Keyla terdiam di tempat tidurnya. Memikirkan Wino yang berjanji akan segera memberi tahunya, tentang kejadian 10 tahun yang lalu. Apakah benar kakaknya Kayla meninggal bukan karena sakit, tapi memang ada seseorang yang membunuh kakaknya dengan alasan itu. Ia bangkit, menggigit ibu jarinya sendiri, berjalan ke sana-kemari. Teleponnya berdering, menghancurkan rasa penasarannya. Keyla langsung menjawab panggilan itu. "Hallo." "Keyla, dengar. Cepatlah temui aku, aku sudah share alamatnya padamu. Cepat kemari Keyla, aku ingin memberi tahumu." "Halo, tapi ini siap." Nut, nut. Orang itu mematikan teleponnya, Keyla langsung mengecek alamat itu. Ia merasa alamat itu tak terasa asing di matanya, apakah dia Wino? Tapi ... Jika ini adalah jebakan bagaimana? Keyla menggelengkan kepalanya sendiri. Meskipun demikian, ia tetap nekat pergi ke tempat itu. Penyebab kematian kakaknya dan juga ayahnya harus terbongkar. Jika memang ada seseorang dibaliknya, maka orang itu harus dihukum seberat-beratnya.
Baca selengkapnya