All Chapters of Ksatria Pengembara Season 2: Chapter 821 - Chapter 830

2578 Chapters

138. Bagian 16

“Yang tuan lakukan tadi, benar-benar luar biasa” puji Putri Rawan lagi, karena memang baru kali ini Putri Rawan melihat ada kesaktian seperti itu.“Apapun akan kulakukan untuk melindungi putri dan anak yang putri kandung” ucap Bintang dengan lembut, hingga membuat Putri Rawan tersenyum dibalik cadar kerudungnya.“Terima kasih tuan” ucap Putri Rawan“Tak perlu berterima kasih putri, saya melakukannya dengan senang hati kok” ucap Bintang tersenyum. Dan lagi-lagi Putri Rawan tersenyum membalas senyuman Bintang dari balik cadar kerudungnya.Bintang lalu membelai lembut perut Putri Rawan yang sedikit besar. Bintang memang tak sungkan lagi untuk membelai-belai lembut perut Putri Rawan.“Bagaimana kabar dedex bayi hari ini?” tanya Bintang lembut.“Sepertinya dedex bayi senang kalau diusap-usap seperti itu sama tuan” ucap Putri Rawan tersenyum. Bintang ikut tersenyum, tapi senyu
Read more

138. Bagian 17

PAGI ITU, Bintang dan Putri Rawan berjalan beriringan keluar dari sebuah hutan, dihadapan keduanya terbentang pemandangan alam yang indah, hamparan ilalang-ilalang tinggi yang tumbuh subur disepanjang mata memandang. Untuk sesaat keduanya berhenti menikmati pemandangan indah yang ada dihadapan mereka.“Indah sekali” ucap Putri Rawan pelan seakan berkata pada dirinya sendiri. Cukup lama keduanya menatap pemandangan indah yang terhampar dihadapan mereka.“Ayo.. kita lanjutkan perjalanan kita, tuan.” ucap Putri Rawan setelah puas menikmati pemandangan indah dihadapannya. Tapi tiba-tiba saja Bintang membentangkan tangannya hingga Putri Rawan mengurungkan niatnya untuk melangkah kedepan.“Ada apa tuan?” tanya Putri Rawan bingung menatap kearah Bintang.“Ada serombongan orang yang tengah menunggu kita didepan, putri” ucap Bintang lagi hingga mengejutkan Putri Rawan, Putri Rawan segera mengalihkan pandangannya kede
Read more

138. Bagian 18

“Biarkan kami saja yang melawannya panglima”. ucap para prajurit.“Tidak, kali ini biar aku sendiri yang membereskan masalah ini”. ucap Panglima Surajh lagi tanpa menoleh, sosok Panglima Surajh sendiri terlihat maju beberapa langkah kedepan.Panglima Surajh mempersiapkan jurusnya, maka Bintangpun segera mempersiapkan dirinya untuk menerima serangan Panglima Surajh. Sementara itu para prajurit Panglima Surajh terlihat beranjak mundur dari tempat mereka berdiri saat ini, dan kini merekapun kembali mengalihkan pandangan mereka kearah kedua sosok tubuh yang kini sudah saling berdiri saling berhadapan, tidak ada yang membuat gerakan kecuali sepasang mata mereka yang terus saling menatap tajam. Semilir angin yang berhembus kencang semakin mengibar-ngibaskan pakaian yang mereka kenakan.Hyyaatttt !!!Wuusshhhhh.....!Panglima Surajh mendahului melancarkan serangannya, serangan Panglima Surajh benar-benar tidak main-main, seiring de
Read more

