Semua Bab Affair Cinta Sang Vokalis: Bab 131 - Bab 140

154 Bab

Bab 131: Tom dan Jerry

“Kalau masih ribut, mami siram pake air nihhh, kalian ini kayak anjing dan kucing ajahh, ribut muluuu…ayoo Rafsa segera mandi, ga nyadar ya mulut kamu bau, kamu Ki olahraga aja sendirian sono!” usir Mami Gerald, sehingga Kiki menggerutu dan bilang dia anak tiri, karena maminya lebih sayang si bontot. “He-he-he tua-tua merajukkk, malu sama umurr…aduuhhh aduhhh Mi sakit mi, ampiunnnn dejaiii!” teriak Rafsa, karena telinganya langsung di jewer mami sambungnya. Kiki terbahak sambil melempar bantal ke Rafsa lalu keluar kamar adiknya ini. Ribut-ribut keduanya sampai lanjut di meja makan, Mami Stefani yang melihat keduanya begitu sampai ikutan menjewer kuping kedua-duanya tanpa kecuali. Rasa sayangnya ke Rafsa dan ke Kiki sama nilainya, sehingga kalau sudah jengkel begini, tiada ampun keduanya kena hukuman yang sama.Manthis yang melihat polah kedua anaknya yang sudah sama-sama dewasa hanya geleng-geleng kepala, Manthis sudah tak aneh serta terbiasa melihat keduanya sejak masih kecil hingg
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-20
Baca selengkapnya

Bab 132: Ada Sesuatu…!

Stella sangat mirip dengan model top ibukota, yakni Gea Amanda Lim, yang baru-baru ini juara Indonesia The Nekt Top Model. Rambut Stella juga pendek, sehingga kalau saja keduanya, yakni Stella dan sang model Gea Amanda di sandingkan, mereka bak saudara kembar saja. Namun setiap bertemu, keduanya bak Tom dan Jerry saja, tiada hari tanpa bertengkar alias berdebat. Stella juga anak tertua dan dia mempunyai satu adik laki-laki, tapi dia tak manja, justru sangat mandiri dan benar-benar tipikal wanita yang tak mau tergantung dengan orang lain. Rambutnya yang pendek dan agak tomboy mendekati senglek kalau udah bercanda, uniknya kulit Stella sangat glowing dan putih bersih, di tunjang tubuhnya sangat semampai, hampir 175 centimeter. Jurusan dan program studynya sama dengan Rafsa, yakni Ekonomi Bisnis, Stella dan Rafsa satu angkatan, tapi agaknya kalau wisuda bakalan didahului Stella, karena dia berotak encer. Sedangkan Rafsa walaupun mempunyai otak yang juga tak kalah encernya, tapi kad
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-21
Baca selengkapnya

Bab 133: Vena Jalankan Misinya

Suatu hari…! Dahi Maya berkerut, di depannya duduk Vena yang terlihat memasang wajah sedih, acting yang sempurna sedang di jalankan wanita cantik ini terhadap Maya. Acting yang sedang Vena jalankan sangat sempurna, karena dia memang jagoan dal hal ini. “Jadi benaran, hasil hubungan kalian hampir jadi, tapi keguguran?” kata Maya lagi dengan wajah datar. “Iya bu Maya, aku keguguran setelah tahu kalian makin dekat dan si Rafsa makin menjauh, dasar lelaki itu yaa, kalau sudah dapat manisnya, akan menjauh, ada-ada saja alasannya agar terlepas dari tanggung jawab, sebel banget!” sahut Vena dengan wajah di buat memelas. “Hmmm…aku tak mau ikut-ikutan persoalan pribadi kalian, aku dan Rafsa hanya berteman baik saja, kalau kamu benar-benar ingin kembali dengan dia, dekati saja lagi!” cetus Maya, terlihat sekali wajahnya sangat tak senang dan tentu saja cemburu. Vena yang melihat hal itu hampir tertawa tergelak, tapi dia tahan-tahan agar jangan sampai meledak dan actingnya akan berantakan.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-22
Baca selengkapnya

