Mereka berdiri di terik matahari depan kantor sekolah, asal gak tengah lapangan dia malu sama teman lainnya. Depan kantor hanya di lihat Guru - guru saja.
"Kamu lagi yang lambat" ucap pak satpam ke Hilma
Hilma diam saja, percuma jawab pak satpam jutek itu pasti di acuhkannya murid berbicara. Beda satpam dulu lebih ke perhatian itu hanya satpam sementara karena pak satpam jutek ini lagi sakit.
Lapar rasanya dia tahan saja udah biasa, jam istirahat lah dia makan buru-buru ajak temannya. Uang nya hanya cukup buat makan siang dan angkot saja saat pulang atau pergi salah satunya.
makan 8000 angkot 2000, kadang dia jalan kaki 2 kilometerran kadang takut telat naik angkot.Dia tak Pandai bergaul, mencoba bergaul masih ada rasa malu sedikit karena pengalaman masa lalunya mengalami penolakan. Lebih memilih bergaul dekat satu atau dua orang. Daripada banyak takut dikecewakan penolakan.
"Hilma, gimana kamu jadi ketemuan sama Tomi?"
tanya Mulik"Gak tau juga, dia lama kalau balas chat, awalnya saja lancar"
"Ouh ya, kamu gak kenal sama sekali tentang orang itu?"
" Gak kenal, tapi yakin aja dia orang baik"
"Ouh, kenapa dia mau ngajak ketemuan?"
"Gak tau juga, mungkin aku cantik katanya"
"Ah.... masa, gimana mau bilang cantik ketemu aja belum"
"Aku kirim gambar lah"
"Terus dia kirim foto nya juga?"
"Kata nya ketemuan aja, aku sih gak apa-apa yang penting mau aja di ajak ketemu"
"Kalau aku jadi kamu malas kirim foto, kalau gak dia duluan, emang kamu kenal dimana sih?"
"Dari beberapa kenalan teman di chat sih, mereka saling kirim kontak, aku chat aja mau perbanyak teman, aku kan baru di kota ni, mau coba banyak kenalan melalui di hp"
"Kamu segitu nya cari teman, cari yang kenal-kenal aja"
"Yah aku malas ah yang kenal, belum tentu dia srek sama aku malah di acuhkan "
"Aku kan cuma kenalan di hp aja cukup sekedar berteman di hp, kalau mau ajak ketemuan ok kalau gak ya ok, aku gak maksa, lagian dia juga kan ajak ketemuan "
"Kira kamu yang ajak"
"Aku malu lah"
"Dari beberapa teman lelaki di kontak, cuma dia ajak ketemuan, aku yakin dia baik kok"
"Eh adik nya Tomi kamu kenal kan, apa dia ajak adiknya?"
"Gak tau lah ya, aku juga malas nanya, aku srek ma kaka nya aja, yah kakanya lumayan cepat balas chat dari adiknya, tapi sama aja mereka lama balasnya, eh tau-tau dia balas chat ajak ketemu"
"Ouh masih chattan kamu sama dia nih"
"Gak ada sih, nanti aja deh satu hari sebelum ketemu"
"Lelaki kalau suka beri perhatian tu hari-hari sekedar nanya kabar, eh dia jarang"
"Aku gak tau juga, mungkin sibuk kali"
"Aku mah gak mau lah ya, pacaran kalau sibuk jarang chat"
"Kamu kenapa sih, belum tentu juga kan dia suka sama aku saat bertemu, aku gak ngarep pacaran juga"
"Aku gak tau lah yah"
"Mantanku aja ngajak balikan lagi, aku gak mau lagi, chat lama di balas aja marah""Cari aja yang baru, lagian kamu jauhan juga, mending cari yang dekat"
"Aku ada kok yang dekat lagi pedekate nih"
"Wah kamu hebat, cepat dapat,upss hhee"
"Lagian kan ngapain di ambil pusing"
"Duh gimana yah ajak ketemuan, pacaran aja aku belum pernah"
"Itu resiko kamu mau cari gebetan, siap-siap aja"
"Resiko apa??"
