“Nyawanya berada di antara hidup dan mati, Shelina. Tolong maafkan dia. Aku merasa, dia tidak bisa kembali normal seperti dulu, sebab dia belum memperoleh maaf dari kau.” “Aku tidak percaya hal semacam itu, Roland. Dia bisa sembuh jika kita memberikan fasilitas yang lebih baik, bukan karena aku memaafkannya,” jawab Shelina dingin. “Kapan kau berencana untuk memindahkannya? Dia tidak bisa berada di sini terus. Dan jika ketahuan, kau bisa dilaporkan Abizhar atas tuduhan pencurian jenazah, atau lebih tepatnya penculikan.” “Aku tidak melakukan tindak pidana apapun, Shelina. Aku menolong Yuni agar dia bisa selamat.” “Roland, kita sudah lama bersama, aku tidak sebodoh itu. Aku yakin kaulah yang berencana menipu Abizhar untuk membuat Yuni seolah-olah mati.” “Itu benar.” “Kita bisa memikirkan hal itu nanti, tapi sekarang kita harus bawa dia ke tempat yang lebih aman.” “Di mana itu, Shelina?” Dihelanya napas panjang. Tidak pernah kusang
Read more