Handpone nya berdering, dia ragu untuk mengangkat telepon karena itu dari Ka Teri. Ternyata Ka Teri menelepon Joni juga.
"Hey Joni kalian di mana, cepat pulang" ucap Ka Teri
"Iya ka ini kami mau pulang" ucap Joni
"Ah Ka teri kok bisa tau nomor kamu Jon?"
"Kamu kalau handphone harus pakai kata kunci, ya bakal kaka kamu bajak"
"Iya aku kunci lah, mungkin kaka ku ambil saat aku lengah atau ada di hp bapak kali yah"
"Nah kamu ceroboh sih"
"Antar aku sampai rumah aja"
"Malam ka" sapa J
Suara motor lewat dan tangisan adiknya membangunkan tidur nya, ibu yang sibuk beres-beres rumah dan sambil momong memanggil nya untuk segara bangun, kaka nya yang masih tidur di biarkan saja melanjutkan tidurnya yang satu kamar dengannya. Rumah sederhana yang dekat sama jalan sudah hal biasa bagi nya Kali ini dia gak mau terlambat pertama masuk sekolah karena ingin mendapatkan teman dan bangku paling depan, selama ini lelah selalu dapat penolakan. Berjalan kaki sambil menghirup udara segar, paling kesal dia bertemu anjing jalanan menggonggong hampir membuat jantung copot. Terdiam sejenak dia agar anjing lewat dulu dan tidak di kejar nya. Sesampai sekolah dia bertemu Mulik yang menyendiri, dia lebih baik berteman dengan nya saja. Teman yang lain berisik sama temannya yang mereka sudah kenal dulu sejak Smp. Dia bahagia ada teman di sekolah dan saling berbagi cerita dengan Mulik tapi temannya ini bakal cuek ada teman sebangkunya nama nya Mila. Ri
"Aku lupa, kaya ada yang cerita tapi siapa yah?" Ucap Mulik mengingat kan "Cerita apa nya sih? Tanya Hilma "Tomi dan Dodi kaya gak asing" "Ouh siapa cerita?" "Siapa yah aku lupa" "Eh guru masuk" Ucap Hilma berpaling ke depan mejanya Teman yang terpencar mulai kembali duduk ke tempat duduk masing-masing. "Hilma kamu nanti banyakin teman yah, ngumpul ma mereka seru looo" ucap Riri teman sebangku nya "Aku malu ri, lagian aku pemalu orangnya" "Hahaha hilma hilma biar kamu semangat" "Riri kamu bicara apa, tolong yah jangan ada yang bicara dikelas saat ibu ngajar" tegur bu guru "Iya bu" ucap Riri Pelajaran pun berlangsung, Riri memang anak yang aktif, dia ceria dan humble sama siapapun mungkin ada cita-cita ingin dia gapai sehingga serius sama pelajaran tapi kadang ngajak bercanda karena satu bangku, tapi saat jam istirahat dia banyak bercanda sama teman lainnya. "Riri kamu mau ikut kar
"Hai Hilma kamu baik kan?" tanya riri "Aku baik, emang kenapa sih?" tanya balik keheranan "Kamu gak ada masalah kan sama Lisa? tanya Riri berbisik "Sumpah gak ada masalah, aku juga bingung" "Ouh kayaknya kamu gak sengaja deh injak kaki Lisa" "Ahhhh.. beneran aku gak nyadar, apa aku kecepatan lari yah" " Ehmm makanya kamu hati-hati, ya udah aku ke sana yah mau gabung sama lainnya" "Iya dahhh" Setelah mereka beres ganti pakaian olahraga, menjelang istirahat. Hilma mencoba berani dekati Lisa mau minta maaf tapi malu, dia tunda dulu karena Lisa asyik bercanda ngerumpi dengan teman lainnya. Dia malu di liat temannya yang lain, duduk ke kursi menoleh kebelakang Mulik dan Mila juga ngerumpi temannya Lisa, tambah malas khawatir dia jadi bahan gosip gak enak. Dia jadi males mendengar kan seperti nya Lisa juga kurang di sukai mereka sifatnya mendayu manja, suka ngomong seenakanya tapi lebih bar bar lagi kalau ajak