"Tau ah, nanti kamu rasakan aja sendiri"
"Kok gitu sih, biar aku jaga-jaga, emang resiko apa sih lik?"
"Cape aku jelasin nya panjang bakalan pusing"
"Ya udah, kalau gak mau ngasih tau"
"Aku ni sementara gak cari gebetan dulu, yah cari teman bercerita aja"
"Emang bisa ?"
"Bisa aja kalau mereka mau dengerin"
"Aku males aja cerita kalau gak kenal, kita gak tau mau mereka apa "
"Lagian kan teman cerita ku orang ku kenal juga, kam udah saling kenal "
"Kamu pacaran sehat gak?"
"Apaan sih, pacaran jauh lah masa gak sehat"
"Ih maksud ku, kamu waktu ketemu dikampung sama dia, gimana kamu ada kiss gak?"
"Gak lah, aku sehat aja pacaran"
"Kenapa orang pacaran ada kiss Segala yah, aku maunya sih gitu punya pacar pacaran sehat aja tanpa kiss, tapi..."
"Tapi apa? kamu mending gak usah pacaran aja deh"
"Kok gitu?, emang pacaran gitu yah?"
"Gak lah, takut kamu gak kuat iman aja"
"Ah.. masa sih, aku jadi takut"
"Tapi kamu bertahan lama masa gak ada kiss Segala?""Kamu kepo ah, gak lah"
"Seharusnya sih bagus sehat aja pacaran nya lanjutkan balikan aja"
"Ah kan Ldr, curiga mulu"
🔍🔍🔍
Sabtu waktu nya dia chat Tomi untuk menagih janjinya. Tomi balas -Insha Allah, jika aku tak sibuk-
"Ok, di tunggu yah, terimakasih udah mau ajak ketemuan atau mau berkenalan denganku"
"Iya cantik"
"Ah.. masa, kamu bisa aja, aku biasa aja loh kita kan belum pernah bertemu"
"Hehehe maaf yah aku lagi sibuk, tunggu besok aja"
"Sibuk apa??"
Tak ada balasan chat lagi dari Tomi, ya sudahlah dia tak ambil pusing, dia bertemu nanti siapa tau bisa bertanya banyak. Mencoba dia chat Dodi adiknya pun tak ada balasan dengan menanyakan Khabar.
Dia malas untuk bicara ke Ibu nya bahwa temannya mau datang, menunggu Tomi menghubungi mau ke sini baru dia bilang ke Ibu nya nya, Kaka nya pun ada di rumah kaka laki-lakinya, kapan kakaknya pergi dia tak tau, biasanya hari libur kakanya suka jalan-jalan sama temannya, ini malah di rumah.
"Kring kring" suara hp nya berdering
"Lah kok pagi ini dia kesini, ya ampun mana ada ka Farhan lagi, Ibu belum berangkat ke toko" ucapnya dalam hati
"Assalamualaikum iya halo"
"Waalaikumsalam, aku udah di jalan nih, rumah kamu dekat mananya yah?"
"Kamu masuk aja lurus belokan ke dua lurus aja, nanti aku didepan baju warna Hitam"
"Ok tunggu yah"
Ternyata benara dugaan Mulik, banyak temannya yang Tomi ajak.
"Wah kamu banyak ajak temannya yah hhee"
"Assalamualaikum" ucap temannya salah satu
"Waalaikumsalam, kenallin aku Madun""Aku Hilma"
"Ini siapa?"
"Saya susi"
"Hayo masuk Kak susi, Kak tomi, dan Ka Madun"
"Saya buatkan minuman dulu yah, tunggu sebentar"
"Temanmu bawa masuk ke dalam aja Hilma, kenapa di luar" Tegur Ibu
"Hayo masuk aja ke dalam aja"
"Luar aja tante, mau metik buah mangga sekalian, bolehkan tante?" ucap Midun
"Boleh silahkan, tante tinggal dulu yah mau ke toko"
"Iya tante hati-hati" ucap mereka barengan
"Maaf yah seadanya, aduh maaf aku kasih buah udah masak aja yah, di pohon itu masih mentah, buah peremman aja yah hhee" ucap hilma
"Maaf kamu yah namanya Tomi?"
