Semua Bab Suara Hati Adik Remaja: Bab 1 - Bab 10

29 Bab

Satu Sma

Suara motor lewat dan tangisan adiknya membangunkan tidur nya, ibu yang sibuk beres-beres rumah dan sambil momong memanggil nya untuk segara bangun, kaka nya yang masih tidur di biarkan saja melanjutkan tidurnya yang satu kamar dengannya. Rumah sederhana yang dekat sama jalan sudah hal biasa bagi nya Kali ini dia gak mau terlambat pertama masuk sekolah karena ingin mendapatkan teman dan bangku paling depan, selama ini lelah selalu dapat penolakan. Berjalan kaki sambil menghirup udara segar, paling kesal dia bertemu anjing jalanan menggonggong hampir membuat jantung copot. Terdiam sejenak dia agar anjing lewat dulu dan tidak di kejar nya. Sesampai sekolah dia bertemu Mulik yang menyendiri, dia lebih baik berteman dengan nya saja. Teman yang lain berisik sama temannya yang mereka sudah kenal dulu sejak Smp. Dia bahagia ada teman di sekolah dan saling berbagi cerita dengan Mulik tapi temannya ini bakal cuek ada teman sebangkunya nama nya Mila. Ri
Baca selengkapnya

Apa salahku

"Aku lupa, kaya ada yang cerita tapi siapa yah?" Ucap Mulik mengingat kan "Cerita apa nya sih? Tanya Hilma "Tomi dan Dodi kaya gak asing" "Ouh siapa cerita?" "Siapa yah aku lupa" "Eh guru masuk" Ucap Hilma berpaling ke depan mejanya Teman yang terpencar mulai kembali duduk ke tempat duduk masing-masing. "Hilma kamu nanti banyakin teman yah, ngumpul ma mereka seru looo" ucap Riri teman sebangku nya "Aku malu ri, lagian aku pemalu orangnya" "Hahaha hilma hilma biar kamu semangat" "Riri kamu bicara apa, tolong yah jangan ada yang bicara dikelas saat ibu ngajar" tegur bu guru "Iya bu" ucap Riri Pelajaran pun berlangsung, Riri memang anak yang aktif, dia ceria dan humble sama siapapun mungkin ada cita-cita ingin dia gapai sehingga serius sama pelajaran tapi kadang ngajak bercanda karena satu bangku, tapi saat jam istirahat dia banyak bercanda sama teman lainnya. "Riri kamu mau ikut kar
Baca selengkapnya

Tak sengaja

"Hai Hilma kamu baik kan?" tanya riri "Aku baik, emang kenapa sih?" tanya balik keheranan "Kamu gak ada masalah kan sama Lisa? tanya Riri berbisik "Sumpah gak ada masalah, aku juga bingung" "Ouh kayaknya kamu gak sengaja deh injak kaki Lisa" "Ahhhh.. beneran aku gak nyadar, apa aku kecepatan lari yah" " Ehmm makanya kamu hati-hati, ya udah aku ke sana yah mau gabung sama lainnya" "Iya dahhh" Setelah mereka beres ganti pakaian olahraga, menjelang istirahat. Hilma mencoba berani dekati Lisa mau minta maaf tapi malu, dia tunda dulu karena Lisa asyik bercanda ngerumpi dengan teman lainnya. Dia malu di liat temannya yang lain, duduk ke kursi menoleh kebelakang Mulik dan Mila juga ngerumpi temannya Lisa, tambah malas khawatir dia jadi bahan gosip gak enak. Dia jadi males mendengar kan seperti nya Lisa juga kurang di sukai mereka sifatnya mendayu manja, suka ngomong seenakanya tapi lebih bar bar lagi kalau ajak
Baca selengkapnya