Mereka berdiri di terik matahari depan kantor sekolah, asal gak tengah lapangan dia malu sama teman lainnya. Depan kantor hanya di lihat Guru - guru saja. "Kamu lagi yang lambat" ucap pak satpam ke Hilma Hilma diam saja, percuma jawab pak satpam jutek itu pasti di acuhkannya murid berbicara. Beda satpam dulu lebih ke perhatian itu hanya satpam sementara karena pak satpam jutek ini lagi sakit. Lapar rasanya dia tahan saja udah biasa, jam istirahat lah dia makan buru-buru ajak temannya. Uang nya hanya cukup buat makan siang dan angkot saja saat pulang atau pergi salah satunya.makan 8000 angkot 2000, kadang dia jalan kaki 2 kilometerran kadang takut telat naik angkot. Dia tak Pandai bergaul, mencoba bergaul masih ada rasa malu sedikit karena pengalaman masa lalunya mengalami penolakan. Lebih memilih bergaul dekat satu atau dua orang. Daripada banyak takut dikecewakan penolakan. "Hilma, gimana kamu jadi ketemuan sama Tomi?"tanya Muli
"Hahahaa Tomi pindah karena dia merasa paling ganteng aja" ucap Midun memuji sambil bercanda "Apaan sih dun, astagfirullah , apa hubungan nya sama ke gantengan ku" "Memang paling ganteng kita ini 11 12 yah Tom"ucap Ka Farhan "Hahahahaha" Ketawa bareng "Maaf Ka Susi emang kenapa Tomi pindah sekolah?" "Setauku sih dia pindah rumah, jadi pindah sekolah" "Ouh gitu Ka, Kaka satu sekolah yah sama mereka?" "Iya dek, kamu kok bisa kenal Tomi?" tanya Ka Susi "Ehm ... gimana yah, kan banyak kenalan di chat saya lupa siapa yang ngasih tau, mereka suka kirim-kirim kontak gitu kak" "Ouh.. Kaka berarti dekat rumah yah sama Ka Tomi?" "Gak juga, cuma satu sekolah aja" Kaka Farhan saling ngobrol kami di cuekkinnya, Hilma mencoba mengobrol dengan Ka Susi begitu canggung, kulitnya yang bersih perawakan berisi membuatnya minder, Kok bisa Tomi membawa temannya yang cantik dan satu teman nya yang laki dalam hatiny
"Hati-hati loh kenal kaka nya terus adiknya" "Lah emang kenapa? cuma kenal aja gak Boleh apa?" "Takut aja kamu malah suka sama kaka dan adik?" "Ah.. aku gak seperti itu sama aja aku selingkuh, aku cuma temanan aja" "Siapa tau ada temannya yang lain mau dekat ma aku juga" "Ahhh..." "Perbanyak teman apa salahnya kan ?" "Kamu yakin mereka mau temanan sama kamu?" "Kok kamu nanya nya gitu?" "Pengalaman ku yah, mengenal bukan sekedar berteman , hanya kenal saja ya udah,kalau ada perlu baru mereka mau mendekat" "Aku gak penting mungkin yah?" "Nah gak tau, yah tergantung mereka meanggap penting apa tidak" "Kalau suka sama aku nih? penting gak aku?" "Tau deh, emang kamu gak mentingin yang lain apa?" "Apa sih yang lain?" "Pertemanan gitu, bukannya mau pacaran aja" "Gak lah, teman juga penting, aku ini pasti berharap dapat pacar yang baik deh kaya dia" ucapnya b
