“Bi, menjadi donatur bukan hal yang buruk, kan?” tanya Shelina memerlukan kepastian dari Abizhar. “Tentu tidak! Kau kan sudah besar, sudah tahu mana yang baik dan tidak. Menurutmu, membantu anak-anak yang membutuhkan, itu bukan hal baik?!” Abizhar balik bertanya. “Shelina, kalau kau mau beri, berilah. Berilah selama kau punya sesuatu untuk diberi.” “Jawab pertanyaanku. Apakah kau lebih menyukai Yuni karena dia mau direpotkan mengurus yayasanmu?” “Aku tidak mau membahasnya. Ini sudah malam, dan dia juga sudah tidak ada,” jawab Abizhar mengelak. “Kenapa tidak kau jawab saja? Mau sampai kapan kau lari dari kenyataan?” Mata Abizhar membesar dituding begitu. “Oke aku jawab. Ya, aku suka padanya karena dia memiliki hati yang baik. Kau dengar? Dia punya hati yang baik. B-A-I-K. Dia mau mengerahkan segala tenaga dan pikirannya untuk membantu anak yatim-piatu,” katanya tegas. “Untuk bagian membantu anak yatim-piatu aku setuju, tapi untuk bagian
Read more