Pertemuan pertama

Mereka berdiri di terik matahari depan kantor sekolah, asal gak tengah lapangan dia malu sama teman lainnya. Depan kantor hanya di lihat Guru - guru saja. "Kamu lagi yang lambat" ucap pak satpam ke Hilma Hilma diam saja, percuma jawab pak satpam jutek itu pasti di acuhkannya murid berbicara. Beda satpam dulu lebih ke perhatian itu hanya satpam sementara karena pak satpam jutek ini lagi sakit. Lapar rasanya dia tahan saja udah biasa, jam istirahat lah dia makan buru-buru ajak temannya. Uang nya hanya cukup buat makan siang dan angkot saja saat pulang atau pergi salah satunya.makan 8000 angkot 2000, kadang dia jalan kaki 2 kilometerran kadang takut telat naik angkot. Dia tak Pandai bergaul, mencoba bergaul masih ada rasa malu sedikit karena pengalaman masa lalunya mengalami penolakan. Lebih memilih bergaul dekat satu atau dua orang.  Daripada banyak takut dikecewakan penolakan. "Hilma, gimana kamu jadi ketemuan sama Tomi?"tanya Muli
Baca selengkapnya

Pertemuan dengan temannya

"Hahahaa Tomi pindah karena dia merasa paling ganteng aja" ucap Midun memuji sambil bercanda "Apaan sih dun, astagfirullah , apa hubungan nya sama ke gantengan ku" "Memang paling ganteng kita ini 11 12 yah Tom"ucap Ka Farhan "Hahahahaha" Ketawa bareng "Maaf Ka Susi emang kenapa Tomi pindah sekolah?" "Setauku sih dia pindah rumah, jadi pindah sekolah" "Ouh gitu Ka, Kaka satu sekolah yah sama mereka?" "Iya dek, kamu kok bisa kenal Tomi?" tanya Ka Susi "Ehm ... gimana yah, kan banyak kenalan di chat saya lupa siapa yang ngasih tau, mereka suka kirim-kirim kontak gitu kak" "Ouh.. Kaka berarti dekat rumah yah sama Ka Tomi?" "Gak juga, cuma satu sekolah aja" Kaka Farhan saling ngobrol kami di cuekkinnya, Hilma mencoba mengobrol dengan Ka Susi begitu canggung, kulitnya yang bersih perawakan berisi membuatnya minder, Kok bisa Tomi membawa temannya yang cantik dan satu teman nya yang laki dalam hatiny
Baca selengkapnya

Di tembak adik kenalannya

"Hati-hati loh kenal kaka nya terus adiknya" "Lah emang kenapa? cuma kenal aja gak Boleh apa?" "Takut aja kamu malah suka sama kaka dan adik?" "Ah..  aku gak seperti itu sama aja aku selingkuh, aku cuma temanan aja" "Siapa tau ada temannya yang lain mau dekat ma aku juga" "Ahhh..." "Perbanyak teman apa salahnya kan ?" "Kamu yakin mereka mau temanan sama kamu?" "Kok kamu nanya nya gitu?" "Pengalaman ku yah, mengenal bukan sekedar berteman , hanya kenal saja ya udah,kalau ada perlu baru mereka mau mendekat" "Aku gak penting mungkin yah?" "Nah gak tau, yah tergantung mereka meanggap penting apa tidak" "Kalau suka sama aku nih? penting gak aku?" "Tau deh, emang kamu gak mentingin yang lain apa?" "Apa sih yang lain?" "Pertemanan gitu, bukannya mau pacaran aja" "Gak lah, teman juga penting, aku ini pasti berharap dapat pacar yang baik deh kaya dia" ucapnya b
Baca selengkapnya

Bertentang dengan ibu

Lama sekali Dodi membalas chatnya, sehingga dia penasaran apa benar dirinya cantik, selama ini belum pernah bertemu. Dodi chat bukannya balas pertanyaan nya malah menanyakan Khabar, ya sudahlah dia tak mau menanyakan lagi, yang penting dia punya pacar walau jarang komunikasi, balas chat lama dan sesuka nya. Seminggu berlalu mereka ketemuan di toko ibu nya, Hilma berharap ibunya mau menerima kehadiran Dodi,  ternyata ibu kurang suka, pacaranyq perawakan kecil masih tinggi Dodi sedikit dari nya seukuran anak remaja itu tak masalah karena masa pertumbuhan. Karena perawakan kecil ibu merasa Dodi kurang dewasa. Untungnya Dodi tak begitu ambil hati menurutnya. Dia pergi dan pamitan tak begitu di gubris, Hilma antara bangga dan sedih juga Dodi berani sendirian tapi ibu nya kurang suka. "Kamu kalau pacaran yah jangan beduan, lagian kamu ngapain sama itu anak beduan di luar tadi" "Ngobrol lah bu, masa aku ngapain-ngapain, dia anak sekolah agama pa
Baca selengkapnya

