Lama sekali Dodi membalas chatnya, sehingga dia penasaran apa benar dirinya cantik, selama ini belum pernah bertemu.
Dodi chat bukannya balas pertanyaan nya malah menanyakan Khabar, ya sudahlah dia tak mau menanyakan lagi, yang penting dia punya pacar walau jarang komunikasi, balas chat lama dan sesuka nya.
Seminggu berlalu mereka ketemuan di toko ibu nya, Hilma berharap ibunya mau menerima kehadiran Dodi, ternyata ibu kurang suka, pacaranyq perawakan kecil masih tinggi Dodi sedikit dari nya seukuran anak remaja itu tak masalah karena masa pertumbuhan. Karena perawakan kecil ibu merasa Dodi kurang dewasa. Untungnya Dodi tak begitu ambil hati menurutnya.
Dia pergi dan pamitan tak begitu di gubris, Hilma antara bangga dan sedih juga Dodi berani sendirian tapi ibu nya kurang suka.
"Kamu kalau pacaran yah jangan beduan, lagian kamu ngapain sama itu anak beduan di luar tadi"
"Ngobrol lah bu, masa aku ngapain-ngapain, dia anak sekolah agama pasti ngerti bu"
"Belum tentu kamu tak tau setan ada di mana-mana"
"Ya tapi kan banyak orang lalu lalang juga di depan"
"Kamu bisanya bantah saja, seharusnya kamu mikir sekolah bukan pacaran"
"Ka Teri datang laki-laki gonta ganti pacar kenapa dia di biarkan malahan lebih ngeri cara pacarannya"
"Eh kamu semenjak ada dia bisa membantah, pulang sana kamu ke rumah, bukannya mikirin sekolah belajar yang benar malah mau pacaran"
"Bu, apa salah aku pacaran sama anak paham agama"
"Dia belum tentu paham, walau sekolah madrasah, masih anak kemarin sore belajar"
"Ya sudahlah bu, aku baru pacaran aja ribut, ka Teri gonta ganti biasa aja"
"Kamu jaga diri seharusnya jadi wanita, dasar anak bloon"
Hilma pergi kerumah sendirian, kenapa rasa gak adil rasanya baginya, dia mulai malas bahas lagi atau bersuara lagi percuma mereka tak akan mendukung.
Di sekolah bertemu lah dia sama Mulik di harapkan mau mendengar kan nya, saat tak ada teman sebangku nya tak ada di bangku."Mulik aku punya pacar dan ketemuan sudah, dia gak mungkin kan ngapain-ngapain secara paham agama"
"Ah kamu pacaran sama siapa?"
"Dodi mul, kamu tau kan pernah aku ceritakan?, tapi mau gimana lagi cuma dia yang mau respon chat aku"
"Adiknya Tomi?"
"Iya mul, Tomi mah udah gak konteken lagi dia gak balas-balas chat aku"
"Ya sudahlah mungkin memang dia penasaran aja sama kamu, lagian kenapa kamu mau aja sama adiknya?"
"Emang kenapa? selama dia beri aku perhatian?"
"Gak sih, siapa tau kakanya kurang suka aja kamu sama adiknya"
"Tau ah, aku kudu piye mau chat kakanya di cuek kin"
"Ya kalau cuek sih yah setauku dia kurang suka"
"Emang apa salahku?" Tanya nya polos
"Kamu awalnya dekat sama Tomi kan, lalu kamu pacaran sam adiknya, dia risih pasti, di awal aja dia udah mulai cuek tanda nya dia gak mau berhubungan sama kamu lagi, eh kamu malah pacaran sama adiknya"
"Bukan aku yang nembak, dia kan yang nembak, yah aku terima mumpung ada yang nembak aku, kan selama ini aku gak pernah pacaran"
"Iya sih, cuman pacaran itu kalau putus naruh hati sakit loh"
"Gak tau lah gimana nya, aku aja jarang di balas chat"
"Palingan cinta monyet"
"Ah aku anggap pacaran yah cinta monyet memang baru pertama"
"Selamat yah, baru pertama pacaran nya, semoga kamu bahagia"
"Bahagia dong, tapi"
"Tapi apa?"