138. Bagian 19

“Ternyata dugaanku selama ini salah tentangmu tuan Bobou, selain seorang tabib ternyata kau juga seorang pendekar hebat”. ucap Panglima Surajh lagi. Bintang hanya tersenyum mendengar hal itu.Panglima Surajh terlihat mengangkat tangan kanannya kearah para prajurit yang ada dibelakangnya. Salah seorang prajurit tampak membawakan sebilah golok berwarangka besar kepada Panglima Surajh.Cringg...!Golok besar itu kini sudah terlepas dari warangkanya saat berada ditangan Panglima Surajh.“Kau akan merasakan kehebatan golok Ganeshaku ini”. ucap Panglima Surajh lagi, dan ;Crabbbb...!Panglima Surajh menusukkan goloknya kedalam tanah yang ada dihadapannya, sejenak terlihat mulut Panglima Surajh terlihat berkomat kamit membaca mantra, dan ;Crabbbb...!Weeerrrr...!Begitu Panglima Surajh menarik keluar goloknya, golok itu terlihat langsung memancarkan cahaya merah yang amat menyilaukan mata, dite
Read more

138. Bagian 20

Di tempatnya, Putri Rawan terlihat sangat khawatir melihat keadaan Bintang, Putri Rawan tau bagaimana hebatnya seorang Panglima dari Kesultanan Golkonda, Panglima Surajh. Sementara itu ditempatnya, Panglima Surajh terlihat mengerutkan keningnya saat melihat Bintang tidak kurang satu apapun, padahal walaupun hanya tergores oleh sinar golok Ganeshanya, seharusnya Bintang sudah tewas dengan tubuh kering seperti orang-orang yang selama ini menjadi korban kedahsyatan golok Ganeshanya, tapi kini bahkan Bintang sudah mampu berdiri tanpa kurang satu apapun dihadapannya, bahkan darah yang merembes dimulutnya disapunya dalam sekejap.“Kau memang benar-benar seorang pendekar hebat tuan Bobou, selama ini tidak ada orang yang bisa selamat dari golok Ganeshaku”. ucap Panglima Surajh lagi tak mampu menyembunyikan rasa kagumnya kepada Bintang.“Jurusmu benar-benar mematikan Panglima”.“Itu belum seberapa, kali ini akan ku
Read more

138. Bagian 21

Sementara itu kabut tebal yang menutupi tempat itu secara perlahan mulai sirna tertiup angin hingga kini dapat terlihat sosok Panglima Surajh yang masih berada utuh ditempatnya, hanya saja kini Panglima Surajh tidak lagi berdiri dengan kedua kakinya, tapi dengan kedua lututnya, golok Panglima Surajh terlihat sudah tertancap dihadapannya, tidak ada yang tahu apa yang terjadi, jika dilihat sesaat, Panglima Surajh tampak tidak mengalami luka dalam sedikitpun, tidak ada darah yang terlihat merembes dibibirnya, hanya sepasang matanya saja yang terlihat masih mendelik tajam.“Panglima menang!”. ucap salah seorang prajuritnya lagi berucap dengan wajah gembira, tapi tiba-tiba saja wajah-wajah gembira itu berubah saat secara tiba-tiba pula sosok Panglima Surajh tersungkur ditempatnya berada dan diam.Serrr....!Bintang berkelebat cepat kearah sosok Panglima Surajh, begitu dekat Bintang langsung mendudukkan sosok Panglima Surajh membelakanginya, Bintang sendir
Read more

138. Bagian 22

Di dalam sebuah gubuk pemburu yang ada didalam sebuah hutan. Disinilah Bintang dan Putri Rawan berada saat ini.Di dalam gubuk, Bintang tampak tengah duduk diatas ranjang tua yang ada didalam gubuk tersebut, Bintang tengah tenggelam dialam tapa bratanya, sementara didekatnya terlihat Putri Rawan yang sangat cemas melihat keadaan Bintang.Sebelum tiba digubuk itu, Bintang hampir-hampir tersungkur, untung saja Putri Rawan yang ada didekat Bintang dengan cepat memapahnya.“Tuan..!! tuan... apa yang terjadi pada tuan?” tanya Putri Rawan dengan cemas melihat keadaan Bintang yang sangat lemah. Dengan bantuan Putri Rawan, Bintang kemudian dipapah untuk duduk bersandar disebuah batu.“Aku telah menggunakan Hawa Dewa Kehidupanku untuk menolong Panglima Surajh yang sekarat tadi putri... untuk itu aku akan kehilangan tenaga sampai 7 hari kedepan” ucap Bintang menjelaskan kenapa kondisinya selemah ini. Kini Putri Rawan baru mengerti k
Read more