"Ia aku tomi, gak apa kan saya ajak mereka teman aku"
"Gak apa aku malah senang, malahan aku bisa banyak teman"
"Hilma kenapa teman kamu pada di luar, ajak ke dalam aja" ucap Ka Farhan
"Hah Farhan kaya kenal aku" ucap Midun
"Wah kamu Tomi kan dan si tendangan Madun" Hahahaha ketawan Ka Farhan
"Wah kamu kira aku pemain bola, Midun lah namaku han" Balas Midun
"Ya ampun lama tak jumpa kita, mereka ini teman Sd ku dulu, tapi Tomi sempat pindah"
"Hahahaa Tomi pindah karena dia merasa paling ganteng aja" ucap Midun memuji sambil bercanda "Apaan sih dun, astagfirullah , apa hubungan nya sama ke gantengan ku" "Memang paling ganteng kita ini 11 12 yah Tom"ucap Ka Farhan "Hahahahaha" Ketawa bareng "Maaf Ka Susi emang kenapa Tomi pindah sekolah?" "Setauku sih dia pindah rumah, jadi pindah sekolah" "Ouh gitu Ka, Kaka satu sekolah yah sama mereka?" "Iya dek, kamu kok bisa kenal Tomi?" tanya Ka Susi "Ehm ... gimana yah, kan banyak kenalan di chat saya lupa siapa yang ngasih tau, mereka suka kirim-kirim kontak gitu kak" "Ouh.. Kaka berarti dekat rumah yah sama Ka Tomi?" "Gak juga, cuma satu sekolah aja" Kaka Farhan saling ngobrol kami di cuekkinnya, Hilma mencoba mengobrol dengan Ka Susi begitu canggung, kulitnya yang bersih perawakan berisi membuatnya minder, Kok bisa Tomi membawa temannya yang cantik dan satu teman nya yang laki dalam hatiny
"Hati-hati loh kenal kaka nya terus adiknya" "Lah emang kenapa? cuma kenal aja gak Boleh apa?" "Takut aja kamu malah suka sama kaka dan adik?" "Ah.. aku gak seperti itu sama aja aku selingkuh, aku cuma temanan aja" "Siapa tau ada temannya yang lain mau dekat ma aku juga" "Ahhh..." "Perbanyak teman apa salahnya kan ?" "Kamu yakin mereka mau temanan sama kamu?" "Kok kamu nanya nya gitu?" "Pengalaman ku yah, mengenal bukan sekedar berteman , hanya kenal saja ya udah,kalau ada perlu baru mereka mau mendekat" "Aku gak penting mungkin yah?" "Nah gak tau, yah tergantung mereka meanggap penting apa tidak" "Kalau suka sama aku nih? penting gak aku?" "Tau deh, emang kamu gak mentingin yang lain apa?" "Apa sih yang lain?" "Pertemanan gitu, bukannya mau pacaran aja" "Gak lah, teman juga penting, aku ini pasti berharap dapat pacar yang baik deh kaya dia" ucapnya b
Lama sekali Dodi membalas chatnya, sehingga dia penasaran apa benar dirinya cantik, selama ini belum pernah bertemu. Dodi chat bukannya balas pertanyaan nya malah menanyakan Khabar, ya sudahlah dia tak mau menanyakan lagi, yang penting dia punya pacar walau jarang komunikasi, balas chat lama dan sesuka nya. Seminggu berlalu mereka ketemuan di toko ibu nya, Hilma berharap ibunya mau menerima kehadiran Dodi, ternyata ibu kurang suka, pacaranyq perawakan kecil masih tinggi Dodi sedikit dari nya seukuran anak remaja itu tak masalah karena masa pertumbuhan. Karena perawakan kecil ibu merasa Dodi kurang dewasa. Untungnya Dodi tak begitu ambil hati menurutnya. Dia pergi dan pamitan tak begitu di gubris, Hilma antara bangga dan sedih juga Dodi berani sendirian tapi ibu nya kurang suka. "Kamu kalau pacaran yah jangan beduan, lagian kamu ngapain sama itu anak beduan di luar tadi" "Ngobrol lah bu, masa aku ngapain-ngapain, dia anak sekolah agama pa