"Ah sudahlah, aku gak tau sayang sama dia apa gak yang jelas aku impikan dia jadi imam ku"
"Hahaha tadi kamu bilang cinta monyet?"
"Ya kan kita pacaran masa remaja menurutku cinta monyet kan?"
"Tau deh, aku juga bingung?!, setauku cinta monyet monyet aja gak nyampe jadi imam kamu"
"Emang pas kita nikah baru cinta beneran yah?"
"Emang kamu beneran mau nikah sama dia?"
"Ya maulah, tapi gak terlalu mikir juga, fokus sekolah aja kan utama, tapi kalau dia jodoh kan aku, awal cinta monyet jadi imam aku hhhee"
"Ntar naruh hati sakit hati luh"
"Ah.... tau ah, baru juga pacaran kok kamu berharap aku putus sih?"
"Kamu jangan baper dong? aku minta maaf yah aku berpengalaman soalnya"
"Iya gak apa-apa, eh dia baru balas chat nih, katanya gak ada pulsa "
Saat jam istirahat tiba, dia ajak Mulik ke kantin temannya menolak, dia sendirian saja saat yang lain ke kantin dia malu buat gabung mereka.
Selesai makan, gak sengaja dia lihat rame tempat duduknya dan tempat duduk Mulik, seperti ada yang dibicarakan mereka.Dia mencoba berpikir positif, sudah biasa dari dulu dengan tatapan semua tertuju padanya saat dia lewat, karena anaknya pendiem, berbicara pun belibet kelainnya. Kali ini ada yang aneh seperti membicarakan nya tapi dia tepis, apa yang dibicarakan dari nya pikirnya.
"Eh Hilma, kamu barusan dari mana?"
"Makan Ri, kok rame ada apa yah?"
"Biasalah pada ngerumpi"
"Mumpung teman sebelah gak ada yang duduk, aku duduk sini aja deh Ri, rame ngerumpi apa sih Mereka?"
"Gak lah"
"Eh bubar guru mau masuk, udah jam masuk kelas" ucap Rirk"Ouuu Riri lagi posisi enak nih duduk bangku Hilma, eh ada Hilma kamu gak telat lagi nih, kamu telat aku ambil bangku kamu hahahaha" ucap salah satu teman sebangku Lisa Yessi
"Ya udah aku duduk sama Lisa"
"Emang Lisa mau duduk sama kamu?, upss hahaha" tanya Yessi
"Udah Hil jangan ambil di hati" ucap Riri
"Santai aja Ri"
"Eh guru masuk" ucap Hilma berbohong
"Dadah riri muah mau Best friend aku" ucap Yessi
"Issh pake muah si Yessi"
"Eh Hilma, jangan ambil di hati yah, dia orang nya suka bercanda""Iya gak apa-apa kok, aku gak masalah hin, lagian rame-rame ada apa sih?"
"Guru datang tuh, kamu udah ngerjain pr belum?" ucap Riri alih pembicaraan
"Udah "
"Mereka itu nyontek"
" Masa sih? malahan gak liat mereka bawa buku"
"Ushhh guru mau datang kalian diam" ucap Riri ke teman lainnya tak menggubris pertanyaan Hilma
Hilma tak mau ambil pusing, banyak masalah di hidup tertumpuk tak pernah di cerita kan nya buat apa dia ngurusin rumpian segerombolan mereka.
Palingan merumpi teman lainnya pikir positif nya, dia merasa tak punya masalah ke lainnya, kecuali Lisa tapi Lisa juga kurang di sukai Mulik dan Mila. Mereka bergerombol mendengar percakapan Mila dan Mulik, seolah ada yang di sembunyikan.
Sebentar lagi ada perlombaan setiap sekolah di adakan sekolahnya karena ulang tahun sekolahnya mengadakan lomba antar sekolah yang di pilih 3 sekolah agar terjalin kerja sama saling memberikan info kemajuan sekolah, yang terbaik nilai mata pelajarannya dan latar belakang berprestasi mereka yang mengikuti, Mila lah terpilih dan saudaranya juga.
