusing terus saja melangkah masuk. Tapi baru saja beberapa langkah melewati pintu gerbang.“Kreaakkk!” pintu gerbang ditutup tiba-tiba oleh para prajurit dan puluhan orang prajurit langsung bergerak mengepung Bintang.Bintang sendiri masih bersikap tenang dengan terus menghisap rokok ditangannya seraya terus mengawasi keadaan disekitarnya.
last updateLast Updated : 2022-05-22
Read more

61. Bagian 17

Seakan tak ingin kalah, satu demi satu jago-jago pedang mulai masuk kekancah pertarungan, mengeroyok Bintang seorang diri. Hingga kini Bintang harus menghadapi 11 orang jago-jago Istana Selatan, beberapa pendekar yang lain lebih memilih hanya melihat saja, mungkin karena jiwa ksatrria yang mereka miliki. Sementara itu Toshizi bersama Seribu Pedang hanya melihat saja.“Tranggg !!! trangg !!! tranggg!”“Tranggg !!! trangg !!! tranggg!”“Tranggg !!! trangg !!! tranggg!”Menghadapi belasan orang jago pedang, lama kelamaan Bintang menjadi kewalahan juga, sesekali Bintang memberikan serangan balasan.“Desss....desss” tendangan Bintang berhasil mengenai beberapa orang penyerangnya, tapi begitu roboh mereka kembali bangkit berdiri dan kembali menyerang kearah Bintang.Suasana halaman Istana Selatan benar-benar menjadi ajang pertempuran yang tak seimbang, Bintang yang dikeroyok oleh belasan orang jago-j
last updateLast Updated : 2022-05-22
Read more

61. Bagian 18

PAGI ITU, serombongan orang berkuda tampak memasuki halaman rumah dimana tempat Bintang dan Putri Mi Hee berada.“Tuan Bobou, keluar!” suara keras terdengar dari Toshizi. Disebelah Toshizi tampak pula Hijikata, Souji-sama, Jenderal Mushahi dan beberapa orang ninja putih yang ikut bersama rombongan tersebut.“Kreaakkk!” pintu rumah terbuka, dari balik pintu dua sosok keluar yang langsung membuat orang-orang yang ada diluar memandang dengan pandangan mata terbelalak, terkejut bukan kepalang.Dari balik pintu, muncul sosok Putri Mi Hee dan Bintang, tapi bukan kemunculan keduanya yang mengejutkan semua orang, melainkan sosok Putri Mi Hee yang muncul hanya dengan mengenakan selimut untuk menutupi tubuhnya yang terlihat begitu putih dan mulus, sementara itu Bintang yang ada disebelah Putri Mi Hee juga muncul hanya mengenakan celana. Semua sudah dapat menduga apa yang terjadi dengan Putri Mi Hee dan Bintang.“Serrr....serrrr...serrr
last updateLast Updated : 2022-05-22
Read more

61. Bagian 19

“Souji, bantu mereka !!” ucap Jenderal Mushahi tegas.“Baik ayah... heaa!” Souji masuk kedalam pertarungan dengan samurai hitam miliknya. Jurus pedang roh hitampun dikerahkan.Masuknya Souji, membuat kedudukan Bintang semakin terjepit, Bintang tahu bagaimana kehebatan jurus pedang roh hitam.“Tranggg !!! trangg !!! tranggg!”“Tranggg !!! trangg !!! tranggg!”Sedikitpun Bintang tak diberi kesempatan untuk mengambil nafas apalagi membuka jurus barunya. Sejauh ini dengan mengandalkan jurus kelana pemabuknya, Bintang masih bisa selamat dari maut-maut yang memburu dirinya. Rupanya para ninja putih yang dibawa oleh Jenderal Mushahi benar-benar bukan ninja sembarangan. Selain bergerak dengan sangat cepat, para ninja-ninja putih inipun memiliki serangan yang mengeluarkan percikan-percikan listrik yang berpijar disetiap senjata yang mereka miliki. Ada yang menggunakan samurai, rantai ninja, s
last updateLast Updated : 2022-05-22
Read more

62. Misi Maut

BAYANGAN kematian yang berasal dari segelombang cahaya hitam berkiblat yang berasal dari kibasan samurai hitam milik Jenderal Mushahi, melesat dengan cepat kearah Bintang. Cahaya hitam yang berasal dari jurus Pedang Roh Hitam. Sebuah serangan yang langsung membunuh roh tapi tidak melukai raga. Begitu sinar menghantam tubuh, pemilik raga akan langsung tewas karena kehilangan rohnya. Dan inilah yang saat ini tengah menuju kearah Bintang.Keadaan Bintang benar-benar mengkhawatirkan, sekujur anggota tubuhnya tengah didekap erat oleh Flash, ketua klan Ace Ninja yang menggunakan jurus bayangannya untuk mengunci pergerakan Bintang. Bintang sendiri sudah melihat bagaimana kehebatan jurus Jenderal Mushahi yang saat ini tengah diarahkan kepadanya. Jika Bintang tak segera melepaskan diri dari dekapan Flash ninja, maka keadaan Bintang benar-benar diujung tanduk.Tepat disaat sinar hitam itu hampir mengenai sosok Bintang dan Flash yang mendekapnya dari berbagai penjuru. &l
last updateLast Updated : 2022-05-23
Read more
PREV
1
...
127128129130131
...
183
DMCA.com Protection Status