Sebelum dilaksanakan dua hari sebelum acara di sekolah, datanglah Riri menghampiri nya di depan kelas. Riri duduk keluar karena kelas di dalam berisik saat itu guru jarang masuk karena ada rapat. "Kamu Hil, kenapa gak di dalam aja, sendirian di luar" ucap Riri "Bising Ri" "Entar di liat guru loh, masih jam pelajaran ini, ke dalam yu" "Ok deh" "Aku mau ngobrol sesuatu, kamu punya pacar kan yah?" "Iya emang kenapa Ri?" "Kamu percaya sama pacar kamu ?" "Maksud nya gimana?" "Kamu percaya sama pacar kamu setia?" "Tau ah.. kenapa sih lagian kamu kenal?" "Aku gak kenal, cuman?" "Ada apa Ri, kok cuman?" "Entar jam istirahat kamu ku ajak keluar yah, kumpul-kumpul sama mereka" "Aku malas Ri, mending ke kantin" "Sebentar aja, ada yang ingin di bicarakan" "Ya dah, tunggu aku selesai makan aja yah, mereka itu teman-teman kita ini kan yah, emang siapa?" "Iya Hil,
"Abangnya Tomi, asal bukan Tomi dan jerri aja"ucap Mulik Mini tersenyum lebar, dia baru setelah putus dari Dodi lalu jadian sama abangnya. Semudah itukah Mini mendapat pacar, selain parasnya cantik dan juga pintar di sekolah. "Mila mila kamu kalah sama Mini, cepat banget dapat pacar, hari ini putus besok ada lagi" ucap Mulik "Apaan sih milik, cari pacar gampang tapi yang setia itu sulit" "Hahahaaha " Mereka tertawa lebar "Kami sebagai teman yah saranin putus sama Dodi aja, daripada kamu nanti di selingkuh hinnya sama orang lain lagi sama Dodi gak tau siapa" ucap Riri "Belum tau lagi Ri, aku kok masih gak percaya yah" ucap Hilma masih belum mudemg "Pandai di sekolah agama kira paham masalah akhlak, ternyata dia masih kekanakan" ucap Mini senyum tipis meremehkan Dodi "Beda kakak nya dewasa lah" ucap Mila "Aku heran nya kenapa mereka gak pernah bilang kenal sama Mila dan Mini yah, padahal kan mereka tau aku sat
Hanya prasangkanya ke Mulik walau itu salah atau benar, tapi kenapa mereka tau bahwa dia pacaran dengan Dodi, siapa lagi kalau bukan Milik yang tau cerita asmara monyet nya. Waktu perlombaan tiba, dia kaget ternyata Dodi ada di sana mengikuti lomba, yang lama membalas chatnya memang sudah tak dia hiraukan lagi. Dia rasa biar mengalir begitu aja tanpa ada khabar dari Dodi lewat chat. muncullah pacarnya di sekolahnya ikut serta mencari nya lewat temannya yang lain kenal nya sejak Smp namanya Puput. Sedangkan Puput temannya Smp tak pernah di ceritakan Dodi. "Hilma kamu di cari Dodi tuh" ucap Puput "Bilang aja aku sibuk" "Enak aja, aku males nyamperin nya" ucap Puput "Ya udah, gak usah""Mulik ke kantin yo, temani aku" ajak Hilma "Aku lagi Enak rebahan" Ucap Mulik kebiasaan rebahan di bangku saat teman sebangku nya jarang di tempat duduk "Hayolah, aku haus" bujuknya "Sendiri aja napa, bentar lagi kan ada a
Sekolah jadi makin sering terlambat, tambah malu di pendam nya tambah mereka mandang remeh, dia merasa kurang bersemangat di tambah guru yang memarahinya saat dia ngelamun sebentar, bingung mau berbicara ke siapa lagi mereka semua sama kaya teman nya di Sd, mulai menjauh dan mengacuhkan. Tapi hanya Mulik yang enak di dekati mau merespon nya walau dia jarang berbaur temannya sukanya rebahan di kursi.Walau Mulik responnya agak cuek sedikit dia tetap bersabar mendengar kan Hilma. Belum kelakuan saudara nya suka semena-mena menyuruhnya , ortunya suka memarahi nya rasa tak karuan pikirnya mencoba berdamai dengan keadaan serta mencoba menenangkan diri walau dengan banyak lamunan nya yang bertumpuk masalah di kepalanya, bercerita pun bingung ke siapa, pasti tak ada yang membela nya. "Hil hilma, kamu di panggil pak guru tuh" tegur Riri "Eh emang apa yah?" tanya Hilma "Eh kamu Hilma yah, kamu tau tadi pertanyaan ku apa?"