"Mulik kamu turun gak acara nanti senin depan?" tanya Hilma
"Gak tau, masa teman kita mau lomba gak ikut, mending turun aja deh" jawab Milik ketus
"Aku mau ikut asal ada temannya, aku kira kamu gak turun upss"
"Aku ikut lah kan Mila teman kita juga ikut lomba"
"Iya sih Mila teman kita juga mewakili lomba yang kita dukung, Mila sibuk urus lomba yah, kamu mau ikut lomba semangat yah" sapa Hilma
"Iya" ucap Mila singkat lalu berpaling ke teman sebangkuya
"Eh Mulik temenin aku yu.. gabung sama teman lainnya, aku bete banyak banget teman Mini jadi aku ajak kamu aja""Ok Mil, kamu jangan cuekkin aku yah? loh awas" jawab Mulik
"Masa teman aku, aku cuekkin sih"
Dia berpaling karena pasti di cuekkin mereka ngobrol yang udah biasa baginya, menurut nya seperti memperebutkan Mulik saja, tapi dia males saja gabung pasti Mila pasang muka seperti kurang suka, dia juga bingung hanya perasaanya atau emang orangnya begitu.
Dia hanya mencoba ramah saja sehingga pura-pura tak mengerti, memang dia tak mengerti tak tahu salah apa tapi dia merasa saja Mila seperti kurang suka dari buang muka.
Sebelum dilaksanakan dua hari sebelum acara di sekolah, datanglah Riri menghampiri nya di depan kelas. Riri duduk keluar karena kelas di dalam berisik saat itu guru jarang masuk karena ada rapat. "Kamu Hil, kenapa gak di dalam aja, sendirian di luar" ucap Riri "Bising Ri" "Entar di liat guru loh, masih jam pelajaran ini, ke dalam yu" "Ok deh" "Aku mau ngobrol sesuatu, kamu punya pacar kan yah?" "Iya emang kenapa Ri?" "Kamu percaya sama pacar kamu ?" "Maksud nya gimana?" "Kamu percaya sama pacar kamu setia?" "Tau ah.. kenapa sih lagian kamu kenal?" "Aku gak kenal, cuman?" "Ada apa Ri, kok cuman?" "Entar jam istirahat kamu ku ajak keluar yah, kumpul-kumpul sama mereka" "Aku malas Ri, mending ke kantin" "Sebentar aja, ada yang ingin di bicarakan" "Ya dah, tunggu aku selesai makan aja yah, mereka itu teman-teman kita ini kan yah, emang siapa?" "Iya Hil,
"Abangnya Tomi, asal bukan Tomi dan jerri aja"ucap Mulik Mini tersenyum lebar, dia baru setelah putus dari Dodi lalu jadian sama abangnya. Semudah itukah Mini mendapat pacar, selain parasnya cantik dan juga pintar di sekolah. "Mila mila kamu kalah sama Mini, cepat banget dapat pacar, hari ini putus besok ada lagi" ucap Mulik "Apaan sih milik, cari pacar gampang tapi yang setia itu sulit" "Hahahaaha " Mereka tertawa lebar "Kami sebagai teman yah saranin putus sama Dodi aja, daripada kamu nanti di selingkuh hinnya sama orang lain lagi sama Dodi gak tau siapa" ucap Riri "Belum tau lagi Ri, aku kok masih gak percaya yah" ucap Hilma masih belum mudemg "Pandai di sekolah agama kira paham masalah akhlak, ternyata dia masih kekanakan" ucap Mini senyum tipis meremehkan Dodi "Beda kakak nya dewasa lah" ucap Mila "Aku heran nya kenapa mereka gak pernah bilang kenal sama Mila dan Mini yah, padahal kan mereka tau aku sat