Bab 134: Maya yang Cemburu

Maya menatap wajah Rafsa yang datang setelah mengapeli dia malam minggu ini, setelah meletakan air mineral di depan kekasihnya ini, Maya menepis tangan nakal Rafsa yang ingin memeluknya. “Kenapa sihh, dari tadi wajah kamu bete banget?” tanya Rafsa sambil menatap Maya keheranan, tak biasanya kekasihnya ini begini. “Aku minta kamu jujur deh!” “Jujur…emank ada apa?” tanya Rafsa keheranan. “Berapa lama kamu pacaran dengan Vena dan apakah selama pacaran, kalian kalau bercinta pake pengaman?” tembak Maya tanpa basa-basi. “Kok tumben nanya masalalu aku…kan kita sudah sepakat masalalu masing-masing di kubur, ga boleh di ungkit-ungkit?” “Jawab saja pertanyaanku dulu..?” ketus Maya tak menggubris jawaban Rafsa. Rafsa pun menggaruk-nggaruk kepalanya yang tak gatal. Tak punya pilihan lain, Rafsa pun terpaksa bicara terkait Vena. “Lumayan sihh hampir 1,5 tahunan aku putus 3 atau hampir4 bulanan sebelum kita jadian…kenapa emangnya?” “Ahh yang benar, masa tiga bulanan, atau jangan-jangan kam
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-23
Baca selengkapnya

Bab 135: Sulitnya Akur Tom dan Jerry

Rafsa langsung menguap dan mencueki teriakan Stella yang membangunkannya di pagi buta ini, karena di lihatnya arloji di lengannya baru jam 5 pagi. “Apaan sihh loe, ngagetin gue aja, emank ga boleh gue nginap di rumah kakek dan nenekku sendiri!” sungut Rafsa kalem dan kini malah menselonjorkan kakinya, agaknya dia ingin melanjutkan tidurnya kembali yang terganggu karena teriakan Stella barusan. “Kakek-nenek monyong loe, bangun cepat, kalau nggak bangun gue sembur elo pake air!” ancam Stella yang benar-benar mengambil satu botol air mineral yang terletak di meja itu dan byurrrrr…Rafsa langsung gelagapan karena wajahnya kena air yang dingin. “Gilaa loe tomboy, muke gue elo siramin pake air, kira-kira donk, ini wajah bukan wastapel kaleee!” Rafsa mulai jengkel juga dengan kelakuan slenge’en Stella. “Bangun ga, kalau ga bangun gue ambil lagi air se-ember, biar elo basah kuyup sekalian!” ancam Stella lagi. “Emank ngapain sih bangun pagi-pagi, mau olahraga?” sungut Rafsa “Olahraga con
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-24
Baca selengkapnya

Bab 136: Perjodohan Diam-diam

“Gini dehh gue kasih saran, kalau emank loe itu cinta sama si Maya, mending loe nikahin dia, stop berpetualang. Kasian anak orang, loe mainin mulu, aku yakin si Maya akan setuju dan dengan tangan terbuka akan menerima elo, lagian Maya cantik dan juga oke tuh orangnya, hanya agak serius, cocok dah sama kamu yang tengil, janda juga tak apa-apa, enak lagi nggak pake belah duen, langsung ajee nge-gas kalian bikin anak!” ceplos Stella sambil tertawa sambil menatap wajah Rafsa.“Anjaaaiiiiii…gilee loeeh, ngasih saran gitu, enak ajee, gue masih muda, baru juga 22 tahunan, bentar lagi 23 tahunan, masa gue nikah muda!”“Lahh, kalau sampai anak orang bunting, emank loe mau lari dari tanggung jawab?” semprot Stella.“Bunting apaan, gue ga pernah main sembrono sama wanita!” cetus Rafsa ga mau kalah.“Gue mo tanya, emank benar yaa si Maya itu jendesss?” “Iya, tapi empotannya masih ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-25
Baca selengkapnya

Bab 137: Rasa yang Tumbuh Alami

Orientasi Mahasiswa Baru atau OMB Universitas Bina Karya, berlangsung di sebuah desa yang ada di daerah puncak, yang masih masih masuk kawasan Mega Mendung selama satu minggu. Cuaca sangat dingin dan kalau sudah agak siang biasanya berubah jadi gelap dan hujan.Sebagai ketua panitia, Stella terlihat sangat tegas, walaupun dia cantik dan tinggi semampai, tak banyak yang berani menggodanya.Karena gaya Stella yang tomboy dan kadang slenge’an membuat Stella bukan pilihan para mahasiswa baru, terutama yang laki-laki untuk di goda. Walaupun memiliki wajah sangat cantik, tapi sifat judes Stella yang kadang timbul membuat semuanya segan dengannya.Rafsa yang tergabung sebagai panitia kadang geleng-geleng kepala melihat kelakuan Stella. Mahasiswa baru Universitas Bina Karya rata-rata berusia muda dan tidak ada yang tua, karena kampus ini memang membatasi usianya, yakni hanya 27 tahun paling tua, dan setiap jurusan juga paling banyak hanya 75 mahasiswa, untuk menja
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-26
Baca selengkapnya