Hilma kaget

Sebelum dilaksanakan dua hari sebelum acara di sekolah, datanglah Riri menghampiri nya di depan kelas. Riri duduk keluar karena kelas di dalam berisik saat itu guru jarang masuk karena ada rapat. "Kamu Hil, kenapa gak di dalam aja, sendirian di luar" ucap Riri "Bising Ri" "Entar di liat guru loh, masih jam pelajaran ini, ke dalam yu" "Ok deh" "Aku mau ngobrol sesuatu, kamu punya pacar kan yah?" "Iya emang kenapa Ri?" "Kamu percaya sama pacar kamu ?" "Maksud nya gimana?" "Kamu percaya sama pacar kamu setia?" "Tau ah.. kenapa sih lagian kamu kenal?" "Aku gak kenal, cuman?" "Ada apa Ri, kok cuman?" "Entar jam istirahat kamu ku ajak keluar yah, kumpul-kumpul sama mereka" "Aku malas Ri, mending ke kantin" "Sebentar aja, ada yang ingin di bicarakan" "Ya dah, tunggu aku selesai makan aja yah, mereka itu teman-teman kita ini kan yah, emang siapa?" "Iya Hil,
Baca selengkapnya

Malu

"Abangnya Tomi, asal bukan Tomi dan jerri aja"ucap Mulik Mini tersenyum lebar, dia baru setelah putus dari Dodi lalu jadian sama abangnya. Semudah itukah Mini mendapat pacar, selain parasnya cantik dan juga pintar di sekolah. "Mila mila kamu kalah sama Mini, cepat banget dapat pacar, hari ini putus besok ada lagi" ucap Mulik "Apaan sih milik, cari pacar gampang tapi yang setia itu sulit" "Hahahaaha " Mereka tertawa lebar "Kami sebagai teman yah saranin putus sama Dodi aja, daripada kamu nanti di selingkuh hinnya sama orang lain lagi sama Dodi gak tau siapa" ucap Riri "Belum tau lagi Ri, aku kok masih gak percaya yah" ucap Hilma masih belum mudemg "Pandai di sekolah agama kira paham masalah akhlak, ternyata dia masih kekanakan" ucap Mini senyum tipis meremehkan Dodi "Beda kakak nya dewasa lah" ucap Mila "Aku heran nya kenapa mereka gak pernah bilang kenal sama Mila dan Mini yah, padahal kan mereka tau aku sat
Baca selengkapnya

Dodi ikut lomba

  Hanya prasangkanya ke Mulik walau itu salah atau benar, tapi kenapa mereka tau bahwa dia pacaran dengan Dodi, siapa lagi kalau bukan Milik yang tau cerita asmara monyet nya. Waktu perlombaan tiba, dia kaget ternyata Dodi ada di sana mengikuti lomba, yang lama membalas chatnya memang sudah tak dia hiraukan lagi. Dia rasa biar mengalir begitu aja tanpa ada khabar dari Dodi lewat chat. muncullah pacarnya di sekolahnya ikut serta mencari nya lewat temannya yang lain kenal nya sejak Smp namanya Puput. Sedangkan Puput temannya Smp tak pernah di ceritakan Dodi. "Hilma kamu di cari Dodi tuh" ucap Puput "Bilang aja aku sibuk" "Enak aja, aku males nyamperin nya" ucap Puput "Ya udah, gak usah""Mulik ke kantin yo, temani aku" ajak Hilma "Aku lagi Enak rebahan" Ucap Mulik kebiasaan rebahan di bangku saat teman sebangku nya jarang di tempat duduk "Hayolah, aku haus" bujuknya "Sendiri aja napa, bentar lagi kan ada a
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status