Hanya prasangkanya ke Mulik walau itu salah atau benar, tapi kenapa mereka tau bahwa dia pacaran dengan Dodi, siapa lagi kalau bukan Milik yang tau cerita asmara monyet nya. Waktu perlombaan tiba, dia kaget ternyata Dodi ada di sana mengikuti lomba, yang lama membalas chatnya memang sudah tak dia hiraukan lagi. Dia rasa biar mengalir begitu aja tanpa ada khabar dari Dodi lewat chat. muncullah pacarnya di sekolahnya ikut serta mencari nya lewat temannya yang lain kenal nya sejak Smp namanya Puput. Sedangkan Puput temannya Smp tak pernah di ceritakan Dodi. "Hilma kamu di cari Dodi tuh" ucap Puput "Bilang aja aku sibuk" "Enak aja, aku males nyamperin nya" ucap Puput "Ya udah, gak usah""Mulik ke kantin yo, temani aku" ajak Hilma "Aku lagi Enak rebahan" Ucap Mulik kebiasaan rebahan di bangku saat teman sebangku nya jarang di tempat duduk "Hayolah, aku haus" bujuknya "Sendiri aja napa, bentar lagi kan ada a
Sekolah jadi makin sering terlambat, tambah malu di pendam nya tambah mereka mandang remeh, dia merasa kurang bersemangat di tambah guru yang memarahinya saat dia ngelamun sebentar, bingung mau berbicara ke siapa lagi mereka semua sama kaya teman nya di Sd, mulai menjauh dan mengacuhkan. Tapi hanya Mulik yang enak di dekati mau merespon nya walau dia jarang berbaur temannya sukanya rebahan di kursi.Walau Mulik responnya agak cuek sedikit dia tetap bersabar mendengar kan Hilma. Belum kelakuan saudara nya suka semena-mena menyuruhnya , ortunya suka memarahi nya rasa tak karuan pikirnya mencoba berdamai dengan keadaan serta mencoba menenangkan diri walau dengan banyak lamunan nya yang bertumpuk masalah di kepalanya, bercerita pun bingung ke siapa, pasti tak ada yang membela nya. "Hil hilma, kamu di panggil pak guru tuh" tegur Riri "Eh emang apa yah?" tanya Hilma "Eh kamu Hilma yah, kamu tau tadi pertanyaan ku apa?"
Hari keempat dia tak bersekolah, dia menelepon tante nya siapa tau mau membantu walau tak yakin, demi mengikuti apa kata ibu nya."Halo aci apa Khabar??""Alhamdulillah baik, kamu kenapa Helma jadi gak mau sekolah?""Hhheee anu kecapean aja ci, aci tau nya kapan?""Mamah kamu barusan bilang, kamu gak mau sekolah di sana, sekolah sini aja nanti aci kasih kamu motor dan handphone mau??""Gak lah ci, saya mau di sini aja deh, nanti sekolah kok ci, mau istirahat dulu sebentar""Lah kamu ada masalah apa? banyak pelajaran kamu tertinggal loh, pasti di pertanyakan nilai kamu bisa naik atau gak""Ehmm.. saya mau aci bantu tapi gak jadi deh""Aci udah nawarin kamu, mau sekolah di kampung gak tinggal sama aci? nanti aci kasih motor dan hp serta kamu cari pacar orang sini aja""Gak lah ci, aku malu aja ""Loh malu kamu mau kesini, kamu gak mau sekolah sini?""Gak ci, saya mau masih sama mamah di sini""Kalau ka
"Hy riri" Sapa nya"Hy Hilma, apa Khabar?""Baik-baik saja kok, kamu yang sabar yah""Iya ri, Eh Ri kamu tau ada tugas gak apa aja yang dikerjain?""Kamu tanya Mulik aja yah, semangat, aku mau pergi ke ruang guru ada kepentingan""Dahhh, semangat yah"Dia tau Riri pelit ngasih tugas atau jawaban, itu hanya sekedar basa basi saja mau bersikah ramah dan menyapa saja."Eh Mulik, hhhee""Apa Hil?""Ada tugas gak? aku mau lihat?"Ada, kamu kenapa gak kerumah ku aja kemarin?""Gak ada yang ngantar, mereka sibuk semua, ouh ya makasih yah, nanti aku mau cerita kenapa aku gak masuk sekolah""Iya deh, cepetan tugasnya selesai kan"Dia masih bingung mulai dari mana tugas nya lumayan banyak, malu sangat dia ditugaskan begini banyak ketinggalan.Mulik sering ke kantin sama Mila, dia mencoba berbaur sebenar malas demi mendapatkan pertemanan, mencoba akrabi Mila tak hanya Mulik saja."Eh
