"Yang," panggil Inez, sudah berbaring lelah, dengan deru nafasnya yang tersegal.Berbantalkan lengan Agam yang memeluknya, tak membuka mata, "Hem..,""Besok aku sudah mulai tindakan kan ya? tapi kita belum bilang ke Mama,"Membuka mata Agam beradu pandang, "Mama siapa?""Mamaku," jawab Inez, mempermainkan bibir suaminya, di tekan tekannya, sebelum di cubitnya gemas sendiri."Ah," rintih Agam, menarik kepalanya spontan, "Sakit Yang,"Hingga membuat istrinya itu terkekeh mengecup bibirnya singkat. "Maaf maaf, habisnya gemes aku tuh sama bibir kamu. Tebal,"Mencebikkan bibir Agam tersenyum tipis. "Besok saja, pagi pagi sebelum ke rumah sakit kita ke rumah Mama,"Dan berhasil menganggukkan kepala istrinya menyetujui.Sebelum mengalihkan pandangan keduanya kompak, mendengar suara dering ponsel Agam yang ada di atas nakas."Ponsel kamu bunyi Yang," kata Inez.
Baca selengkapnya