Hari keempat dia tak bersekolah, dia menelepon tante nya siapa tau mau membantu walau tak yakin, demi mengikuti apa kata ibu nya."Halo aci apa Khabar??""Alhamdulillah baik, kamu kenapa Helma jadi gak mau sekolah?""Hhheee anu kecapean aja ci, aci tau nya kapan?""Mamah kamu barusan bilang, kamu gak mau sekolah di sana, sekolah sini aja nanti aci kasih kamu motor dan handphone mau??""Gak lah ci, saya mau di sini aja deh, nanti sekolah kok ci, mau istirahat dulu sebentar""Lah kamu ada masalah apa? banyak pelajaran kamu tertinggal loh, pasti di pertanyakan nilai kamu bisa naik atau gak""Ehmm.. saya mau aci bantu tapi gak jadi deh""Aci udah nawarin kamu, mau sekolah di kampung gak tinggal sama aci? nanti aci kasih motor dan hp serta kamu cari pacar orang sini aja""Gak lah ci, aku malu aja ""Loh malu kamu mau kesini, kamu gak mau sekolah sini?""Gak ci, saya mau masih sama mamah di sini""Kalau ka
Handpone nya berdering, dia ragu untuk mengangkat telepon karena itu dari Ka Teri. Ternyata Ka Teri menelepon Joni juga."Hey Joni kalian di mana, cepat pulang" ucap Ka Teri"Iya ka ini kami mau pulang" ucap Joni"Ah Ka teri kok bisa tau nomor kamu Jon?""Kamu kalau handphone harus pakai kata kunci, ya bakal kaka kamu bajak""Iya aku kunci lah, mungkin kaka ku ambil saat aku lengah atau ada di hp bapak kali yah""Nah kamu ceroboh sih""Antar aku sampai rumah aja""Malam ka" sapa J
"Kamu kok gak bilang-bilang aku dulu pergi kerumahnya?" tanya Joni"Aku takut kamu gak ijinin aja""Jangan buat malu aku dong""Loh emang aku salah yah?""Pikir aja sendiri'"Aku kan cuma pengen tau aja dia masih suka gak sama kamu, kalau kalian masih ada rasa suka ya udah""Ya udah apa?""Yah kalian masih saling menyukai balikan aja, daripada kamu mengagumi nya terus kecantikan nya""Alah kamu aneh sekali, emang kalian ngobrol apa aja?"