"Ada, cuman hp ku rusak Lis""Jadi gak aktif nomor kamu""Iya gak aktif, coba kamu simpan nomor aku aja walau gak aktif""Loh gimana caranya Hil hubungi kamu?"" Nanti kalau aku bisa aktif minjam hp bapak aku, tapi aku minta nomor kamu dulu yah aku catet""Sebentar aku gak hafal""088bla bla bla""Ok udah kamu tunggu aja nanti aku kontak""Kita kerja bareng yah tugas kelompok nya ok""Ok Lis, kamu gak sama teman sebangku mu?""Dia milih teman lainnya udah yah guru nanti datang, aku balik dulu ketempat duduk"Ibu guru masuk memberikan tugas makalah, tentang sejarah harus dikumpulkan minggu depan. Saat pulang sekolah mereka barengan."Lis tunggu""Iya hil kenapa?""Barengan yah pulangnya, kamu kok cepat banget keluarnya""Lah kan lagi pulangan""Iya tapi kan tunggu aku, aku biasa nya ngobrol ama Mulik dulu""Idih wkwkwkwk"Hehehehe, kamu pulang sama siapa sih bia
"Heh biarlah, gak ada power apapun biar aja lah""Tenang aja nanti aku bantu pake kekuatan aku""Ih kamu, cape tau ladenin becanda mulu""Hahahahahha kamu kira aku harus ikutan murung gitu""Iya sih, kamu injak kaki aku tu sakit tau waktu tu, mau neriakin kamu malu aku""Wkwkwk rasain lu, itu aku rasain""Kamu gak bilang sih, kan aku bisa minta maaf""Eh.. minta maaf sorry yah wkwkwkw""Kamu buat Mulik tersinggung tau""Lah emang kenapa?""Setelah kejadian kamu injek kaki aku, kamu bisik-bisik sama Messi sambil natap kami, Mulik kira ada yang aneh dari dia dan aku, tapi katanya sih kalian banyak natap aku fokusnya""wkwkwkwkwk, hebat juga aku..""Kamu hebat apanya? hahahah kamu bisa aja buat hibur diri kamu""Bukannya sombong yeah, cuman aku kalau gak bisa murung kaya kamu ntar sedih hiks hiks hiks huekkk""Aku bawaan emang gini dari dulu, mana aku banyak masalah di keluarga juga
Handpone nya berdering, dia ragu untuk mengangkat telepon karena itu dari Ka Teri. Ternyata Ka Teri menelepon Joni juga."Hey Joni kalian di mana, cepat pulang" ucap Ka Teri"Iya ka ini kami mau pulang" ucap Joni"Ah Ka teri kok bisa tau nomor kamu Jon?""Kamu kalau handphone harus pakai kata kunci, ya bakal kaka kamu bajak""Iya aku kunci lah, mungkin kaka ku ambil saat aku lengah atau ada di hp bapak kali yah""Nah kamu ceroboh sih""Antar aku sampai rumah aja""Malam ka" sapa J
"Kamu kok gak bilang-bilang aku dulu pergi kerumahnya?" tanya Joni"Aku takut kamu gak ijinin aja""Jangan buat malu aku dong""Loh emang aku salah yah?""Pikir aja sendiri'"Aku kan cuma pengen tau aja dia masih suka gak sama kamu, kalau kalian masih ada rasa suka ya udah""Ya udah apa?""Yah kalian masih saling menyukai balikan aja, daripada kamu mengagumi nya terus kecantikan nya""Alah kamu aneh sekali, emang kalian ngobrol apa aja?"