Lama sekali Dodi membalas chatnya, sehingga dia penasaran apa benar dirinya cantik, selama ini belum pernah bertemu. Dodi chat bukannya balas pertanyaan nya malah menanyakan Khabar, ya sudahlah dia tak mau menanyakan lagi, yang penting dia punya pacar walau jarang komunikasi, balas chat lama dan sesuka nya. Seminggu berlalu mereka ketemuan di toko ibu nya, Hilma berharap ibunya mau menerima kehadiran Dodi, ternyata ibu kurang suka, pacaranyq perawakan kecil masih tinggi Dodi sedikit dari nya seukuran anak remaja itu tak masalah karena masa pertumbuhan. Karena perawakan kecil ibu merasa Dodi kurang dewasa. Untungnya Dodi tak begitu ambil hati menurutnya. Dia pergi dan pamitan tak begitu di gubris, Hilma antara bangga dan sedih juga Dodi berani sendirian tapi ibu nya kurang suka. "Kamu kalau pacaran yah jangan beduan, lagian kamu ngapain sama itu anak beduan di luar tadi" "Ngobrol lah bu, masa aku ngapain-ngapain, dia anak sekolah agama pa
Sebelum dilaksanakan dua hari sebelum acara di sekolah, datanglah Riri menghampiri nya di depan kelas. Riri duduk keluar karena kelas di dalam berisik saat itu guru jarang masuk karena ada rapat. "Kamu Hil, kenapa gak di dalam aja, sendirian di luar" ucap Riri "Bising Ri" "Entar di liat guru loh, masih jam pelajaran ini, ke dalam yu" "Ok deh" "Aku mau ngobrol sesuatu, kamu punya pacar kan yah?" "Iya emang kenapa Ri?" "Kamu percaya sama pacar kamu ?" "Maksud nya gimana?" "Kamu percaya sama pacar kamu setia?" "Tau ah.. kenapa sih lagian kamu kenal?" "Aku gak kenal, cuman?" "Ada apa Ri, kok cuman?" "Entar jam istirahat kamu ku ajak keluar yah, kumpul-kumpul sama mereka" "Aku malas Ri, mending ke kantin" "Sebentar aja, ada yang ingin di bicarakan" "Ya dah, tunggu aku selesai makan aja yah, mereka itu teman-teman kita ini kan yah, emang siapa?" "Iya Hil,
Handpone nya berdering, dia ragu untuk mengangkat telepon karena itu dari Ka Teri. Ternyata Ka Teri menelepon Joni juga."Hey Joni kalian di mana, cepat pulang" ucap Ka Teri"Iya ka ini kami mau pulang" ucap Joni"Ah Ka teri kok bisa tau nomor kamu Jon?""Kamu kalau handphone harus pakai kata kunci, ya bakal kaka kamu bajak""Iya aku kunci lah, mungkin kaka ku ambil saat aku lengah atau ada di hp bapak kali yah""Nah kamu ceroboh sih""Antar aku sampai rumah aja""Malam ka" sapa J
"Kamu kok gak bilang-bilang aku dulu pergi kerumahnya?" tanya Joni"Aku takut kamu gak ijinin aja""Jangan buat malu aku dong""Loh emang aku salah yah?""Pikir aja sendiri'"Aku kan cuma pengen tau aja dia masih suka gak sama kamu, kalau kalian masih ada rasa suka ya udah""Ya udah apa?""Yah kalian masih saling menyukai balikan aja, daripada kamu mengagumi nya terus kecantikan nya""Alah kamu aneh sekali, emang kalian ngobrol apa aja?"