"Kamu yakin ini rumahnya?" Tanya Lisa"Iya yakin soalnya Joni kasih tau ini rumah mantannya" jawab Hilna"Ya udah kita masuk aja" ajak LisaTok tok tok tok"Halo mbak ini dengan mbak Aura yah?" tanya Hilma"Ya saya sendiri, kalian siapa?" tanya Aura"Emmmm, gini gimana yah" jawab Hilma memandang Lisa berharap Lisa mau membantunya mengobrol agar tidak canggung tapi temannya juga ikutan saling menatap bingung"Ia kenapa yah?" tanya Aura lagi"Ok maaf yah sebelum nya, aku mau tanya-t
Selama Joni di luar kota, dia mencoba mendatangi rumah Aura hanya penasaran saja sekedar bertanya kenapa Joni seperti itu rupa ada daya tarik bisa pacaran lama sama Aura, sehingga dia bisa cari alasan sama keluarga nya memacari Joni terlanjur buat nya nyaman. Sekedar hiburan hilang kesepian malah di kasih janji."Haloo Hilma, kamu mau kan kita konser nih ada acara konser Judika nih""Di mana Lis?""Di club Gitaf""Berapa biaya tiket nya?""Cuma 50 ribu kok""Uangku cuman ada 25 ribu""Ya udah aku bayarin nanti"
Sesampai di toko kaka nya ada karyawan dua orang, mereka lebih tua dari nya, sering mengajaknya bercanda, tapi dia kurang merespon hanya diam saja."Eh Teri adik kamu suruh ngapain nih" ucap karyawan satunya"Dia melayani pelanggan aja kalau ada beli, ajarin nyusun barang juga" suruh Ka Teri"Kamu emang bisa jualin?" tanya Karyawan kedua"Belajar kak, kalau boleh tau ada daftar harga nya ka?" jawab Hilma"tuh di samping BUKU catatan" ucap Karyawan ke dua"Aku mau jalan dulu ada keperluan sama teman-teman, kalian jaga toko yah" ucap Ka Teri
"Bu aku mau berangkat lagi jalan ni sama Joni""Keluyuran aja, bukannya mau bantuin orang tua""Tapi kan bu aku ada janji malam ini, kan aku jalan cuma sekali dalam seminggu""Alah kamu anak perempuan harus bisa jaga diri, jangan sampai bunting duluan""Iya bu, aku pergi dulu yah Assalamualaikum""Udah sana, gak ada anak perempuan mengerti ibu nya sibuk"Seperti biasa dia minta jemput di depan gang, masih malu dia mau mempertemukan Joni."Hy sayang lama tak bertemu, ayo naik""Gim
"Ih kamu gak boleh gitu, banyak kok lelaki badan bagus baik kan yah" ucap Hilma"Ia tapi pengalaman aku hanya ini loh baik sama aku cuma si Fian gendut ini, dia membawakan banyak makanan kesukaan, yang dulu mantanku bisa nya ngambek dan banyak mau nya""Wah berarti kamu merasa gak sia-sia dong pencarian pacar, dapat yang mau merhatiin kamu, aku boleh nanya gak?""Nanya apa Hil?""Kamu pacaran itu Pake Kiss yah?""Rahasia lah, kamu emang pacaran gak pernah kiss?""Pernah sih itu sekali sama mantan aku, aku juga punya pacar ngajak kiss aku gak mau rasa jijik sih"
"Stoppp" dia berani menegur nyaring dan lantang walau tadi sempat pasrah"Loh kamu kok gitu, tadi kamu diam aja, sekarang kamu pegal yah?""Aku gak mau ah, aku ketemu kamu cuma mau ngobrol aja kenapa jadi begini sih""Hal wajar lah pacaran seperti itu""Aku belum pernah tau""Masa ?? Kamu punya mantan kan yah?""Ya belum pernah lah, kamu kira aku ini murahan kaya mantan kamu""Kamu kok gitu ngomong nya""Maaf yah aku gak nyinggung mantan kamu, habisnya kamu malah cerita dia"
" Kamu hampir tiap hari ketemuan apa gak bosan lis?" Tanya Hilma "Gak dong, lagian kan aku baru dekat satu bulan" "Iya sih, belum pernah aku ketemuan hampir tiap hari sama mantan ku" "Eh Andi dateng sayangku cintaku" ucap Lisa kegirangan "Sayang kita duduk dulu yah, panas banget yah" ucap Andi "Eh Lisa kipas kamu mana?" tanya Lisa "Di dalem kamar, aku ambilin deh" jawab Hilma "Sayang sini dong muahhh muach harum nya" ucap Andi "Aku kan mandi tadi sayang, muac