Bab 138: Mulai Berbunga-bunga

“Betul…hmmm kayaknya Stella ada hati, liat dia agak cemburu melihat Rafsa mau pegang-pegang Dara!” sahut Sohai ikutan berbisik.Stella langsung berjalan duluan, Rafsa yang hanya bisa geleng-geleng kepala dan didampingi Sohai terpaksa mengikuti di belakang, sedangkan Rini mengambil alih menolong Dara dan menuntun gadis ini menuju tenda untuk beristirahat.Acara telusur hutan langsung di pimpin Stella, dia tak banyak bicara, hanya memantau sekaligus sesekali memberi komando.Gaya Stella yang terlihat berwibawa dan tegas benar-benar membuat siapapun segan dengannya, tak terkecuali Rafsa. Benar-benar kumat tomboynya, bahkan kalau ada mahasiswa lelaki yang jalannya letoy, Stela tak segan menendang kakinya, hingga si mahasiswa baru ini malu sendiri.Sohai melalui megaphone berteriak-teriak memberi perintah ini dan itu pada semua mahasiswa baru. Kadang dia bergantian dengan Anwar, panitia lainnya bicara melalui pengeras suara yang biasa mereka
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-27
Baca selengkapnya

Bab 139: Cinta Tanpa Pamrih

Untung bulan bersinar terang, sehingga Rafsa mudah berjalan dalam gelap. Entah mengapa Stella merasa nyaman berada di punggung kokoh milik Rafsa yang memang rajin nge-gym ini, sehingga dia tak kesulitan menggendong tubuh semampai Stella.Di sisi lain, Rafsa juga mulai merasakan harumnya tubuh bibi luarnya ini, selain harum lembut yang enak, juga dia merasa geli, karena dengusan nafas Stella yang menghembus di dekat lehernya, kadang Rafsa merinding sendiri saat dengusan nafas Stella malah menerpa daun telinganya.Saking keenakannya, Stella makin memeluk erat tubuh Rafsa, bak lintah yang melekat di tubuh manusia.Rafsa yang tahu Stella memeluknya erat hanya tersenyum dalam hati, lama-lama dia malah menikmati pelukan itu.Apalagi saat tau dada Stella menempul erat di punggungnya, sehingga dia makin betah saja menggendong gadis cantik berambut pendek ini. Dada Stella sejak dulu sangat dia kagumi, sehingag Stella sering mendelik marah kalau Rafsa sudah mulai m
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-28
Baca selengkapnya

Bab 140: Mami Stefani Minta Rafsa Jauhi Kania

Bramantyo alias Tyo, seorang mahasiswa satu jurusan dan angkatan dengan Stella terlihat sangat perhatian pada gadis tomboy ini. Dia rela memijat kaki gadis ini secara perlahan, dengan minyak urut yang khusus untuk kaki bengkak yang Tyo peroleh dari seorang panitia lainnya.“Masih sakit Stella?” tanya Tyo sambil memijat tulang kering milik Stella ini, sekaligus menunjukan perhatiannya pada gadis cantik ini.“Udah mendingan Tyo, thank’s yaa, udah mau memijat!” sahut Stella sambil menarik kakinya dan mencoba berdiri lalu jalan perlahan.“Aduhhh…!” Stella mengaduh dan Tyo dengan sigap menahan tubuh Stella agar tidak jatuh, saat itulah secara tak terduga datang Rafsa ke tenda Stella, sambil membawa dua gelas kopi panas di pagi yang dingin itu. Melihat kehadiran Rafsa, Stella kaget juga, sedangkan Tyo senyum di kulum.“Upss…sorry jadi nge-ganggu, hanya mau nganterin kopi panas buat Stell
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status