"Kamu yakin ini rumahnya?" Tanya Lisa"Iya yakin soalnya Joni kasih tau ini rumah mantannya" jawab Hilna"Ya udah kita masuk aja" ajak LisaTok tok tok tok"Halo mbak ini dengan mbak Aura yah?" tanya Hilma"Ya saya sendiri, kalian siapa?" tanya Aura"Emmmm, gini gimana yah" jawab Hilma memandang Lisa berharap Lisa mau membantunya mengobrol agar tidak canggung tapi temannya juga ikutan saling menatap bingung"Ia kenapa yah?" tanya Aura lagi"Ok maaf yah sebelum nya, aku mau tanya-t
Selama Joni di luar kota, dia mencoba mendatangi rumah Aura hanya penasaran saja sekedar bertanya kenapa Joni seperti itu rupa ada daya tarik bisa pacaran lama sama Aura, sehingga dia bisa cari alasan sama keluarga nya memacari Joni terlanjur buat nya nyaman. Sekedar hiburan hilang kesepian malah di kasih janji."Haloo Hilma, kamu mau kan kita konser nih ada acara konser Judika nih""Di mana Lis?""Di club Gitaf""Berapa biaya tiket nya?""Cuma 50 ribu kok""Uangku cuman ada 25 ribu""Ya udah aku bayarin nanti"
Sesampai di toko kaka nya ada karyawan dua orang, mereka lebih tua dari nya, sering mengajaknya bercanda, tapi dia kurang merespon hanya diam saja."Eh Teri adik kamu suruh ngapain nih" ucap karyawan satunya"Dia melayani pelanggan aja kalau ada beli, ajarin nyusun barang juga" suruh Ka Teri"Kamu emang bisa jualin?" tanya Karyawan kedua"Belajar kak, kalau boleh tau ada daftar harga nya ka?" jawab Hilma"tuh di samping BUKU catatan" ucap Karyawan ke dua"Aku mau jalan dulu ada keperluan sama teman-teman, kalian jaga toko yah" ucap Ka Teri
"Bu aku mau berangkat lagi jalan ni sama Joni""Keluyuran aja, bukannya mau bantuin orang tua""Tapi kan bu aku ada janji malam ini, kan aku jalan cuma sekali dalam seminggu""Alah kamu anak perempuan harus bisa jaga diri, jangan sampai bunting duluan""Iya bu, aku pergi dulu yah Assalamualaikum""Udah sana, gak ada anak perempuan mengerti ibu nya sibuk"Seperti biasa dia minta jemput di depan gang, masih malu dia mau mempertemukan Joni."Hy sayang lama tak bertemu, ayo naik""Gim
"Ih kamu gak boleh gitu, banyak kok lelaki badan bagus baik kan yah" ucap Hilma"Ia tapi pengalaman aku hanya ini loh baik sama aku cuma si Fian gendut ini, dia membawakan banyak makanan kesukaan, yang dulu mantanku bisa nya ngambek dan banyak mau nya""Wah berarti kamu merasa gak sia-sia dong pencarian pacar, dapat yang mau merhatiin kamu, aku boleh nanya gak?""Nanya apa Hil?""Kamu pacaran itu Pake Kiss yah?""Rahasia lah, kamu emang pacaran gak pernah kiss?""Pernah sih itu sekali sama mantan aku, aku juga punya pacar ngajak kiss aku gak mau rasa jijik sih"
"Stoppp" dia berani menegur nyaring dan lantang walau tadi sempat pasrah"Loh kamu kok gitu, tadi kamu diam aja, sekarang kamu pegal yah?""Aku gak mau ah, aku ketemu kamu cuma mau ngobrol aja kenapa jadi begini sih""Hal wajar lah pacaran seperti itu""Aku belum pernah tau""Masa ?? Kamu punya mantan kan yah?""Ya belum pernah lah, kamu kira aku ini murahan kaya mantan kamu""Kamu kok gitu ngomong nya""Maaf yah aku gak nyinggung mantan kamu, habisnya kamu malah cerita dia"
" Kamu hampir tiap hari ketemuan apa gak bosan lis?" Tanya Hilma "Gak dong, lagian kan aku baru dekat satu bulan" "Iya sih, belum pernah aku ketemuan hampir tiap hari sama mantan ku" "Eh Andi dateng sayangku cintaku" ucap Lisa kegirangan "Sayang kita duduk dulu yah, panas banget yah" ucap Andi "Eh Lisa kipas kamu mana?" tanya Lisa "Di dalem kamar, aku ambilin deh" jawab Hilma "Sayang sini dong muahhh muach harum nya" ucap Andi "Aku kan mandi tadi sayang, muac