138. Bagian 23

Weeessshhh !Seberkas sinar hitam besar tampak muncul dihadapan kedua mahluk siluman mengerikan tersebut, dan ;Scrabbbb...!Menjelma menjadi sesosok wanita yang berpakaian serba hitam yang tentu saja Putri Rawan sangat mengenalinya.“Maharatu Chayma” ucap Putri Rawan lagi menyebutkan nama sosok wanita yang berpakaian serba hitam tersebut. Maharatu Chayma tampak mengenakan pakaian serba hitam dengan belahan dibagian dada yang sangat menantang, sosok cantik mempesona, ditangan kirinya tampak tergenggam sebatang tongkat dengan ujung bermata kristal biru yang mengeluarkan aura terang.“Rawan.... sepertinya memang aku sendiri yang harus datang untuk membawamu kembali” ucap Maharatu Chayma dengan dingin kearah Putri Rawan yang berdiri kaku didepannya.Putri Rawan terpaku ditempatnya, baik suara maupun tubuh, tak sedikitpun Putri Rawan berani beranjak dari tempatnya.Maharatu Chayma sendiri tampak menatap keadaan dis
Read more

139. Tugas Negara VI (Misi Khusus)

SOSOK Putri Rawan masih berdiri kaku ditempatnya, sementara itu dihadapannya, tampak berdiri tiga sosok yang tengah menatapnya tajam, mereka adalah Maharatu Chayma dan kedua sosok mahluk siluman pengikut Maharatu Chayma. Sosok kedua mahluk siluman itu sangatlah besar, bahkan hampir-hampir 2x sosok Putri Rawan. Tapi anehnya, ketiganya tampak tidak sedikitpun tampak berani mendekati sosok Putri Rawan yang disekujur tubuhnya mengeluarkan semburat aura keemasan yang berasal dari Aji Nur Prasetya Bumi.Tiba-tiba saja Maharatu Chayma terlihat tersenyum sinis dan berkata ; “Kekuatan sihirku mungkin tak bisa menyentuhmu Rawan, tapi aku masih memiliki seribu macam cara..” ucap Maharatu Chayma lagi hingga membuat wajah Putri Rawan dibalik cadarnya berubah mendengar hal itu.Maharatu Chayma tampak menggerakkan tangan kirinya yang menggenggam tongkat dengan ujung bermata kristal biru yang mengeluarkan aura terang. Sinar kristal biru itu semakin terang saat Mah
Read more

139. Bagian 2

“Tak mungkin aku membiarkan pewaris tahta Kesultanan Golkonda tetap hidup” ucap Maharatu Chayma lagi dengan tegas.“Dia bukan pewaris tahta Kesultanan Golkonda, tapi dia adalah calon anakku” ucap Bintang hingga mengejutkan Maharatu Chayma, bahkan Putri Rawan ikut terkejut mendengar ucapan Bintang.“Apa maksudmu ?” tanya Maharatu Chayma lagi.“Aku akan menikahi Putri Rawan... dan mengangkat anak yang dikandung Putri Rawan sebagai anakku. Dengan begitu dia bukan lagi pewaris tahta Kesultanan Golkonda“ ucap Bintang lagi hingga semakin membuat wajah Maharatu Chayma dan Putri Rawan berubah terkejut mendengar hal itu.“Aku bukanlah wanita yang bisa kau tipu, tuan Bobou” ucap Maharatu Chayma dengan tegas. Maharatu Chayma kembali menatap kearah Putri Rawan.“Rawan.. Saatnya kau putuskan. Minum obat penghilang kandungan itu atau dia mati!” ucap Maharatu Chayma seraya mengalihkan pandang
Read more
PREV
1
...
8182838485
...
258
DMCA.com Protection Status