"Kamu yakin ini rumahnya?" Tanya Lisa"Iya yakin soalnya Joni kasih tau ini rumah mantannya" jawab Hilna"Ya udah kita masuk aja" ajak LisaTok tok tok tok"Halo mbak ini dengan mbak Aura yah?" tanya Hilma"Ya saya sendiri, kalian siapa?" tanya Aura"Emmmm, gini gimana yah" jawab Hilma memandang Lisa berharap Lisa mau membantunya mengobrol agar tidak canggung tapi temannya juga ikutan saling menatap bingung"Ia kenapa yah?" tanya Aura lagi"Ok maaf yah sebelum nya, aku mau tanya-t
Selama Joni di luar kota, dia mencoba mendatangi rumah Aura hanya penasaran saja sekedar bertanya kenapa Joni seperti itu rupa ada daya tarik bisa pacaran lama sama Aura, sehingga dia bisa cari alasan sama keluarga nya memacari Joni terlanjur buat nya nyaman. Sekedar hiburan hilang kesepian malah di kasih janji."Haloo Hilma, kamu mau kan kita konser nih ada acara konser Judika nih""Di mana Lis?""Di club Gitaf""Berapa biaya tiket nya?""Cuma 50 ribu kok""Uangku cuman ada 25 ribu""Ya udah aku bayarin nanti"
Sesampai di toko kaka nya ada karyawan dua orang, mereka lebih tua dari nya, sering mengajaknya bercanda, tapi dia kurang merespon hanya diam saja."Eh Teri adik kamu suruh ngapain nih" ucap karyawan satunya"Dia melayani pelanggan aja kalau ada beli, ajarin nyusun barang juga" suruh Ka Teri"Kamu emang bisa jualin?" tanya Karyawan kedua"Belajar kak, kalau boleh tau ada daftar harga nya ka?" jawab Hilma"tuh di samping BUKU catatan" ucap Karyawan ke dua"Aku mau jalan dulu ada keperluan sama teman-teman, kalian jaga toko yah" ucap Ka Teri
"Bu aku mau berangkat lagi jalan ni sama Joni""Keluyuran aja, bukannya mau bantuin orang tua""Tapi kan bu aku ada janji malam ini, kan aku jalan cuma sekali dalam seminggu""Alah kamu anak perempuan harus bisa jaga diri, jangan sampai bunting duluan""Iya bu, aku pergi dulu yah Assalamualaikum""Udah sana, gak ada anak perempuan mengerti ibu nya sibuk"Seperti biasa dia minta jemput di depan gang, masih malu dia mau mempertemukan Joni."Hy sayang lama tak bertemu, ayo naik""Gim
"Ih kamu gak boleh gitu, banyak kok lelaki badan bagus baik kan yah" ucap Hilma"Ia tapi pengalaman aku hanya ini loh baik sama aku cuma si Fian gendut ini, dia membawakan banyak makanan kesukaan, yang dulu mantanku bisa nya ngambek dan banyak mau nya""Wah berarti kamu merasa gak sia-sia dong pencarian pacar, dapat yang mau merhatiin kamu, aku boleh nanya gak?""Nanya apa Hil?""Kamu pacaran itu Pake Kiss yah?""Rahasia lah, kamu emang pacaran gak pernah kiss?""Pernah sih itu sekali sama mantan aku, aku juga punya pacar ngajak kiss aku gak mau rasa jijik sih"
"Stoppp" dia berani menegur nyaring dan lantang walau tadi sempat pasrah"Loh kamu kok gitu, tadi kamu diam aja, sekarang kamu pegal yah?""Aku gak mau ah, aku ketemu kamu cuma mau ngobrol aja kenapa jadi begini sih""Hal wajar lah pacaran seperti itu""Aku belum pernah tau""Masa ?? Kamu punya mantan kan yah?""Ya belum pernah lah, kamu kira aku ini murahan kaya mantan kamu""Kamu kok gitu ngomong nya""Maaf yah aku gak nyinggung mantan kamu, habisnya kamu malah cerita dia"
" Kamu hampir tiap hari ketemuan apa gak bosan lis?" Tanya Hilma "Gak dong, lagian kan aku baru dekat satu bulan" "Iya sih, belum pernah aku ketemuan hampir tiap hari sama mantan ku" "Eh Andi dateng sayangku cintaku" ucap Lisa kegirangan "Sayang kita duduk dulu yah, panas banget yah" ucap Andi "Eh Lisa kipas kamu mana?" tanya Lisa "Di dalem kamar, aku ambilin deh" jawab Hilma "Sayang sini dong muahhh muach harum nya" ucap Andi "Aku kan mandi tadi sayang, muac